BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

Penganggaran Perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

TINJAUAN PUSTAKA. Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada. perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan salah satu cara manajemen dalam menjalankan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

Penganggaran Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Gunawan Adisaputro (2006) yang mengungkapkan bahwa : Menurut M. Nafarin (2007:11) mendefinisikan bahwa :

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berjudul Budgeting, profit, planning and control,prentice hall, New Edition

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN PENJUALAN. Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORTTIS

1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran!

TEKNIK PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

Tugas E-learning Administrasi Bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Anggaran sebagai suatu alat perencanaan dan pengendalian banyak

UNIVERSITAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta melaksanakan rencana pengembangannya. Pada era globalisasi

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Transkripsi:

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Anggaran diperlukan sebagai pedoman di dalam meleksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Mengingat pentingnya anggaran bagi perusahaan, maka dalam penyusunannya harus dilakukan secara hati-hati dengan berdasarkan kepada perencanaan dan perhitungan yang matang serta melibatkan berbagai departemen tertentu. Anggaran sebagai alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian, dapat diterapkan terhadap berbagai macam bentuk badan usaha terutama pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya tergantung kepada skala organisasi serta rumitnya masalah yang dihadapi. Namun demikian, teknik dan prosedur pelaksanaannya mempunyai banyak kesamaan karena dilandasi teori yang sama. 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan untuk mendapatkan laba maupun yang tidak bertujuan mendapatkan laba. Oleh karena itu, anggaran merupakan suatu alat yang dapat membantu manajemen perusahaan. Ada beberapa pengertian tentang anggaran yang pada intinya mengandung makna yang sama hanya cara perlengkapannya yang berbeda, seperti yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi, yaitu sebagai berikut :

Menurut M. Nafarin (2007:11) mendefinisikan bahwa : Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan usaha organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Gunawan Adisaputro yang dikutip oleh Marwan Asri (2005:6) mengungkapkan bahwa : Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi tersebut dapat diketahui bahwa anggaran mempunyai inti sebagai berikut 1. Anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. 2. Anggaran harus bersifat sistematis, artinya bahwa anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan fakta. 3. Setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan, maka dapat dikatakan bahwa anggaran merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan beberapa asumsi tertentu. 4. Keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. 2.1.2 Jenis-Jenis Anggaran Jenis-jenis anggaran dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang berikut ini : Menurut M. Nafarin (2007:31) jenis-jenis anggaran sebagai berikut : 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran variabel yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda, anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.

b. Anggaran tetap yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu, anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis. 2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periode ini satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat. 3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama satu tahun. b. Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat lebih dari satu tahun anggaran. 4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba yang terdiri dari : 1) Anggaran penjualan 2) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari : a) Anggaran biaya bahan baku b) Anggaran biaya tenaga kerja langsung c) Anggaran biaya overhead pabrik 3) Anggaran bebas usaha 4) Anggaran laporan laba rugi b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca yang terdiri dari : 1. Anggaran kas 2. Anggaran piutang 3. Anggaran persediaan 4. Anggaran utang 5. Anggaran neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari : a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. b. Anggaran partial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap yang hanya bagian tertentu saja. 6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari : a. Appropriation budget adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. b. Performance budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas. Menurut Gunawan Adisaputro (2005:7) mengungkapkan jenis-jenis anggaran sebagai berikut : 1. Anggaran komprehensif adalah jenis anggaran yang menyusun anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh, mencakup seluruh aktivitas perusahaan di bidang marketing, produksi, keuangan, personalia dan tertib administrasi. 2. Anggaran parsiil adalah jenis anggaran yang ruang lingkupnya terbatas. 3. Anggaran fixed adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense. 4. Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang sudah dibuat. 5. Anggaran dimensi waktu adalah anggaran yang terdiri dari : a) Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. b) Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat lebih dari satu tahun.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Anggaran Adapun tujuan-tujuan dan manfaat anggaran yang dikemukakan para ahli ekonomi sebagai berikut : Menurut M. Nafarin (2007:19) tujuan dan manfaat anggaran adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Penyusunan Anggaran Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain : a. Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dalam penggunaan dana. b. Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. c. Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan. d. Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal. e. Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat. f. Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. 2. Manfaat Penyusunan Anggaran Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain : a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama. b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai. c. Dapat memotivasi pegawai. d. Dapat menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai. e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. f. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. g. Alat pendidikan bagi para manajer.

Menurut Gunawan Adisaputro (2005:45) mengungkapkan bahwa tujuan dan manfaat anggaran adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Penyusunan Anggaran Tujuan umum : a. Ekonomis Finansial, berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi. Finansial, berupa mencari keuntungan sebagai persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. b. Konsumen, bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen. c. Pemilik modal, menjalin hubungan yang baik dengan kaum pemilik modal agar tetap setia memberikan modalnya. Tujuan khusus : a. Produk. Misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk-produk bermutu. b. Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional. c. Market share yang ingin dimiliki. d. Return on investment tertentu. 2. Manfaat Penyusunan Anggaran a. Sebagai alat perencanaan dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. b. Sebagai alat pengawasan untuk menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

2.1.4 Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran Kegunaan dan keterbatasan anggaran dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang berikut ini : Menurut M. Munandar (2007:10) mengemukakan bahwa anggaran mempunyai tiga kegunaan pokok dan tiga keterbatasan tertentu. Kegunaan anggaran antara lain : 1. Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagi pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatankegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. 3. Sebagai alat pengawasan kerja Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan antara apa yang terutang di dalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Keterbatasan-keterbatasan anggaran antara lain : 1. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran. Sebaik apapun taksiran yang dibuat, namun sulit untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti. 2. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan berbagi data, informasi dan faktor-faktor tertentu. Dengan demikian, jika nantinya terjadi perubahan-perubahan terhadap data, informasi serta faktorfaktor tersebut, akan berubah pulalah ketepatan taksiran-taksiran yang telah disusun tersebut.

3. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan anggaran sangat tergantung pada manajer selaku pelaksananya. Anggaran hanya alat untuk membantu tugas manajer dalam melaksanakannya bukan menggantikannya. Menurut Gunawan Adisaputro (2005:50) mengemukakan bahwa anggaran mempunyai kegunaan dan keterbatasan sebagai berikut : Kegunaan anggaran antara lain : 1. Dalam bidang perencanaan a. Membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan. b. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. c. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. d. Membantu menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum. 2. Dalam bidang koordinasi a. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahan. b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. c. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. 3. Dalam bidang pengawasan a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran perusahaan. b. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan pada perusahaan. Keterbatasan-keterbatasan anggaran antara lain : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya. 4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. 2.1.5 Prosedur Penyusunan Anggaran Prosedur anggaran dapat dikelompokkan oleh beberapa ahli sebagai berikut : Menurut M.Nafarin (2007:9) prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Tahap penentuan pedoman perencanaan anggaran Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu top management melakukan 2 hal yaitu : a. Menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijaksanaan, asumsi-asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran. b. Membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari : direktur sebagai ketua, manajer keuangan, sekretaris dan manajer lainnya sebagai anggota. 2. Tahap persiapan anggaran Manajer pemasaran sebelum menyusun anggaran terlebih dahulu melakukan taksiran penjualan. 3. Tahap penentuan anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta direksi (direktur) dengan kegiatan sebagai berikut : a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran. b. Mengkoordinasi dan menelaah komponen-komponen anggaran. c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran.

4. Tahap pelaksanaan anggaran Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran, setelah direalisasi kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi. Menurut Gunawan Adisaputro (2005:47) mengemukakan bahwa prosedur penyusunan anggaran sebagai berikut : Dalam garis besarnya, mekanisme peyusunan anggaran berjalan paralel dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi perusahaan. Komisi anggaran umumnya berada langsung di bawah direksi, sebab yang utama ialah karena perlunya melibatkan personalia dari beberapa bagian dalam penyusunan maupun pelaksanaan anggaran. Keanggotaan dari komisi anggaran ini akan meliputi : 1. Salah seorang anggota direksi 2. Manajer pemasaran 3. Manajer produksi 4. Manajer keuangan 5. Manajer bagian umum, administrasi, dan personalia. 2.1.6 Metode Penyusunan Anggaran Pada dasarnya prosedur penyusunan suatu anggaran akan dipengaruhi oleh jenis masing-masing perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan aktivitas perusahaan yang menimbulkan permasalahan yang berbeda pada masingmasing perusahaan. Walaupun demikian, biasanya untuk menyusun anggaran perusahaan menggunakan metode-metode tertentu. Adapun metode-metode tersebut terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut : Menurut M. Nafarin (2007:7) metode penyusunan antara lain : 1. Top Up Approach Yaitu metode dimana segala hal yang dianggarkan bersumber dari atasan, manager level bawah tidak terlibat dan hanya menerima yang sudah ada.

2. Bottom Up Approach Yaitu metode dimana segala hal yang dianggarkan manager level bawah terlibat langsung, pimpinan hanya menyetujui yang telah direncanakan dan disepakati. Sedangkan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:36) metode penyusunan anggaran penjualan dapat menggunakan forecast penjualan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Judgmental Method Yaitu metode memproyeksikan penjualan berdasarkan pada pendapatan salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen. 2. Statistical Purpose Method, yang meliputi : a. Analisa Trend b. Analisa Korelasi 3. Spesific Purpose Method, yang meliputi : a. Analisa Indusrti b. Anallisa Product Line c. Analisa Penggunaan Akhir Dalam garis besarnya, metode penyusunan anggaran itu berjalan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, karena pada intinya semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjadi perusahaan terbaik dengan mekanisme kerja yang optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktorfaktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun suatu anggaran. Adapun faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok.

Menurut M. Munandar (2007:11) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran antara lain : 1. Faktor-faktot intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa : a. Penjualan tahun-tahun yang lalu. b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan. 2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa : a. Keadaan persaingan. b. Tingkat pertumbuhan penduduk. c. Tingkat penghasilan masyarakat. d. Tingkat pendidikan masyarakat. e. Tingkat penyebaran penduduk. f. Agama, adat-istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan. h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. 2.2 Penjualan Definisi penjualan terus mengalami perkembangan. Pada umumnya pengertian penjualan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan makna yang tidak jauh berbeda.

2.3.1 Pengertian Penjualan Menurut Syahrul dan Nizar (2007:746) mendefinisikan penjualan sebagai berikut : Penjualan adalah pendapatan yang diterima dari pertukaran barang atau jasa dan dicatat untuk suatu peride akuntansi tertentu, baik berdasarkan kas (sebagaimana diterima) atau berdasarkan akrual (sebagaimana diperoleh). 2.3.2 Jenis-jenis Penjualan Menurut Mulyadi (2001:199) jenis-jenis penjualan adalah sebagai berikut : 1. Penjualan barang atau jasa secara kredit Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara memberi barang atau jasa order yang diterima dari pembeli untuk jangka waktu tertentu. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang setiap penjualan yang pertama kepada seorang pembeli tersebut membeli secara kredit. 2. Penjualan barang atau jasa secara tunai Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan para pembeli terlebih dahulu melakukan pembayaran harga barang atau jasa sebelum barang atau jasa diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli, setelah uang diterima perusahaan, barang atau jasa kemudian diserahkan kepada pembeli, transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. 2.3.3 Anggaran Penjualan Anggaran penjualan merupakan titik awal dalam anggaran induk. Berbagai anggaran lainnya biasanya tergantung pada anggaran penjualan, jika anggaran penjualan tidak benar, maka anggaran induk akan menjadi tidak bermanfaat dan memboroskan waktu serta usaha. Menurut pendapat M. Nafarin (2007:150) tentang anggaran penjualan adalah sebagai berikut : Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.

Sedangkan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) mengungkapkan anggaran penjualan sebagi berikut : Anggaran penjualan adalah anggaran yang direncanakan secara lebih terperinci mengenai penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang kualitas barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat penjualannya. 2.3.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan Menurut Gunawan Adisaputro (2005:127) dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi : 1. Penentuan dasar-dasar anggaran a. Penentuan relevan variabel yang mempengaruhi penjualan b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai 2. Penyusunan rencana penjualan a. Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro seperti moneter, kependudukan, dan teknologi. b. Melakukan analisa prestasi penjualan yang lalu. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu, dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan di masa lalu. c. Analisa penentuan prestasi penjualan yang akan datang. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa lampau dengan memperhatikan faktor-faktor seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan keadaan permodalan. d. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan segala sesuatu berjalan seperti masa lalu. e. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan. f. Menghitung rugi laba yang mungkin diperoleh. g. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui oleh pihak yang berkepentingan.

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan, seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli ekonomi berikut ini : Menurut Tendi Haruman dan Sri rahayu (2007:46) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terdiri dari : 1. Faktor-faktor internal antara lain : a. Kesalahan tahun-tahun yang lalu. b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan. c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya. d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya. e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. f. Fasilitas lain yang menunjang. 2. Faktor-faktor eksternal antara lain : a. Keadaan persaingan di pasar. b. Posisi perusahaan dalam persaingan. c. Tingkat pertumbuhan penduduk. d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan. e. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh. Sedangkan menurut Gunawan Adisaputro (2005:128) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terdiri dari : 1. Faktor-faktor internal antara lain : a. Kapasitas produksi yang dimiliki dan akan dimiliki pada waktu mendatang. b. Kemampuan perusahaan untuk merebut pasar, ini tercermin dalam rencana penjualan jangka panjang maupun jangka pendek. c. Kemampuan pembelanjaan yang dimiliki perusahaan. 2. Faktor-faktor eksternal antara lain : a. Kebutuhan masyarakat akan produk yang bersangkutan. b. Persaingan antara pengusaha, dan kemampuan perusahaan untuk menanggapinya.