HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE CHARPY. Rofarsyam 1, Sukarman 2

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY KAPASITAS 100 JOULE. Yopi Handoyo 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL MODUL 3 - PENGUJIAN IMPAK DELIANA RAMDANIAWATI KELOMPOK: 7

BAB III METODE PENELITIAN. oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan

ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI KETANGGUHAN MATERIAL BAJA A36 BERDASARKAN METODE PENGUJIAN IMPAK ASTM E23

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

ANALISA UJI IMPAK CHARPY DENGAN PENDULUM YANG DIPASANG SENSOR STRAIN GAUGE

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

YUFRIANTO : 06C : Teknik Pembentukan dan Material

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

Analisa Hasil Uji Impak Sampah Plastik Jenis PP, PET, dan Campuran (PP + PET)

KEKUATAN IMPAK BAJA ST 60 DI BAWAH TEMPERATUR EKSTRIM

BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material

RANCANG BANGUN MESIN UJI IMPACT DENGAN BERAT PENDULUM 8 Kg PROYEK AKHIR. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Ahli Madya

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT SISTEM BANDUL GANDA (PLTGL-SBG) SKALA LABORATORIUM

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

ANALISA KETANGGUHAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA DAERAH LAS DAN HAZ HASIL PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS ( TIG ) PADA ALUMINIUM ALLOY 6061 SKRIPSI

Uji impak. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi berbagai respon material, yaitu. Deformasi plastis Efek Hysteresis Efek Inersia

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

Desain dan Penentuan Lokasi Pembebanan Pendulum Alat Uji Impak Untuk Pengujian Produk Hasil Las Gesek Rotary Bar-Plate

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Uji Kompetensi Semester 1

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA DATA DAN TITIK BERAT SAYAP PADA PESAWAT TANPA AWAK DAN PENGUJIAN IMPAK DENGAN MATERIAL ALUMINIUM MAGNESIUM (96%-4%) SKRIPSI

DAFTAR ISI. I. Identitas Diri 2. II. Daftar Isi 3. i. Tujuan Percobaan 5. ii. Dasar Teori 5. Alat dan Bahan 9. Flowchart Proses Pengujian 11

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN HASIL SAMBUNGAN LAS BAJA PADUAN TERHADAP NILAI KETANGGUHAN. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM A 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF REDESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB 3 METODE PENELITIAN

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF WILSON MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0 SKRIPSI

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB III METODE PENELITIAN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL BAJA KONSTRUKSI DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

LAMPIRAN A 1. ALAT ALAT PERCOBAAN CETAKAN ALAT PENEKAN NERACA ANALITIK TECLOCK TM 110

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. ketika itu banyak terjadi fenomena patah getas pada daerah lasan kapal kapal

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAAT FREKUENSI BUNYI MATERIAL SEBAGAI DASAR PENGUJIAN MODULUS ELASTISITAS PADA PENGUJIAN TANPA MERUSAK (NON DESTRUCTIVE TEST) ABSTRACT

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

Gambar 3.2. Polyeseter dan MEKPO.

PERATURAN LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PELAKSANAAN PENELITIAN

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

SOAL TRY OUT FISIKA 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Antiremed Kelas 12 Fisika

GESER LANGSUNG (ASTM D

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

Gambar 1. Skema pembagian elemen pada BEM [1]

METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR NORMAL DENGAN DUA TITIK PEMBEBANAN BAB I DESKRIPSI

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

Karakterisasi Material Sprocket

Transkripsi:

HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE CHARPY Rofarsyam 1, Sukarman 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang, 2 Staf Pranata Laboratorium Pendidikan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Abstract This study aims to determine the kind of big impact aluminium 7075 T351, and prove material temperature between 8 o C to 100 o C there was no significant difference in shock loads. Testing was conducted using Charpy, the sample size and temperature variations. Variation in the sample size standard ASTM E23, while the corresponding temperature variations not the temperature of the load shock. Large impact loads generated 0,24705828 Joule/mm 2 and its potential energy 20,175625 Joule. Then based on the temperature and the load shows that the temperature with impact loads no significant correlation. Keywords: impact, charpy, aluminium 7075 T35 PENDAHULUAN Pada umumnya suatu konstruksi akan mengalami berbagai variasi pembebanan, sehingga pemilihan material pertimbangan kekuatan bahan dalam perencanaan harus disesuaikan dengan jenis pembebanan tersebut. Salah satu jenis pembebanan pada material adalah beban kejut, misalnya pada material pesawat terbang, kapal laut dan lain yang sejenis. Oleh sebab itu sebelum mengaplikasikan material dalam konstruksi, diperlukan pengujian material. Untuk mengetahui ketahanan maksimum material dari beban kejut dapat dilakukan dengan pengujian kekuatan pukul (Impact Test). A. Macam Pengujian Pukul (Impact) Kurmi (2010), Macam pengujian pukul dibedakan pada dua jenis, yaitu jenis pukulan dan frekuensi pukulan. a. Berdasarkan Jenis Pukulan Pemukulan dengan menjatuhkan beban berat dengan ayunan pendulum atau menggunakan roda gila (Flywheel). a. Mesin uji impact Izod Mesin uji impact Izod menggunakan specimen bertakik yang ditumpu pada satu ujungnya, dan dipasang vertical sebagai kantilever. Gambar 1 menunjukkan posisi sampel pada mesin uji impact Izod. Gambar 1. Posisi sampel pada mesin uji impact Izod b. Mesin uji impact Charpy Mesin uji impact Charpy menggunakan specimen bertakik yang dipasang horizontal sebagai supported beam (batang yang ditumpu pada kedua ujungnya). Gambar 2 menunjukkan posisi sampel pada mesin uji impact Charpy. b. Berdasarkan Frekuensi Pukulan Pemukulan dapat dilakukan dengan pukulan tunggal atau pukulan berulang B. Mesin Uji Impact Kurmi (2010), Mesin uji impact yang dikenal ada dua macam, dan perbedaan diantara keduanya adalah pada posisi pemasangan sampel uji, yaitu : Gambar 2. Posisi sampel pada impact Charpy mesin uji HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE.. (Rofarsyam, Sukarman) 5

C. Benda Uji (specimen) Devis (2011), Pengujian pada mesin impact distandartkan oleh ASTM (American Society For Testing Materials). Standarisasi berdasarkan ASTM E23 untuk sampel uji impact Izod seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, dan untuk uji impact Charpy Gambar 4. Gambar 3. Standart sampel untuk uji impact Izod (a) specimen with Vnotch (b) specimen with key notch Tabel 1. Komposisi Kimia Aluminium 7075 T351 Unsur Kimia Persentasi (%) Silicon : 0,4 Iron : 0,50 Copper : 1,2 2,0 Manganese : 0,30 Magnesium : 2,1 2,9 Chromium : 0,18 0,28 Zing : 5,1 6,1 Titanium : 0,20 Aluminum : Sisanya (Anonim IPTN, 2010) b. Seperangkat mesin uji impact Charpy dengan data ditunjukkan pada Tabel 2. Gambar 5 adalah gambar mesin uji impact Charpy Tabel 2. Spesifikasi Mesin Impact Charpy Nama Spek Keterangan Merek : Simadzu Kapasitas : 30 Kgm Radius Lengan : 0,75 m Sudut Angkat : 144 o Berat Bandul : 26,095 kg System Pengereman : Manual Tahun Pembuatan : 1977 Produksi : Jepang Panjang : 78 cm Lebar : 55 cm Tinggi : 110 cm (Devis, 2011) (c) specimen with U notch Gambar 4. Standart sampel untuk uji impact Charpy METODE PENELITIAN Untuk mengetahui harga impact bahan aluminium jenis 7075 T351 dengan metode Charpy dilakukan langkah sebagai berikut : 1. Bahan dan Alat a. Sampel uji bahan aluminium jenis 7075 T351 dengan komposisi kima ditunjukkan pada Tabel 1. Dimensi sesuai standar ASTM E23, sebanyak 36 buah sampel. Gambar 5. Standart sampel untuk uji impact Charpy c. Alat ukur dan peralatan yang digunakan beserta penggunaannya ditunjukkan pada Tabel 3. 6 TEKNIS, Volume 10, Nomor 1, April 2015 : 5-10

Tabel 3. Alat ukur dan peralatan Nama Kegunaan Alat/Peralatan Vernier caliper : Pengukuran panjang, lebar dan tebal. Ketelitian 0,05 mm Mangkok gelas : Tempat/wadah sampel setelah didingin sebagai tempat media pendingin Es batu : Sebagai media pendingin Aceton : Ditambahkan pada es batu Sebagai media pendingin Alcohol 70% : Sebagai media pendingin Heater/pemanas : Memanaskan sampel uji sesuai suhu yang dikehendaki. Suhu maksimum heater 200 o C Stopwatch : Pengukuran waktu pemanasan dan pendinginan sampel Thermometer digital : Pengukuran suhu sampel saat pemanasan dan pendinginan Tang jepit : Pemegang dan untuk pengambilan sampel saat pemanasan dan pendinginan (Sachri, 2010) Tabel 4. Variasi suhu pada sampel variasi ukuran 2. Rancangan Pengujian Ukuran sampel dan bentuk sampel uji mengikuti standar sesuai Gambar 4. Sampel dibuat 36 buah dengan variasi ukuran, dan variasi suhu diacak mulai dari 8 o C s/d 100 o C. ukuran sampel ditunjukkan pada Gambar 6. Rancangan pengujian selengkapnya ditunjukkan pada Tabel 4. Suhu 8 o C s/d 100 o C pada material tidak akan mempengaruhi nilai energi potensialnya dan beban impactnya akibat beban kejut (Sukarman, 2010). A Gambar 6. Bentuk dan ukuran specimen Keterangan : p = panjang sampel, l = lebar sampel, t = tebal/ tinggi sampel, dan h = tinggi bawah takik. A = luas proyeksi takik. Sampel p (mm) l (mm) t (mm) h (mm) T ( o C) A (mm 2 ) EP (Joule) K (Joule/mm 2 ) a O β O K Ratarata 1 55.4 10 10.2 8.4-8 85.68 110 2 55.3 10.1 10.1 8.3-8 83.83 110 3 55.2 10.2 10.2 8-8 81.6 110 4 55.1 10,3 10,1 8,2 0 82.82 110 5 54.5 9,75 10 8,2 0 82 110 6 55.5 10 10 8 0 80 110 7 55.5 10.1 10 7.8 10 78 110 8 55.2 9.9 10 8.3 10 83 110 9 55.2 9.8 9.9 8.2 10 81.18 110 10 55.2 10.2 10.2 8.2 28 83.64 110 11 54.8 10.1 9.9 8.1 28 80.19 110 12 55.2 10.2 10.2 8.1 28 82.62 110 13 54.9 10.1 10.1 8.1 40 81.81 110 14 55.2 10 9.9 8.2 40 81.18 110 15 55.2 10 10 8.2 40 82 110 16 55.2 10 9.9 8.2 50 81.18 110 17 55 9.7 10 8.2 50 82 110 18 55.2 10 10.2 7.8 50 79.56 110 19 55.2 10 10 8 60 80 110 20 55 10 10 8.4 60 84 110 21 55.1 10.2 10.2 7.8 60 79.56 110 22 55.3 10.2 10.1 7.7 65 77.77 110 23 55.3 10 10 8 65 80 110 24 55.5 9.9 9.8 7.8 65 76.44 110 25 55.5 10 10 8.1 80 81 110 26 55.5 9.9 9.9 8.3 80 82.17 110 27 55,1 10 10 8,2 80 82 110 28 55 10,1 10,1 8,3 100 83,83 110 29 55,5 10 10 8,3 100 83,83 110 30 55,5 10 10 8,3 100 83,83 110 31 55.1 10,3 10,1 8,2 0 82.82 110 32 54.5 9,75 10 8,2 0 82 110 33 55.5 10 10 8 0 80 110 34 55.2 10 10 8 60 80 110 35 55 10 10 8.4 60 84 110 36 55.1 10.2 10.2 7.8 60 79.56 110 HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE.. (Rofarsyam, Sukarman) 7

Keterangan : Panjang (p), lebar (l), tebal/tinggi (t), dan tinggi bawah takik (h) masing-masing divariasi acak tetapi tetap mengikuti standar sampel uji ASTM yang disaratkan. Luas proyeksi takik (A) di hitung sebelum dibebani. Sedangkan untuk suhu (T) di lakukan saat sampel akan dibebani, dan variasi suhu pada masing-masing sampel dilakukan secara acak, mengikuti suhu yang tidak mempengaruhi nilai impact atau energi potensial bahan. Sudut α merupakan sudut awal posisi pendulum, dan sudut β adalah sudut maksimum yang dicapai oleh pendulum setelah mematahkan sampel. Selanjutnya energi potensial (EP) dan impact (K) dihitung menggunakan rumus EP = m. g. r ( sinα + cosβ ) dan K = 3. Langkah Pengujian a. siapkan mesin uji impact yang dimaksud. b. atur jarum penunjuk sudut pada mesin uji impact seting pada posisi nol saat bandul berada pada posisi bawah. c. putar jarum tersebut 180 o arah berlawanan jarum jam dan kembali posisi nol, kemudian putar 180 o searah jarum jam. Catat selisih sudut yang terbentuk d. masukkan sampel uji ke dalam media pendingin selama 20 menit. Pengukuran waktu celup menggunakan stopwatch. e. secara bersamaan langkah (d) masukkan ujung thermometer digital ke media pendingan dan catat suhu yang ditunjukkan. Pencelupan sampel dibiarkan sampai mencapai suhu yang direncanakan (lihat Table 4 rancangan pengujian). f. ambil sampel dengan tang jepit dan pasang pada mesin uji sesuai standar uji impact metode Charpy pada klem penjepit. g. angkat bandul/pendulum sampai posisi sudut α = 110 o dan kunci dengan kait. h. lepaskan bandul tersebut dengan melapas kait pengunci bandul. Bandul akan terayun menuju dan mematahkan sampel. i. setelah sampel patah bandul akan terayun mencapai sudut maksimum yaitu sudut β, kemudian berayun berlawanan arah. lakukan pengereman saat bandul berayun berbalik arah agar bandul tidak berayun berulang dan jarum tidak bergeser. catat sudut yang terbentuk tersebut. j. sudut maksimum tersebut sebagai data untuk perhitungan menentukan impact atau energy potensial untuk mematahkan sampel atau bahan sampel. k. melakukan perhitungan besar impact bahan yang diuji menggunakan rumus : K = (Kurmi, 2010). Enrgi potensial menggunakan rumus : EP = m. g. r ( sinα + cosβ ) K adalah beban pukul maksimum atau impact (jaule/mm 2 ), m merupakan masa bandul/pendulum (kg), g besar garvitasi yang digunakan sebesar 9,81 (kg/dt 2 ), r adalah lengan pendulum (m), α merupakan sudut awal start pendulum, β adalah sudut yang dicapai pendulum setelah mematahkan sampel uji. A adalah luas penampang proyeksi takik (m 2 ). l. untuk sampel uji yang lain dilakukan dengan cara yang sama. 4. Data Hasil Pengujian Data hasil pengujian selain menentukan dimensi ukuran sampel yang bervariasi dan pemberian suhu yang bervariasi serta sudut α sebagai posisi awal pendulum adalah sudut β. Sudut β tersebut adalah sudut maksimum yang dicapai pendulum setelah mematahkan sampel. Selengkapnya ditunjukkan pada Tabel 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengujian didapat data sudut β dari masing-masing sampel uji, kemudian dihitung energy potensial bahan aluminium 7075 T351 masing-msing dengan rumus EP = m. g. r ( sinα + cosβ ), serta beban impact dengan rumus K =. Contoh menghitung energy potensial dan impact pada sampel 1 sebagai berikut : EP = EP 1 + EP 2 EP = energy potensial yang diserap untuk mematahkan sampel EP 1 =energy potensial sebelum mematahkan benda 8 TEKNIS, Volume 10, Nomor 1, April 2015 : 5-10

EP 2 = energy potensial setelah mematahkan benda EP = m.g.h 1 + m.g.h 2 h 1 = r + x 1 = 0,75 + 0,75. sinα h 1 = 0,75 + 0,75. sin(110 o 90 o ) h 1 = 1,006515 (m) h 2 = r + x 2 = 0,75 + 0,75. Sinβ h 2 = 0,75 + 0,75. Sin(103 o 110 o ) h 2 = 0,19187313 (m) EP = 26,095.9,81.1,006515-26,095.9,81. 0,19187313 EP = 22,1832 (Joule/dt 2 ) K = = 22,1832 (Joule/dt 2 )/84 K = 0,262331 (Joule/mm 2 ) Contoh menghitung energy potensial dan impact pada sampel 2 sebagai berikut : EP = 26,095.9,81.1,006515-26,095.9,81.0,931441 = 19,21826 (Joule/dt 2 ) K = = 19,21826/83,83 K = 0,229253 (Joule/mm 2 ) Selanjutnya hasil perhitungan besar EP dan K dapat dilihat pada Tabel 5. Table 5. Data Hasil Pengujian Sampel p l t h T o A K C mm mm mm mm mm 2 EP Joule Joule/mm 2 a O β O K Rata-rata 1 55.4 10 10.2 8.4 85.68 22,476558 0,2623314 110 103 2 55.3 10.1 10.1 8.3-8 83.83 19,218259 0,2292528 110 104 0,25567741 3 55.2 10.2 10.2 8 81.6 22,476558 0,275448 110 103 4 55.1 10,3 10,1 8,2 82.82 20,845702 0,2516989 110 103,5 5 54.5 9,75 10 8,2 0 82 22,476558 0,2741044 110 103 0,25534383 6 55.5 10 10 8 80 19,218259 0,2402282 110 104 7 55.5 10.1 10 7.8 78 19,218259 0,2463879 110 104 8 55.2 9.9 10 8.3 10 83 19,218259 0,2315453 110 104 0,2382232 9 55.2 9.8 9.9 8.2 81.18 19,218259 0,2367364 110 104 10 55.2 10.2 10.2 8.2 83.64 25,748013 0,3078433 110 102 11 54.8 10.1 9.9 8.1 28 80.19 19,218259 0,2396591 110 104 0,26003753 12 55.2 10.2 10.2 8.1 82.62 19,218259 0,2326103 110 104 13 54.9 10.1 10.1 8.1 81.81 15,974109 0,1952586 110 105 14 55.2 10 9.9 8.2 40 81.18 12,745094 0,156998 110 106 0,19554187 15 55.2 10 10 8.2 82 19,218259 0,234369 110 104 16 55.2 10 9.9 8.2 81.18 22,476558 0,2768731 110 103 17 55,0 9.7 10 8.2 50 82 22,476558 0,2741044 110 103 0,26417809 18 55.2 10 10.2 7.8 79.56 19,218259 0,2415568 110 104 19 55.2 10 10 8 80 15,974109 0,1996764 110 105 20 55,0 10 10 8.4 60 84 29,031627 0,3456146 110 101 0,24869054 21 55.1 10.2 10.2 7.8 79.56 15,974109 0,2007807 110 105 22 55.3 10.2 10.1 7.7 77.77 15,974109 0,2054019 110 105 23 55.3 10 10 8 65 80 19,218259 0,2402282 110 104 0,21820198 24 55.5 9.9 9.8 7.8 76.44 15,974109 0,2089758 110 105 25 55.5 10 10 8.1 80 81 19,218259 0,2372625 110 104 26 55.5 9.9 9.9 8.3 80 82.17 19,218259 0,2338841 110 104 0,24841699 27 55,1 10 10 8,2 80 82 22,476054 0,2741044 110 103 28 55,0 10,1 10,1 8,3 100 83,83 27,388363 0,3267131 110 101.5 29 55,5 10 10 8,3 100 83,83 22,476558 0,2708019 110 103 0,27635345 30 55,5 10 10 8,3 100 83,83 19,218259 0,2315453 110 104 31 55.1 10,3 10,1 8,2 0 82.82 20,845702 0,2516989 110 103,5 32 54.5 9,75 10 8,2 0 82 22,476558 0,2741044 110 103 0,25534383 33 55.5 10 10 8 0 80 19,218259 0,2402282 110 104 34 55.2 10 10 8 60 80 15,974109 0,1996764 110 105 35 55,0 10 10 8.4 60 84 29,031627 0,3456146 110 101 0,24869054 36 55.1 10.2 10.2 7.8 60 79.56 15,974109 0,2007807 110 105 Rata-rata 20,175625 0,2470583 0,24705828 HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE.. (Rofarsyam, Sukarman) 9

Grafik hubungan beban impact dengan suhu sampel ditunjukkan pada Gambar 7. 0,32 0,250 0,20 0,15 0,10 0,05 0 K (joule/mm 2 ) - 8 10 20 40 50 60 70 80 90 10 Gambar 7. Kurva beban impact aluminium 7075 T351 Hasil pengujian metode Charpy Memperhatikan kurva Gambar 7 disimpulkan bahwa kenaikan atau penurunan suhu dalam ring ( 8 o C s/d 100 o C ) pada bahan tersebut tidak akan mempengaruhi besar beban impact KESIMPULAN Suhu( o C) Setelah melakukan pengujian dan perhitungan didapat besar energi potensial serta beban impact bahan aluminium 7075 T351 masing-masing sebesar EP = 20,175625 Joule dan K = 0,24705828 Joule/mm 2. Besar beban impact masing-masing sampel tidak mengikuti garis linier atau berubah beraturan, melainkan membentuk banyak kurva dan continu dalam ring 0,19 s/d 2,7, sehingga disimpulkan bahwa kenaikan atau penurunan suhu antara ( 8 o C s/d 100 o C ) tidak akan mempengaruhi besar beban impact. Untuk mendapatkan informasi daerah kritis bahan akibat beban impact dibutuhkan media pendingin agar suhu sampel berada dibawah 95 o C. Sachri (2010), bahan yang suhunya bervariasi dibawah 8 o C, missal 65 o C, 75 o C, 85 o C dan seterusnya, maka suhu tersebut akan mempengaruhi besar beban impact. Semakin rendah suhu bahan semakin kecil beban impactnya dan bahan semakin getas. DAFTAR PUSTAKA Anonim (2010),.. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) Bandung, Bandung Davis, HE (2010). The Testing of Enginering Material. Mc. Graw-Hill International Book ompany, Singapore Khurmi, RS dan Gupta, JK (2011). Theory of Machines. Eurasia Publishing House (put) Ltd, New Delhi Sachari (2010). Pengujian Material. Bina Cipta, Jakarta Sukarman (2010). Hasil Pengujian Impact di Laboratorium Industri Logam Ceper Klaten Jawa Tengah. Laporan hasil Pengujian, Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang, Semarang 10 TEKNIS, Volume 10, Nomor 1, April 2015 : 5-10