banyak pelaku-pelaku bisnis yang baru, baik yang bergerak di sektor yang sudah ada maupun yang melahirkan inovasi-invoasi baru, sehingga secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rutinitas menjadikan setiap kegiatan harus terlaksana seefisien mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang padat. Banyaknya rutinitas aktivitas mengakibatkan kita harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia semakin hari semakin berkembang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk tetap eksis di bidang usahanya masing-masing baik produk maupun

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. cara yang inovatif guna mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan. yang mampu memuaskan para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan persaingan yang ketat, tidak sedikit perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. populasi penduduk di dunia yang semakin bertambah. Buku "Why am I So

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi oleh manusia. Kegiatan berbelanja merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam industri bisnis ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang sesuai dengan perkembangan budaya manusia,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

BAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

ANALISIS EFISIENSI WAKTU LAYANAN LOKET FARMASI BERDASARKAN METODE ANTRIAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. kepada kebutuhan yang paling mewah sekalipun. Kebutuhan mendasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk dalam bidang consumer goods. Bahkan di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan memanfaatkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. swalayan (seperti Carefour, Hypermart, Hero) dibanding di pasar tradisional. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga. memenuhi kebutuhan konsumen, serta memberikan kepuasan kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang semakin mengutamakan kompetisi dari segi kuantitas

TUGAS AKHIR. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI SWALAYAN (Studi Kasus di Swalayan Relasi Jaya Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga

dibandingkan dengan pasar swalayan yang lain dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja di performa

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan tersebut, salah satu aspek yang perlu diperhatikan dan. jumlah maupun ketepatan waktu sesuai dengan jadwal produksi.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi suatu prinsip dasar untuk

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. adalah fenomena menunggu. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan akan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yulia Bakery merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang produksi

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat supaya bisnis tersebut bisa bersaing ditengah-tengah persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA MINIMARKET INDOMARET PERUMAHAN DUKUH ZAMRUD. : Windianni Amellia NPM : Pembimbing : Dr. Dra.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor usaha. Salah satu pertumbuhan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Pembangunan pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. TB. Dua Dua berdiri pada tahun 1995, TB. Dua Dua merupakan toko. buku yang menjual buku pelajaran untuk SD, SMP dan SMA Negeri dan

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENAMBAHAN TENAGA KERJA TERHADAP EFISIENSI WAKTU PEKERJAAN DI BENGKEL MODIFIKASI PUSPA KEDIRI CUSTOM BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku perpindahan merek atau brand switching yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi, berbagai macam skala dan jenis industri telah menyokong

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang memadai, maka pergerakan ekonomi antar wilayah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat. untuk terus melakukan perbaikan dalam hal kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik, dan membuatnya mudah diperoleh oleh pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. Pusat perbelanjaan atau yang sering disebut shopping mall belakangan

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

bermunculan lah pengusaha-pengusaha risol baru yang menjadi pesaing dari usaha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, semakin berkembangnya perekonomian telah memunculkan banyak pelaku-pelaku bisnis yang baru, baik yang bergerak di sektor yang sudah ada maupun yang melahirkan inovasi-invoasi baru, sehingga secara langsung telah menyebabkan semakin meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Untuk dapat menempatkan perusahaan di posisi yang lebih unggul dari pesaing-pesaing tersebut, maka perusahaan membutuhkan strategi dan sistem manajemen yang mumpuni. Manajemen perusahaan dituntut untuk mampu berproduksi secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi perusahaan secara tepat sehingga dapat menghasilkan produk sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan dengan biaya seminimum mungkin. Toko eceran disudut jalan kini telah berubah menjadi pasar swalayan, yang mempunyai masalah dalam manajemen operasi yang perlu ditangani dengan serius seperti pengaturan persediaan, pengaturan tata letak, penanganan material dan penjadwalan. Penjadwalan merupakan suatu keputusan untuk mengalokasikan kapasitas atau sumber daya kepada setiap pekerjaan-pekerjaan, aktivitas-aktivitas, tugas atau konsumen sepanjang waktu. (Schroeder: 2000). Penjadwalan berusaha unutk mencapai beberapa tujuan yang saling bertentangan, seperti efisiensi tinggi dan layanan pelanggan yang baik. Efisiensi dapat tercapai melalui jadwal yang memanfaatkan tenaga kerja, perlengkapan dan ruang secara 1

penuh. Layanan pelanggan dapat diukur dengan kecepatan terpenuhinya permintaan dari pelanggan baik melalui ketersediaan dan waktu pelayanan yang singkat. Tujuan utama penjadwalan adalah mencapai keseimbangan di antara tujuan yang saling bertentangan secara memuaskan. Dengan adanya penjadwalan maka perusahaan akan mendapatkan gambaran mengenai waktuwaktu timbulnya jam kesibukan sehingga pasti harus menyediakan fasilitas tambahan selama jam-jam sibuk agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama untuk dilayani serta dapat mengurangi risiko yang dapat merugikan perusahaan baik kerugian waktu ataupun biaya. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk melakukan penjadwalan, salah satnya adalah analisis antrian. Antrian merupakan sebutan lain untuk garis menunggu. Proses terjadinya antrian pada suatu sistem membutuhkan tiga komponen penting yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan garis menunggu. (Render,Stair, & Hanna:2006). Antrian yang panjang disebabkan oleh kebutuhan pelayanan lebih tinggi daripada kemampuan atau kapasitas penyedianya sehingga pengguna fasilitas harus meluangkan waktu lebih banyak untuk dapat dilayani dikarenakan adanya kesibukan pelayanan. Fenomena ini menuntut peran perusahaan dalam mengatur fasilitas operasi sehingga dapat meminimalisasi antrian. Adapun alasan lain yaitu adanya faktor ketidakpastian yang sangat berpengaruh dalam perilaku sistem pelayanan, yang mana dalam sistem pelayanan tersebut baik tingkat kedatangan maupun tingkat pelayanan samasama mempunyai sifat yang tidak pasti. Ketika jumlah pelanggan melebihi jumlah fasilitas pelayanan terjadi pada suatu sistem pelayanan, maka akan 2

terjadi garis menunggu yang dibentuk oleh pelanggan-pelanggan yang ingin dilayani. Jika garis menunggu pada suatu sistem antrian terdiri dari orangorang, maka kita tidak bisa mengambil asumsi bahwa setiap orang akan menunggu dengan sabar. Jika garis menunggu terlalu panjang, pelanggan bisa saja masuk antrian kemudian menjadi tidak sabar lalu pergi sebelum dilayani atau menolak untuk masuk antrian lalu mencari sistem pelayanan lain dengan garis menunggu yang lebih pendek. Kedua hal tersebut tentu menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Penyelesaian yang terbaik untuk menanggulangi masalah ini dengan mengatur antriannya sehingga waktu menunggu tidak terlalu lama. Dalam usaha kerja untuk meningkatkan jumlah pelanggan, selain melakukan promosi dan menciptkan produk baru sebaiknya perusahaan perlu menciptakan suatu kemudahan, kecepatan dan kepuasan dalam pelayanan agar membuat para pelanggan merasa puas karena layanan tersebut sehingga para pelanggan akan menjadi loyal dan pelanggan tersebut akan melakukan pembelian kembali. (Hapsari, 2013). Salah satu toko yang diambil sebagai obyek penelitian oleh penulis adalah Toko Prima Rasa yang terletak di Jl.Pasirkaliki No.163, Bandung. Pada toko Prima Rasa terdapat tiga fasilitas pembayaran pada kasir yang ditempatkan pada sistem antrian untuk melayani para pelanggan yang ingin membeli berbagai macam roti, brownies maupun berbagai macam kue lainnya. Namun terkadang dengan menggunakan tiga fasilitas pembayaran saja tidak cukup untuk melayani para pelanggan. Hal ini menyebabkan sering terjadi penumpukan antrian yang panjang dan pelanggan membutuhkan waktu yang 3

cukup lama untuk mendapat giliran pembayaran di kasir. Selain itu jumlah kedatangan pelanggan yang relatif tinggi dalam pembelian roti di Prima Rasa secara langsung akan mempengaruhi panjangnya antrian dalam pembelian roti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak Toko Roti Prima Rasa dalam mengatur sistem operasi agar proses pembayaran dapat berjalan dengan optimal dan memberikan pelayanan yang baik dan lebih cepat dari waktu yang diharapkan oleh pelanggan. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Model Antrian Untuk Meminimalkan Waktu Menunggu Pelanggan Pada Toko Roti Prima Rasa, Bandung 4

1.1 Identifikasi Masalah Berikut adalah data tingkat kedatangan pelanggan untuk periode 24 Maret 27 Maret 2016. TABEL 1.1 Rata-Rata Tingkat Kedatangan Pelanggan pada Toko Roti Prima Rasa Waktu Tingkat Kedatangan Kamis 24 Maret Sabtu 26 Maret Minggu 27 Maret 06.00 07.00 10 15 13 07.00 08.00 17 22 20 08.00 09.00 23 27 33 09.00 10.00 29 33 42 10.00 11.00 32 51 62 11.00 12.00 69 82 81 12.00 13.00 82 73 79 13.00 14.00 51 63 87 14.00 15.00 40 72 86 15.00 16.00 45 55 67 16.00 17.00 53 62 65 17.00 18.00 60 72 87 18.00 19.00 55 87 70 19.00 20.00 57 82 81 20.00 20.30 23 52 55 Sumber : Data hasil observasi Dari Tabel 1.1 dapat dilihat tingkat kedatangan pelanggan di toko Prima Rasa berfluktuasi. Pada jam tertentu tingkat kedatangan pelanggan rendah, sedangkan pada jam lainnya tingkat kedatangan pelanggan tinggi. Prima Rasa adalah : Dengan melihat data di atas, maka dapat diidentifikasi pada toko 5

1. Bagaimana kinerja sistem antrian yang selama ini telah diterapkan oleh Prima Rasa saat ini? 2. Model antrian apa yang sebaiknya digunakan oleh Prima Rasa? 3. Bagaimana penjadwalan kasir yang dapat dilakukan dengan analisis antrian untuk mengurangi waktu menunggu pelanggan? 1,3 Tujuan Penelitian Dilihat dari identifikasi masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menjelaskan sistem antrian apa yang diterapkan oleh perusahaan saat ini. 2. Untuk menjelaskan model antrian apa yang cocok untuk perusahaan tersebut. 3. Untuk menjelaskan kinerja sistem operasi pada kasir Prima Rasa dan analisis model antrian untuk meminimalkan waktu menunggu pelanggan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peneliti dan dapat lebih mengetahui masalah antrian terhadap penerapan teori antrian pada suatu perusahaan. 2. Bagi perusahaan, diharapakan penelitian ini dapat membantu perusahaan menanggulangi permasalahan pada antrian agar dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. 6

3. Bagi akademisi, peneliti berharap hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian ilmiah selanjutnya dengan topik yang sama atau yang berkaitan dengan topik ini. 7