PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) JONGOR TEGALSARI TEGAL (Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN PPI DAN TEMPAT WISATA PANTAI SENDANG SIKUCING DI KAB KENDAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

TAMAN RIA DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KEBUN BINATANG TINJOMOYO SEMARANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KAWASAN WISATA BUDAYA DI PANTAI NGEBOOM TUBAN

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) DI SURABAYA

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

REKREASI DI HULU SUNGAI PEUSANGAN KABUPATEN ACEH TENGAH

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH BREBES

TERMINAL PENUNPANG KAPAL LAUT TANJUNG EMAS SEMARANG Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

Kawasan Wisata Rowo Jombor, Klaten

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

PASAR TANGGA ARUNG TENGGARONG

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

PENATAAN KORIDOR JALAN LETJEN S. PARMAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN DI PURWOKERTO

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PURWAHAMBA INDAH DI KABUPATEN TEGAL

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

REDESAIN PASAR KOTA KLATEN 3 LANTAI

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TAMAN JURUG SEBAGAI KAWASAN WISATA DI SURAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

PUSAT INFORMASI PROMOSI DAN PERDAGANGAN INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

RUMAH SAKIT BERSALIN DI BLORA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

PENGEMBANGAN TEPIAN TELUK GILIMANUK SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN KANTOR PEMERINTAHA KABUPATEN GROBOGAN Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN MERAK PROPINSI BANTEN

PENGEMBANGAN KANTOR PUSAT PT. PLN (Persero) DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

REDESAIN KOMPLEKS KANTOR PEMERINTAH KOTA TEGAL

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

PUSAT PROMOSI DAN INFORMASI BISNIS KOTA TEGAL

REDESAIN KAWASAN AGRO TARUBUDAYA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

PANGKALAN PENDARATAN IKAN SANGSIT KABUPATEN BULELENG BALI PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNACULAR

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

SHOPPING MALL DI KOTA TEMANGUNG

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

PENGEMBAGAN PASAR IKAN REJOMULYO DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA DI BANDUNG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernacular)

CIREBON SHOPPING MALL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

ASRAMA MAHASISWA UNDIP DI KAMPUS TEMBALANG (Penekanan Desain Arsitektur Kontekstual)

BAB1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia, memiliki

REVITALISASI DIRGANTARA INDONESIA FAIRGROUND SEBAGAI PUSAT EKSHIBISI DI BANDUNG

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI PARANGTRITIS KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

TUGAS AKHIR KAMPUNG WISATA KULINER TAMBAK LOROK SEMARANG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VILLA RESORT PT. PLN (Persero) DI WADUK CIRATA JAWA BARAT (Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernacular)

WATERPARK DI PANTAI MARON SEMARANG

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) JONGOR TEGALSARI TEGAL (Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Neo Vernakular) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : CHAIRINA NIM L2B 098 205 Periode 81 DESEMBER 2002 MARET 2003 Kepada JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan dengan menerapkan system Otomi Daerah belakangan ini membuat tiap-tiap daerah berusaha untuk dapat memajukan daerahnya masingmasing. Hal ini akan mendorong setiap daerah untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki, baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan.pendapatan / taraf hidup penduduk dan pendapatan asli daerah itu sendiri. Kota Tegal dalam dasawarsa terakhir, termasuk sebagai salah satu kota di Jawa Tengah yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat. Hal tersebut dibuktikan dengan masuknya kota tersebut ke dalam suatu jalur wilayah yang disebut jalur Sabuk pembangunan Jawa Tengah. Berdasarkan kebijaksanaan pemerintah, serta potensi yang mungkin dikembangkan, maka fungsi Kota Tegal yang perlu dipelihara, ditingkatkan dan dikembangkan. Salah satunya yaitu Kota Tegal sebagai Kota pusat pengembangan kegiatan kemaritiman. Karena kegiatan kemaritiman dapat dikatakan berpusat di pelabuhan, maka kebijaksanaan pengembangan kegiatan maritime tidak dapat lepas dari pelabuhan Adapun program dalam bidang sarana dan prasarana fisik pelabuhan meliputi : - Rehabilitasi prasarana yang telah ada - Pembangunan fasilitas baru yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pelabuhan - Pemeliharaan alur masuk kolam pelabuhan - Pengadaan sarana port equipment sesuai dengan perkembangan kebutuhan Selain itu untuk meningkatkan kegiatan perikanan (khususnya perikanan laut), diperlukan rehabilitasi peralatan penangkapan ikan dan pemanfaatan teknologi penangkapan yang lebih baik serta memperhatikan kelestarian di sekitar perairan. Untuk mendukung proses pemasaran, maka diperlukan pengembangan suatu fasilitas berupa tempat pelelangan ikan yang juga dapat merangkap sebagai pangkalan pendaratan Ikan (PPI) danpasar khusus ikan. Pangkalan pendaratan Ikan (PPI) merupakan suatu wadah yangdapat menunjang pembangunan dan pengembagan perikanan yang lebih baik. Sejalan dengan semakin

banyaknya kapal-kapal perikanan yang masuk ke wilayah kita. baik kapal asal daerah sendiri (DS). Ataupun kapal yang berasal dari luar daerah (LD) akan semakin menambah hasil perikanan di Negara kita. Dengan demikian, diharapkan hasil perikanan tersebut dapat menambah pendapatan Asli Daerah yang bersangkutan. Saat ini keberadaan PPI di Indonesia sudah cukup banyak. Dan salah satunya yaitu PPI yang terletak di KotaTegal. Tiga buah PPI yang terdapat di Kota Tegal, Yaitu PPi Pelabuhan dan PPI Jongor Tegalsari,yang terdapat di wilayah Kelurahan Tegalsari, serta PPI Muarareja yang terletak di Desa Muarareja. Ketga PPI tersebut berada di Kecamatan Tegal Barat, yang termasuk ke dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) A. BWK A tersebut difungsikan sebagai Kawasan pesisir dan merupakan BWK paling utara dari keseluruhan BWK yang direncanakan, yang langsung berbatasan dengan laut jawa. Komponen kegiatan utama pada wilayah tersebut adalah kegiatan kemaritiman, rekreasi dan perikanan darat (tambak). Dari tiga PPI yang ada di Kota Tegal. Frekuensi kunjungan kapal perikanan tertinggi terjadi di PPI Tegalsari, yang meliputi armada kapal jenis putik, sampan dan kapal. Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan laut dan berada di tepi sungai Siberis, semakin menunjang keberadaan PPI tersebut Sehingga mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Tegal Barat, dan khususnya di Kelurahan Tegalsari sebagian besar bekerja sebagai nelayan, dan sumber kehidupannya tergantung dari hasil laut. Pada saat ini, PPI Jongor Tegalsari sedang dikembangkan menjadi kawasan PPI yang representatif guna menampung perkembangan kegiatan ekonomi perikanan, pertambahan jumlah nelayan dan armada kapal, yang ditunjang dengan fasilitas-fasilitas kegiatan nelayan. Berupa tempat penampatan perahu untuk menurunkan hasil tangkapan. Tempat untuk menjual hasil tangkapan ikan, tempat untuk perbaikan peralatan. Tempat kebutuhan peralatan nelayan, tempat pengolahan hasil tangkapan dari laut, disertai dengan fasilitas penunjang lainnya.perkembangan PPi Jongor Tegalsari telah memberikan pengaruh terhadap pola kehidupan dan kegiatan perekonomian bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi yang cukup besar di bidangperikanan, baik sebagai nelayan, pengolahan hasil ikan tangkapan. Pedagangikan perdagangan dan jasa dibidang ke-nelayanan, industri perkapalan, dan sebagainya. Sayangnya, ada beberapa permasalahan yang terdapat pada PPI. Baik pada

system kelembagaan PPI, fasilitas-fasilitas dasar. Maupun pemberdayaan manusianya sendiri. Maka, guna meningkatkan peran dan fungsi PPI sebagai lembaga di bidang perikanan, diperlukan suatu fasilitas dan sarana yang menunjang serta adanya upaya pengelolaan yang terpadu, sinergi, yang didukung oleh sumber daya manusia serta teknologi manajemen yang memadai. Dengan demikian,maka keberadaan PPI akan benar-benar memiliki manfaat. Khususnya bagi masyarakat nelayan dalam menunjang kebutuhan usahanya dan peningkatan kesejahteraannya, serta bagi masyarakat lain pada umumnya yang ingin ikut menikmati hasil perikanan tersebut. 1.2. Permasalahan Ada beberapa permasalahan pokok yang terdapat pada PPI jongortegalsari: 1. Sarana dan prasarana yang terdapat pada PPI Jongor tersebut masih kurang memedai. Contohnya adalah pada bangunan TPI dengan kapasitas yang masih terbatas, bangunan gudang yang kondisinya sudah rusak, kantor pengelola yang tidak terawat, dan kapasitas ruang parker yang sangat terbatas. 2. Belum tersedianya fasilitas penunjang, seperti balai pertemuan nelayan, tempat perbaikan kapal, pasar ikan, toko peralatan nelayan, masjid, yang dapat menunjang keberadaan PPI dengan lebih baik. 3. Kegiatan masyarakat di bidang perikanan kurang diimbangi dengan tersedianya wadah untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia atau masyarakat nelayan. Dementara itu,lembaga-lembaga sepaerti KUD ataulainnyajuga belum mampu menyediakan dana untuk pengembangan usaha masyarakatnya. Kondisi yang demikian ini akan berdampak di TPI menjadi tidak efektif. 1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Menciptakan sebuah landasan Perencanaan dan perancangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Jongor Tegalsari Tegal yang dapat membantu dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat perikanan pada khususnya, dan masyarakat Kota Tegal pada umum 1.3.2. Tujuan

Untuk memperoleh informasi informasi mengenai PPI Tegalsari sebagai landasan program perencanaan dan perancangan penataan dan pengembangan kawasan PPI Jongor Tegalsari Tegal sebagai kawasan PPI yang representative dan terpadu. Sesuai dengan kebutuhan yang dapat menunjang hasil perikanan. Serta dapat kontekstual dengan kondisi alam, aspek fisik dan non fisik masyarakat setempat 1.4. Manfaat 1.4.1 Secara Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, dan sebagai pegangan serta acuan selanjutnya dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tugas Akhir. 1.4.2. Secara Obyektif Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang mengajukan proposal Tugas Akhir maupaun bagi mahasiswa arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.5. Ruang Lingkup Lingkup pembahasan secara substansial ditekankan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur dan ditekankan aspek-aspek perencanaan dan perancangan yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur, yang meliputi antara lain kebijaksanaan pemerintah. Standar ruang yang berlaku, aspek fisik, non fisik dan permasalahan yang terjadi di dalamnya. Adapun hal-hal lain di luar lingkup ilmu arsitektur akan dibahas secara garis besar sepanjang masih berkaitan dengan masalah perencanaan dan perancangan pangkalan pendaratan ikan di Johor Tegalsari Tegal. Secara fisik, lingkup pembahasan perancangan ini adalah Kota Tegal, yang secara khusus yaitu pada kawasan pangkalan pendaratan ikan Jongor Tegalsari PPI Jongor tersebut termasuk dalam pembagian BWKA. Dengan fungsi sebagai Kawasan pesisisr. Bagian wilayah Kota ini merupakan BWK paling utara dari keseluruan BWK yang direncanakan, dan langsung berbatasan dengan laut Jawa.

1.7.Metode dan Sistematika Pembahasan 1.7.1. Metode Metode yang digunakan adalah deskriptif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data primer maupun data sekundr yangkemudian diadaakan analisa sehingga akan dihasilkan kesimpulan. Pencarian data ditempuh dengan cara studi literature, wawancara dan observasi. Pada tahapan pencarian data dan analisa digunakan metode khusus yang merupakan bagian dari metode deskriptif, yaitu metode deskriptif komperatif. Yaitu, mengadakan studi banding dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan ruang dan system pengelolaan kawasan PPI yang baik. Dengan adanya perbandingan tersebut, maka akan diketahui kelebihan serta kekurangannya. Dari hasil studi banding ini merupakan masukan yang cukup penting dalam proses pedekatan perancangan. Proses pembahasan mengacu pada teori-teori yang sudah ada. Tujuan dari pendekatan teori dan pendekatan studi adalah untuk melengkapi data yang didapat dari studi banding. Hasil dari pendekatan tersebut kemudian dikembangkan untuk mendapatkan konsep perancangan arsitekt 1.7.2. Sistematika Sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A) Penataan dan pengembangan Kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Jongor Tegalsari Tegal, meliputi : BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, permasalahan PPI Jongor Tegalsari Tegal, maksud dan tujuan pembahasan, manfaat secara subyektif dan secara obyektif, ruang lingkup, alur pikir, metode dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN TEORI, berisi tentang tinjauan mengenai perikanan, tinjauan mengenai pangkalan pendaratan Ikan, tinjauan mengenai karakteristik nelayan, teori Waterfront, dan teori Arsitektur Neo Vernakular. BAB III TINJAUAN KAWASAN PPI JONGOR TEGALSARI TEGAL, Berisi tentang tinjauan umum mengenai Kota Tegal, tinjauan mengenai PPI Jongor Tegalsari, studi banding, dan kesimpulan studi banding.

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN, berisi tentang kesimpulan dari bab sebelumnya, serta menguraikan batasan dan anggapan yang dijadikan sebagai dasar acuan dalam konsep pendekatan perencanaan dan perancangan kawasanppi Jongor Tegalsari Tegal. BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN, berisi tentang analisa dan dasar-dasar pendekatan dengan memperhatikan berbagai aspek perencanaan dan perancangan dalam arsitektur sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang ada. BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN, Berisi tentang konsep-konsep dasar perencanaan dan perancangan tentang tata ruang kawasan PPI yang terpadu dengan fungsi pelabuhan dan industri perikanan, prasarana umum dan pendukung serta utilitas lingkungan.