PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN LEBAK

BUPATILEBAK PROVINS! BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 118 TAHUN 2017 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA DENPASAR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.R Tahun 2008

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan lembaran negara Nomor 4884); 4. Undang-Undang Nomor

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARBARU

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALI KOTA TANGERANG NOMOR 31 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepegawaian terhadap Aparatur Sipil Negara, perlu dilakukan perubahan proses administrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis aplikasi komputer; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut dalam huruf a, agar dalam pelaksanaannya lebih terintegrasi, akurat, dan akuntabel dalam manajemen kepegawaian di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang, maka perlu adanya pedoman pengelolaan sistem informasi kepegawaian daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pengelolaan dan Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 11. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian;

12. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 Tahun 2007 tentang Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil; 13. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Database Pegawai Negeri Sipil; 14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 1); 15. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2014 Nomor 13); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN, PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang. 3. Walikota adalah Walikota Tangerang. 4. Aparatur Sipil Negara adalah Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 5. Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelengaraan tugas,fungsi, dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. 6. Sistem Informasi Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat SIKDA adalah system informasi berbasis komputer yang disusun sedemikian rupa untuk pelayanan kepegawaian. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan ASN di lingkungannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Pejabat berwenang adalah pejabat yang menentukan kebijakan pengembangan aplikasi yang dalam hal ini adalah Kepala BKPP.

9. Aplikasi adalah program komputer yang disusun sedemikian rupa untuk tujuan tertentu dalam sistem pengolahan melalui bahasa pemprograman. 10. Modul adalah komponen dari suatu sistem yang berdiri sendiri, tetapi menunjang program dari sistem itu. 11. Aplikasi Pengembangan Karir Aparatur adalah kumpulan beberapa modul program yang berisi pengolahan data mengenai pengembangan ASN lingkup Bidang Pengembangan Karir 12. Aplikasi Mutasi adalah kumpulan beberapa modul program yang berkaitan dengan pelayanan Bidang Mutasi 13. Aplikasi Pembinaan Pegawai adalah kumpulan beberapa modul program yang berkaitan dengan pelayanan Bidang Pembinaan Pegawai 14. Aplikasi Kediklatan adalah kumpulan beberapa modul program yang berkaitan dengan pelayanan Bidang Kediklatan 15. Aplikasi Kesekretariatan adalah kumpulan beberapa modul program yang berkaitan dengan pelayanan Sekretariat 16. Otorisasi adalah hak akses yang dimiliki oleh seorang user untuk melakukan proses pada SIKDA 17. Dokumen Elektronik adalah segala bentuk dokumen kepegawaian yang dapat disimpan, diolah dan dibaca dengan perangkat computer 18. Database adalah himpunan data seluruh pegawai yang bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan manajemen ASN serta pendayagunaannya pada Pemerintah Kota Tangerang. 19. Rekonsiliasi adalah kegiatan membandingkan dan mencocokan data kepegawaian elektronik yang telah disahkan atau diakui sumbernya dengan data kepegawaian ASN kemudian disimpan dalam media elektronik baru dan terpisah yang digunakan antar pemangku kepentingan 20. Pemutakhiran Data adalah serangkaian kegiatan peremajaan database kepegawaian berdasarkan organisasi dan individu 21. User Administrator adalah pengguna aplikasi yang memiliki wewenang untuk melakukan perubahan data dan pemeliharaan aplikasi yang berkedudukan di BKPP 22. User level 2 adalah pengguna aplikasi yang memiliki wewenang untuk melakukan perubahan data dan menjaga validasi data yang berkedudukan di masing masing OPD

23. User level 1 adalah pengguna aplikasi yang bertanggung jawab terhadap data individu kepegawaian yang berkedudukan sebagai ASN. 24. Instalasi adalah kegiatan untuk memindahkan dan membentuk perangkat komputer dengan sistem operasi database, jaringan dan aplikasi. 25. Server adalah suatu personal komputer yang mempunyai spesifikasi lebih cepat/tinggi untuk mengatur dan mengelola suatu jaringan/network. 26. Client adalah suatu personal computer yang di gunakan oleh user (pemakai) dalam pengoperasian SIKDA. 27. Network adalah jaringan yang menghubungkan antar komputer agar dapat saling berkomunikasi/bertukar informasi. 28. Source program adalah data yang berisikan perintahperintah program computer sebelum program tersebut dikompilasi. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud ditetapkannya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah dalam mengelola data kepegawaian. (2) Peraturan Walikota ini bertujuan agar dalam pelaksanaan mengelola data kepegawaian lebih terintegrasi, akurat dan akuntabel. BAB III PEDOMAN PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAERAH Pasal 3 Pedoman Pengelolaan dan Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang Ditetapkan di Tangerang pada tanggal 30 Desember 2015 WALIKOTA TANGERANG, Cap/ttd H. ARIEF R WISMANSYAH Diundangkan di Tangerang pada tanggal 30 Desember 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG, Cap/Ttd DADI BUDAERI BERITA DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 56

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH I. PENDAHULUAN 1. Umum Berdasarkan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditegaskan bahwa untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN yang diselenggarakan secara terintegrasi antar-organsasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Sehingga untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap OPD wajib memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKPP. Untuk itu dibutuhkan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah berbasis teknologi informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem keamanan yang dipercaya. Penyelenggaraan kebijaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan tugas menyelenggarakan manajemen ASN yang mencangkup perencanaan,pengembangan kualitas sumberdaya Aparatur Sipil Negara dan administrasi kepegawaian, pengawasan dan pengendalian, penyelenggaraan dan pemeliharaan informasi kepegawaian, mendukung perumusan kebijaksanaan kesejahteraan ASN, serta memberikan bimbingan teknis kepada Organisasi Perangkat Daerah yang menangani kepegawaian pemerintah daerah. Untuk mewujudkan data ASN yang akurat perlu dibangun sistem informasi kepegawaian yang standar dan terintegrasi antara BKPP dengan Organiasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Kebijakan Pemerintah tentang implementasi e-government tahun 2003 menekankan untuk menggunakan teknologi informasi yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Pemanfaatan teknologi informasi di bidang kepegawaian bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam bidang pengolahan data dan pengelolaan informasi kepegawaian, sehingga mampu

memberikan pelayanan kepegawaian yang lebih baik, transparan dan akuntabel. Dalam pemanfaatan SIKDA dikoordinasi oleh BKPP dan pelaksanaanya berpedoman pada Peraturan Walikota Tangerang ini. 2. Ruang Lingkup Pembangunan, Pengembangan, Pengelolaan dan Implementasi Sistem Informasi Kepegawaian Daerah dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang meliputi: a. Aplikasi Pengembangan Karir; a.1. Pelayanan ijin belajar a.2. Pelayanan Ujian Dinas a.3. Pelayanan Ujian Penyesuaian Ijazah a.4. Tugas Belajar a.5. Penyusunan Bezetting / formasi kebutuhan a.6. Pelayanan Penilaian SKP a.7. Pelayanan Uji Kompetensi a.8. Pelayanan Arsip kepegawaian a.9. Pelayanan e-kinerja. b. Aplikasi Pelayanan Mutasi; b.1. Pelayanan Peningkatan Status CPNS menjadi PNS b.2. Pelayanan Kenaikan Pangkat b.3. Pelayanan Tim Penilai Kinerja b.4. Pelayanan Pemensiunan b.5. Pelayanan Mutasi Jabatan b.6. Pelayanan Mutasi Masuk b.7. Pelayanan Mutasi Keluar b.8. Pelayanan Penggajian c. Aplikasi pelayanan Pembinaan Aparatur; c.1. Layanan data pembinaan pegawai c.2. Layanan Identitas Kepegawaian c.3. Layanan Kesejahteraan pegawai c.4. e-disiplin c.5. Layanan Cuti ASN d. Aplikasi Pelayanan Diklat ; d.1. Analisis Kebutuhan Diklat d.2 Nominatif Pelaksanaan Diklat d.3 Pelayanan Data Kediklatan

d.4 Pelayanan Kebutuhan kediklatan II. SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH 1. Karakteristik SIKDA mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Sistem yang terkoneksi secara on-line antara BKPP dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang dengan menggunakan jaringan komunikasi data. b. Menggunakan satu basis data ASN yang digunakan secara bersama. c. Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai dengan standar yang baku yang disusun oleh BKN. d. Sistem yang di bangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2. Kegunaan SIKDA digunakan dalam proses pelayanan manajemen ASN dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang yang antara lain meliputi pengembangan Karier, Mutasi, Pembinaan karir dan Kediklatan. 3. Aplikasi Pemutakhiran data Aplikasi ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran data baik yang digunakan oleh BKPP maupun yang digunakan unit pengelola kepegawaian instansi yang meliputi kegiatan antara lain sebagai berikut : Data riwayat mutasi keluarga meliputi : a) Perkawinan/ perceraian ; b) Isteri/ suami; dan c) Anak. 1) data riwayat pengalaman jabatan meliputi : a) pengangkatan; b) pemindahan; dan c) pemberhentian. 2) data riwayat pendidikan; 3) data riwayat diklat dan kursus ; 4) data riwayat kepangkatan ; 5) data riwayat penghargaan ; 6) data hukuman disiplin; 7) data pindah instansi; 8) data pindah unit kerja;

III. KELEMBAGAAN, PERSONIL, SARANA PRASARANA, DAN SOSIALISASI SIKDA 1. Dalam pengembangan modul aplikasi, pejabat berwenang menentukan prioritas pengembangan serta mengeluarkan surat tugas pembangunan modul. 2. Kelembagaan SIKDA dikelola oleh BKPP dan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. 3. Personil Untuk menangani dan mengelola SIKDA perlu didukung oleh tenaga-tenaga/ personil,yang memiliki kemampuan sebagai : a. Pranata Komputer; b. Analis Kepegawaian ; atau c. User. 4. Sarana dan prasarana Perangkat keras ( Hardware ), berupa: 1) Personal Komputer 2) Server; 3) Swicth; dan 4) Printer. 5. Sosialisasi dilakukan untuk setiap modul yang berhasil dikembangkan dan siap diimplementasikan IV. OTORISASI 1. Peremajaan data kepegawaian harus dilakukan setiap terjadi perubahan dari atau kondisi data terkini yang berhubungan dengan kepegawaian menggunakan SIKDA. 2. Peremajaan data PNS dapat dilakukan oleh : a. User Administrator, memiliki kewenangan : 1) Memberikan hak akses kepada masing-masing tingkat kewenangan 2) Melakukan pemeliharaan aplikasi dan database 3) Mengembangkan modul aplikasi terkait dengan kepegawaian 4) Melayani permintaan data sesuai dengan kebutuhan organisasi b. User level 2, memiliki kewenangan : 1) Melakukan validasi data pegawai di Unit Kerja masing-masing 2) Melaporkan hasil validasi data setiap triwulan ke BKPP 3) Memberikan masukan untuk mengembangkan system kepada BKPP

4) Menjaga kerahasiaan data dan informasi sebagaimana diatur oleh undang-undang 5) Bertanggung jawab atas validitas data c. User level 1, memiliki kewenangan : 1) Menyampaikan usulan perubahan data kepegawaian dengan didukung bukti-bukti yang sah ke user level 2 2) Mengisi data dalam aplikasi kepegawaian sesuai kebutuhan V. PEMBIAYAAN SIKDA Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan SIKDA mulai dari pengadaan perangkat keras, sewa jaringan liased line, instalasi program dan pelatihan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Tangerang. VI. SANKSI a. Penyalahgunaan wewenang pengelolaan dan penggunaan SIKDA akan dikenakan sanksi (sesuai) ketentuan perundang-undangan yang berlaku; b. Apabila proses peremajaan data tidak dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, maka yang bersangkutan dapat diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. VII. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Dengan telah dibangunnya Sistem Informasi Kepegawaian Derah (SIKDA) maka seluruh proses manajemen kepegawaian dan atau Organisasi Perangkat Daerah yang berkepentingan langsung dengan data ASN dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang diwajibkan menggunakan data base SIKDA. 2. Proses Pelayanan administrasi kepegawaian hanya dapat dilayani melalui SIKDA Pemerintah Kota Tangerang 3. Untuk Setiap aplikasi yang dibangun perlu dibuatkan petunjuk teknis sebelum diimplementasikan

VIII. PENUTUP 1. Apabila ditemukan permasalahan dalam melaksanakan Peraturan Walikota ini, agar dikoordinasikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapat penyelesaian. 2. Apabila belum terdapat aplikasi dalam SIKDA, maka Organisasi Perangkat Daerah dapat menyajikan data kepegawaian scara manual. WALIKOTA TANGERANG, Cap Ttd H. ARIEF R WISMANSYAH