Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta. Pasal 2:

dokumen-dokumen yang mirip
Mahesa Bayu Suryosubroto

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Getar Rasa... Ada getar rasa yang hadir entah datang dari mana

Penerbit Lintang Fajar

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

ANTOLOGI. Kopi Tubruk

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

2 Andika Pratama. Sanksi Pelanggaran Pasal 72. Undang-Undang Nomor 19 Tahun Tentang Hak Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Matahari dan Kehidupan Kita

101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Infinitas Rasa. Judul : Infinitas Rasa. Penulis : Shinta Theresia Cover & Layout: Nuzula Fildzah. Diterbitkan melalui :

Mantan. Itu. Pengalaman

orang tuanya itu selesai. Tak jarang ia akan berlari ke kamarnya di tingkat atas gedung itu atau ke taman pribadi keluarganya di tingkat paling atas.

Always Proper, Suddenly Scandalous

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 (1) Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

Arian Sahidi. a novel Tuhan, Aku Kembali. Nulisbuku.com

SUPER MEMORY : Kini Anda Pun Bisa Memilikinya

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

AndaiKita Haldep_AndaiKita.indd 1 6/22/2017 9:22:58 AM

LUKISAN JIWA PEREMPUAN

MUHAMMAD AJIB. 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang. Penerbit PLONG

Oleh: Windra Yuniarsih

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

berani ikut pameran industri rumahan, raih banyak keuntungan Lusiana Trisnasari

UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI [LN 2008/181, TLN 4928]

Wedding With Converse

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Indonesian Continuers (Section I Listening and Responding) Transcript

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard

Pagi itu, Roni beranjak dari tempat tidur.

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

Scandal and the Duchess

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Muslim Produktif i _Haldep_Muslim Produktif.indd 1 1/20/2017 2:25:51 PM

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Diana Palmer THE WINTER SOLDIER SANG PRAJURIT MUSIM DINGIN

AKU AKAN MATI HARI INI

Renjana dalam Bejana. Kumpulan Cerita Pendek. Nabila Budayana

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Di Unduh dari : Bukupaket.com

BAB II PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PORNOGRAFI DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA SEBELUM LAHIRNYA UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga

BELAJAR MUDAH DENGAN PHOTOSHOP

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

DEWI HASTUTI. Namaku Hartini

bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk sambil meraba-raba dalam gelap

dan/atau huruf g untuk Peng gunaan Secara Komer sial di pidana dengan

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

Per jalanan Masa Depan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PPSAK 3 PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH PENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

Rintik, rintik, Tiap tetesnya menyimpan kisah yang harus segera diceritakan. Sebelum semuanya kembali memuai ke awan.

OLAHRAGA DAN BENCANA. (Kontribusi Olahraga dalam Pemulihan Pasca Bencana)

Larangan Pembalasan. Apakah perlindungan dari pembalasan hanya tersedia jika saya melaporkan kekhawatiran melalui Saluran Bantuan?

Christina Lauren. Penerbit PT Elex Media Komputindo

Konversi bangunan tua bersejarah

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta. Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara

Bab XIV : Kejahatan Terhadap Kesusilaan

Jiwa yang sukses adalah jiwa yang selalu siap menghadapi semua hal yang akan menghadangnya di dalam belantara kehidupannya.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

DUNIA MAYA. NBC Sby and Friends. Diterbitkan melalui Nulisbuku.com

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Pemilik jiwa yang sepi

Para Pencari. Judul : Para Pencari Penulis : Danu Adi Cover & Layout: Nuzula Fildzah. Diterbitkan melalui : Penerbit: Nulisbuku.

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

PPSAK. Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

PPSAK 4 PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

KELUARGAKU. Etty S. Kawilarang

The Power. Digital Marketing

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang

Dillatiffa. Unfortunate

Ramadan di Negeri Jiran

Tapi, tapi, tapi ternyata, ia ada di mana-mana, dan sepertinya, semuanya sama saja, sama berbelit-belitnya, sama membingungkannya, sama

Transkripsi:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: Pasal 72: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana 1.Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

NAMA PENGARANG Mahesa Bayu Suryosubroto JUDUL BUKU Rasa Takut Email: sindu.studio.cerita@gmail.com

MAHESA BAYU SURYOSUBROTO RASA TAKUT Oleh Mahesa Bayu Suryosubroto Copyright 2014 by Mahesa Bayu Suryosubroto Diterbitkan melalui nulisbuku.com Editing dan layout oleh Tim Nulisbuku.com Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan pertama: April 2014 Dicetak oleh nulisbuku.com --------------------------------------------------- Isi di luar tanggung jawab percetakan iv

DAFTAR RASA TAKUT SEKUTU LENCANA VIETNAM... 1 WARTAWAN DENGAN BAJU LUSUH... 1 KARAKTER DI BALIK KAMAR GELAP... 4 DI BALIK LAMPIRAN PROPOSAL KBRI... 8 TELEGRAM DARI SAIGON... 11 HIDANGAN DI KANTOR... 13 ISTRIKU HAMIL... 15 MARKAS TNI AL... 20 SHINTA CEREWET... 23 IBUKOTA VIETNAM... 25 MARKAS SAIGON... 27 INGATAN TONI, 1974 SETELAH ENAM TAHUN, TAPI AKU DIATAS MENARA MERCUSAR.... 28 SEKUTU LENCANA AMERIKA... 31 MENJADI TAWANAN PETANI... 35 KARANTINA TONI... 36 MEMONOPOLI PESTA... 40 PENGHIANAT TAHUN 80AN... 42 CIUMAN DI SAIGON... 45 KABUR... 47 KENDALI PIKIRAN... 49 SEBELUM MATI, AKU MENGAKU GILA... 51 TONI DI SAMPING JURNAL... 55 PENYELAM KOLEKTOR HARTA LAUT... 59 CAKRA JATUH PINGSAN... 61 BERANGKAS ARSIP... 64 PENYELIDIKAN CAKRA... 66

DISKOTIK... 69 LABOTORIUM POLISI... 71 ROY YANG JATUH CINTA... 73 DEMI MEMBELA TEMAN... 75 AKU KENAL TONI DARI ESTER... 76 BANDAR MAHASISWA... 79 TERJEBAK DIPERHATIKAN ORANG LAIN... 82 PATAH HATIMU ROY... 84 REKOMENDASI LENCANA AGUS... 87 MENYELIDIKI ALBERT... 90 TIGA KALI DARI JUMLAH TAWARAN... 92 DENDAM LISTA... 94 PENONTON DRAG RACE... 95 FOTO ALBERT DAN MIRA... 97 TERSANGKA STRESS... 99 KRISNA MENJENGUK... 102 HERU DIBEBASKAN... 103 PESAWAT PRIBADI... 106 BARTENDER TEMAN CAKRA... 108

SEKUTU LENCANA VIETNAM WARTAWAN DENGAN BAJU LUSUH Bajuku sedang lusuh. Aku berada di kantor redaksi menanti berakhirnya hari. Jam kerja hampir selesai, namun Kepala Redaksi mengundang kami, aku dan Heru, untuk menghadap. Kira-kira ada apa, ya? Mengapa sekarang aku diundang untuk menghadap. Tidak biasanya Kepala Redaksi meminta untuk bertemu denganku atau pun Heru selain tentang pekerjaan. Baju lusuhku terasa tidak nyaman. Celaka, aku kehabisan sabun pencuci pakaian. Tak hanya itu, uangku pun habis. Akhir bulan begini untuk membeli sabun cuci pakaian saja rasanya sudah tak mungkin lagi. Lusuhnya pakaian ini membuatku sesak. Apalagi jika membayangkan harus tawar-menawar di warung langganan dekat rumah demi membeli sabun cuci. Aku jadi membayangkan dapat berlibur ke tempat yang sejuk seperti puncak. Atau mungkin pergi ke Bandung, sekalian mengunjungi saudara. Lalu, meminta izin kepada kakakku untuk menginap. Menikmati cutiku untuk menikmati aktivitas favorit. Aku senang sekali dengan daerah sejuk karena menurutku udara dingin sangatlah cocok untuk menggambar. Kebun binatang di Bandung sudah menjadi favoritku untuk menggambar. Aku biasanya

menggambar dengan tinta pena. Bagiku, menggambar dapat menghilangkan beban pikiran. Tetapi saat ini, hal menyenangkan tadi hanyalah angan-angan saja. Kulampirkan tulisan untuk surat kabar yang siap untuk diketik. Sembari merapikan pekerjaanku yang hampir selesai, pikiranku tak hentinya membayangkan tentang rencana berlibur tadi. Rencana menghilangkan stresku. Walaupun begitu, Astaga uang! Aku tidak miliki uang untuk beli minum. Rasanya tiba-tiba aku haus. Padahal, sebentar lagi mungkin aku dipanggil. Kulihat Heru pun belum tiba di kantor lagi. Aku pergi ke kantin dulu saja dan memberanikan diri untuk mengutang! Lantas aku langsung ke kantin di lantai bawah gedung. Aku haus. Aku tidak peduli apabila saat ini Kepala Redaksi mencariku. Meski khawatir, aku tetap pergi ke kantin. Lagi pula Heru juga sedang tugas di luar dengan wartawan lain. Aku berharap, kopi nikmat, akan menggantikan rasa khawatirku pada undangan Kepala Redaksi. Apabila terlambat, setidaknya aku bisa membuat alasan yang meyakinkan kepada Kepala Redaksi. Aku memikirkan bayangan Bapak Indrawan, serupa dengan rekan wartawan Heru dan Putri, yang mungkin baru tiba karena ada berita di luar kantor. Akan tetapi, dengan yakinnya aku ke kantin saja. Ibu, minta kopi satu. 2

Aku datang ke kantin meminta untuk dibuatkan kopi. Selintas, baju lusuh membuatku ragu untuk mengutang. Akan tetapi, aroma kopi tercium begitu semerbaknya. Spontan aku terbayang akan kenikmatannya. Akhirnya, kuberanikan diri untuk mengutang, berharap Ibu Datun memahaminya. Selintas terpikir olehku, apakah Ibu Datun pemilik kantin akan peduli dengan penampilanku. Aku rasa untuk mengutang kopi, dan sebatang rokok tidak perlu khawatir dia percaya padaku, walaupun kurasa, aku mulai merasa tidak nyaman bila terlalu sering. Ini bukan yang pertama kalinya aku terdesak mengutang pada Ibu Datun. Prihatin akan utangku, aku tahu sekarang harus mengutang kembali, tapi kapan aku akan membayar? Bisakah dia berharap tentang itu? Kini aku akan menikmati waktu, meminum kopiku. Ibu terima kasih telah dibuatkan kopi.tapi sekarang saya utang lagi, ujarku saat Bu Datun tiba membawakan secangkir kopi. Ibu Datun tersenyum dan berkata, Yang ini sama seperti kemarin juga nasibnya? Iya, Ibu Datun tahu, kopi yang akan kuminum akan tertunda dibayar. Berutang dan kebiasaanku yang terdesak, apalah artinya sebatang rokok tapi mengopi, aku merasa menghentikan waktu, selalu dalam benakku, menikmati meminum segelas kopi mengingatkan diriku pada masa lalu. Segelas kopi artinya ialah kebebasan dan kemegahan dalam hidup. 3

Segelas kopi membuatku teringat saat pertama kali aku menyukai kopi. Saat ini, aku menikmati kopi dalam sebuah kenangan, perasaan terdesak yang serupa. Dalam masa lalu dan kesulitan. Selintas saat ini kenangan baik menjadi sifat pendapat, alur renungan, kuduga menifestasi itu ialah renungan, harapan baikku pada rasa peduli pada sifat ayahku dan itu ialah kenangan ketika masa-masa saat ayahku menawarkan kopinya padaku ketika aku sedang giat belajar. Aku tidak boleh lama-lama di sini. Aku tidak boleh didahului oleh Heru untuk bertemu Kepala Redaksi. Akhirnya gelas kopi yang belum tanda habis ini terpaksa kutinggalkan. Ibu, kopi belumku minum semua, aku mengutang dulu, nanti kubayar setelah mendapat uang bulanan. Iya, tadi kau sudah ingatkan aku, Toni, ucap Ibu Datun. Seusai pergi, dari kantin, aku bertemu dengan Heru dan Putri yang akan masuk lift. Dari mana? tanyaku pada Heru dan Putri sambil masuk ke dalam lift yang masih terbuka. Dari, Dinas Kesehatan, menanyakan Agenda kerja mereka, jawab Putri. Kemudian tanpa ditanya kembali, Putri menjelaskan agenda pengadaan susu untuk rumah sakit yang terlambat, dan itulah berita. KARAKTER DI BALIK KAMAR GELAP 4

Aku sedang bersama Putri ketika tiba-tiba Toni datang ikut menyela masuk ke dalam lift sekembalinya dari kantin. Aku baru saja kembali dari Dinas kesehatan. Kami hendak bertemu dengan Kepala Redaksi, kemudian setelah itu, kami ingin mencetak foto yang kuambil dari terlambatnya pengadaan susu. Aku akan mencetak foto kulkas yang rusak. Memang tak tampak seperti berita serius, namun itulah berita. Kepala rumah sakit umum daerah memintaku mengambil gambar dari keterlambatan pengadaan. Bagaimana kulkas bisa rusak? Karena hal ini, pengadaan susu ke rumah sakit tiba-tiba berhenti. Aku dan rekan wartawanku, Putri, sedang menyelidikinya. Kami pun menginvestigasi sikap pemerintah akan masalah ini. Aku baru saja datang, melihat Toni ada di sampingku, artinya kami berdua belum terlambat untuk menemui Kepala Redaksi. Toni, dari mana kau? tanyaku kepadanya. Baru saja minum kopi dan menikmati sebatang rokok, sekaligus menunggumu Heru, ucap Toni kepadaku. Kau baru saja dari kantin, ucapku menduga. Iya, betul, aku jenuh dan sesak dengan tampilanku hari ini, ucap Toni yang memang terlihat lesu dan tidak percaya diri. Apakah beliau tidak kesal bila satu di antara kita belum hadir? tanyaku kepada Toni Beliau, siapa? Toni menjawab tidak mengerti apa yang kumaksud. 5

Beliau Kepala Redaksi, maksudku Bapak Indrawan, jawabku. Oh, maaf aku baru mengerti maksudmu. Iya, itu maksudku, kukira sudah terlambat. Kupikir kau langsung ke ruangan beliau begitu dipanggil, ucapku yang tidak sengaja didengar juga oleh Putri. Heru, Toni, apa kalian berdua mendapatkan promosi? Bila benar, hebat! Aku ikut senang, sahut putri menduga. Pintu lift yang telah kami masuki terbuka kembali di lantai ruangan kerja kami. Toni dan Putri kulihat kembali ke meja kerjanya masing-masing. Sedangkan aku, pergi ke ruang fotografi sembari menunggu panggilan Kepala Redaksi. Aku pergi ke kamar gelap untuk mencuci film, mempersiapkan foto yang nantinya akan diseleksi oleh redaktur foto. Lampu kamar gelap masih menyala. Aku merasa beruntung karena ini merupakan rutinitas yang dapat dicicil, menurutku. Seperti biasa aku harus mengambil dan mempersiapkan semuanya, mulai dari cairan pengembangan, bubuk sabun dingin, bubuk perangkai, air, toples spiral, dan penjepit film. Ketika memindahkan rol film dari wadah silindernya, lampu pun dimatikan.tanpa menggunakan alat, pita rol film pasti susah dikeluarkan, kecuali dengan merusak wadah silinder. Namun, karena dituntut pekerjaan, aku akan beralasan menggunakan rol film pita isi ulang maka wadah silinder film negatif kujaga agar tidak rusak. Kutarik keluar rol film dengan 6

penjepit dan menyimpan kembali wadah silinder untuk film negatif ke dalam kotak khusus yang suhunya aman untuk mengisi ulang negatif film yang berikutnya, bila dibutuhkan lagi. Setelah menarik keluar film negatif, selagi lampu mati, aku dengan alur waktu yang tepat memasukan pita, dari wadah film silinder ke dalam toples spiral yang bentuknya juga silinder, hanya saja lebih besar dan kedap cahaya. Volume toples dengan spiral telah terselimuti atau tergulung pita rol film negatif. Wadahnya yang besar, kututup dan kutuangkan cairan pengembang. Cairan pengembang memiliki tahapan yang berbeda-beda alur waktu sesuai jenis film. Karena film dari produk yang kugunakan tipe kodak profesional asa 400 hitam putih, dalam pengembangan cairan memiliki tuntutan masa sifat yang berbeda dari asa ataupun tipe menurut rasio waktu. Kemudian, lampu kunyalakan. Cairan pengembang bisa kukeluarkan dari lubang stoples tanpa membukanya, lalu kukeluarkan film, kemudian kumasukkan cairan bubuk sabun pendingin yang telah dilarutkan. Apakah itu film negatif, aku mungkin hanya sebatas tahu bisa membayangkan selintas tentang seluloid. Cairan pengembang melakukan tugasnya dengan merontokkan zat perak yang menempel pada permukaan seluloid. Zat perak berfungsi melampirkan gambar yang diambil untuk dicetak. Dalam film negatif atau seluloid, kita tahu, cahaya yang diterima 7

membiaskan zat perak dalam film negatif, seperti bintang-bintang di langit dan mencetak citra gambar, di antara lapisan yang tipis ini. Setelah cairan pengembang, sabun pendingin digunakan untuk membekukan seluloid agar tidak membentuk gambar yang tidak di inginkan. Kemudian, cairan bubuk perangkai. Cairan ini ialah cairan kimia digunakan untuk kelanjutan metode setelah sabun pendingin. Cairan ini mengubah intensitas zat perak menjadi zat hitam, dan merangkai intensitas zat menjadi pekat hitam dan tidak sensitif terhadap cahaya. Dan yang terakhir, tidak kalah pentingnya ialah air untuk mencuci dan membuang semua cairan kimia yang telah digunakan. Kemudian pita negatif siap dikeluarkan dari stoples spiral atau wadah silinder pencuci film ke dalam ruangan untuk dikeringkan. Itulah tugas yang bisa kuselesaikan, mencetak gambar di kertas. DI BALIK LAMPIRAN PROPOSAL KBRI Aku baru saja selesai rapat, dan akan kembali ke ruanganku untuk bertemu dengan Toni dan Heru. Akan tetapi sebelum undangannya aku akan memesan makanan, kopi dan rokok di kantin agar Toni dan Heru merasa nyaman dengan undangan itu. Kiranya mereka akan menerima tawaranku untuk pergi bertugas ke luar 8