BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

OPTIMALISASI PERAN KOMITE MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PAI DI MADRASAH ALIYAH NU RADEN UMAR SA ID COLO DAWE KUDUS

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu. al-qur'an bagi anak-anak. Anak-anak duduk membentuk lingkaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dan Hadis dan merancang segenap kegiatan pendidikannya. 2. madrasah, yakni pendidikan Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia, kemudian pembaharuan tersebut

2014 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia dapat dibedakan dengan makhluk-makhluk lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. mengajar, meliputi manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Dalam ajaran agama

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Putra, 2012), hlm Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka Rizki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia agar dapat mengembangkan pekerti

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

I. PENDAHULUAN. pesantren terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB V PEMBAHASAN. A. Tujuan Pembelajaran Terjemah Al-Qur an pada Pendidikan Dasar Islam. Qur an akan lebih memudahkan menghafalkan al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini telah banyak beredar teks terjemahan Alquran dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara alamiah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal serta mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula dengan pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu, suatu kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan dapat tercapai apabila berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan akhir perkembangannya. Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang nonformal. Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Oleh karena itu, bagaimana pun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itu, sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya (Tim Dosen FKIP Malang dalam Zuhairini, 2008, hlm. 150). Islam adalah agama yang menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat vital. Bukanlah sesuatu yang kebetulan jika lima ayat pertama yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad, dalam surat al- Alaq, dimulai dengan perintah membaca, iqra. Selain itu, pesan-pesan al-qurˋān dalam hubungannya dengan pendidikan pun dapat dijumpai dalam berbagai ayat dan surat dengan aneka ungkapan pernyataan, pertanyaan, dan kisah. Rahim (2001, hlm. 4) menjelaskan, kata ilm dan derivasinya digunakan paling

2 dominan dalam al-qurˋān untuk menunjukkan perhatian Islam yang luar biasa terhadap pendidikan. Untuk menegaskan kenyataan di atas, Isma il Raji al- Faruqi(dalam Rahim, 2001, hlm. 4), membuat pernyataan bahwa Islam mengidentifikasi dirinya sendiri dengan ilmu. Bagi Islam, ilmu adalah syarat dan sekaligus tujuan dari agama ini. Peradaban Islam menunjukkan kemajuan yang sangat berarti dalam bidang keilmuan dan pendidikan dari sejak pertama kali terbentuk. Pada masa permulaan penyiaran Islam, Nabi Muhammad sendiri menggunakan pendekatan pendidikan, bukan pemaksaan untuk mengajarkan agama Islam pada lingkaran khusus di rumah Arqam. Besarnya perhatian Nabi Muhammad terhadap pendidikan juga terlihat ketika ia memutuskan pembebasan bagi tahanan perang non-muslim dengan syarat yang bersangkutan terlebih dahulu mengajarkan tulis baca kepada orang-orang muslim yang masih buta huruf. Dalam perkembangan kemudian, masjid yang pada dasarnya berfungsi sebagai tempat ibadah, justru menjadi tempat pendidikan yang menonjol pada dua abad pertama sejarah pendidikan Islam. Tradisi ini terus berlanjut dan berkembang khususnya pada masa keemasan peradaban Islam dengan pendirian lembaga-lembaga pendidikan yang bervariasi mulai dari masjidkhān, Dār al-qurˋān, Dār al-ḥikmah, Dār al-ḥadīṡ, zāwiyah, hanqah, bimaristān, sampai dengan madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi dalam Islam, yang memberikan sumbangan penting bagi perkembangan tradisi college dan universitas modern di Barat (Rahim, 2001, hlm. 5). Pendidikan Islam tersebut pada dasarnya dilaksanakan dalam upaya memenuhi kehendak umat Islam pada masa itu dan pada masa yang akan datang yang dianggap sebagai need of Life. Usaha yang dimiliki apabila kita perhatikan lebih mendalam merupakan upaya untuk melaksanakan isi kandungan al-qurˋān terutama yang tertuang pada surat al-alaq 1-5, sebagaimana Islam itu mula-mula diterima Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Ini merupakan salah satu contoh dari operasionalisasi penyampaian dari pendidikan tersebut(nizar, 2009, hlm. 343).

3 Sejarah pendidikan dalam Islam sangatlah panjang. Betapa pentingnya sejarah, sampai-sampai Firman-Nya dalam Al-Qurˋān banyak disampaikan melalui sejarah. Salah satu ayat yang menyatakan betapa pentingnya sejarah adalah QS. Yusuf 12:111 Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman(qs. Yusuf :111) *. Para ulama Islam sering menjelaskan akan pentingnya kegunaan tarikh dan ilmu tarikh, seperti yang diungkapkan oleh H. Munawar Cholil (dalam Zuhairini dkk., 2004, hlm. 6), bahwa: Sesungguhnya pengetahuan tarikh itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan maupun bagi urusan keakhiratan. Barang siapa hafal (mengerti benar) tentang tarikh, bertambahlah akal pikirannya. Tarikh itu bagi masa menjadi cermin. Sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarikh dan ilmu tarikh itu pokok kemajuan suatu umat, mana kala ada suatu umat tidak memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka umat itu tentulah akan ketinggalan di belakang (dalam kemunduran); dan mana kala suatu umat sungguhsungguh memperhatikan tarikh dan ilmu tarikh, maka tentulah umat itu maju ke muka (dalam kemajuan) Kegiatan pendidikan Islam di Indonesia yang lahir dan tumbuh serta berkembang bersamaan dengan masuknya dan berkembangnya Islam di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka melacak sejarah pendidikan Islam di Indonesia dengan periodisasinya baik bagi pemikiran, isi maupun * Semua teks dan terjemahan dalam skripsi ini dikutip dari program MS Word Menu Add-Ins al- Qurˋān dan disesuaikan dengan Al-Qurˋān dan Terjemahannya. Penerjemah Kemenag RI. (2012). Bandung. Syaamil Quran. Selanjutnya setiap kutipan Al-Qurˋān ditulis Q.S. yang berarti Al- Qurˋān dilanjutkan Surat dengan Nama, Nomor Surat dan ayat.

4 pertumbuhan organisasi dan kelembagaannya serta pola kebijakan pemerintah pertumbuhan organisasi dan kelembagaannya serta, fase-fase penting yang dilalui, secara garis besar fase tersebut dapat dibagi menjadi: 1. Periode masuknya Islam ke Indonesia 2. Periode pengembangan melalui proses adaptasi 3. Periode pengembangan kerajaan-kerajaan Islam 4. Periode penjajahan Belanda 5. Periode penjajahan Jepang 6. Periode kemerdekaan I (Orde Lama) 7. Periode kemerdekaan II (Orde Baru/Pembangunan) 8. Periode Reformasi Berangkat atas periodisasi di atas, maka skripsi ini akan mencoba untuk menggali bentuk-bentuk kebijakan atau pola dan kebijakan pendidikan Islam di Indonesia pada masa awal kemerdekaannya sampai orde lama. KH. Zainuddin Zuhri (dalam Nizar, 2009, hlm. 343)menggambarkan, bahwa rakyat Indonesia yang mayoritas umat Islam memandang orang-orang Barat tersebut sebagai penakluk dan penjajah, mereka kaum imperialis, tidak peduli mereka katolik atau Protestan. Meskipun pendidikan Islam dimulai sejak pertama Islam itu sendiri menancapkan dirinya di kepulauan Nusantara, namun secara pasti tidak dapat diketahui bagaimana cara pendidikan pada masa permulaan Islam di Indonesia, tentang buku yang dipakai, pengelola dan sistem pendidikan. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan yang terbatas. Yang dapat dijelaskan, pendidikan Islam waktu itu telah ada, tetapi dalam bentuk yang sangat sederhana(nizar, 2009, hlm. 342). Semenjak Indonesia mencapai kemerdekaannya dalam tahun 1945, bangsa Indonesia kembali mempunyai sistem pendidikannya sendiri setelah selama penjajahan diberi pendidikan kolonial oleh pemerintah Belanda dan pendidikan berdasarkan agama Kristen oleh missi dan zending. Sebelum masa penjajahan bangsa Indonesia telah mempunyai Pendidikan Islam dalam bentuk pondok pesantren di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Pendidikan

5 dalam pondok pesantren ini telah melalui zaman penjajahan dan sampai sekarang masih terus hidup dan dinaungi oleh Kementerian Agama. Sistem pendidikan agama Islam ini lengkap pula dengan adanya tingkatan-tingkatan yang sama dengan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Sekolah Tinggi di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ashari, 2015). Pendidikan agama dewasa ini merupakan bagian dari kurikulum wajib yang diselenggarakan di sekolah umum pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Kurikulum pendidikan agama yang diberikan di sekolah umum telah ada dalam sistem persekolahan umum pada zaman kolonial Belanda, yaitu pada pelajaran met Qur an. Mata pelajaran met Qur an diberikan di sekolah umum ketika itu, di dalam sistem pendidikan Barat yang netral terhadap agama, sebagai respons untuk memenuhi kebutuhan siswa dan orang tuanya yang memerlukan pendidikan agama (Islam)(Djamas, 2009, hlm. 119). PAI di sekolah umum mengalami proses perkembangan yang cukup panjang. Sebagian ahli dalam kajian sejarah pendidikan Islam di Indonesia membuat periodisasi perkembangan Pendidikan Agama Islam menjadi periode penjajahan dan periode kemerdekaan. Perkembangan PAI itu tidak terlepas dari perubahan politik, khususnya berkaitan dengan kebijakankebijakan tentang pendidikan agama yang dikeluarkan pemerintah pada zamannya. Kebijakan dalam bidang pendidikan hakikatnya merupakan produk politik dari suatu pemerintahan, sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut dengan sendirinya sangat tergantung pada kebijakan politik pemerintah pada umumnya(hamani, 2004, hlm. 172-173). Kebijakan politik pemerintah pada masa penjajahan secara umum merupakan suatu instrumen politik yang digunakan untuk melestarikan kolonialisme. Kebijakan dalam bidang pendidikan yang terbit pada masa penjajahan dengan sendirinya juga diorientasikan untuk mendukung kepentingan penjajahan. Sedang pada masa kemerdekaan, pendidikan diupayakan sebagai instrumen untuk mencerdaskan, mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

6 Perbedaan kebijakan dalam bidang pendidikan tersebut dengan sendirinya melahirkan corak dan watak pendidikan yang berbeda pula, termasuk kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan agama di sekolah umum(hamani, 2004, hlm. 173). Sejak awal kemerdekaan dan selama masa Orde Lama, pengakuan tentang eksistensi pendidikan agama di sekolah umum mulai timbul, meskipun dalam prakteknya perkembangan PAI pada kurun waktu tersebut senantiasa menghadapi kendala politis maupun non-politis. Kendala yang bersifat politis ialah berkaitan dengan ketentuan perundangan yang cenderung kurang memberikan ruang peran bagi pendidikan agama, bahkan tidak mengakomodir keberadaan pendidikan agama tersebut di sekolah-sekolah umum. Sebab pendidikan agama dipandang sebagai urusan individu dan bukan menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan (sekolah). Sedang kendala non-politis berkaitan dengan keadaan sosial-budaya maupun keterbatasan-keterbatasan sumber PAI itu sendiri, baik kurikulum, guru maupun metode pembelajaran. Peneliti mengambil kajian yang dimulai pada tahun 1945 karena pada tahun tersebut adalah tahun di mana Indonesia memperoleh kemerdekaannya sebagai negara. Sedangkan pembatasan tahun hingga 1966 karena pada tahun ini adalah tahun berakhirnya orde lama. Oleh karena itu peneliti akan membahas tentang Perkembangan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tahun 1945-1966. B. Rumusan Masalah Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah bagaimana Perkembangan Pendidikan Agama Islam di sekolah Dasar pada Tahun 1945-1966? Adapun secara khusus dan dijabarkan ke dalam tiga pertanyaan berikut: 1. Bagaimana keadaan pendidikan pada awal kemerdekaan Republik Indonesia? 2. Bagaimana prosesdimasukkannya Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum sekolah?

7 3. Bagaimana perkembangan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar dari tahun 1945-1966? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umumbertujuan untuk menjelaskanperkembangan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Pada Tahun 1945-1966. Ada pun secara khusus dan operasional, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikankeadaan sekolah di Indonesia pada awal kemerdekaan. 2. Menjelaskan proses munculnya Pendidikan Agama Islam di sekolah. 3. Menjelaskan perkembangan Pendidikan Agama Islam di sekolah pada tahun 1945-1966. D. Manfaat Penelitian Manfaat teoretis yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memperkaya penulisan sejarah mengenaipendidikan Agama Islam di sekolah umum. 2. Menambah informasi mengenai perkembanganpendidikan Agama Islam di Indonesia. Manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini terutama bagi Prodi IPAI adalah menjadi referensi dalam materi perkembangan Pendidikan Agama Islam di Indonesia. E. Organisasi Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulisandiklasifikasikan ke dalam lima bab, yang mana susunannya adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, dalam bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan organisasi penulisan.

8 BAB II Kajian Pustaka, dalam bab ini penulis menjelaskan landasan teori yang diambil dari berbagai referensi atau literatur, baik itu sumber primer ataupun sumber sekunder serta sumber yang mendukung pada objek penelitian.adapun teori yang dijelaskan pada bab ini mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia, sejarah pendidikan Islam di Indonesia, pendidikan pada zaman kolonial, dan pentingnya Pendidikan Agama Islam diajarkan di sekolah. BAB III Metode Penelitian, pada bab ini dibahas mengenai metode dan teknik penulisan yang digunakan oleh penulis dalam memperoleh. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang merupakan isi dari hasil penelitian yang mana dalam bab ini dijelaskan mengenai pokok pembahasan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu mengenai Perkembangan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum. Penjelasan pada bab ini meliputi keadaan pendidikan di Indonesia pada awal kemerdekaan. Dilanjutkan dengan proses dimasukkannya Pendidikan Agama Islam di sekolah umum beserta perkembangannya sampai pada tahun 1966. BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini disajikan penafsiran secara terpadu dan menyeluruh terhadap semua hasil penelitian mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di sekolah umum. Semua temuan itu penulis pada bab-bab sebelumnya yang telah penulis uraikan disimpulkan dalam sebuah analisis.