BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat beberapa moment khusus yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Iptek dan informasi yang semakin pesat dan mengglobal dewasa ini

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Selain menjadi ikon makanan murah dan tempat pariwisata, Bandung juga

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN) PERTEMUAN KEDUA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peta dunia karena berada di jalur yang ramai, hal ini dikarenakan letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dimana dapat dijadikan andalan utama untuk berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. usaha seperti koperasi jasa keuangan syariah, tidak hanya dituntut untuk

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan dalam. mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pengertian manajamen pemasaran sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada sikap. Bila seseorang merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki ribuan jenis makanan tradisional dari setiap budaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

perusahaan-perusahaan jasa. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

TINJAUAN PUSTAKA. inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. artikel dalam Majalah Marketing yang menyatakan "seperti sudah diramalkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat beberapa moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan moment tersebut. Beberapa moment tersebut adalah: kelahiran, ulang tahun, tunangan, pernikahan, peresmian bahkan kematian. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat modern menginginkan acara yang digelar berjalan lancar dan sukses tanpa mau direpotkan dengan persiapan, tata cara, adat istiadat, dan hal lain yang dibutuhkan dalam menggelar acara, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk menggunakan jasa event organizer. Pada sisi yang lain event organizer menjadi bisnis yang diminati orang, selain karena dianggap mudah, juga dapat dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar padahal menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Event organizer dapat kita bedakan menjadi dua yaitu: 1.Exhibition organizer: event organizer yang mengkhususkan diri dalam menggelar pameran. 2.Event organizer: event organizer yang mengkhususkan diri dalam menggelar acara acara di luar pameran, misalnya pernikahan, ulang tahun, dan sebagainya. 1

Penulis ingin memfokuskan penelitian pada salah satu event organizer di Bandung yaitu Maximum. Maximum adalah event organizer yang memberikan jasa untuk segala macam acara seperti sweet seventeen, wedding party, fashion show, launching product, bazaar, dan lain - lain. Namun saat ini pasar yang terbesar dari Maximum adalah sweet seventeen. Sweet seventeen adalah suatu budaya untuk merayakan ulang tahun ke-tujuh belas, yang dianggap sebagai awal dari kedewasaan seorang remaja putri. Perayaan ini seringkali diadakan dalam skala besar. Sejak berdiri pada tahun 2004, Maximum yang menerapkan strategi diferensisasi dengan menjanjikan keunikan dan kreatifitas kini telah menjadi market leader dalam pasar sweet seventeen. Namun untuk mempertahankan posisi utamanya sebagai market leader, Maximum harus benar benar memperhatikan pelayanan jasanya supaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Maximum tersebut. Untuk mendapatkan loyalitas konsumen, suatu perusahaan harus dapat memuaskan konsumen, memiliki differensiasi, dan memiliki hubungan personal yang baik dengan konsumen. Sebagai sebuah event organizer, Maximum dikenal memiliki hubungan personal dengan konsumen yang baik dan memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi. Dari uraian tersebut, penulis memprediksi bahwa masalahnya terdapat pada kepuasan konsumen terhadap service quality Maximum. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk jasa dan kualitas pelayanan Maximum terhadap loyalitas konsumen. Karena 2

itulah penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Hubungan Antara Kepuasan Pelanggan Terhadap Service Quality Dengan Loyalitas Pelanggan Pada Event Organizer MAXIMUM. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan telaah singkat yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian di atas, dapat diambil beberapa pertanyaan sebagai berikut, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian: 1. Atribut service quality apa yang dianggap penting bagi konsuman untuk dimiliki suatu event organizer? 2. Bagaimana urutan kepentingan atribut service quality menurut konsumen dan bagaimana persepsi konsumen atas kinerja Maximum pada atribut atribut tersebut? 3. Bagaimana penempatan atribut atribut service quality Maximum dalam peta posisi Importance Perfomance Analysis? 4. Atribut service quality manakah yang harus diprioritaskan oleh Maximum untuk diperbaiki? 5. Apakah dengan kinerja jasa dan pelayanan Maximum selama ini, konsumen menjadi loyal? 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun penelitian mengenai hubungan antara kepuasan pelanggan terhadap bauran pemasaran jasa dengan loyalitas pada event organizer Maximum mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui atribut service quality yang dianggap penting bagi konsumen untuk dimiliki suatu event organizer. 2. Mengetahui urutan kepentingan atribut service quality menurut konsumen dan persepsi konsumen atas kinerja Maximum pada atribut atribut tersebut. 3. Mengetahui penempatan atribut atribut service quality Maximum dalam peta posisi Importance Perfomance Analysis. 4. Mengetahui Atribut service quality mana yang harus diprioritaskan oleh Maximum untuk diperbaiki. 5. Mengetahui tingkat loyalitas konsumen dengan kinerja jasa dan pelayanan yang diberikan oleh Maximum. 1.4. Kegunaan Penelitian Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain: 1. Bagi penulis: untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang pemasaran khususnya mengenai bauran pemasaran jasa. Selain itu, untuk 4

memperoleh gambaran serta mempraktikkan teori yang didapat di bangku kuliah pada dunia nyata. 2. Bagi perusahaan: sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk lebih dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya akan menumbuhkan loyalitas pelanggannya. 3. Bagi pihak lain: semoga dapat memberikan manfaat sebagai tambahan pengetahuan dan sebagai sumbangan pemikiran bila menghadapi masalah serupa. 1.5. Kerangka Penelitian Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2002:9). Pemasaran dapat meliputi pemasaran produk / barang fisik maupun pemasaran jasa. Namun yang akan diteliti di sini adalah sebuah perusahaan jasa. Jasa merupakan tindakan atau kinerja yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak memberikan hasil berupa kepemilikan apapun. Jasa merupakan salah satu bentuk dari produk, sedangkan pelayanan adalah suatu usaha yang mendukung core products suatu perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi penyedia jasa. 5

Jasa memiliki karakteristik khusus (unik) yang membedakannya dari barang (produk-produk yang bersifat tangible). Menurut Philip Kotler ada 4 karakteristik seperti dikutip dalam (Kotler 2000:468) :. Service have four mayor characteristic that greatly affect the design of marketing programs : intangibility, inseparability, variability and perishability. Berdasarkan karakteristik produk jasa yang diberikan, event organizer Maximum merupakan perusahaan yang memberikan jasa yang termasuk major service with accompanying minor goods and service karena menyediakan jasa event organizer dilengkapi dengan pelayanan tambahan berupa hal-hal yang dibutuhkan seperti : lighting system, sound system, konsep acara, tema acara, desain dekorasi, dan sebagainya. Jasa yang ditawarkan akan memberikan persepsi yang berbeda beda bagi masing masing konsumen. Persepsi adalah the process by which an individual selects, organizes, and interprets information inputs to create a meaningful picture of the world (Kotler, 2003:197). Persepsi ini akan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Persepsi ini sangat bergantung dari kualitas produk jasa dan pelayanan yang kita berikan kepada pelanggan. Untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan di antara event organizer, Maximum selain harus berusaha mendapatkan konsumen baru juga harus dapat menjaga loyalitas dengan memberikan pelayanan jasa dan pelayanan yang berkualitas untuk dapat memenuhi harapan konsumennya. 6

Menurut Kotler dalam bukunya Marketing Management (2003:208): If the customer satisfied, he or she will exhibit a higher probability of purchasing the product again.the satisfied customer will also tend to say good things about the brand to others. Dengan memberikan jasa dan pelayanan berkualitas yang memenuhi harapan konsumennya, Maximum akan mendapatkan positive feedback berupa kemungkinan niat beli ulang yang lebih tinggi dan words of mouth positif yang merupakan ciri dari loyalitas pelanggan. Loyalitas menurut Lovelock and Wright (2002:104) adalah sebagai berikut Loyalty is a customer s voluntary decision to continue patronizing a specific firm over an extended period of time Konsumen yang loyal juga memiliki ciri - ciri insensitif terhadap perubahan harga, kebal terhadap tarikan pesaing, mau memberikan masukan, merekomendasikan perusahaan kepada orang lain, dan membeli produk lain dari perusahaan, yang pada akhirnya akan mendukung kelangsungan usaha dan kemajuan perusahaan. Dilihat dari ciri ciri di atas konsumen yang loyal merupakan aset tak ternilai bagi perusahaan, terlebih para pakar pemasaran mengemukakan bahwa biaya untuk mendapatkan konsumen baru dan biaya kehilangan konsumen lebih mahal daripada biaya untuk mempertahankan seorang pelanggan. Nilai seorang konsumen bukan dilihat dari satu transaksi melainkan dari total nilai transaksi yang mungkin dilakukan seumur hidup konsumen. 7

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa penting bagi setiap perusahaan untuk mendapatkan dan menjaga loyalitas konsumennya, terlebih Maximum yang merupakan perusahaan jasa yang melayani pasar ceruk. Untuk mendapatkan loyalitas konsumennya, Maximum tidak cukup hanya mengandalkan diferensiasi dan hubungan personal yang dekat dengan konsumen, Maximum juga harus memberikan jasa dan pelayanan yang kualitasnya memenuhi harapan konsumennya sehingga konsumen merasa puas. Definisi customer satisfaction menurut Leon G. Schiffman dan Leslie L. Kanuk (Schiffman and Kanuk, 2004 : 14) adalah Customer satisfaction is the individual s perception of the performance of the product or service in relation to his or her expectations. Kepuasan pelanggan dapat diformulasikan dalam sebuah fungsi yang menghubungkan antara perceived performance dan expectations sebagai berikut: S = f (E,P) Dimana : S = Tingkat kepuasan (Satisfaction) E = Harapan konsumen (Expectation) P = Kinerja yang dirasakan (Perceived Performance) Jika E > P, pelanggan akan merasa kecewa dan tidak puas. Jika E = P, pelanggan akan merasa puas. Jika E < P, pelanggan akan merasa sangat puas 8

Kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan akan merasa puas. Akan tetapi kepuasan konsumen tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu personal factor dan situational factor. Personal factor adalah faktor faktor pribadi atau internal yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen (bersifat subjektif), misalnya: selera seseorang, sedangkan situational factor adalah situasi atau keadaan tertentu yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan (bersifat objektif), misalnya: kelancaran jalannya sebuah acara. Selain itu, product quality (kualitas produk), service quality (kualitas jasa), serta price quality (kualitas harga) juga sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Namun dalam penelitian ini yang akan diukur adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk jasa dan pelayanan yang diberikan Maximum. Kualitas produk jasa dan pelayanan tersebut dapat dievaluasi dengan mengukur tingkat kepuasan konsumen atas produk dan jasa yang ditawarkan, yaitu dengan menggunakan lima dimensi dari kualitas jasa. Menurut (Zeithaml dan Bitner, 2000 : 81): untuk perusahaan jasa seperti Maximum dimana penawaran jasa dikombinasikan dengan produk fisik, kualitas jasa (service quality) dapat menjadi sangat penting untuk mengukur kepuasan konsumen. Berikut merupakan lima dimensi dalam penilaian kualitas jasa (Zeithaml dan Bitner, 2000 : 82): 1. Reliability (keandalan) Kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. 9

2. Responsiveness (daya tanggap) Suatu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas. 3. Assurance (kepastian) Pengetahuan dan kesopanan dan kemampuan para pegawai untuk menimbulkan kepercayaan para pelanggan kepada perusahaan. 4. Empathy (empati) Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan pada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. 5. Tangibles (bukti fisik) Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal, meliputi penampilan dari fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yan dipergunakan, serta penampilan pegawainya. Dalam penelitian ini atribut atribut dalam lima dimensi service quality di atas akan dibandingkan antara harapan konsumen terhadap event organizer dengan kinerja Maximum dengan menggunakan tabel Importance Perfomance Analysis untuk memudahkan penilaian kepuasan konsumen. Menurut Martilla and James (1977:77) Importance Perfomance Analysis adalah perbedaan antara tingkat kepentingan konsumen (Importance) dengan tingkat kinerja perusahaan yang secara tidak langsung dapat menggambarkan tingkat kepuasan konsumen. Fungsi utama dari analisis ini adalah untuk membantu 10

perusahaan menggunakan sumber daya terbatas untuk mengatasi permasalahan yang muncul (seperti ekspektasi konsumen yang belum dipenuhi). Analisis ini memberi informasi yang jelas bagi perusahaan tentang kepuasan konsumen pada bidang jasa dan pelayanan secara spesifik. Sehingga perusahaan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja mereka menurut konsumen dan dapat mengetahui skala kepentingan konsumen. Hasil yang diperoleh melalui Importance Perfomance Analysis merupakan kinerja perusahaan yang dibandingkan dengan skala kepentingan konsumen, terdiri dari 4 kuadran: A. Priority for improvement Atribut-atribut dalam kuadran ini dianggap penting bagi konsumen tetapi kinerja perusahaan masih rendah. B. Competitive Advantages Atribut yang ada pada kuadran ini memiliki kinerja yang baik dan perusahaan diharapkan tetap menjaga hal ini. C. No. one cares Konsumen menganggap atribut yang ada pada kuadran ini kurang penting sedangkan kualitas pelayanan biasa-biasa saja. D. Possible overskill Perusahaan memperlakukan atribut-atribut pada kuadran ini secara berlebihan karena konsumen tidak menganggap penting atribut tersebut. 11

Kerangka penelitian ini dapat dilihat dengan jelas pada gambar 1.1 Marketing Service Product Customer Expectation and Perception 1.Reliability 2.Responsiveness 3.Assurance 4.Empathy 5.Tangible Price Quality Service Quality Product Quality Personal Factor Customer Satisfaction Situational Factor Loyality Gambar 1.1 Kerangka Penelitian 12

1.6. Hipotesis Berdasarkan pemikiran tersebut penulis mengemukakan hipotesis : Terdapat pengaruh antara persepsi konsumen pada kualitas produk jasa & kualitas layanan Maximum terhadap loyalitas konsumen. 13