AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

dokumen-dokumen yang mirip
Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Cula- Malunkyovada: Petunjuk Singkat Kepada Malunkya (Cula- Malunkyovada Sutta: The Shorter Instructions to Malunkya) [Majjhima Nikaya 63]

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

Sutta Maha-Saccaka: Ajaran Kepada Saccaka (Maha-Saccaka Sutta: The Longer Discourse to Saccaka) Majjhima Nikaya 36

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

62 Pandangan Salah (6)

Sifat Agung dari Tiga Permata

Gatha Dasar Jalan Tengah (Mulamadhyamakakarika) The Fundamental Wisdom of the Middle Way oleh Arya Nagarjuna. Pengantar

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Dhammacakka Pavattana Sutta!

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

Biaya : Upgrade : Tongkat suci Chakra Meditasi. Biaya : Upgrade : tidak ada. Biaya :

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

Aturan -Moralitas Buddhis

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

D. ucapan benar E. usaha benar

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Cetasika (2) Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

DHAMMAPADA DHAMMAPADA

Dharmayatra tempat suci Buddha

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Bhadracarya Pranidhana

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Buletin Maya Indonesia

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

Message of the Buddha PESAN SANG BUDDHA. Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera. Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa PENDAHULUAN

62 PANDANGAN SALAH (1)

BAB III NAFSU DALAM AGAMA BUDDHA

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Di Manakah Sang Buddha?

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tajuk : Adakah Penganut Agama Buddha Penyembah Berhala?" Pengarang : Bhante Dr K Sri Dhammananda MENGHORMATI OBJEK

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia)

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Bhante Dhammavuddho Maha Thera. terbatas untuk kalangan sendiri

Oleh : YM. Sri Paññavaro Mahathera YM. Jotidhammo Mahathera YM. Bhikkhu Saccadhammo

SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA

RENUNGAN KITAB RATAPAN Oleh: Pdt. Yabes Order

Sutta Nalakalapiyo: Ikatan Rumput (Nalakalapiyo Sutta: Sheaves of Reeds) [SN 12.67]

REKREASI. "Segala sesuatu ada masanya. Page 1

Sutta Malunkyaputta : Kepada Malunkyaputta (Malunkyaputta Sutta: To Malunkyaputta) [SN 35.95]

Perkembangan Pandangan Terang

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

MEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG

Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi

Empat Keadaan-Batin Luhur Perenungan terhadap Cinta Kasih, Welas Asih, Turut Berbahagia, dan Keseimbangan Batin

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e pada jawaban yang tepat!

SILABUS PEMBELAJARAN

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

Tanggung Jawab Bersama

Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Perubahan Sang Perampok

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Transkripsi:

1 AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress) Para bhikkhu, jika benteng batas kerajaan dilengkapi dengan tujuh syarat untuk suatu benteng dan bisa mendapatkan empat jenis makanan sekehendak hati tanpa kesukaran, tanpa kesulitan, maka dikatakan itu adalah benteng batas kerajaan yang tak dapat ditaklukkan oleh musuh luar atau sekutu bermuka dua. Dan apakah ketujuh syarat dari benteng yang dilengkapi dengan baik tersebut? Itu adalah benteng batas kerajaan yang memiliki pos landasan tertancap dengan dalam, tertanam dengan baik, kokoh dan tak tergoyahkan. Benteng yang dilengkapi syarat pertama dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki parit yang dalam dan lebar. Benteng yang dilengkapi syarat kedua dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki jalan yang mengitari kerajaan, tinggi dan lebar. Benteng yang dilengkapi syarat ketiga dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan menyimpan banyak senjata, panah dan alat untuk dilempar. Benteng yang dilengkapi syarat keempat dengan baik ini akan melindungi orangorang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki pasukan besar yang siaga gajah, kavaleri (pasukan berkuda), kereta, pemanah, pembawa bendera, petugas penginapan tentara, korps pasukan penyedia, para pangeran yang termasyhur, perwira komando, infantri (pasukan tentara yang berjalan kaki) dan budak. Benteng yang dilengkapi syarat kelima dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki penjaga gerbang yang bijak, berpengalaman, berpikiran tajam untuk tidak membiarkan masuk orang-orang yang tak dikenalinya dan membiarkan masuk orang-orang yang dikenalinya. Benteng yang dilengkapi syarat keenam dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki kubu yang tinggi dan tebal serta sepenuhnya terlapisi plester. Benteng yang dilengkapi syarat ketujuh dengan baik ini akan melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan.

2 Inilah ketujuh syarat dari benteng yang dilengkapi dengan baik. Dan apakah keempat jenis makanan yang dapat diperoleh sekehendak hati, tanpa kesukaran, tanpa kesulitan? Itu adalah benteng batas kerajaan yang memiliki simpanan rerumputan, kayu dan air yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki simpanan beras dan gandum yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki simpanan wijen, biji-bijian berwarna hijau dan kacang-kacangan lainnya yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan. Lebih lanjut, benteng batas kerajaan memiliki simpanan yang banyak akan makanan yang memberi kekuatan tenaga minyak samin, mentega segar, minyak, madu, sirop gula dan garam demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan. Inilah keempat jenis makanan yang dapat diperoleh sekehendak hati, tanpa kesukaran, tanpa kesulitan. Jika benteng batas kerajaan dilengkapi dengan tujuh syarat untuk suatu benteng dan bisa mendapatkan empat jenis makanan sekehendak hati tanpa kesukaran, tanpa kesulitan, maka dikatakan itu adalah benteng batas kerajaan yang tak dapat ditaklukkan oleh musuh luar atau sekutu bermuka dua. Begitu pula, para bhikkhu, jika murid para Ariya memiliki tujuh kualitas sejati (saddhamma) dan dapat merealisasi keempat jhana, keadaan mental yang tajam, yang bersemayam di sini dan sekarang dengan sekehendak hati tanpa kesulitan, tanpa kesukaran, dia dikatakan adalah murid para Ariya yang tak dapat ditaklukkan oleh Mara, tak dapat ditaklukkan oleh Sang Jahat. Jadi, apakah ketujuh kualitas sejati yang dia miliki? Seperti halnya benteng batas kerajaan yang memiliki pos landasan tertancap dengan dalam, tertanam dengan baik, kokoh dan tak tergoyahkan untuk melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya memiliki keyakinan, dia yakin akan Penggugahan Tathagata: 'Memang beliau adalah Arahat, Samma Sambuddha, sempurna pengetahuan dan tindakannya (vijja-carana sampanno), Sugata, mengetahui segenap alam (Lokavidu), pembimbing para makhluk yang tiada bandingnya (anuttaro purisa-dhamma sarathi), guru para dewa dan manusia (sattha deva manussanang), Buddha, Bhagavan. Dengan keyakinan sebagai pos landasan, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik,

3 meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang pertama. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki parit yang dalam dan lebar, untuk melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya memiliki standar diri (hiri). Dia meninggalkan tindakan negatif melalui tubuh, ucapan dan pikiran. Dia memiliki standar diri untuk tidak melakukan tindakan negatif, tindakan yang tidak bajik. Dengan hiri sebagai parit, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang kedua. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki jalan yang mengitari kerajaan, tinggi dan lebar, untuk melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya peduli pada makhluk lain (otappa). Dia peduli akan dukkha yang diakibatkan tindakan negatif melalui tubuh, ucapan, pikiran. Dia peduli akan tindakan-tindakan negatif, tindakan yang tidak bajik. Dengan otappa sebagai jalan yang mengitari, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang ketiga. "Seperti halnya benteng batas kerajaan menyimpan banyak senjata, panah dan alat untuk dilempar, untuk melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya mendengar banyak ajaran, mengingat apa yang telah didengarnya, menyimpan apa yang telah didengarnya. Apa pun ajaran yang indah di awal, indah di tengah dan indah di akhir, baik makna maupun penyampaian yang menyatakan kehidupan suci yang sepenuhnya lengkap dan murni: ajaran-ajaran yang sering didengarnya, diingat, didiskusikan, dikumpulkan, dianalisa dan diendapkan dengan baik sehingga menjadi cara pandangnya. Dengan pembelajaran sebagai senjata, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang keempat. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki pasukan besar yang siaga gajah, kavaleri (pasukan berkuda), kereta, pemanah, pembawa bendera, petugas penginapan tentara, korps pasukan penyedia, para pangeran yang termasyhur, perwira komando, infantri (pasukan tentara yang berjalan kaki) dan budak demi melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya senantiasa menumbuhkembangkan viriya untuk meninggalkan kualitas mental yang tidak bajik dan menjalankan kualitas mental yang bajik, dia kokoh, teguh dalam upayanya, tidak lalai dalam mengembangkan kualitas-kualitas mental yang bajik. Dengan viriya sebagai bala tentara, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang kelima.

4 Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki penjaga gerbang bijak, berpengalaman, berpikiran tajam untuk tidak membiarkan masuk orang-orang yang tak dikenalinya dan membiarkan masuk orang-orang yang dikenalinya, demi melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya senantiasa dalam sati, sangat waspada, ingat dan dapat mengingat hal-hal yang telah lama dilakukan dan dikatakan. Dengan sati sebagai penjaga gerbang, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang keenam. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki kubu: tinggi dan tebal serta sepenuhnya terlapisi dengan plester demi melindungi orang-orang dalam kerajaan dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya mengetahui, memiliki panna yang menghantarkan pada munculnya tujuan agung, menembus, menghantarkan pada berakhirnya dukkha. Dengan panna sebagai lapisan pelindung, murid para Ariya meninggalkan apa yang tidak bajik, menumbuhkembangkan apa yang bajik, meninggalkan apa yang tak layak, menumbuhkembangkan apa yang layak serta menjaga dirinya dalam kemurnian. Dengan demikian, dia memiliki kualitas sejati yang ketujuh. Inilah ketujuh kualitas sejati yang dia miliki. Dan apakah keempat jhana keadaan mental yang tajam, bersemayam di sini dan sekarang yang dapat direalisasinya sekehendak hati, tanpa kesulitan, tanpa kesukaran? Seperti halnya benteng batas kerajaan yang memiliki simpanan rerumputan, kayu dan air yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya meninggalkan keinginan indrawi, meninggalkan kualitas-kualitas yang tidak bajik, memasuki dan bersemayam dalam jhana pertama dengan kenyamanan dan rasa senang yang muncul dari penyendirian, disertai kemampuan menyelidiki (vitakka) dan kemampuan menganalisa (vicara) demi kegembiraan, kemudahan dan kenyamanannya sendiri serta demi menghantarkan pada Nibbana. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki simpanan beras dan gandum yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya, dengan kemampuan menyelidiki dan kemampuan menganalisa, dia memasuki dan bersemayam dalam jhana kedua dengan kenyamanan dan rasa senang yang muncul dari ketenangan, kesadaran memadu yang bebas dari vitakka dan vicara rasa yakin dari dalam demi kegembiraan, kemudahan dan kenyamanannya sendiri serta demi menghantarkan pada Nibbana. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki simpanan wijen, biji-bijian berwarna hijau dan kacang-kacangan lainnya yang banyak, demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya, dengan memudarnya kenyamanan (piti), dia tetap berada

5 dalam upekkha, sati, sampajana dan merasakan kenyamanan di tubuh. Dia memasuki dan bersemayam dalam jhana ketiga yang dinyatakan oleh para Ariya, Bersemayam dalam upekkha dan sati demi kegembiraan, kemudahan dan kenyamanannya sendiri serta demi menghantarkan pada Nibbana. Seperti halnya benteng batas kerajaan memiliki simpanan yang banyak akan makanan yang memberi kekuatan tenaga minyak samin, mentega segar, minyak, madu, sirop gula dan garam demi menyenangkan, memudahkan dan membuat nyaman mereka yang ada di dalamnya dan menghalau mereka yang bukan; begitu pula murid para Ariya, dengan ditinggalkannya rasa senang dan penderitaan sebagaimana diakhirinya keinginan dan penolakan sebelumnya dia memasuki dan bersemayam dalam jhana keempat: upekkha dan sati yang murni, bukan sensasi yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan demi kegembiraan, kemudahan dan kenyamanannya sendiri serta demi menghantarkan pada Nibbana. Inilah keempat jhana keadaan mental yang tajam, bersemayam di sini dan sekarang yang dapat direalisasinya sekehendak hati, tanpa kesulitan, tanpa kesukaran. Jika seorang murid para Ariya memiliki ketujuh kualitas sejati ini dan dengan sekehendak hati tanpa kesulitan, tanpa kesukaran dapat merealisasi keempat jhana, keadaan mental yang tajam, bersemayam di sini dan sekarang, dia dikatakan murid para Ariya yang tak dapat ditaklukkan oleh Mara, tak dapat ditaklukkan oleh Sang Jahat. *** Sumber: "Nagara Sutta: The Fortress" (AN 7.63), translated from the Pali by Thanissaro Bhikkhu. Access to Insight, 4 July 2010, http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an07/an07.063.than.html. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Revisi: Sep 2012.