1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh konstruksi, maka tanah menjadi komponen yang sangat diperhatikan dalam perencanaan konstruksi. Untuk itu, dalam perencanaan suatu konstruksi harus dilakukan penyelidikan terhadap karakteristik dan kekuatan tanah terutama sifatsifat tanah yang mempengaruhi kekuatan dukungan tanah dalam menahan beban konstruksi yang ada di atasnya atau disebut juga dengan daya dukung. Dari berbagai jenis tanah, tanah lempung adalah tanah yang banyak ditemukan dalam kebanyakan masalah keteknikan, karena tanah lempung merupakan tanah yang kohesif. Tanah kohesif didefinisikan sebagai kumpulan dari partikel mineral yang mempunyai indeks plastisitas sesuai dengan batas-batas atterberg yang pada waktu mengering membentuk suatu massa tanah yang bersatu sedemikian rupa sehingga diperlukan suatu gaya untuk memisahkan setiap butiran mikroskopisnya. Tanah lempung, sesuai dengan karakteristiknya adalah tanah yang dapat mengalami penyusutan (shrinkage) dan pengembangan (swelling). Penyusutan dan pengembangan tanah ini akan memberikan pengaruh besar terhadap konstruksi yang ditahannya. Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori di dalam lapisan tersebut segerah bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan tanah, berakibat air mengalir kelapisan tanah dengan tekanan air pori yang lebih rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Kondisi tanah di Desa Rawaurip pantai utara Jawa Barat merupakan tanah lempung yang sangat lunak. Tanah ini pada umumnya mempunyai daya dukung yang rendah dan memiliki sifat kompresibel tinggi dan permeabilitas yang 1
2 sangat rendah. Karena memiliki sifat-sifat tersebut, tanah ini cenderung memiliki potensi penurunan konsolidasi yang besar dan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi waktu penurunan konsolidasi yang cukup lama, maka perlu dilakukan perbaikan tanah pada daerah tersebut untuk mempercepat waktu konsolidasi. Semen adalah suatu bahan yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif yang mampu melekatkan fragmen-fragmen mineral menjadi suatu kesatuan massa yang padat. Semen dikelompokan kedalam 2 (dua) jenis yaitu semen hidrolis dan semen non-hidrolis. Konsolidasi adalah suatu proses pengurangan volume secara perlahanlahan pada tana jenuh sempurna dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran sebagian air pori. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang. Kasus yang paling sederhana adalah konsolidasi dapat diamati dengan pemasangan piezometer, untuk mencatat perubahan tekanan air pori dengan waktunya. Besarnya penurunan dapat diukur dengan berpedoman pada titik referensi ketinggian pada tempat tertentu. Dalam penulisan ini penulis bertujuan untuk menentukan atau mencari karakteristik deformasi tanah lempung yang diperbaiki dengan menggunakan semen seperti Tekanan Pra Konsolidasi (Preconsolidation Pressure), Kompresi Asli (Virgin Compression), Rekompresi dan Pengembangan (Recompression and Swell), Koefisien Konsolidasi (Cv), Kompresi Sekunder (Cα). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : a. Jenis tanah lempung atau tanah hitam mempunyai nilai kembang susut yang cukup besar. Pada musim penghujan, tanah lempung akan mengembang cukup besar, dan pada musim kemarau/kering tanah
3 lempung akan menyusut yang cukup besar pula. Sehingga dapat dikatakan mempunyai pergerakan yang besar. b. Tanah lempung mempunyai sifat yang khas yaitu kohesifitas tinggi, dalam keadaan kering bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis, mengembang dan menyusut dengan cepat. Oleh karenanya kestabilannya volumenya kecil karena pengaruh air. 1.3 Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan pengambilan sampel tanah di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon (lihat Gambar 1.1). Lokasi pengambilan sampel Gambar 1.1 Lokasi Pengambilan Sampel (sumber : http://www.earth.google.com)
4 1.4 Perumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis membatasi masalah dan merumuskan masalah sebagai berikut: 1.4.1 Batasan Masalah 1. Pembatasan pengujian ini adalah Tanah Lempung Lunak yang berada di daerah dataran rendah Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. 2. Pengujian dilakukan dengan Metode Pemadatan (Compaction Test) dan pengujian Konsolidasi (Consolidation Test) dimana sampel Tanah dalam keadaan terganggu (disturbed). 3. Pengujian dilakukan dengan memadatkan sampel Tanah Lempung sesudah dan sebelum pencampuran menggunkan Semen dengan persentase tertentu. 4. Pengujian dilanjutkan dengan pengujian Konsolidasi untuk menghilangkan tekanan air pori dalam Tanah Lempung. 1.4.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana Karakteristik Lempung Lunak yang ada di daerah dataran rendah Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon? 2. Bagaimana Pengaruh Semen sebagai campuran untuk meningkatkan daya dukung Lempung Lunak? 3. Bagaimana sifat-sifat pemampatan (perubahan volume) suatu jenis Tanah pada saat menerima beban tertentu? 1.5 Tujuan Penelitian
5 Tujuan dari Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Lempung Lunak yang ada di daerah dataran rendah Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. 2. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Semen sebagai campuran untuk meningkatkan daya dukung Tanah Lempung. 3. Untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat pemampatan (perubahan volume) suatu jenis tanah pada saat menerima beban tertentu. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai bahan informasi mengenai Tanah Lempung yang telah di perbaiki dengan menggunakan semen dan di uji konsolidasi sehingga bisa digunakan untuk bidang teknik sipil di Daerah yang Penulis Teliti. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisam dalam Tugas Akhir ini adalah : BAB I Bab ini berisikan pendahuluan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, serta ruang lingkup pembahasan dan sitematika penulisan tentang pengerjaan tugas akhir. BAB II BAB III akhir. BAB IV Bab ini berisikan tentang landasan teori tentang pengerjaan tugas akhir. Bab ini berisikan tentang Metodologi Penelitian tentang pengerjaan tugas Bab ini berisikan tentang Hasil dan pembahasan Penelitian yang dilakukan di laboratorium.
6 BAB V Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan tahapan pengerjaan yang telah dilakukan dan juga pengerjaan tugas akhir ini.