WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA MADIUN,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 98 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

A. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung mempunyai Tugas Pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

S. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN : 2008 SERI : D

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN TAMAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

GAMBARAN UMUM TUGAS DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 43 Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

BUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 75 Tahun : 2016

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Transkripsi:

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, maka perlu menjabarkan rincian tugas dan fungsi pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Madiun tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 ; 4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Madiun ;

- 2-5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MADIUN TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Madiun. 2. Walikota adalah Walikota Madiun. 3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Madiun. 4. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Madiun. 5. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Madiun yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Badan terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan ; b. Unsur Pembantu : Sekretariat ;

- 3 - c. Unsur Pelaksana : 1. Bidang Ideologi ; 2. Bidang Ketahanan Bangsa ; 3. Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat ; d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (4) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (5) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan. BAB III KEPALA BADAN Pasal 3 (1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan bina ideologi, wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan, ekonomi dan politik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Badan mempunyai fungsi : a. penyusunan rumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat ; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat ; d. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

- 4 - BAB IV SEKRETARIAT Pasal 4 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan meliputi pengelolaan administrasi umum, perencanaan, kepegawaian, rumah tangga dan administrasi keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sekretariat ; b. pengoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif ; c. pengelolaan administrasi umum dan rumah tangga ; d. pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan di lingkungan Badan ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri dari : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; c. Sub Bagian Keuangan. (2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Umum ;

- 5 - b. melakukan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan ; c. melakukan urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas ; d. melakukan urusan keamanan kantor ; e. melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku ; f. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ; b. mengoordinasikan penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Badan ; c. menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan Badan ; d. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Keuangan ; b. mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan rencana kerja anggaran ; c. melaksanakan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ; d. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. BAB V BIDANG IDEOLOGI Pasal 7 (1) Bidang Ideologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 1 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi bina ideologi, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional.

- 6 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ideologi mempunyai fungsi : a. penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Ideologi ; b. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kewaspadaan nasional ; d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 8 (1) Bidang Ideologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 terdiri dari : a. Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan ; b. Sub Bidang Kewaspadaan Nasional. (2) Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ideologi. Pasal 9 (1) Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan ; b. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilainilai sejarah kebangsaan, hak azasi manusia dan penghargaan kebangsaan ;

- 7 - c. melakukan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan ; d. melakukan penyiapan bahan dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat (bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan ; e. melakukan penyiapan bahan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa dan politik di bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi. (2) Sub Bidang Kewaspadaan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Kewaspadaan Nasional ; b. melakukan penyiapan bahan dalam rangka koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing ; c. melakukan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan di bidang kewaspadaan nasional ;

- 8 - d. melakukan penyiapan bahan dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelejen keamanan (intelkam), bina masyarakat, dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing ; e. melakukan penyiapan bahan dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing ; f. melakukan penyiapan bahan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol) di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing ; g. melakukan pemrosesan izin/penelitian survey di wilayah Kota Madiun yang dilakukan oleh perorangan atau lembaga diluar kepentingan pemerintah daerah ; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi. BAB VI BIDANG KETAHANAN BANGSA Pasal 10 (1) Bidang Ketahanan Bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 2 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ekonomi.

- 9 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketahanan Bangsa mempunyai fungsi : a. penyusunan perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Ketahanan Bangsa ; b. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan seni, budaya, agama, kemasyarakatan ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ekonomi ; d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 11 (1) Bidang Ketahanan Bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terdiri dari : a. Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan ; b. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi. (2) Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ketahanan Bangsa. Pasal 12 (1) Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, dan Kemasyarakatan ; b. melakukan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan ;

- 10 - c. melaksanakan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan ; d. melakukan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan ; e. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan ; f. melakukan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan ; g. melakukan pelayanan penetapan/bukti keberadaan organisasi kemasyarakatan ; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Bangsa. (2) Sub Bidang Ketahanan Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Ketahanan Ekonomi ; b. melakukan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian ;

- 11 - c. melaksanakan kegiatan di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan organisasi massa (ormas) perekonomian ; d. melakukan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian ; e. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, Kelurahan dan masyarakat bidang kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian ; f. melakukan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian ; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Bangsa. BAB VII BIDANG POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 13 (1) Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 3 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang meliputi pelaksanaan program kegiatan atau sistem dan implementasi politik serta pelaksanaan dan fasilitasi perlindungan masyarakat.

- 12 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyusunan perencanaan program kegiatan dan implementasi politik serta evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat ; b. pembinaan dan pelaksanaan tugas serta fasilitasi di bidang politik ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perlindungan masyarakat ; d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 14 (1) Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 terdiri dari : a. Sub Bidang Politik ; b. Sub Bidang Perlindungan Masyarakat. (2) Sub Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat. Pasal 15 (1) Sub Bidang Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program kegiatan dan implementasi politik serta evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Politik ; b. melakukan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada ;

- 13 - c. melaksanakan kegiatan di bidang sistem dan implementasi serta fasilitasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada ; d. melakukan pembinaan politik dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada ; e. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan dan pengawasan di bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres, pilkada dan masyarakat ; f. melakukan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang sistem dan implementasi/fasilitasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada ; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat. (2) Sub Bidang Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program kegiatan dan fasilitasi serta evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bidang Perlindungan Masyarakat ; b. menghimpun dan mengolah data sumber atau penyebab serta bentuk penanganan bencana ; c. menyusun program pelaksanaan kesiagaan dan penanggulangan menghadapi gangguan, ancaman dan bencana baik akibat bencana alam maupun ulah manusia ;

- 14 - d. melakukan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan Instansi dan/atau Lembaga terkait dalam pelaksanaan kesiagaan mengahadapi gangguan, ancaman dan bencana baik akibat bencana alam maupun ulah manusia ; e. melakukan fasilitasi, koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan instansi dan/atau lembaga terkait dalam rangka peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat (Linmas) ; f. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan penyelamatan karena ancaman dan bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia ; g. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap fasilitasi dan peningkatan sumber daya manusia pelaksana satuan perlindungan masyarakat (Linmas) ; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat. BAB VIII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 16 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya. (2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

- 15 - BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Keputusan Walikota Madiun Nomor 09 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas Jabatan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Madiun Nomor 04 Tahun 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Madiun. Ditetapkan di M A D I U N pada tanggal 30 Desember 2008 WALIKOTA MADIUN, ttd Diundangkan di M A D I U N pada tanggal 30 Desember 2008 KOKOK RAYA, SH, M.Hum. Plt. SEKRETARIS DAERAH ttd BUDIONO, BA BERITA DAERAH KOTA MADIUN TAHUN 2008 NOMOR 48/G