CONTOH FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA SURAT KETERANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA. Pangkat/Golongan : Jabatan Struktural : Jabatan Fungsional :

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA

CONTOH FORMAT PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 3A TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 10 TAHUN TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NON TUGAS BELAJAR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 500/Kpts-II/2002 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG MENJALANI HUKUMAN DISIPLIN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERJANJIAN PERPANJANGAN TUGAS BELAJAR NOMOR : /UN26/KP/2017

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

SURAT EDARAN. Atas perhatian dan kerjasama Saudara, saya ucapkan terima kasih. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA, t.t.d.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

CONTOH SURAT PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWAS RADIASI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN AGAM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Sudirman Nomor 1 Telp. (0752) Fax. (0752) Lubuk Basung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS SEKRETARIAT DAERAH

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

BERITA NEGARA. No.345, 2013 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Beasiswa. Dalam Negeri. Pasca Sarjana.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN DATA PEGAWAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PERATURAN UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

PERATURAN PNS YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

2014, No

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

Transkripsi:

2013, No.721 16 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA SURAT KETERANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a N I P Pangkat/Golongan Jabatan : Kepala Biro Umum dengan ini menerangkan bahwa : N a m a N I P Unit kerja Pangkat/Golongan Jabatan Struktural Jabatan Fungsional telah memiliki masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama tahun dengan nilai setiap unsur penilaian Prestasi Kerja Baik untuk tahun.. dan tahun. Demikian untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.., Kepala Biro umum ( ) NIP.. KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

17 2013, No.721 LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT REKOMENDASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN REKOMENDASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN IDENTITAS 1. Nama : 2. NIP : 3. Unit Kerja : 4. Unit Eselon III : 5. Unit Eselon IV : 6. Pendidikan terakhir : PENDIDIKAN YANG AKAN DITEMPUH 1. Tingkat pendidikan : 2. Jurusan : 3. Universitas/Badan : 4. Akreditasi Universitas/Badan : 5. Biaya : dinas/ kantor (Instansi Pemerintah) Organisasi/badan swasta dalam negeri Organisasi/badan swasta luar negeri DATA JABATAN Diisi oleh Biro Umum 1. Jabatan : FU FT 2. Bidang keahlian Bidang : S

2013, No.721 18 Kelompok : TS Spesialisasi : 3. Jabatan yang direncanakan setelah mengikuti pendidikan a. Nama jabatan : Unit Eselon III : Unit Eselon IV/kelompok : MS TMS b. Jumlah J-1 : MS TMS c. Jumlah J-2 : MS TMS REKOMENDASI Biro Umum disarankan disarankan dengan catatan... tidak disarankan Kepala Biro Umum, (..) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

19 2013, No.721 LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERNYATAAN TUGAS BELAJAR Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Tempat/ tanggal lahir : NIP : Unit Kerja : Alamat : SURAT PERNYATAAN TUGAS BELAJAR Sehubungan dengan keikutsertaan saya dalam Tugas Belajar dalam/ luar*) Negeri dengan biaya tugas belajar dari...berdasarkan Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor... tanggal...untuk mengikuti pendidikan Diploma 4/ Strata 1/ Strata 2/ Spesialis / Strata 3 / Post Doctoral/ Pelatihan*), terhitung mulai tanggal...s.d... Di Negara... Nama Universitas/Badan... Fakultas Jurusan/ bidang studi/ bidang.. Pelatihan. Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Saya akan melaksanakan tugas belajar dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dan akan menyelesaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala BAPETEN sebagaimana tersebut di atas. 2. Saya akan memenuhi segala kewajiban saya sebagai pegawai Tugas Belajar, antara lain menyampaikan laporan studi per 3 (tiga) bulan, dan kewajibankewajiban lainnya dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Perundang-undangan dan bersedia menerima sanksi apapun dari BAPETEN apabila saya lalai memenuhi kewajiban saya tersebut. 3. Setelah menyelesaikan tugas belajar saya bersedia ditempatkan di mana saja di lingkungan BAPETEN dan bersedia menjalani Wajib Kerja dan bilamana tidak menjalani Wajib Kerja oleh karena sebab apapun juga akan membayar

2013, No.721 20 ganti rugi kepada Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. 4. Saya akan mematuhi dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala BAPETEN dan ketentuan Peraturan perundang-undangan lain. 5. Saya bersedia dituntut pengadilan apabila saya tidak memenuhi, tidak melaksanakan atau mengingkari apa yang saya katakan dalam surat pernyataan ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dan tanda tangani di.pada tanggal.dalam rangkap 3 (tiga), lembar pertama dan kedua bermeterai masing-masing untuk Kepala Biro Umum dan saya, lembar ketiga untuk Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan. Mengetahui Kepala Unit Kerja, (... ) NIP... Kepala Balai Diklat, Jakarta,.... Pembuat pernyataan, Meterai secukupnya (... ) NIP... Kepala Biro Umum, (... ) NIP... *) coret yang tidak perlu (. ) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

21 2013, No.721 LAMPIRAN IV PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PERJANJIAN TUGAS BELAJAR Nomor : /DL 02 02/BU/.../20... Yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : NIP : Pangkat/golongan : Jabatan : Kepala Biro Umum Badan Pengawas Tenaga Nuklir dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengawas Tenaga Nuklir Alamat : Jalan Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA, dengan ini memberikan Tugas Belajar Pendidikan. pada Program Studi. di II. Nama : NIP : Pangkat/golongan : Unit Kerja : Alamat : Jalan Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat Instansi : Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sepakat mengadakan perjanjian yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 1 Maksud dan Tujuan (1) Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengatur hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam proses pelaksanaan Tugas Belajar. (2) Perjanjian ini bertujuan untuk memperlancar proses pelaksanaan Tugas Belajar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) baik pada saat maupun setelah melaksanakan Tugas Belajar.

2013, No.721 22 Pasal 2 Ruang Lingkup Perjanjian ini mengatur ketentuan administrasi PNS BAPETEN dalam Tugas Belajar... Pasal 3 Ketentuan Waktu Tugas Belajar (1) Tugas Belajar diberikan untuk 1 (satu) program Pendidikan; (2) Jangka waktu pelaksanaan Tugas Belajar adalah sampai dengan Pasal 4 Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA (1) Hak dari PIHAK PERTAMA: a. Mendapat laporan tertulis setiap 3 (tiga) bulan tentang perkembangan Pendidikan dari PIHAK KEDUA; b. Mendapatkan bukti akhir kelulusan (salinan ijazah dan transkrip nilai) program studi PIHAK KEDUA yang telah dilegalisasi; c. Memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA bila terjadi hal-hal yang dapat merugikan BAPETEN maupun Pemerintah. (2) Kewajiban dari PIHAK PERTAMA: Memberikan hak-hak kepegawaian kepada PIHAK KEDUA antara lain:.. Pasal 5 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA (1) Hak dari PIHAK KEDUA: Selama menjalankan Tugas Belajar mendapatkan hak-hak kepegawaian antara lain:... (2) Kewajiban dari PIHAK KEDUA: a. Melaksanakan Tugas Belajar secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab; b. Melakukan konsultasi teknis dalam tugas akhir dengan Unit Kerja terkait di BAPETEN; c. Selama melaksanakan Tugas Belajar PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk pindah bidang studi tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA; d. Selama melaksanakan Tugas Belajar PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada pihak manapun, termasuk di BAPETEN, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA; e. Mengirimkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan laporan perkembangan akademik dalam melaksanakan Tugas Belajar kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Balai Diklat dan Kepala Unit Kerja dari PIHAK KEDUA; f. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan menyerahkan bukti akhir kelulusan (salinan ijazah dan transkrip nilai

23 2013, No.721 yang telah dilegalisasi) program studinya kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Balai Diklat; g. Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan Tugas Belajar di dalam negeri, setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja kembali di BAPETEN dengan masa wajib kerja 1 (satu) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan; h. Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan Tugas belajar di luar negeri, setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja kembali di BAPETEN dengan masa wajib kerja 2 (dua) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan ditambah 1 (satu) tahun; i. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa Wajib Kerja di lingkungan BAPETEN belum selesai dilaksanakan; j. Menaati semua peraturan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA. Pasal 6 Pelanggaran dan Sanksi (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Tugas Belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab berdasarkan evaluasi dari Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari Tugas Belajar; (2) Dalam hal PIHAK KEDUA belum menyelesaikan Tugas Belajar sedangkan batas waktu Tugas Belajar telah berakhir dan PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan program studinya sampai selesai dikarenakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, dan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (3) Dalam hal PIHAK KEDUA berhenti atas kemauan sendiri tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA sebelum masa Tugas Belajar berakhir, maka PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, dan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; (5) Apabila PIHAK KEDUA setelah menyelesaikan Tugas Belajar tidak bekerja kembali di BAPETEN, PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan dan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (6) Apabila PIHAK KEDUA belum selesai membayar ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (5) sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

2013, No.721 24 KEDUA diwajibkan membayar sisa ganti rugi ditambah bunga sebesar 6% (enam persen) pertahun. Pasal 7 Pembebasan Perjanjian PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan masing-masing Pihak yang digolongkan sebagai force majeure. Pasal 8 Penyelesaian Masalah (1) Apabila di kemudian hari timbul perselisihan yang diakibatkan oleh perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah; (2) Apabila perselisihan ketentuan ganti rugi tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pasal 9 Masa Perjanjian (1) Perjanjian ini berlaku sejak dilaksanakan Tugas Belajar sampai masa Tugas Belajar berakhir; (2) Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini dapat dilakukan perubahan atau perbaikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 10 PENUTUP Keseluruhan Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, disetujui dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dengan kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing Pihak. PIHAK KEDUA, (Nama) NIP PIHAK PERTAMA, (Nama) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

25 2013, No.721 LAMPIRAN V PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN PENERIMA BIAYA PEMERINTAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA SURAT PERNYATAAN PENERIMA BIAYA PEMERINTAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a N I P Unit kerja Pangkat/Golongan Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Dengan ini menyatakan bahwa: semua biaya yang saya terima selama mengikuti Tugas Belajar.. selama. Tahun, dari tahun sampai dengan tahun.. dengan biaya yang diperoleh dari pemerintah negara lain, badan atau organisasi internasional, badan swasta di dalam atau di luar negeri merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya,. Yang membuat pernyataan, Materai secukupnya ( Nama ) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 26 LAMPIRAN VI PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN STRUKTURAL/DIBEBASKAN DARI JABATAN FUNGSIONAL SURAT PERNYATAAN BERSEDIA DIBERHENTIKAN DARI JABATAN STRUKTURAL/DIBEBASKAN DARI JABATAN FUNGSIONAL Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a Tempat dan Tanggal Lahir N I P Pangkat/Golongan Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Unit Kerja Alamat :... :... Sehubungan dengan keikutsertaan saya dalam Tugas Belajar di dalam/ luar*) negeri dengan biaya Tugas Belajar dari...berdasarkan Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor... tanggal...untuk mengikuti pendidikan Diploma 4/Strata 1/Strata 2/Spesialis /Strata 3/Post Doctoral/Pelatihan*), terhitung mulai tanggal...s.d..., sesuai dengan Keputusan Kepala BAPETEN Nomor../././.., maka dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bersedia melepas jabatan struktural/ fungsional*) saya sebagaimana tersebut di atas sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

27 2013, No.721 Demikian surat pernyataan ini saya buat dan tanda tangani di.pada tanggal., untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,...... Mengetahui Kepala Unit Kerja, Pembuat pernyataan, Materai secukupnya (... ) NIP... (...) NIP... Kepala Biro Umum, (...) NIP *) coret yang tidak perlu KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 28 LAMPIRAN VII PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PERPANJANGAN SURAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR Yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama... NIP... Pangkat/Golongan... Jabatan : Kepala Biro Umum Badan Pengawas Tenaga Nuklir dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengawas Tenaga Nuklir Alamat : Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA. II. Nama... NIP... Pangkat/Golongan... Jabatan... Alamat... Instansi... selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. Bahwa dalam rangka perpanjangan penugasan Pegawai Tugas Belajar, berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor Tanggal. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan perjanjian sebagai berikut: Pasal 1 Maksud dan Tujuan (1) Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengatur hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam proses perpanjangan pelaksanaan Tugas Belajar. (2) Perjanjian ini bertujuan untuk memperlancar proses perpanjangan pelaksanaan Tugas Belajar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) baik pada saat maupun setelah melaksanakan Tugas Belajar.

29 2013, No.721 (3) Perjanjian ini dilakukan karena Pegawai Tugas Belajar belum menyelesaikan Tugas Belajar sesuai jangka waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian sebelumnya. Pasal 2 Ruang Lingkup Perjanjian ini mengatur ketentuan administrasi PNS BAPETEN dalam perpanjangan pelaksanaan Tugas Belajar... Pasal 3 Ketentuan Waktu Tugas Belajar Jangka waktu perpanjangan pelaksanaan Tugas Belajar adalah sampai dengan Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA (1) Hak dari PIHAK PERTAMA: Pasal 4 Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA a. Mendapat laporan tertulis setiap 3 (tiga) bulan tentang perkembangan Pendidikan dari PIHAK KEDUA; b. Mendapatkan bukti akhir kelulusan (salinan ijazah dan transkrip nilai) program studi PIHAK KEDUA yang telah dilegalisasi; c. Memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA bila terjadi hal-hal yang dapat merugikan BAPETEN maupun Pemerintah. (2) Kewajiban dari PIHAK PERTAMA: Memberikan hak-hak kepegawaian kepada PIHAK KEDUA antara lain:.. (1) Hak dari PIHAK KEDUA: Pasal 5 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA Selama menjalankan Tugas Belajar mendapatkan hak-hak kepegawaian antara lain:... (2) Kewajiban dari PIHAK KEDUA: a. Melaksanakan Tugas Belajar secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab; b. Melakukan konsultasi teknis dalam tugas akhir dengan Unit Kerja terkait di BAPETEN; c. Selama melaksanakan Tugas Belajar PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk pindah bidang studi tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA; d. Selama melaksanakan Tugas Belajar PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada pihak manapun, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA;

2013, No.721 30 e. Mengirimkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan laporan perkembangan akademik dalam melaksanakan Tugas Belajar kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Balai Diklat dan Kepala Unit Kerja dari PIHAK KEDUA; f. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan menyerahkan bukti akhir kelulusan (salinan ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisasi) program studinya kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Balai Diklat; g. Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan Tugas Belajar di dalam negeri, setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja kembali di BAPETEN dengan masa wajib kerja 1 (satu) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan; h. Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan Tugas belajar di luar negeri, setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja kembali di BAPETEN dengan masa wajib kerja 2 (dua) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan ditambah 1 (satu) tahun; i. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa Wajib Kerja di lingkungan BAPETEN belum selesai dilaksanakan; j. Menaati semua peraturan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA. Pasal 6 Pelanggaran dan Sanksi (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Tugas Belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab berdasarkan evaluasi dari Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari Tugas Belajar; (2) Dalam hal PIHAK KEDUA belum menyelesaikan Tugas Belajar sedangkan batas waktu perpanjangan waktu Tugas Belajar telah berakhir dan PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan program studinya sampai selesai dikarenakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), maka PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, dan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (3) Dalam hal PIHAK KEDUA berhenti atas kemauan sendiri tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA sebelum masa Tugas Belajar berakhir, maka PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, dan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara;

31 2013, No.721 (4) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf g atau huruf h, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan; (5) Apabila PIHAK KEDUA setelah menyelesaikan Tugas Belajar tidak bekerja kembali di BAPETEN, PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan dan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (6) Apabila PIHAK KEDUA belum selesai membayar ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (5) sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar sisa ganti rugi ditambah bunga sebesar 6% (enam persen) pertahun. Pasal 7 Pembebasan Perjanjian PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang digolongkan sebagai force majeure. Pasal 8 Penyelesaian Masalah (1) Apabila di kemudian hari timbul perselisihan yang diakibatkan oleh perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah. (2) Apabila dalam perselisihan ketentuan ganti rugi tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pasal 9 Masa Perjanjian (1) Perjanjian ini berlaku sejak dilaksanakan Tugas Belajar sampai masa Tugas Belajar berakhir. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini dapat dilakukan perubahan atau perbaikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2013, No.721 32 Pasal 10 PENUTUP Keseluruhan Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, disetujui dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dengan kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing Pihak. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, ( Nama ) NIP ( Nama ) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

33 2013, No.721 LAMPIRAN VIII PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT LAPORAN TUGAS BELAJAR LAPORAN TUGAS BELAJAR Data Pribadi 1. Nama Lengkap : 2. Unit Kerja : 3. NIP : 4. Pangkat/ Golongan : 5. SK Tugas Belajar : SK Kepala BAPETEN... Universitas dan Program Studi 6. Universitas : 7. Website : 8. Departemen/Program : 9. Alamat dan website : 10. Pembiayaan : 11. Pembimbing : 12. Rencana Studi :. tahun 13. Mulai Studi : Uraian Ringkas Universitas dan Program Studi Uraian Studi Semester Ganjil Tahun.. Rencana Studi Semester Genap Tahun. Kegiatan Penunjang Akademis

2013, No.721 34 Hambatan Saran,. Yang membuat pernyataan, ( Nama ) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

35 2013, No.721 LAMPIRAN IX PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERNYATAAN SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR SURAT PERNYATAAN SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a N I P Tempat, Tanggal Lahir Pangkat/Golongan Unit Kerja Alamat dengan ini menyatakan telah selesai melaksanakan Tugas Belajar dengan hasil: Lulus/Tidak Lulus*) Program Tugas Belajar : Diploma 4/Strata 1/Strata 2/Spesialis/Strata 3/Post Doctoral/ pelatihan*) Pemberi Beasiswa... Nama Institusi dan Alamat Tempat Tugas Belajar... Jangka waktu Tugas Belajar :. s.d. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui : Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan.., Pelapor, (.. ) ( ) NIP.. NIP... *) Coret yang tidak perlu KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 36 LAMPIRAN X PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT LAPORAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN LAPORAN TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN I. STATUS KEPEGAWAIAN 1. Nama Lengkap : 2. NIP : 3. Tempat dan Tanggal lahir : 4. Alamat :.. 5. Mulai bekerja di BAPETEN a. CPNS : b. PNS : 6. Unit Kerja sebelum berangkat a. Pusat/Biro/Direktorat/Inspektorat : b. Bagian : c. Sub Bagian : d. Pangkat/Golongan : e. Jabatan Struktural : f. Jabatan Fungsional : g. Uraian Tugas : 7. Unit kerja setelah kembali a. Pusat/Biro/Direktorat/Inspektorat : b. Bagian : c. Sub Bagian : d. Pangkat/Golongan : e. Uraian Tugas : II. KEGIATAN SELAMA MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL 1. Pemberi beasiswa a. b. 2. Tanggal dan mulai Studi :.

37 2013, No.721 3. Tempat Studi a. Universitas :. b. Fakultas :. c. Jurusan :. d. Kota :. e. Negara :... 4. Hambatan selama mengikuti Studi..... 5. Tanggal Lulus (sesuai ijazah) :. 6. Indeks Prestasi Kumulatif : (skala). 7. Judul Penulisan :.. 8. Pembimbing Utama/ Promotor : Pembimbing kedua/ co-promotor : 9. Gelar kesarjanaan yang diperoleh : (salinan ijazah yang telah dilegalisasi : dilampirkan) 10. Tanda Penghargaan/ :... Predikat yang diperoleh Mengetahui Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta,.. Pelapor, (.) NIP.. (...) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 38 LAMPIRAN XI PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERNYATAAN WAJIB KERJA SURAT PERNYATAAN WAJIB KERJA DI LINGKUNGAN BAPETEN Yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a N I P Tempat/ Tanggal Lahir Pangkat/Golongan Unit Kerja Alamat... Sehubungan dengan keikutsertaan saya dalam Tugas Belajar di dalam/ luar*) Negeri dengan biaya Tugas Belajar dari...berdasarkan Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor... tanggal...untuk mengikuti pendidikan Diploma 4/Strata 1/Strata 2/Spesialis/Strata 3/Post Doctoral/Pelatihan*), terhitung mulai tanggal...s.d..., dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya besedia dan akan melaksanakan Wajib Kerja di lingkungan BAPETEN paling lama 1 (satu) bulan sejak berakhirnya masa Tugas Belajar selama jangka waktu.(...) tahun, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dan tanda tangani di.pada tanggal., untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta,...... Mengetahui Kepala Biro Umum, Pembuat pernyataan, Materai secukupnya (... ) NIP *) coret yang tidak perlu (...) NIP... KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

39 2013, No.721 LAMPIRAN XII PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT REKOMENDASI PELATIHAN REKOMENDASI PELATIHAN IDENTITAS 1. Nama : 2. NIP : 3. Unit Kerja : 4. Unit Eselon III : 5. Unit Eselon IV : 6. Pendidikan terakhir : PELATIHAN YANG AKAN DITEMPUH 1. Nama pelatihan : 2. Jenis pelatihan : Struktural Fungsional Teknis 3. Badan/Organisasi : 4. Biaya : dinas/kantor (Instansi Pemerintah) Organisasi/badan swasta dalam negeri Organisasi/badan swasta luar negeri 5. Waktu Pelatihan : dalam jam kerja di luar jam kerja REKOMENDASI Balai diklat disarankan disarankan dengan catatan... tidak disarankan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan, (...) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 40 LAMPIRAN XIII PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PELATIHAN PERJANJIAN TUGAS BELAJAR PELATIHAN Nomor : /DL 0X 0X/BDL/.../20... Yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : NIP : Pangkat/golongan : Jabatan : Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengawas Tenaga Nuklir dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengawas Tenaga Nuklir Alamat : Jalan Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA, dengan ini memberikan Tugas Belajar Pelatihan. kepada II. Nama : NIP : Pangkat/golongan : Unit Kerja : Alamat : Jalan Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat Instansi : Badan Pengawas Tenaga Nuklir yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sepakat mengadakan perjanjian yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 1 Maksud dan Tujuan (1) Perjanjian ini di maksudkan untuk mengatur hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam proses pelaksanaan Tugas Belajar. (2) Perjanjian ini bertujuan untuk memperlancar proses pelaksanaan Tugas Belajar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) baik pada saat maupun setelah melaksanakan Tugas Belajar.

41 2013, No.721 Pasal 2 Ruang Lingkup Perjanjian ini mengatur ketentuan administrasi PNS BAPETEN dalam Tugas Belajar... Pasal 3 Ketentuan Waktu Tugas Belajar Jangka waktu pelaksanaan Tugas Belajar Pelatihan adalah sampai dengan Pasal 4 Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA (1) Hak dari PIHAK PERTAMA: a. Mendapat laporan tertulis setiap 3 (tiga) bulan tentang perkembangan Pelatihan dari PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA memiliki masa Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan; b. Mendapatkan bukti akhir pelaksanaan Pelatihan (Laporan Telah Mengikuti Pelatihan, berikut sertifikat bila ada) dari PIHAK KEDUA; c. Memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA bila terjadi hal-hal yang dapat merugikan BAPETEN maupun Pemerintah. (2) Kewajiban dari PIHAK PERTAMA: Mengusulkan kepada Kepala Biro Umum untuk memberikan hak-hak kepegawaian kepada PIHAK KEDUA antara lain:.. Pasal 5 Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA (1) Hak dari PIHAK KEDUA: Selama menjalankan Tugas Belajar mendapatkan hak-hak kepegawaian antara lain :... (2) Kewajiban dari PIHAK KEDUA: a. Melaksanakan Tugas Belajar secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab; b. Melakukan konsultasi teknis dengan Unit Kerja terkait di BAPETEN; c. Selama melaksanakan Tugas Belajar PIHAK KEDUA tidak diperkenankan bekerja pada pihak manapun, tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA; d. Mengirimkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan laporan perkembangan pelaksanaan Tugas Belajar kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Unit Kerja dari PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA memiliki masa Tugas Belajar lebih dari 6 (enam) bulan; e. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan menyerahkan Laporan Telah Mengikuti Pelatihan disertai sertifikat bila ada kepada PIHAK PERTAMA serta menyampaikan tembusannya kepada Kepala Biro Umum dan Kepada Kepala Unit Kerja dari PIHAK KEDUA;

2013, No.721 42 f. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja kembali di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja 3 (tiga) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan; g. Setelah menyelesaikan Tugas Belajar, PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan cuti di luar tanggungan negara selama masa Wajib Kerja di lingkungan BAPETEN belum selesai dilaksanakan; h. Menaati semua peraturan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA. Pasal 6 Pelanggaran dan Sanksi (1) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Tugas Belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab berdasarkan evaluasi dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat memberhentikan PIHAK KEDUA dari Tugas Belajar; (2) Dalam hal PIHAK KEDUA berhenti atas kemauan sendiri tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA sebelum masa Tugas Belajar berakhir, maka PIHAK KEDUA diwajibkan bekerja di BAPETEN dengan masa Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f, dan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (3) Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan Wajib Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf f, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; (4) Apabila PIHAK KEDUA setelah menyelesaikan Tugas Belajar tidak bekerja kembali di BAPETEN, PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan dan diwajibkan membayar ganti rugi sebesar-besarnya 2 (dua) kali dari seluruh biaya Tugas Belajar yang besarnya ditentukan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara; (5) Apabila PIHAK KEDUA belum selesai membayar ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA diwajibkan membayar sisa ganti rugi ditambah bunga sebesar 6% pertahun. Pasal 7 Pembebasan Perjanjian PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kekuasaan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang digolongkan sebagai force majeure.

43 2013, No.721 Pasal 8 Penyelesaian Masalah (1) Apabila di kemudian hari timbul perselisihan yang diakibatkan oleh perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah; (2) Apabila dalam perselisihan ketentuan ganti rugi tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pasal 9 Masa Perjanjian (1) Perjanjian ini berlaku sejak dilaksanakan Tugas Belajar sampai masa Tugas Belajar berakhir; (2) Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini dapat dilakukan perubahan atau perbaikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 10 PENUTUP Keseluruhan Perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, disetujui dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dengan kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA, (Nama) NIP (Nama) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 44 LAMPIRAN XIV PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT LAPORAN TUGAS BELAJAR LAPORAN TUGAS BELAJAR Data Pribadi 1. Nama Lengkap : 2. Unit Kerja : 3. NIP : 4. Pangkat/ Golongan : Lembaga Pelatihan 5. Nama Lembaga : 6. Website : 7. Departemen/Program : 8. Alamat dan website : 9. Pembiayaan : 10. Pembimbing : 11. Rencana Pelatihan :. tahun 12. Mulai Pelatihan : Uraian Ringkas Lembaga dan Program yang diambil

45 2013, No.721 Hambatan Saran,. Yang membuat pernyataan, (.. ) NIP KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN

2013, No.721 46 LAMPIRAN XV PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR CONTOH FORMAT LAPORAN PENUGASAN (halaman judul) LAPORAN PENUGASAN Nama Pelatihan Nama Instansi Penyelenggara Tanggal pelaksanaan Pelatihan Nama Pegawai yang ditugaskan NIP

47 2013, No.721 (halaman isi) RINGKASAN EKSEKUTIF PENUGASAN LUAR NEGERI NO BAGIAN KETERANGAN 1. Nama Pegawai 2. Judul Kegiatan 3. Tempat/Tanggal Kegiatan 4. Asal Pendanaan 5. Tujuan Kegiatan 6. Ringkasan Tindak Lanjut 7. Unit Kerja Terkait 8. Dokumen yang diperoleh I. PENDAHULUAN II. MATERI KEGIATAN III. KESIMPULAN LAMPIRAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA, AS NATIO LASMAN