MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di dua lokasi, yakni pertama di 10 pasar

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Riau, pada bulan Maret sampai dengan Mei dalam penelitian ini adalah kandang batere sebanyak 30 set, tempat ransum dan

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret--02 April 2014 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 di Peternakan Eko Jaya dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Selasa Panam berada di Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam. Jumlah telur

MATERI DAN METODE. minum dilakukan di Laboratorium Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

K O T A P E K A N B A R U

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014, bertempat di Laboratorium

SKRIPSI MUTU FISIK TELUR AYAM RAS (STUDI KASUS DI PASAR SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU) WITIA REFRIYETNI NIM

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 06 Tahun : 2003 Seri : D Nomor : 06

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU KEPUTUSAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA PEKANBARU

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB II TINJAUAN UMUM

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DILIHAT PADA PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS PADA USAHA JAHIT DI KOTA PEKANBARU)

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2016

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

Analisis Bakteriologis Kualitas Air Sumur di Kota Pekanbaru

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH Bujur Timur dan Lintang Utara, dengan batas. Utara : Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar

III. BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN STEK BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Miers.) MENGGUNAKAN MEDIA TANAM DAN JUMLAH NODUS YANG BERBEDA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika

MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Jasa. Pekanbaru saat ini memiliki perkembangan yang cukup pesat, perkembangan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

PENGETAHUAN PEDAGANG TRADISIONAL DALAM PENANGANAN TELUR AYAM. Pande Made Satya Sumitra, I Made Sukada, I Ketut Suada

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH SAAT INI

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Durian lokal

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Peternakan Itik Eko Jaya dan

III. MATERI DAN METODE

Propinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Tabel 14. Emisi Karbon Dioksida yang Dihasilkan dari Penggunaan Listrik

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

SKRIPSI KERAGAMAN UKURAN TUBUH AYAM KAMPUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN BOBOT BADAN DI DESA KOTO PERAMBAHAN KECAMATAN KAMPAR TIMUR KABUPATEN KAMPAR

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama Senapelan yang

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

KONDISI SOSIAL EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PASAR SELASA PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Singkat Pasar Selasa Panam Pekanbaru

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di dua lokasi, yakni pertama di 10 pasar tradisional di 10 kecamatan di Kota Pekanbaru, dan kedua di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau, pada bulan April sampai Juni 2014. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah telur ayam ras yang diambil dari 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam Kota Pekanbaru. Pasar tradisional yang akan dijadikan sebagai lokasi untuk pengambilan sampel adalah 1) Pasar Cik Puan di Kecamatan Sukajadi, 2) Pasar Lima Puluh di Kecamatan Lima Puluh, 3) Pasar Pagi Arengka di Kecamatan Marpoyan Damai, 4) Pasar Pagi Palapa di Kecamatan Payung Sekaki, 5) Pasar Pagi Selasa di Kecamatan Tampan, 6) Pasar Pusat di Kecamatan Pekanbaru Kota, 7) Pasar Rumbai di Kecamatan Rumbai Pesisir, 8) Pasar Sail di Kecamatan Sail, 9) Pasar Senapelan di Kecamatan Senapelan, dan 10) Pasar Tangor di Kecamatan Tenayan Raya. Jumlah telur ayam ras yang diambil dimasing-masing pasar tradisional sebanyak 30 butir, sehingga jumlah telur ayam ras keseluruhan sebanyak 300 butir. Pengambilan telur ayam ras dari pedagang telur dan penentuan jumlah telur yang akan dijadikan bahan penelitian berdasarkan penyamplingan dengan metode purposif, yakni penyamplingan nonrambang yang disesuaikan dengan kebutuhan, waktu dan dana yang tersedia dengan mengacu pada karakteristik sampel itu sendiri (Mattjik dan Sumertajaya, 2000). 1

Karakteristik telur yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah berasal dari pedagang di 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam wilayah Kota Pekanbaru, umur simpan telur bervariasi didasarkan pada informasi yang didapat kapan telur tersebut diterima oleh pedagang dari distributor, dan selanjutnya daerah asal telur. Alat yang akan digunakan adalah kertas label, timbangan digital, tissue, penggaris, jangka sorong, egg multitester (EMT), rak telur, alat tulis, dan kamera digital. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini telah dilakukakan dengan menggunakan metode survei dengan penentuan pedagang telur secara purposif. Pedagang telur yang diambil dari masing-masing pasar tradisional sebanyak 3 orang. Pedagang-pedagang telur tersebut memiliki dan menjual telur terbanyak dalam sehari. Jumlah telur yang akan diambil dari masing-masing pedagang sebanyak 10 butir, sehingga jumlah telur per pasar tradisional sebanyak 30 butir. Jumlah telur keseluruhan dari 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam wilayah Kota Pekanbaru adalah 300 butir. 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1.Survei Pasar Survei pasar akan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan survei ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan data-data yang 2

diperlukan, seperti jumlah pedagang telur per pasar tradisional, jumlah telur yang diperdagangkan, asal telur dan umur simpan telur. 3.4.2.Pengumpulan Telur Telur ayam ras yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini dikumpulkan dari masing-masing pedagang telur, dengan jumlah telur per pedagang sebanyak 10 butir, sehingga per pasar tradisional jumlah telur yang dikumpulkan sebanyak 30 butir. Telur ayam ras yang akan dijadikan sebagai sampel adalah sebanyak 300 butir dari dari 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam wilayah Kota Pekanbaru. 3.4.3. Pembersihan Telur Telur ayam ras yang telah dikumpulkan dari 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam wilayah Kota Pekanbaru tersebut dicuci dengan menggunakan air hangat untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit telur. Setelah itu, telur dikeringkan dan ditempatkan kembali pada rak telur. 3.4.4.Pelaksanaan Penelitian Telur ayam ras yang sudah dibersihkan tersebut, ditimbang, dimasukan ke dalam EMT, lalu dipecahkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan indeks putih dan kuning telur, lalu semua informasi yang didapat dicatat. 3.4.5. Parameter yang Diamanti Parameter yang akan dipakai sebagai faktor penentu kualitas telur ayam ras konsumsi pada penelitian ini adalah : 3

1. Bobot telur didapat dengan menimbang masing-masing telur yang didapat dari 10 pasar tradisional di 10 kecamatan dalam wilayah Kota Pekanbaru. 2. Indeks putih telur didapat dari perbandingan antara tinggi dan diameter putih telur kental yang diukur dengan jangka sorong sesuai dengan standar SNI 3926 : 2008 (Badan Standarisasi Nasional, 2008). 3. Indeks kuning telur didapat dari perbandingan antara tinggi dan diameter kuning telur yang diukur dengan jangka sorong sesuai dengan standar SNI 3926 : 2008 (Badan Standarisasi Nasional, 2008). 4. Haugh unit (Nesheim and Card, 1972). Nilai Haugh Unit (HU) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Haugh Unit = 100 log (H + 7.57-1.7 W 0,37) Keterangan : H = tinggi putih telur kental (mm) W = bobot telur (g) 3.5. Analisis Data Data yang diperoleh telah ditabulasi kemudian dideskripsikan dengan menghitung nilai rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman menurut Walpole (1993). a. Mean (Rata-Rata Hitung) X n Xi : Rata-rata pengamatan 4

Xi : Nilai Pengamatan ke-i : Penjumlahan n : jumlah sampel b. Simpangan Baku atau Standar Deviasi Jika mempunyai sampel berukuran n dengan data x1, x2,....xn, maka simpangan baku menurut Sudjana (1984) dihitung dengan rumus : S ( Xi n 1 X ) 2 = Nilai rata-rata pengamatan atau rata-rata sampel = Penjumlahan = Nilai pengamatan ke-i (i= 1, 2, 3, n) n = Jumlah sampel = Standar Deviasi atau Simpangan Baku c. Koefesien Keragaman (Sudjana 1984) KK = KK s = koefisien keragaman = simpangan baku = rata-rata 5