BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Metode

dokumen-dokumen yang mirip
Isolasi Minyak Atsiri Kencur Menggunakan Destilasi

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

3 Percobaan dan Hasil

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: set alat destilasi,

FRAKSINASI SENYAWA AKTIF MINYAK ATSIRI KENCUR (Kaempferia galanga L) SEBAGAI PELANGSING AROMATERAPI SECARA IN VIVO LUSIANI DEWI ASSAAT

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

6) Analisis Serapan N pada Anak Ayam 7) Analisis Kadar Lemak pada Bubuk Teripang

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1 Bagan alir lingkup kerja penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengararuh pemberian ransum dengan suplementasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

Bab IV Hasil dan Pembahasan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di

3. METODOLOGI PENELITIAN

1. Determinasi tanaman salam Pengumpulan dan pembuatan serbuk daun salam Proses penyarian daun salam secara infundasi

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Serangga Uji Bahan Tanaman Uji Penyiapan Tanaman Pakan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE Alat-alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah peralatan gelas, neraca analitik, pembakar Bunsen, rangkaian alat distilasi uap, kolom kromatografi, pipa kapiler, GC-MS, alat bedah, rangkaian alat inhalasi. Bahan-bahan yang digunakan adalah rimpang kencur, akuades, n-heksana, metanol, aseton, kloroform, dietil eter, etil asetat, silika gel, batu didih, pakan standar tikus, pakan kolesterol tinggi tikus, larutan pereaksi kolesterol, larutan pereaksi trigliserida. Metode Metode penelitian yang dilakukan mengikuti Gambar 1: Gambar 1. Alur penelitian

14 Pada tahap preparasi sampel, sampel kencur segar yang berusia sekitar 1.0-1.5 tahun diperoleh dari pasar induk Kramat Djati. Sampel dideterminasi di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor (Lampiran 1), diuji kadar air, dan kadar abu. Isolasi minyak atsiri kencur dilakukan dengan menggunakan destilasi. Minyak atsiri yang diperoleh disimpan dalam botol tertutup. Untuk memisahkan senyawa-senyawa yang terkandung dalam destilat minyak atsiri kencur, terlebih dahulu dilakukan penentuan eluen terbaik menggunakan KLT. Selanjutnya fraksinasi dilakukan menggunakan kromatografi kolom. Fraksi-fraksi yang telah diperoleh dianalisis jumlah nodanya. Fraksi dengan rendemen terbanyak, fraksi murni, dan distilat minyak atsiri kencur dianalisis menggunakan GC-MS untuk menentukan kandungan senyawanya. Ketiga sampel ini disimpan di dalam botol untuk kemudian diujikan pada hewan uji untuk mengetahui potensinya sebagai pelangsing atau penurun kolesterol aromaterapi. Metode analisis minyak atsiri yang berpotensi sebagai pelangsing aromaterapi pada hewan uji digambarkan dalam Gambar 2. Gambar 2. Metode analisis minyak atsiri yang berpotensi sebagai pelangsing aromaterapi pada hewan uji

15 Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Sprague-dawley (Yamamoto et al. 2000). Tikus yang digunakan sebanyak 40 ekor berusia 8 minggu dengan bobot badan 140-160 gram. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok berjumlah 8 ekor yang ditempatkan di dalam kotak plastik bertutup kawat yang berisi 4 ekor tikus untuk setiap kotak. Jadi setiap kelompok ditempatkan dalam 2 kotak. Adapun penggolongan kelompoknya yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, atsiri kasar, Fraksi 2, dan kristal. Kelompok kontrol normal merupakan kelompok yang diberi pakan standar dan tidak diinhalasi. Kelompok kontrol negatif merupakan kelompok yang diberi pakan kolesterol tinggi dan tidak diinhalasi. Kelompok atsiri kasar diberi pakan kolesterol tinggi dan diinhalasi minyak atsiri kasar hasil destilasi uap dari rimpang kencur. Kelompok Fraksi 2 diberi pakan kolesterol tinggi dan diinhalasi menggunakan Fraksi 2 yang merupakan Fraksi dengan rendemen terbanyak. Kelompok kristal diberi pakan kolesterol tinggi dan diinhalasi menggunakan Fraksi senyawa murni.. Masa perlakuan dilakukan selama 5 minggu. Pemberian pakan dilakukan setiap hari, sehingga bobot pakan ditimbang setiap hari. Bobot badan tikus ditimbang setiap 1 minggu sekali. Pada minggu ke-5, setelah perlakuan selesai, dilakukan analisis secara fisik meliputi parameter persentase kenaikan bobot badan, bobot lemak dan hati. Adapun analisis uji darah meliputi kadar kolesterol, trigliserida dan HDL darah hewan uji. Metode analisis darah Metode analisis darah diawali dengan pengumpulan darah pada minggu ke- 5 setelah masa perlakuan. Darah diambil di bagian ekor hewan uji. Darah disentrifuga kemudian dipisahkan serum darahnya (bagian cairan jernih) dan disimpan dengan baik di lemari pendingin. Uji analisis darah yang dilakukan adalah analisis profil lipid meliputi pengukuran kadar kolesterol, kadar trigliserida, kadar high density lipoprotein (HDL). Berikut adalah cara kerja analisis profil lipid yang dilakukan di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB:

16 1. Pengukuran kadar kolesterol total Serum darah sebanyak 0,01 ml dipipet ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan pereaksi kolesterol sebanyak 1 ml. Serapannya diukur pada panjang gelombang 500 nm terhadap blanko. Sebagai blanko digunakan pereaksi kolesterol 1 ml dan akuades 0,01 ml. Pengukuran serapan standar sama dengan pengukuran serapan sampel, tetapi serum darah diganti dengan standar kolesterol. Kadar kolesterol total dihitung menggunakan rumus: Keterangan : C = kadar kolesterol (mg/dl) A = serapan C Standar = kadar kolesterol standar Larutan pereaksi kolesterol dari PT. Rajawali Nusindo terdiri dari buffer ph 6.5, fenol, 4-aminofenazon, kolesterol esterase, kolesterol oksidase, peroksidase, sodium azida, standar kolesterol. 2. Pengukuran Kadar Trigliserida Serum darah sebanyak 0,01 ml dipipet ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan pereaksi trigliserida sebanyak 1 ml. Serapannya diukur pada panjang gelombang 500 nm terhadap blanko. Sebagai blanko digunakan pereaksi trigliserida 1 ml dan akuades 0,01 ml. Pengukuran serapan standar sama dengan pengukuran serapan sampel, tetapi serum darah diganti dengan standar trigliserida. Kadar trigliserida total dihitung menggunakan rumus: Keterangan : C = kadar trigliserida (mg/dl) A = serapan C Standar = kadar trigliserida standar Larutan pereaksi trigliserida dari PT. Rajawali Nusindo terdiri dari buffer ph 7.5, 4-klorofenol, gliserolkinase, peroksidase, lipase, ATP, 4- aminoantipirin, ion magnesium, gliserol-3-fosfat oksidase, standar trigliserida.

17 3. Pengukuran kadar HDL Serum darah sebanyak 0,02 ml dipipet ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 0,5 ml larutan pengendap kemudian disentrifuga. Pisahkan supernatannya sebanyak 0,01 ml, kemudian ditambahkan larutan pereaksi kolesterol sebanyak 1 ml ke dalam supernatan. Serapannya diukur pada panjang gelombang 500 nm terhadap blanko. Sebagai blanko digunakan pereaksi kolesterol 1 ml dan akuades 0,01 ml. Kadar HDL dihitung menggunakan rumus: Keterangan : C = kadar HDL (mg/dl) A = serapan C Standar = kadar kolesterol standar Metode analisis bobot hati dan bobot deposit lemak pada hewan uji Metode analisis bobot hati dan bobot deposit lemak dilakukan pada minggu ke-5 setelah masa perlakuan. Masing-masing tikus dari setiap kelompok perlakuan dikeluarkan hati dan deposit lemaknya. Kemudian ditimbang bobot hati dan deposit lemaknya. Adapun lemak yang diambil adalah lemak pada perut bagian bawah, dan lemak yang membungkus organ di bagian perut. Metode analisis data Data yang diperoleh dari percobaan akan dianalisis dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dan ANOVA (analysis of variance) pada tingkat kepercayaan 95% (taraf α 0.05). Nilai P<0.05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata terhadap respon yang diukur. Uji lanjut yang digunakan adalah uji Duncan. Semua data ini dianalisis dengan program SPSS 16.