Msi = x 100% METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Struktur Pasar Industri Kakao di Indonesia

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA OLEH ELBY JULIAN PUTRA H

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

3. METODE. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB, serta berbagai media masa dan media elektronik yang berkaitan atau instansi-instansi terkait. Data yang digunakan merupakan data time series. 3.2. Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabelvariabel yang saling berhubungan. Selain itu metode deskriptif digunakan untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja dari industri minuman ringan di Indonesia dengan pendekatan structure-conduct-performance, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja industri minuman ringan Indonesia dengan menggunakan analisis regresi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan software komputer. 3.2.1. Analisis Struktur Pasar a. Pangsa Pasar Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, dan besarnya berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Peranan pangsa pasar adalah sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan (Jaya, 2001). Msi = x 100% dimana: Msi : pangsa pasar perusahaan i (persen) Si : penjualan perusahaan i (juta rupiah) Stot : penjualan total seluruh perusahaan (juta rupiah)

21 b. Konsentrasi Pasar Tingkat konsentrasi dapat dihitung dengan menggunakan Concentration Ratio (CR). Pemusatan merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaanperusahaan oligopolies dimana adanya saling ketergantungan. Kelompok perusahaan terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan. Penerimaan (return) rata-rata industri yang terkonsentrasi adalah lebih tinggi daripada penghasilan jenis industri yang kurang terkonsentrasi (Jaya. 2001). CRm = dimana: CRm : rasio konsentrasi sebanyak m perusahaan (persen) MSi : pangsa pasar perusahaan i (persen) c. Hambatan Untuk Masuk (Barrier To Entry) Hambatan masuk pasar dapat dilihat dari mudah atau tidaknya pesaingpesaing potensial untuk masuk ke pasar. Semakin tinggi barrier to entry maka akan semakin lemah ancaman dari pendatang baru yang hendak masuk ke dalam suatu industri. Beberapa hal mengenai hambatan memasuki suatu pasar. Pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, tidak hanya dalam bentuk perangkat yang legal ataupun dalam bentuk kondisi-kondisi yang berubah dengan cepat. Kedua, hambatan dibagi dalam tingkat mulai dari tanpa hambatan sama sekali, hambatan rendah, sedang sampai tingkatan tinggi di mana tidak ada lagi jalan masuk. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks. Cara yang digunakan untuk melihat hambatan masuk adalah dengan menggunakan skala ekonomis yang didekati melalui output perusahaan yang menguasai pasar lebih dari 50 persen. Nilai output tersebut kemudian dibagi dengan total output industri. Data ini disebut sebagai Minimum Efficiency Scale (MES) (Jaya, 2001). MES = x 100%

22 3.2.2. Analisis Perilaku Industri Perilaku pasar dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku perusahaan dalam industri itu sendiri. Perilaku industri minuman ringan di Indonesia akan dijelaskan dengan melihat strategi melawan pesaing seperti strategi harga, strategi produk dan strategi promosi. a. Strategi Harga Sebuah perusahaan memutuskan untuk memasuki dunia pemasaran global maka harus dapat membangun sebuah sistem dan kebijakan tertentu penetapan harga. Strategi penetapan harga suatu industri tergantung dari beberapa faktor produksi. Stategi ini digunakan untuk melihat apakah ada kesepakatan harga antar sesama pesaing yang menimbulkan persaingan yang tidak sehat. b. Strategi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Pemimpin pasar umumnya menawarkan produk dan jasa yang bermutu superior. c. Strategi promosi Strategi promosi merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan dengan menginformasikan kepada konsumen tentang adanya suatu produk di pasar sehingga dapat menarik minat konsumen akan produk tersebut. 3.2.3. Analisis Kinerja Industri Analisis kinerja industri minuman ringan dilakukan dengan menggunakan analisis Price Cost Margin (PCM) dan efisiensi internal (X-Eff). Efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai output yang maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu. Efisiensi digolongkan dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian. Efisiensi internal menunjukan kemampuan perusahaan dalam suatu industri dalam menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Sedangkan alokasi yang efisien yaitu pada saat ouput berada pada tingkat di mana marginal cost (MC) sama dengan harga (P) dari masing-masing produk setiap perusahaan di dalam perekonomian secra keseluruhan (Jaya, 2001).

23 XEF = Nilai tambah diperoleh dari hasil pengurangan biaya input terhadap nilai outputnya. Sedangkan nilai output adalah nilai dari seluruh barang dan jasa juga sebagai produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia. Variabel lain yang digunakan sebagai indikator kinerja adalah Price Cost Margin (PCM). PCM didefinisikan sebagai persentase keuntungan dari kelebihan penerimaan atas biaya langsung. Tingkat konsentrasi dengan penghasilan terdapat tingkat korelasi yang rendah. Penerimaan (return) rata-rata industri yang terkonsentrasi rendah adalah lebih tinggi daripada penghasilan jenis industri yang kurang terkonsentrasi. Selain itu adanya hubungan positif antara keuntungan (profit) dengan produk-produk konsentrasi tinggi. PCM diperoleh dengan membagi selisih antara nilai tambah dikurangi upah terhadap nilai output. Nilai tambah adalah nilai pengiriman dikurangi material, persediaan dan tempat penyimpanan bahan bakar, tenaga listrik dan kontrak kerja (Jaya, 2001). PCM = X 100% Monopoli dapat memengaruhi pasar yang kemudian dapat memengaruhi kemajuan secara keseluruhan dengan penemuan-penemuan metode produksi maupun produk-produk baru. Variabel pertumbuhan output (growth) diduga dapat memengaruhi kinerja dari sebuah industri. Untuk mengukur pertumbuhan output (growth) adalah perbandingan antara pengurangan nilai output tahun sekarang dan tahun sebelumnya dengan setengah antara nilai output tahun sebelumnya ditambah nilai output tahun sekarang. Growth = x 100%

24 3.2.4. Hubungan Struktur dan Faktor-Faktor Lain yang Memengaruhi Kinerja Metode analisis regresi linier berganda atau Ordinary Least Square (OLS) digunakan untuk menganalisis hubungan antara struktur pasar dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kenerja. Metode ini digunakan karena dianggap lebih sederhana dibandingkan dengan metode lain serta adanya kemudahan dalam penggunaan serta pendeskripsian hasil regresi. Berikut adalah model dalam penelitian ini: PCM t = β 0 + β 1 CR4 t + β 2 X-Eff t + β 3 Growth t + β 4 Produktivitas TK + Ut dimana: β o t : intersep : tahun ke-t PCM : keuntungan perusahaan pada tahun ke t (%) CR4 : rasio konsentrasi empat perusahaan pada tahun t (%) X-eff : efisiensi internal perusahaan pada tahun ke t (%) Growth : pertumbuhan output perusahaan pada tahun ke t (%) Produktivitas TK : produktivitas tenaga kerja (rupiah) Ut : error (β > 0) β 1, β 2, β 3, β 4 : koefisien 3.3. Uji Hipotesis dan Uji Ekonometrika Metode hipotesis akan digunakan dalam menganalisis hubungan-hubungan antar variabel dimana setelah menentukan parameter-parameter yang akan diestimasi maka dilakukan pengujian-pengujian agar suatu model tersebut dapat dikatakan baik. Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi signifikan atau tidak. Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai dari parameter regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol. Pengujian tersebut dilakukan dengan uji statistik terhadap model penduga melalui uji F dan pengujian untuk parameter-parameter regresi malalui uji t serta melihat berapa persen variabel bebas (independent)

25 dapat dijelaskan oleh variabel terkait (dependent) melalui koefisien determinasi (R-squared). Menurut Verbeek (2000) ekonometrika adalah interaksi antara teori ekonomi, data dan metode statistika. Ordinary Least Squares merupakan teknik yang digunakan untuk mengestimasi garis regresi dengan prinsip meminumkan jumlah kuadrat dari residual. Penduga OLS dikatakan bersifat BLUE, yaitu Best, Linear, Unbiased estimator apabila penduga tersebut mempunyai varians yang minimum (terbaik atau efisien) serta untuk sampel yang berulang penduga (b 2 ) secara rata-rata sama dengan β 2. Namun apabila Penduga OLS tidak bersifat BLUE maka terdapat pelanggaran asumsi dalam model regresi yaitu terdapat kolinearitas ganda (multicollinearity), heteroskedastisitas dan serial correlation (autokorelasi). a. Multikolinearitas Multikolinearitas didefinisikan sebagai adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas pada model persamaan. Multikolinearitas dapat menyebabkan koefisien bebas cenderung tidak signifikan terhadap variabel respon. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika terdapatnilai VIF yang lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas pada model persamaan yang digunakan. Teknik mengatasi multikolinearitas: (1) Membuang peubah bebas yang mempunyai multikolinearitas tinggi terhadap peubah bebas lainnya, (2) menambah data pengamatan/ contoh, dan (3) melakukan transformasi terhadap peubah-peubah bebas yang mempunyai kolinearitas atau menggabungkan menjadi peubah-peubah bebas baru yang mempunyai arti. b. Heteroskedastisitas Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) atau memiliki ragam error yang konstan. Heteroskedastisitas tidak merusak ketakbiasan dan konsistensi dari penaksiran OLS, tetapi penaksiran tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (yaitu asimtotik) (Gujarati, 1987). Gejala adanya heteroskedastisitas dapat diyunjukkan oleh probability Obs*R-squared pada uji Heteroskedastisity Test: Breusch-Pagan-Godfrey. Jika nilai probabilitas Obs*R-squared lebih besar taraf

26 nyata (α) yang digunakan, maka persamaan tidak mengalami heteroskedastisitas. Jika nilai probabilitas Obs*R-squared lebih kecil taraf nyata (α) yang digunakan, maka persamaan mengalami heterskedastisitas. Teknik mengatasi heteroskedastisitas diantaranya dengan menggunakan Metode Generalized Least Squares (GLS). c. Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi yang terjadi antar unsure gangguan (galat) pada tahun sekarang dengan galat tahun sebelumnya. Autokorelasi bisa terjadi pada deret waktu (time series). Pengujian autokorelasi dapat diketahui dengan menggunakan breusch-godfrey serial Correlation LM Test, yang hasil kesimpulannya dapat diketahui dari nilai probability Obs*R-squared. Jika nilai probability Obs*R-squared lebih kecil dari taraf nyata, maka terjadi autokorelasi didalam model persamaan. Begitu pula sebaliknya, jika nilai probability Obs*Rsquared ternyata lebuh besar dari taraf nyata meka tidak terjadi autokorelasi pada model persamaan yang digunakan. Teknik mengatasi autokorelasi diantaranya dengan menggunakan (1) evaluasi model, (2) metode pembedaan umum/generalized Differences, (3) metode pembedaan pertama, (4) estimasi ρ berdasarkan Durbin Watson, dan (5) estimasi ρ berdasarkan residual.