PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

dokumen-dokumen yang mirip


Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masa bayi, lalu berkembang menjadi mandiri di akhir masa kanak-kanak, remaja,

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. MDG dilanjutkan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs)

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

! 1! BAB 1 PENDAHULUAN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai promosi kesehatan, salah satunya yaitu video learning

BAB 1 PENDAHULUAN. program KIA tersebut menurunkan angka kematian ibu dan anak (Depkes, RI 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja atau young people adalah anak yang berusia tahun (World

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB I PENDAHULUAN. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR. Tetti Solehati Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran tsh_tetti@yahoo.com ABSTRAK Latar Belakang:perempuan merupakan kelompok yang beresiko mengalami kanker payudara tetapi banyak dari mereka yang tidak mengetahui hal ini. Hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Payudara merupakan organ yang berfungsi ganda, selain untuk keindahan juga untuk menyusui. Bila perempuan mengalami kanker payudara akan menyebabkan tidak dapat menyusui serta dapat menjadikan kwalitas hidup penderita menurun. Tujuan: penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap kader kesehatan. Metode: desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest dan posttest design. Penelitian dilakukan di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari Kecamatan Cianjur. Jumlah sampel adalah 41 kader kesehatan dengan total sampling. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuisioner kepada 41 responden yang kemudian diolah menggunakan t test dengan melihat hasil sebelum dan setelah pendidikan kesehatan. Hasil: hasil penelitian ini menemukan perbedaan yang bermakna rata-rata peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah periode intervensi pendidikan kesehatan (p= 0.02). Kesimpulan: kesimpulan dari penelitian in adalah bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kader kesehatan. Saran: Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan agar adanya dukungan yang efektif baik dari pemerintahan desa, puskesmas, pusat pelayanan kesehatan maupun dari peran serta masyarakat dalam bentuk peran kader yang tergabung dalam posyandu sebagai upaya untuk mengatasi masalah kanker payudara. Disamping itu perlu adanya program tertentu yang intensif untuk mendukung program deteksi dini kanker payudara tersebut di masyarakat khususnya pada kelompok ibu ada di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari Kecamatan Cianjur. Program tersebut adalah program Pemberdayaan dan Pendampingan Kader Kesehatan Posyandu Sebagai Upaya Pencegahan kanker payudara. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, SADARI, tingkat pengetahuan. 79

LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara berkembang sedang giat giatnya meningkatkan upaya kesehatan masyarakat. Salah satu faktor utama yang berperan penting dalam mewujudkan hal ini dan sesuai dengan target MDG S 2015 (Millennium Development Goals) adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dimana angka kematian tersebut di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara asean lainnya. Hal tersebut merupakan fenomena yang sering terjadi pada negara berkembang. Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1998-2002 mengenai AKI ternyata data angka kematian ibu berkisar 307 per 100.000 kelahiran. Ada beberapa masalah kesehatan yang meningkatkan AKI, salah satunya adalah masalah kanker payudara. Menurut data WHO 8 9 % wanita akan mengalami kanker payudara, ini akan menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Menurut data WHO tahun 2000, diperkirakan 1,2 juta wanita ter diagnosis kanker payudaya dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker kedua paling banyak diderita oleh kaum wanita, setelah kanker mulut / leher rahim. Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40 tahun. Namun demikian wanita muda pun bisa terserang kanker ini (Endang Purwoastuti, 2011 ). Masalah makin meningkatnya kejadian kanker payudara diakibatkan oleh kurang tahu dan kurang sadarnya mereka terhadap kanker payudara. Padahal sebenarnya kanker payudara dapat diselamatkan seandainya para ibu mengetahui cara deteksi payudara oleh sendiri, yaitu SADARI. Masalahnya adalah masih banyaknya ibu yang kurang mengetahui tentang cara deteksi dini kanker payudara. Hal ini dapat meningkatkan angka kematian ibu akibat kanker payudara yang saat diperiksa statusnya telah berada pada stadium lanjut. Sebenarnya deteksi dini ini dapat dilakuka oleh ibu sendiri dengan tehnik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). cara ini merupakan cara yang relative praktis, murah, dan dapat dilakukan oleh ibu sendiri. SADARI menjadi penting karena setiap ibu beresiko untuk terserang kanker payudara. Pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu sejak dini, merupakan suatu strategi dalam upaya pemenuhan pelayanan dasar yang meliputi peningkatan derajat kesehatan dan gizi yang baik serta deteksi dini terhadap penyakit. Pengalaman empirik dibeberapa tempat menunjukan, bahwa strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu dapat dilakukan pada Posyandu, karena Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Maka diharapkan pula strategi operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu secara dini, dapat dilakukan di setiap posyandu. Posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit pemantau tumbuh kembang anak, serta menyampaikan pesan kepada ibu sebagai agen pembaharuan dengan mengupayakan bagaimana mencegah penyakit bertambah parah serta melakukan SADARI. 80

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi meningkatnya kejadian kanker payudara diantaranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu sendiri tentang deteksi dini kanker payudara, serta segera memeriksakan diri jika ada keluhan. Namun pada kenyataannya masih banyak keluarga yang tidak dapat melakukan hal tersebut karena berbagai keterbatasan, sehingga dibutuhkan pendampingan oleh Petugas Kesehatan, disisi lain terbatasnya jumlah petugas kesehatan juga menjadi masalah yang tidak pernah teratasi sehingga peran serta masyarakat dalam hal ini Kader kesehatan sebagai kepanjangan tangan dari petugas kesehatan sangat dibutuhkan. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap tingkat pengetahuan kader kesehatan di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari Kecamatan Cianjur. METODE Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment. Rancangan yang digunakan adalah one group pretest dan posttest design. Pada Kelompok ini diberi intervensi berupa pendidikan kesehatan mengenai SADARI.Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan dua kali, yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Sampel pada penelitian ini adalah Kader kesehatan di wilayah Desa gunung sari dan Desa Sindang sari Cianjur berjumlah 41 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat pengumpul data terbagi menjadi tiga instrumen yaitu pertama instrumen A kuesioner mengenai karakteristik demografi responden, instrumen B kuesioner berupa pengetahuan, dan instrumen C mengenai sikap yang telah di lakukan uji validitas dan reabilitas. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2012. Data dianalisis secara bivariat (chi square, uji t dependen, uji t independen). HASIL Hasil yang didapatkan dari evaluasi pretest (sebelum intervensi) pada tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada table 4.1, yaitu : Tabel 4.1. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan pada ibu-ibu kader kesehatan di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari tahun 2012 (n: 41). Tingkat pengetahuan f % kurang 13 31.7 sedang 20 48.8 baik 8 19.5 Total 41 100.0 81

Sedangkan untuk evaluasi tingkat pengetahuan post test (setelah intervensi) dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagi berikut, yaitu: Tabel 4.2. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden setelah dilakukan penyuluhan pada ibu-ibu kader kesehatan di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari tahun 2012 (n: 41). Tingkat pengetahuan f % kurang 7 17.0 sedang 9 22.0 baik 25 61.0 Total 41 100.0 Untuk mengetahui pengaruh penkes terhadap pengetahuan kader, maka perlu diketahui perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum dan setelah periode intervensi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan tersebut, yaitu: Tabel 4.3. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden sebelum dan setelah dilakukan intervensi di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari tahun 2012 (n: 41). Tingkat pengetahuan Mean SD Pv Sebelum intervensi 0.45 0.21 Setelah intervensi 0.71 0.51 0.002 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan para kader kesehatan yang ada di Desa Gunung Sari dan Desa Sindang Sari yaitu: pada pretest pengetahuan tentang deteksi kanker payudara diperoleh hasil hampir sebagian responden berpengetahuan sedang dan menjadi sebagian besar responden berpengetahuan baik pada post test. Kondisi tingkat pengetahuan kader seperti itu menunjukan bahwa secara umum pengetahuan mereka cukup baik hal ini dikarenakan semua peserta merupakan kader yang aktif yang mengelola posyandu di wilayahnya masingmasing, karena mereka selalu terlibat dalam hal yang selama ini biasa mereka temukan, walaupun masih ada sebagian kecil yang berpengetahuan kurang. Dari segi usia peserta sebagian besar masih usia muda (produktif) dan memiliki motivasi untuk meningkatkan diri baik ilmu maupun prestasi kerja hal ini yang mendorong mereka untuk tetap belajar. Hasil pelatihan yang dilakukan secara signifikan berbeda antara pretest dan post test tentang pengetahuan mengenai deteksi dini kanker payudara (p=0.02). Hal ini menujukan bahwa pelatihan, penyuluhan atau bentuk penyegaran lain sangatlah diperlukan bagi para kader untuk updating pengetahuan mereka yang selama ini hanya berkuta di posyandu saja. Pelatihan ini tentunya tidak hanya terbatas pada materi deteksi dini kanker payudara saja akan tetapi untuk hal-hal lain dimana kebutuhan peningkatan pengetahuan diperlukan pada 82

berbagai aspek karena selama ini pun mereka dihadapkan pada permasalahanpermasalahan yang mereka sendiri perlu mendapatkan bantuan. Untuk mencapai keberhasilan program deteksi dini kanker payudara maka diperlukan koordinasi dari bebagai pihak yang terkait. Pihak yang utama adalah puskesmas dan pemerintahan desa. Oleh karenanya diperlukan langkah yang nyata untuk mendorong kader kesehatan yang ada di wilayah desa bisa berjalan dengan baik dan berkeinambungan. Kader sebagai ujung tombak pelayanan dasar di desa menjadi penting artinya apabila pelaksanaan posyandu bisa berjalan dengan baik. Untuk bisa berkesinambungan hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah dukungan dari pihak puskesmas dalam bentuk dukungan pengetahuan dan operasional, sedangkan dari pemerintah desa berupa dukungan kebijakan dan operasional juga. KESIMPULAN Sebagian besar para kader kesehatan memiliki pengetahuan sedang tentang deteksi dini kanker payudara sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI, dan menjadi sebagian besar para kader kesehatan memiliki pengetahuan baik tentang deteksi dini kanker payudara setelah dilakukan pemeberian pendidikan kesehatan tersebut. SARAN Saran yang bisa disampaikan untuk perbaikan masalah kanker payudara, anemia, dan gizi yang ada adalah: Para kader perlu selalu meningkatkan pengetahuannya secara berkala baik formal maupun secara informal, oleh karena itu perlu adanya kerjasama yang berkesinambungan antara posyandu dengan puskesmas. Para kader sebaiknya selalu memantau dan mengingatkan para ibu untuk melakukan SADARI setiap sebulan sekali terutama setelah menstruasi. Perlunya dukungan yang efektif baik dari pemerintahan desa maupun dari puskesmas baik material mupun dukungan moral bagi para kader kesehatan dan posyandu yang berada di daerahnya masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Bappenas. 2008. Laporan millenium development goals MDGs Indonesia. Available at : www.bappenas.go.id/node/44/942 (diakses tgl 21/9/2011). Bobak, Lowdermilk, Jensen (2000). Maternity Nursing. Fourth Edition. Mosby: Years Book-Inc. Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency Departemen Kesehatan RI. 2010. Informasi dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan anak bagi kader, petugas lapangan, dan organisasi kemasyarakatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia 83

. 2003. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan keluarga.. 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakata: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Perry. 2007. Maternity dan Women s Health Care, ninth edition. Mosby Ministry of Health the Republic of Indonesia. 2003. Aspek Promosi Kesehatan dan Advokasi Kesehatan dan Advokasi Buku KIA. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan. Saifudin, A. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 84