STUDI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG GANGGUAN JIWA DI DESA BANJAR KEMANTREN BUDURAN SIDOARJO. Hidayatus Sya diyah

dokumen-dokumen yang mirip
Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG SAKIT JIWA (SUATU STUDI DI DESA TRUCUK KECAMATANTRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014)

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

Nisa khoiriah INTISARI

Karakteristik Dukun Bersalin Tentang Kemitraan dengan Bidan di Wilayah Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Syarniah 1, Akhmad Rizani 2, Elprida Sirait 3 ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS PEMBANTU GUNUNG SARI SURABAYA

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

GAMBARAN STRES KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVSU MEDAN

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG CARA MERAWAT PASIEN HALUSINASI DI RUMAH

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK ASAM URAT

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM D III KEPERAWATAN UMM TERHADAP MANFAAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN SKILL PRAKTEK LAPANGAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

PENELITIAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG TANDA TANDA DEPRESI. Di Dukuh Gadungan Desa Plunturan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PASIEN HALUSINASI DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN HALUSINASI

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

Transkripsi:

STUDI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG GANGGUAN JIWA DI DESA BANJAR KEMANTREN BUDURAN SIDOARJO Hidayatus Sya diyah Prodi D Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya, Jl. Gadung Surabaya Email: mahisyah_sht@yahoo.com Abstrak: the study of public knowledge level about mental illness in the village of. Mental disorders are a deviation from the ideal state of a mental health. An understanding of the condition of mental illness characterized myths often makes the family often treat people with mental disorders unfairly. Problems with mental disorders has long been ignored, therefore the purpose of this study was to determine the level of public knowledge about mental disorders in the village of Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. This research used descriptive design with cross sectional method, a population of families living in the village of Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo, sampling technique used was Non-Probability Sampling method purposive sampling approach, the sample consisted of 7 families living in the village of Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. The variable in this study was the level of public knowledge about mental disorders in the village of. Data were collected by questionnaires and were analised with descriptive design. The results showed the level of public knowledge in the village of about mental illness was pretty average. Looking at the data above that need to improve the quality of human resources both from their families and from the health workers in an effort to increase public knowledge about mental disorders. Abstrak studi tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa Banjar Kementren Buduran Sidoarjo: Gangguan jiwa adalah penyimpangan dari keadaan ideal dari suatu kesehatan mental. Pemahaman tentang kondisi sakit jiwa yang diwarnai mitos acap kali membuat keluarga sering memperlakukan penderita gangguan jiwa secara tidak adil. Masalah gangguan jiwa memang telah lama di abaikan, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa. Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional, populasi kepala keluarga di Desa, teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan metode pendekatan Purposive Sampling, sampel terdiri dari 7 kepala keluarga di Desa. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Data dianalisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo tentang gangguan jiwa adalah rata-rata cukup. Melihat data diatas maka perlu ditingkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari keluarga maupun dari tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, gangguan jiwa

Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No., Februari 6, hal -8 PENDAHULUAN Gangguan jiwa telah dikenal sejak zaman purba ada kepercayaan yang sedikit menghambat perkembangan kedokteran jiwa secara ilmiah, yaitu kepercayaan bahwa gangguan jiwa mempunyai penyebab supernaturistik spiritistik (Maramis, : 8), tanda dan gejala gangguan jiwa diantaranya adalah penurunan kesadaran dan sulit tidur (Maramis, :). Fenomena yang ada, masyarakat terkadang tidak mengetahui secara pasti tentang gangguan jiwa, mereka memperlakukan penderita gangguan jiwa secara tidak adil diantaranya mengurung penderita dalam rumah. Kondisi demikian peneliti temukan pada studi pendahuluan di Desa didapatkan penderita gangguan jiwa yang di isolasi dalam rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Data di seluruh rumah sakit jiwa di Indonesia tahun 8 menyebutkan bahwa jumlah penderita gangguan jiwa mencapai,5 juta orang. Sementara menurut hasil survey kesehatan mental rumah tangga (SKMRT) menunjukkan sebanyak 85 orang dari penduduk dewasa mengalami gejala gangguan jiwa (Depkes tahun 8). Studi pendahuluan pada tahun dengan cara wawancara kepada masyarakat di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo didapatkan orang (%) tingkat pengetahuannya baik, orang ( %) tingkat pengetahuan cukup dan 6 orang (6 %) tingkat pengetahuannya kurang. Menurut Maramis (, ) gangguan jiwa mempunyai tanda dan gejala diantaranya penurunan kesadaran, kesadaran yang tinggi, insomia, berjalan waktu tidur, gangguan ingatan, gangguan disorientasi, gangguan afek dan emosi, gangguan psikomotor, gangguan inteligensi, gangguan proses berpikir, gangguan persepsi, gangguan penampilan, gangguan kepribadian dan gangguan pola hidup. Dengan adanya tanda dan gejala gangguan jiwa tersebut dapat mempengaruhi kesehatan fisik penderita dan menyebabkan resiko terjadinya mencederai diri sendiri dan orang lain, apabila pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa kurang, maka hal tersebut akan dapat mengancam jiwa penderita sendiri jika masyarakat terlambat untuk mengetahuinya. Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjoroningrat, 98 :6). Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan dasar langsung pada setiap keadaan (sehat - sakit) yang merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Ada beberapa upaya yang dapat dilaksanakan oleh keluarga di dalam masyarakat untuk mencegah gangguan jiwa diantaranya menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, saling mencintai dan menghargai antar anggota keluarga, saling terbuka dan tidak ada diskriminasi, menghadapi ketegangan dengan tenang serta menyelesaikan masalah secara tuntas dan wajar (Suliswati,5 :). Adapun peran perawat yang dapat dilakukan yaitu memberikan health education tentang gangguan jiwa dengan bantuan tokohtokoh masyarakat antara lain ketua RW, ketua RT, pemuka agama dan orang yang yang mempunyai kedudukan tinggi di masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti perlu melakukan penelitian mengenai studi tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala gangguan jiwa di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. METODE Metode penelitian ini diuraikan dalam desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka penelitian, sampling penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data

Sya diyah: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa Di Desa dan analisa data, etika penelitian dan keterbatasan. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Penelitian dilakukan pada bulan 6- April 5 di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. Sampel pada penelitian ini yaitu masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo yang memenuhi kriteria dengan pendekatan non probability sampling purposive sampling. Dalam penelitian ini variabelnya adalah tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. HASIL & PEMBAHASAN a. Hasil. Jenis Kelamin Tabel 5. : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Tanggal 6 April 5 Laki-laki Perempuan 8.5 7.5 Tabel 5. diatas terlihat bahwa responden penelitian ini berjumlah 7 responden, yang berjenis kelamin laki laki sebanyak orang (8.5 %), sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak orang (7.5 %).. Umur Responden Tabel 5. : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pada Masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo Tanggal 6 April 5 7 <6 tahun 6 <5 tahun 5-< 5 tahun > 5 tahun 5 68 6.5 9.8 6.9.9 Tabel 5. diatas dapat diketahui bahwa dari 7 responden, dimana yang berusia 7-<6 tahun sebanyak 5 orang (,5%), yang berusia 6-< 5 tahun sebanyak 68 orang (9,8 %), berusia 5 <5 tahun 6 orang (6,9 %) dan yang berusia > 5 tahun orang (,9 %).. Pendidikan Tabel 5. : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Tanggal 6 April 5 5 Tidak Sekolah SD SLTP SMA Perguruan 8 65 57 6. 8.. Tinggi Tabel 5. diatas diketahui bahwa responden yang tidak sekolah tidak ada, berpendidikan SD sebanyak 8 responden (6, %), SLTP 65 orang (8 %), SMA 57 orang (, %), dan Perguruan Tinggi orang (,%).. Pekerjaaan Tabel 5. : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada Masyarakat

5 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No., Februari 6, hal -8 (Kepala Keluarga) di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo Tanggal 6 April 5 5 Tidak Bekerja Wiraswasta Pegawai Swasta PNS 8 6 9 5,8,5 67,8, 8,8 TNI / POLRI Tabel 5. terlihat bahwa dari 7 responden didapatkan tidak bekerja orang (,8 %), wiraswasta sebanyak 8 orang (,5 %), Pegawai Swasta 6 orang (67,8 %), PNS 9 orang (, %), TNI / POLRI 5 orang (8,8%) 5. Status Pernikahan Tabel 5.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan Pada Masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Tanggal 6 April 5 Menikah Janda Duda 9 7, 7,5, Tabel 5.5 diatas terlihat responden dalam penelitian ini sejumlah 7 responden, dimana yang berstatus menikah sebanyak orang (7, %), janda sebanyak orang (7,5 %) dan duda sebanyak 9 orang (, %) 6. Agama Tabel 5.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Agama Pada Masyarakat (Kepala Keluarga) di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo Tanggal 6 April 5 Islam Kristen Hindu Budha 65 6 96,5.5 Tabel 5.6 diatas terlihat responden yang beragama Islam sebanyak 65 orang (96,5 %), Kristen 6 orang (,5 %) dan tidak ada yang beragama Hindu dan Budha. 7. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa Tabel 5.7 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo Tanggal 6 - April 5. Tingkat Pengetahuan Kurang Cukup Baik Frekuensi Prosentase 6 orang, 5 orang 6, orang 7,5 Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa masyarakat (Kepala Keluarga) memiliki tingkat pengetahuan kurang 6 orang (, %), cukup 5 orang (6, %), dan baik orang (7,5 %). b. Pembahasan Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan kurang 6 orang (, %), cukup 5 orang (6, %), dan baik orang (7,5 %). Angka ini menunjukkan bahwa rata rata masyarakat (kepala keluarga) Desa mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup mengenai gangguan jiwa. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dalam pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh

Sya diyah: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa Di Desa 6 pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, (Notoatmodjo, : 7) Tingkat Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Pendidikan, Pekerjaan, Usia, Informasi, dan Pengalaman (Wahid Iqbal Mubarak, 7 : ). Dari data di atas ditemukan bahwa masih ada masyarakat dengan pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (, %). Hal tersebut dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan. Hasil crosstabulasi, tingkat pengetahuan kurang didukung oleh tingkat pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup (Gunawan, : 8). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami (Mubarok, 7 : ). Pengetahuan juga dipengaruhi oleh usia karena semakin tinggi usia seseorang diharapkan semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang dimiliki. Usia merupakan tingkat kedewasaan karena semakin tinggi usia seseorang maka pengetahuan merekapun bertambah, karena pengetahuan yang mereka dapatkan bukan hanya berasal dari lingkungan tingkat pendidikan, tetapi pengalaman mereka menghadapi realita kehidupan yang menuju kematangan pemikiran (Nursalam, : 88). Sedangkan jika dilihat dari hasil crosstabulasi, usia responden yang berpengetahuan kurang didominasi oleh usia 6-<5 tahun dan usia 5-<5 tahun. Hal tersebut disebabkan oleh kebanyakan masyarakat menjadi ibu rumah tangga dan bekerja menjadi buruh pabrik (swasta) sehingga mereka kurang mendapat informasi atau penyuluhan dari pihak terkait. Seseorang yang berumur lebih juga belum tentu memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi pula, pada beberapa orang yang lebih tua kadang mereka justru tidak begitu memperhatikan hal hal yang cukup penting. tetapi memiliki pengetahuan yang kurang karena pada usia tersebut Pengetahuan kurang pada masyarakat Desa Banjar Kemantren juga disebabkan oleh jenis pekerjaan. Hasil crosstabulasi tingkat pengetahuan kurang didukung oleh pekerjaan responden yang didominasi oleh jenis pekerjaan swasta sebanyak 6 %. Hal ini sesuai dengan pendapat (Notoatmojo : ) yaitu masyarakat yang sibuk bekerja hanya memiliki waktu sedikit untuk memperoleh informasi karena waktu yang di miliki masyarakat tersebut akan habis di lahan kerja, sedangkan masyarakat yang tidak bekerja memiliki waktu untuk memperoleh informasi. Hasil analisa setiap pertanyaan pada kuesioner tingkat pengetahuan, yang mendukung pengetahuan masyarakat kurang adalah masyarakat kurang mengetahui tentang gejala gangguan jiwa antara lain ) gejala psikis gangguan jiwa yaitu suka melamun dan suka bicara sendiri, melihat benda yang orang lain tidak melihatnya ) gejala lain dari ganggguan jiwa adalah kecurigaan yang berlebihan, gembira yang berlebihan ) tanda dan gejala perubahan tidur pada klien gangguan jiwa yaitu insomia atau sulit tidur, gerjalan waktu tidur ) perubahan proses pikir adalah pikiran untuk bunuh diri, merasa terasing dari lingkungan sekitar 5) perubahan emosi merasa kesepian, marah marah dan permusuhan 6) gejala psikomotor gaduh gelisah, bersikap aneh 7) tanda dan gejala perubahan kepribadian yaitu kepribadian paranoid atau ketakutan yang berlebihan dan kepribadian anti sosial 8) perubahan ingatan yaitu amnesia dan 9) perubahan afek emosi adalah depresi dan kecemasan yang berlebihan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat sudah ada yang baik sebanyak orang (7,5 %), meskipun pengetahuan seseorang juga berkaitan erat dengan pengalaman

7 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No., Februari 6, hal -8 yang mereka miliki. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, makin banyak seseorang memperoleh pengalaman maka pengetahuan mereka semakin baik. Sebaliknya makin sedikit seseorang memiliki pengalaman maka semakin rendah pula pengetahuan yang dimlikinya. Dengan demikian, baik buruk pengalaman seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Hasil penelitian, tingkat pengetahuan masyarakat Desa Banjar Kemantren rata-rata cukup sebanyak 5 orang (6, %). Hal ini dapat didukun g oleh usia responden mayoritas di bawah 5 tahun dimana tingkat kemampuan untuk menerima informasi dan mengingat mudah dan cepat apalagi untuk saat ini berbagai informasi mudah sekali didapatkan melalui media cetak, elektronika bahkan internet. Menurut Wahid Iqbal Mubarak (7 : ) bahwa pengetahuan secara internal dipengaruhi oleh pengalaman dimana seseorang mengalami berbagai kejadian dalam berinteraksi dengan lingkungannya, selain itu pengetahuan juga dipengaruhi secara eksternal oleh informasi dimana seseorang mendapatkan kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dan dapat membantu mempercepat untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Pengetahuan responden yang cukup juga didukung oleh jenis pekerjaan responden, dimana didominasi oleh pekerjaan swasta sebanya 7 %. Hal ini sesuai dengan Wahid Iqbal Mubarak (7 : ) bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh pekerjaan seseorang dimana lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu pengetahuan masyarakat Desa Banjar Kemantren cukup didukung oleh status responden menikah sebanyak 7 %. Pasangan dalam keluarga juga mendukung keluarga melaksanaan fungsi sosialisasi dimana saling memberikan informasi antar anggota keluarga, saling berinteraksi dan saling berkomunikasi dan didukung oleh kehidupan di masyarakat desa. Menurut Soerjono Soekanto (986) yang dikutip oleh Basrowi (5 : ) menyatakan bahwa masyarakat sebagai suatu pengalaman hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia yang mempunyai ciriciri pokok yaitu sebagai berikut:. Manusia yang hidup bersama.. Bercampur dalam waktu yang cukup lama. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sedangkan masyarakat desa mempunyai ciri-ciri :. Warga memiliki hubungan lebih erat. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan. Umumnya hidup dari pertanian. Golongan orang tua memegang peranan penting 5. Dari sudut pemerintahan, hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat informal 6. Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan 7. Kehidupan keagamaan lebih kental 8. Banyak berurbanisasi ke kota karena ada faktor yang menarik dari kota. SIMPULAN Berdasarkan analisa data dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik simpulan : Tingkat pengetahuan masyarakat (kepala keluarga) tentang gangguan jiwa di Desa rata- rata adalah cukup DAFTAR PUSTAKA Hidayat, AA.. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Sya diyah: Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Gangguan Jiwa Di Desa 8 Arikunto, 6. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Azwar,Saifudin. 5. Metodologi Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Belajar Friedman, Marilyn. 998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : EGC Gunawan.. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC Latipun dan Moeljono Notosoedirjo.. Kesehatan Mental. Malang : UMM Maramis, W. F.. Ilmu Kesehatan Jiwa. Surabaya : UNAIR Mubarok Iqbal Wahid. 7. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.. Notoatmodjo, Soekidjo. 7. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 5. Metodologi Penilitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nursalam.. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Pariani, siti dan nursalam.. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto. Sugiyono. 7. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfa Beta Setiadi.. Pengantar Proses Keperawatan Kesehatan Keluarga. Surabaya : Akper Hang Tuah Surabaya Setiadi. 7. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Suprajitno.. Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : EGC www. Depkes.go.id Data Orang yang Mengalami Gangguan Jiwa diseluruh Indonesia Tahun