EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PETANI KOPI DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

I. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

Keterampilan Bermainan Tenis Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Hubungan, Power, Otot Tungkai, Tendangan (shooting). PENDAHULUAN

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA KLUB ATLET INDONESIA MUDA TAHUN 2013

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

MOTIVASI INSTRINSIK MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM AEROBIK DI STADION HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2015 ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

JURNAL EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 2015 TAHUN 2016

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI GASANG 1 DI DATARAN TINGGI DENGAN SISWA SD NEGERI PAGUTAN DI DATARAN RENDAH

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dengan tahapan yang tepat dapat meningkatkan fungsi organ tubuh ke arah yang lebih

TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP KEMAMPUAN BERLAYAR SELANCAR ANGIN PADA ATLET RENCONG WINDSURFING ACEH CLUB

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

PENDATAAN, PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB II KAJIAN TEORI. dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.

HUBUNGAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN TINGGI LOMPATAN DENGAN HASIL SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI TIM HIMADIRGA UNSYIAH

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

OLEH DILLA FARID W. T

DAMPAK SARANA OLAHRAGA REKREASI TERHADAP PARTISIPASI BEROLAHRAGA. Mudjihartono. (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

SKRIPSI. Oleh : TRIANATA WAHYU SETYAWIDI NPM :

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa secara keseluruhan hasil penelitian status gizi dan tingkat kesegaran

Pendataan, Pemetaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Pendidikan Di Kabupaten Aceh Selatan Dari Tahun 2002 Sampai Dengan Dadi Dartija* 1 ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

PENGARUH EFEKTIVITAS PEMBERIAN TIGA KEGIATAN KOKURIKULER TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN 2014

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

Transkripsi:

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PETANI KOPI DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2015 Deri Wantona*, Ifwandi, Nyak Amir Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, BandaAceh 23111 *Corresponding Email: deri.wantona@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini berjudul Evaluasi Tingkat Kebugaran Jasmani Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Penelitian ini adalah penelitian diskriftif yang bertujuan Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani pada petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 yang terdiri dari 15 orang. Sampel penelitian adalah keseluruhan dari populasi karna kurang dari 100 orang yakni sebanyak 15 orang maka peneliti mengambil 100% dari total sample, jadi sample dalam penelitian ini adalah 15 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Tes Harvard Step Tes. Data diolah dengan menggunakan teknik statistik dalam bentuk perhitungan nilai rata-rata(mean), dan Persentase. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa rata-rata tingkat kebugaran jasmani pada petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 dengan nilai rata-rata 81,6 berada pada kategori baik dimana tingkat persentase untuk kategori baiknya sebanyak 67% dan sisanya untuk ketegori cukup sebanyak 33. Kata kunci: evaluasi, kebugaran jasmani. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian dari revolusi Indonesia. Sejak kemerdekaan Negara Indonesia, dunia olahraga ditanah air sudah menampakkan pekembangan yang makin mantap. Seiring dengan perkembangan tersebut, olahraga telah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Kebutuhan setiap individu terhadap pendidikan jasmani dan olahraga dilihat dari bagaimana setiap masyarakat di Indonesia begitu antusias dalam mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Pelaksanaan olahraga merupakan upaya untuk pembinaan mutu sumber daya manusia untuk 314

meningkatkan kesehatan, kebugaran dan juga untuk peningkatan prestasi. oleh karena itu upaya untuk pembinaan masyarakat maupun peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu ditanamkan kesadaran betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan dan kebugaran jasmani. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:2) menurut pertimbangan Presiden Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa: Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global memerlukan system keolahragaan nasional. Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat yang aktif, serta bersikap sportif. Selain itu pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan usaha untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa kearah kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Usaha tersebut berupa kegiatan yang diprogramkan secara ilmiah, terarah, dan sistematis yang disusun oleh lembaga pendidikan yang berkompeten. dengan demikian upaya pembinaan pendidikan jasmani dan olahraga peserta didik maupun masyarakat membutuhkan kesabaran agar dapat berkembang lebih pesat. Pendidikan jasmani dan olahraga ini diberikan kepada peserta didik dan masyarakat, dengan tujuan untuk membantu dan memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana melakukan gerakan secara aman, efesien dan efektif. Kebugaran jasmani merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari. Yang dimaksud dengan kebugaran jasmani sendiri adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan maupun bergerak. Selain itu kebugaran jasmani juga berfungsi untuk meningkatkan kenerja bagi siapapun, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Menurut Mutohir dan Maksum (2007:51) menyatakan bahwa, kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Pernyataan diatas menjelaskan bahwa disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia. kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan setiap individu masing-masing berbeda. Seperti halnya kebugaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan oleh orang dewasa, bahkan tingkat kebutuhannya sangat individual. Faktor penentu keberhasilan kebugaran jasmani diperlukan kondisi fisik yang stabil. Adapun unsur dari komponen kebugaran jasmani tersebut adalah kekuatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Dengan memahami unsur-unsur dari komponen kebugaran jasmani serta ditambah dengan melakukan latihan kondisi fisik maka seseorang dapat mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. kian tinggi 315

derajat kesegaran jasmani seseorang kian tinggi kemampuan kerja fisiknya. Setiawan (1992:110) menatakan bahwa, Latihan kondisi fisik amat penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani agar seseorang mencapai hasil kerja yang lebih produktif. Kabupaten Bener meriah merupakan salah satu daerah pemekaran dari daerah Aceh Tengah. Kabupaten Bener meriah memiliki tataletak geografis yang berupa daerah pergunungan maupun perbukitan yang berada pada dataran tinggi khususnya kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Mayoritas masyarakat dataran tinggi gayo adalah berprofesi sebagai petani, khususnya adalah petani kopi. Dengan kondisi yang demikian, masyarakat dataran tinggi gayo khususnya masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah hamper setiap hari melakukan rutinitasnya yaitu berkebun. Sehingga secara tidak langsung, kondisi ini meneyebkan mereka melakukan gerakan-gerakan seperti menyangkul, memikul, mengangkat secara sistematis, teratur, serta terus menerus sepanjang hari setiap harinya. Dengan demikian berdasarkan dari tingkatan aktifitas gerak mereka telah memenuhi akan kebutuhan gerak untuk mencapai tujuan kebugaran jasmani. Namun pada kenyatannya, masih banyak beberapa individu masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah yang masih sering terjangkit penyakit seperti batuh, flu, atau bahkan serangan jantung. METODE PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang diajukan, maka penelitian ini termasuk jenis Penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang tertuju pada masalah-masalah yang timbul pada masa sekarang. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang tertuju pada masalah-masalah yang timbul pada masa sekarang. Menurut Arikunto (1996:63) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu termasuk kegiatan, sikap, pandangan dan proses yang berlangsung serta pengaruh-pengaruh tertentu atau suatu tinjauan tentang kemampuan yang dimiliki oleh individu. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 yang terdiri dari 15 orang. Dalam penelitian ini pengambilan data penelitian menggunakan tes Harvard step tes dari masing-masing sampel. Untuk lebih jelas mengenai teknik pengumpulan data menggunakan alat Harvard step tes. Rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Rancangan penelitian dibuat agar memudahkan pelaksanaan pengukuran yang dilaksanakan, dalam hal ini pengukuran lapangan. 316

HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengumpulan data penelitian lapangan yang dilakukan di lapangan diperoleh sebagaimana yang terdapat dalam tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Hasil jumlah denyut nadi Harvard Step Test Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015. No Nama Nilai 1 Zulkifli 180 2 Jusri 178 3 Iwan Saputra 191 4 Saudi 176 5 Sulaiman 183 6 Bahgie Miko 176 7 Sardimanto 191 8 Erwin 183 9 M. Jailani 183 10 Samsul 176 11 Win Yoga Pratama 169 12 Ahmad Syaroni 172 13 Temas Miko 193 14 Gunadi 195 15 Afri Jaini 200 Hasil di atas merupakan data mentah, yaitu hasil denyut nadi yang diukur setelah Harvard step test. Berdasarkan hasil tes berupa harvard step test yang dilakukan pada lingkungan petani kopi Gayo di peroleh data mentah sebagai data awal dalam penelitian ini. Tabel 2. Hasil Awal Tes Harvard Step Tes Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015. No Nama Jumlah Nilai Klasifikasi Ket 1 2 3 4 5 1 Warsito 88 Baik 2 Abu Bakar 87 Baik 3 Iwan Saputra 85 Baik 4 Srikala 85 Baik 5 Sulaiman 85 Baik 6 Kelari 84 Baik 7 Sardiman 83 Baik 8 Erwin 81 Baik 9 M. Jailani 81 Baik 10 Khaironi Ariber 81 Baik 317

1 2 3 4 5 11 Fathur Rozi 78 Cukup 12 Ahmad Syaroni 78 Cukup 13 Nidhomuddin 77 Cukup 14 Reza Rahmad 76 Cukup 15 Warju 75 Cukup Jumlah 1224 Analisis Nilai Rata-Rata dan Persentase Rata-rata = 81,6 ( Kategori Baik) Berdasarkan analisis rata-rata data di atas, maka dapat di simpulkan bahwa untuk derajat Kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 berada dalam kelompok kategori Baik yakni dengan rata-rata nilai Kebugaran Jasmani adalah 81,6. Persentase Untuk megetahui persentase data di atas, di gunakan rumus persentase dari Hadi (1990: 229) sebagai berikut: P = 100% Baik = 100% = 66.66 = 67% Cukup = 100% = 33.33 = 33% No Kategori Persentase (%) 1 Baik 67 2 Cukup 33 Jumlah 100 318

Berdasarkan tabel di atas tergambarkan hasil evaluasi Kebugaran Jasmani dengan menggunakan Tes Harvard Step test yang dilakukan pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015. Dari table di atas lebih dari setengah Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 yang menjadi sampel dalam penelitian ini meiliki derajat kebugaran jasmani baik dengan besaran persentase adalah sebesar 67%, dan sisianya sebanyak 33% lainnya berada pada kelompok dengan derajat kebugaran jasmani berada pada kategori cukup. Untuk lebih jelas lagi mengenai gambaran kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 dapat dilihat pada gerafik dibawah ini: Berdasarkan hasil analisis kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 di peroleh gambaran untuk para petani kopi yang memiliki kebugaran jasmani dengan kategori baik berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 67%, dan sisanya untuk petani kopi kecamatan Bandar Kabupaten Bener meriha tahun 2015 yang memiliki kebugaran jasmani dengan kategori Cukup berjumlah 5 orang dengan persentase sebesar 33%. Berdasarkan hasil analisis kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 di peroleh gambaran untuk para petani kopi yang memiliki kebugaran jasmani dengan kategori baik berjumlah 10 orang 319

dengan persentase sebesar 67%, dan sisanya untuk petani kopi kecamatan Bandar Kabupaten Bener meriha tahun 2015 yang memiliki kebugaran jasmani dengan kategori Cukup berjumlah 5 orang dengan persentase sebesar 33%. Dari analisis data di atas, di peroleh hasil bahwa untuk kebugaran jasmani Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 berada pada rentang nilai rata-rata 81.6 berada dalam klasifikasi kategori baik. PEMBAHASAN Hasil pengujian hipotesis pada penelitian tersebut berdasarkan hasil uji korelasi antara X dengan Y diperoleh koefesien korelasi sebesar 0.81. Dari hubungan dengan Kebugaran jasmani merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari. Yang dimaksud dengan kebugaran jasmani sendiri adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan maupun bergerak. Selain itu kebugaran jasmani juga berfungsi untuk meningkatkan kenerja bagi siapapun, sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Menurut Mutohir dan Maksum (2007:51) menyatakan bahwa, kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. kian tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang kian tinggi kemampuan kerja fisiknya. Setiawan (1992:110) menatakan bahwa, Latihan kondisi fisik amat penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani agar seseorang mencapai hasil kerja yang lebih produktif. Faktor penentu keberhasilan kebugaran jasmani diperlukan kondisi fisik yang stabil. Adapun unsur dari komponen kebugaran jasmani tersebut adalah kekuatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Dengan memahami unsurunsur dari komponen kebugaran jasmani serta ditambah dengan melakukan latihan kondisi fisik maka seseorang dapat mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, telah didapat persentase mengenai derajat kebugaran jasamani pada Petani Kopi di Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : (1) sebanyak 10 orang petani kopi (67%) berada pada katagori baik, dan sisanya sebanyak 5 orang petani kopi kecamatan Bandar (33%) berada pada kategori kebugaran jasmani cukup. Kebugaran jasmani merupakan suatu kondisi fisik yang berdampak pada saat melakukan aktivitas fisik. Dengan kebugaran jasmani yang baik, maka seseorang dapat melakukan berbagai aktivitas tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan. Dalam hal ini Sajoto (1995:122) menyatakan Tubuh, baik dalam keadaan istirahat maupun dalam keadaan bergerak akan sangat tergantung pada zat-zat makanan. Zat-zat makanan yang baik dan memadai akan berguna untuk keperluan metabolisme dan kecukupan energi tubuh. 320

Pada Hakikatnya Kabupaten Bener Meriah yang terletak di daerah pegunungan seharusnya lebih di untungkan dengan keadaan alam dan kadar oksigen yang dimilikinya, kadar oksigen di daerah pegunungan biasanya lebih tipis dibandingkan dengan wilayah dataran rendah, semakin tinggi daerah pegunungan tersebut maka kadar oksigen yang terkandung dalam atmosfer akan semakin menipis, seperti yang dikemukakan Habibudin (2009:71) bahwa: Semakin ke atas tempat tinggal yang semakin jauh dari permukaan laut, kadar oksigen di udara atmosfer akan semakin rendah, selain itu temperatur udara daerah pegunungan termasuk ke dalam kategori normal tetapi memiliki tingkat kelembaban yang cukup tinggi, berbeda dengan di dataran rendah yang memiliki suhu yang lebih panas dan kelembaban yang rendah, sehingga dengan kondisi alam yang demikian akan berpengaruh terhadap aktivitas fisik yang dilakukan. Kadar oksigen yang lebih rendah menyebabkan kadar hemoglobin lebih tinggi, sehingga tubuh dapat menyesuaikan diri dengan keadaan alam, Habibudin (2009:17) mengemukakan: Produksi sel darah merah meningkat apabila bertempat tinggal didaerah yang tinggi. Kadar hemoglobin darah sangat berhubungan dengan kesegaran jasmani, semakin tinggi kadar hemoglobin dalam darah akan mengakibatkan proses pendistribusian oksigen dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tingkat kesegaran jasmani menjadi semakin tinggi. Disamping oleh kondisi alam yang berupa daerah pegunungan, mayoritas pekerjaan petani yang menjadi petani juga merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan derajat kebugaran jasmani pada para petani. Hal ini dikarnakan dengan rutinitas petani yang setiap harinya beraktifitas guna memenuhi kebutuhan hidup seharihari seperti menyangkul ladang, mengangkat hasil tani dari kebun menuju rumah, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang menyangkut aktifitas fisik dikebun telah memenuhi terhadap kebutuhan akan gerak guna menjada derajat kebugaran jasmani seseorang. Adapun dari hasil penelitian yang telah didapat, siswa yang tinggal di dataran tinggi lebih baik kebugaran jasmaninya di bandingkan dengan siswa yang tinggal di dataran rendah, karena siswa yang tinggal di dataran rendah, selalu menggunakan aktivitas fisiknya dalam melakukan tugas sehari-hari. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan analisis data Evaluasi kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: Kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 berada dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 81,6 ( Kategori Baik ). Kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 berada dalam rincian kategori Baik sebanyak 67% dengan satuan sebanyak 10 orang dari total sampel. Kebugaran jasmani pada Petani Kopi Gayo Masyarakat Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Tahun 2015 berada dalam rincian kategori Cukup sebanyak 33% dengan satuan sebanyak 5 orang dari total sampel. 321

Saran Bagian akhir dalam skripsi ini peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan masukan untuk semua kalangan dalam pembinaan terkait dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani. Di harapkan kepada guru pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi di sekolah mayoritas Masyarakat Petani di.kabupaten Bener Meriah untuk dapat terus melakukan peningkatan guna menjaga derajat kebugaran jasmani. Diharapkan dapat menjadi tolak ukur terhadap penelitian-penelitan selanjutnya yang sejenis dalam rangka mengevaluasi kebugaran jasmani. DAFTAR PUSTAKA Anwar. D. 2005. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Arikunto. S. 1989. Prosedur Penelitian Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Bumi: Aksara. Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Bumi: Aksara. Brown, J. 2001. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Perpustakaan. Dinas Olahraga. 2006. Panduan Pembinaan Keolahragaan. Nanggroe Aceh Darussalam: Dinas Pemuda dan Olahraga. Dinas Olahraga. 2007. Keolahragaan Nasional Tahun... Jakarta: Dinas Pemuda dan Olahraga. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma. Kurniawan, F. 2011. Buku Pintar Olahraga. Cetakan I. Bandung: Laskar Aksara. Lutan, R. 2000. Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta: Proyek Peningkatan Guru Penjaskes, Dirjen Dikdasmen. Poerwadarminta. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka. Poerwadarminto. 1996. Ilmu kepelatihan. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada Press. Riduan. dkk. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Cetakan keempat. Bandung: Alfabeta. Sajoto. Muhammad.1995. Peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Pize. 322