SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kini banyak dikembangkan di Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy food

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

BABI PENDAHULUAN. tidak mengandung laktosa, sari kedelai juga tidak mengandung kasein

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Es krim adalah salah satu pangan internasional yang dapat dengan mudah

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

PEMBUATAN ES KRIM UBI JALAR (Ipomea HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

BAB I PENDAHULUAN. (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air) menjadi. ditemui, tetapi KVA tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cuaca yang cukup panas ini, es krim merupakan salah satu makanan tujuan utama

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pedesaan dan kalangan anak-anak hingga orang tua. Umumnya

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

BABI PENDAHULUAN. bubur), gula dan bahan penstabil yang dibekukan dalam alat pembeku es krim

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. penyimpanan dalam lemari es serta pembekuan dan pengadukan. Puspitarini

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

PERBEDAAN KANDUNGAN PROTEIN, ZAT BESI DAN DAYA TERIMA PADA. PEMBUATAN BAKSO DENGAN PERBANDINGAN JAMUR TIRAM (Pleurotus

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

PENGARUH PERLAKUAN PADA PROSES BLANCHING DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU SUSU KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Santoso (2009) menyatakan bahwa yoghurt merupakan produk susu. yang difermentasi. Fermentasi susu merupakan bentuk pengolahan susu

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai hidangan penutup atau populer disebut dessert. Bahan utama dari es. emulsifier, stabilizer dan perasa (Chan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sejak dulu, masyarakat Indonesia terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

Transkripsi:

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan bidang Gizi DIAJUKAN OLEH: PUJI PRIHAYU UTAMI NIM : J 300 050 003 PROGRAM DIPLOMA III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai produk olahan kedelai secara tradisional, seperti tahu, tempe, kecap, tauco, dan oncom, telah dikenal masyarakat Indonesia. Selain itu, kedelai juga dapat diolah dalam bentuk lain, seperti bahan makanan campuran untuk balita, kembang tahu, dan susu kedelai (Astawan, 2004). Susu kedelai merupakan cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu, dan bergizi tinggi (Hartoyo, 2005).Susu kedelai dapat berfungsi sebagai alternatif pengganti susu sapi, karena mempunyai kandungan gizi yang hampir sama, yaitu dalam 100 gram susu kedelai mengandung kalori 44%, protein 3,6%, lemak 2%, besi 1,2 mg. Sedangkan dalam 100 gram susu sapi mengandung kalori 59%, protein 2,9%, lemak 3,3%, besi 0,1 mg (Astawan, 2004). Melihat potensi susu kedelai, kedudukan susu kedelai di masa depan akan menjadi semakin penting. Hal ini dimungkinkan karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, yaitu tidak mengandung laktosa (karbohidrat susu), sehingga susu ini cocok untuk penderita laktosa intolerant, yaitu seseorang yang tidak mempunyai enzim laktase dalam tubuhnya (Cahyadi, 2006). Selain itu susu kedelai tidak menimbulkan laktosa intolerant, rendah lemak, bebas kolesterol, bergizi tinggi, tehnologi pembuatan relatif mudah, biaya produksi relatif murah, dapat diolah menjadi es krim, soyghurt, dan produk olahan lain berbahan susu kedelai (Hartoyo, 2005), dalam biji kedelai, yang merupakan bahan dasar pembuatan susu kedelai, mengandung isoflavon antara 130-300 mg/ 100 gram. Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah (Winarsi, 2005) Susu kedelai memang tidak mengandung kolesterol dan laktosa, karena laktosa (karbohidrat susu) tidak terdapat di alam, kecuali sebagai produk dari kelenjar susu (Shiddiq, 2007). Kolesterol pada susu sapi masih tergolong sangat rendah, jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya. Meskipun begitu kandungan vitamin dan mineral dalam susu kedelai masih

sangat sedikit jika dibandingkan dengan susu sapi (Astawan, 2004). Oleh karena itu, susu kedelai perlu untuk ditambahkan berbagai vitamin dan mineral yang biasanya terkandung dalam susu sapi (Hartoyo, 2005). Daya terima konsumen Indonesia terhadap susu kedelai relatif masih rendah. Salah satu penyebab susu kedelai kurang disukai adalah baunya yang langu (beany flavor). Timbulnya bau langu pada susu kedelai diakibatkan oleh aktivitas enzim lipoksigenase atau lipoksidase yang terdapat dalam biji kedelai (Astawan, 2004). Mengingat begitu banyak kelebihan dari susu kedelai dan belum banyak orang yang menyukainya, maka untuk lebih mempopulerkan susu kedelai disajikan dalam bentuk makanan yang berbeda, misalnya dalam bentuk es krim (Astawan, 2004). Es krim banyak digemari oleh semua golongan usia (Muaris, 2006). Selain itu, es krim merupakan produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak susu, gula, bahan padat bukan lemak, zat penstabil dari kuning telur (Muaris, 2006). Es krim merupakan hidangan beku dengan tekstur semi padat dan bernilai gizi tinggi (Astawan, 2007). Berbagai standar produk makanan di dunia, memperbolehkan penggelembungan campuran bahan es krim ( Ice cream mix/ ICM ) dengan udara sampai volumenya menjadi dua kali lipat (disebut dengan maksimum 100% overrun). Overrun dihitung berdasarkan perbedaan volume es krim dan volme ICM yang dinyatakan dalam persen (Susilorini, 2006). Ukuran merupakan salah satu sifat mutu fisik yang berlaku untuk semua produk, yang memegang peranan penting dalam pengawasan dan standarisasi mutu produk, juga produk makanan dalam hal ini adalah produk es krim. Tekstur es krim dapat dinilai dengan penilaian organoleptik. Sifat organoleptik menggunakan indera manusia sebagai instrumen peniaian. Beberapa sifat yang menentukan dari suatu produk dapat dinilai secara organoleptik, misalnya aroma, warna, rasa, dan tekstur (Misnawi dan wahyudi, 1999). Berdasarkan uraian diatas, penulis berminat untuk melakukan penelitian mengenai sifat organoleptik, overrun, dan daya terima es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda.

B. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang diatas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbedaan sifat organoleptik es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda 2. Berapakah persen overrun es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda? 3. Apakah ada perbedaan daya terima es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum: Untuk menganalisis sifat organoleptik, dan daya terima, serta menghitung persen overrun es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda 2. Tujuan Khusus: a. Untuk menganalisis sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur) es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda b. Untuk menghitung overrun es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda c. Untuk menganalisis daya terima ( tingkat kesukaan) es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda D. HIPOTESA 1. Es krim yang dibuat dari susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda memiliki persen overrun antara 35-50%. 2. Terdapat perbedaan sifat organoleptik, dan daya terima es krim yang dibuat dari susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Masyarakat Memberikan informasi mengenai alternatif lain dalam pengolahan susu kedelai 2. Bagi Peneliti Merupakan salah satu bentuk penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan ilmu teknologi pangan, dan metodologi penelitian. 3. Bagi Penelitian Lanjutan Dapat dijadikan acuan bagi penelitian sejenis dan diharapkan memberikan sumbangan teori mengenai perbedaan es krim yang dibuat dari campuran susu kedelai dan susu sapi dengan perbandingan yang berbeda.