BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

Jurnal Geodesi Undip April 2014

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS

PANDUAN CARA MENGHITUNG LUAS INDONESIA DALAM SISTEM PROYEKSI UTM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 9.3

MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

Tutorial ArcGIS 10. BAB Digitasi On Screen

IX. DIGITASI ON SCREEN (Bagian I)

LATIHAN : DIJITASI PETA

16) Setelah layer contour masuk pilihan, pada kolom height_field pilih Elevation, dan pada kolom tag_field pilih <None>. Klik tombol OK.

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

Misalnya akan dilakukan pada peta Indikasi Pemanfaatan Kawasan Hutan Kalimantan Timur 2013.

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON

REGISTRASI PETA TUTORIAL I. Subjek Matter: 1.1 GEOFERENSING 1.2 COORDINAT GEOMETRIK (COGO)

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

No Titik JL (m) Azimuth (o) Slope(%) dst

PANDUAN UPDATING DATA LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN GPS BAP S 852 H

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

BAB IV. Ringkasan Modul:

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE

Membuat Layer dan Digitasi Peta

3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing


LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA II TRANSFORMASI PROYEKSI DAN DIGITASI ON SCREEN

MAP VISION citrasatelit.wordpress.com MEI

BAB IX. Ringkasan Modul:

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

5 BEKERJA DENGAN FEATURES

Registrasi Image dengan ARC VIEW

LAMPIRAN Menggabungkan Citra dari Wikimapia dengan metode Panavue; Metode Panavue. 2. Kemudian pilih File, lalu New Project

1. Buka ArcCatalog dengan mengklik button pada main menu, maka akan tampil tayangan sebagai berikut:

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK INDERAJA TERAPAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3. a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

Bab 8 Georeference Data Raster

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Registrasi Image. Modul Pelatihan ArcGis 10-1 X. REGISTRASI IMAGE

Creating and Management Data 1

Boyolali Juni Disusun oleh: Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STMIK Sinar Nusantara DPU ESDM Kabupaten Boyolali

Identifikasi wilayah rawan longsor dengan menggunakan ekstensi SINMAP dalam Arc View 3.3

DIGITAL DAN DIGITISASI

MODUL 3 REGISTER DAN DIGITASI PETA

Bab IV File Geodatabase

BAB III. Ringkasan Modul:

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah:

Dekstop Mapping (Bagian 1)

Sesi Pokok Bahasan TIK Sub Pokok Bahasan Durasi Pre requisite Metoda/alat Referensi 1. Pengenalan

Registrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

Bab IV File Geodatabase

Gambar 1. prinsip proyeksi dari bidang lengkung muka bumi ke bidang datar kertas

Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

Menggambar dengan ArcView. Oleh : Tantri Hidayati S, M.Kom

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMBUATAN NETWORK DATABASE

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.

Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki enam kemampuan berikut dalam mengangani data yang bereferensi geografis :

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

Modul Pelatihan Penataan Ruang Berbasis DAS (Aplikasi GIS untuk analisis DAS) Oleh Adipandang Yudono SSi, MURP Universitas Brawijaya

Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital

MENJALANKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENGANTAR : GEODATABASE 2. Personal Geodatabase 3 Komponen Geodatabase 3 Feature Class 4 ShapeFile 5 Tabel 6 LATIHAN : MEMBANGUN GEODATABASE 7

Bab 9 Membuat Data Spasial

Latihan 2 : Displaying data

Merekam Peta dari Google Maps

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER

Bab VIII Geoprocessing

Membuat File Database & Tabel

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

using ArcGIS Agus Wibowo MSc in IT for NRM Bogor Agricultural University

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

Bab VI. Analisis Spatial dengan ArcGIS

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Alat dan Data 1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perangkat Keras (Hardware) 1) Laptop Dell Intel Core 2 Duo CPU T6600 @2.20GHz 2.20 GHz, 2.00 GB of RAM. 2) Printer A4. b. Perangkat Lunak (Software) 1) 1 unit software ArcGIS versi 10.1 2) Microsoft Word 2007 3) Microsoft Excel 2007 4) Notepad c. Peralatan Pengukuran Lapangan 1) Botol, sebagai tempat penyimpanan sampel air tambak. 2) GPS Handheld : GARMIN GPSmap 60CSx. 3) Termometer air raksa, sebagai alat pengukur suhu sampel air tambak. 4) Kertas lakmus/kertas ph, sebagai alat pengukur keasaman sampel air tambak. 5) Refraktometer, sebagai alat pengukur salinitas sampel air tambak. 6) H 2 SO 4 pekat, sebagai pengikat nitrat dan fosfat dalam sampel air tambak. 7) Kamera, digunakan untuk dokumentasi kegiatan. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Peta Rupa Bumi Kecamatan Brangsong skala 1 : 50.000 (format file *jpg). 2) Peta Administrasi Kecamatan Brangsong skala 1 : 100.000 tahun 2010, diperoleh dari BIG. III-1

3) Citra Google Maps wilayah pesisir Brangsong tanggal 1 Februari 2014 (format file *jpg). 4) Data jumlah produksi ikan di Kecamatan Brangsong per bulan tahun 2012. 5) Data stasiun pengamatan lapangan. Tabel 3.1 Data Stasiun Pengamatan Lapangan Tanggal Nama Titik Koordinat E N P11 416020 9238119 P12 415665 9237735 16 September 2013 P13 415846 9237613 P14 416267 9237708 P15 416259 9237405 P16 415870 9237096 P17 416519 9236689 P18 416732 9236863 17 September 2013 P19 416969 9236365 P20 416791 9236048 P21 416979 9235704 P22 417004 9235911 Keterangan: Proyeksi UTM, Datum WGS 84, Zona 49S. Gambar 3.1 Stasiun Pengambilan Sampel III-2

III.2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Brangsong terletak di 1 08 00 LS 1 20 00 LS dan 109 52 24 BT 110 09 48 BT, dengan luas wilayah 35,54 Km 2 dan berada di 23 m di atas permukaan laut. Batas wilayah Kecamatan Brangsong yaitu : sebelah utara : Laut Jawa sebelah selatan : Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kecamatan Ngampel sebelah timur : Kecamatan Kaliwungu sebelah barat : Kecamatan Kota Kendal dan Kecamatan Ngampel. Gambar 3.2 Lokasi Penelitian III-3

III.3. Diagram Alir Pengolahan Data Diagram alir pengolahan data penelitian ditunjukkan pada gambar 3.2. Mulai Peta Administrasi Peta RBI Citra Google Maps Registrasi Peta Georeferencing Overlay Sampling Uji Laboratorium 1. DO 2. Nitrat 3. Fosfat TIDAK Scoring Kriteria Kesesuaian Lahan Tambak Hasil Kesesuaian Lahan Tambak Validasi YA Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Pengolahan Data III-4

III.4. Pengolahan Data III.4.1. Download Citra Google Maps Pada penelitian ini, digunakan Screen Grab untuk mengunduh citra dari Google Maps. Screen Grab merupakan salah satu pengaya yang ada di browser Mozilla Firefox. Berikut langkah-langkahnya : 1. Buka browser Mozilla Firefox. Tambahkan Screen Grab yang diunduh di https://addons.mozilla.org/id/firefox/addon/screengrab/. 2. Step 1. Buka Google Maps daerah pesisir Brangsong. Klik ikon yang berada di pojok kanan bawah jendela browser, pilih Berbagi dan menyematkan peta, untuk mendapatkan link citra tersebut. Step 2. Klik Sematkan peta, maka akan muncul jendela baru seperti di bawah ini. Step 3. Pilih Ukuran khusus, lalu sesuaikan lebar dan tingginya agar citra yang ingin diunduh ter-capture semua. Step 1 Step 2 Step 3 Gambar 3.4 Penentuan Ukuran Citra Yang Akan Diunduh III-5

3. Copy semua html yang ada di bawah gambar tadi. Paste ke notepad. Simpan dengan ekstensihtml. Disini peneliti menyimpan dengan nama Brangsong.html. 4. Step 1. Buka lagi file html yang telah disimpan tadi menggunakan browser Mozilla Firefox. Step 2. Lalu klik Screen Grab yang ada di pojok kanan atas browser. Pilih Save Complete Page/Frame. Simpan dalam file jpeg. Gambar 3.5 Tampilan Menu Screen Grabber III.4.2. Georeferencing Citra dan Peta Proses georeferencing merupakan proses transformasi data, dari data yang belum memiliki koordinat geografis menjadi data yang akan memiliki koordinat geografis (georeferensi). Proses ini menggunakan 4 titik ikat (control point). Berikut adalah langkah-langkah proses georeferencing peta RBI Kecamatan Brangsong : 1. Add Data peta Kecamatan Brangsong.jpg 2. Beri koordinat pada layer. Klik kanan pada layer, pilih Properties Coordinate System. Pada bagian Select a coordinate systems: pilih Predefined Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere WGS 1984 UTM Zone 49S.prj. Klik Apply, OK. III-6

Gambar 3.6 Penentuan Sistem Koordinat 3. Aktifkan Georeferencing tool pada toolbars dari Customize Toolbars Geroreferencing. Add Control Point pada Georeferencing tool. X hijau merupakan source (koordinat gambar) dan X merah merupakan destination (koordinat sebenarnya). 4. Zoom pada gambar koordinat yang berpotongan untuk mempermudah pembuatan titik. Klik kiri titik perpotongan, lalu klik kanan Input X and Y. Buat 4 titik ikat yang berseberangan untuk mempermudah koreksi. Jika terdapat Residual yang terlalu besar, bisa mendeletenya dengan mengklik icon dan mengganti dengan titik ikat baru yang lebih akurat. Untuk mengecek titik ikat, buka View Link Table. 5. Save titik ikat tersebut (format *text). 6. Setelah itu, klik Georeferencing Rectify. Pilh folder output dan atur nama filenya. III.4.3. Digitasi 1. Buka ArcCatalog, pilih folder tempat penyimpanan fitur baru, lalu klik kanan. Pilih New Shapefile, maka akan muncul kotak dialog Create New Shapefile. Klik Edit Select Projected Coordinate Systems UTM WGS 1984 Southern Hemisphere WGS 1984 UTM Zone 49S.prj OK. III-7

Kembali pada kotak dialog Create New Shapefile, tentukan nama dan tipe fitur baru yang akan dibuat. Klik OK. Gambar 3.7 Kotak Dialog Create New Shapefile 2. Membuat fitur baru. Aktifkan Editor tool pada toolbars dari Customize Toolbars Editor. Klik kanan pada layer shapefile yang sudah dibuat. Pilih Edit Features Start Editing. Gambar 3.8 Contoh Hasil Digitasi Bidang Tambak III-8

III.4.4. Pengolahan Data Insitu Data insitu diperoleh dengan melakukan pengambilan sampel air tambak. Sampel diambil secara acak pada wilayah pesisir, meliputi tambak yang dekat dengan laut, dekat sungai, dan yang hampir mendekati area persawahan dan pemukiman. Air tambak yang dijadikan sampel merupakan campuran air yang diambil dari inlet (tempat air masuk) dan outlet (tempat air keluar) pada satu area tambak. Air diambil dan disimpan di dalam botol (2 buah). Botol pertama untuk diuji kandungan nitrat dan fosfat, ditetesi satu tetes H 2 SO 4 pekat sebagai pengikat nitrat dan fosfat. Botol kedua untuk diuji kandungan oksigen terlarut/do, dilapisi kertas koran dan plastik hitam agar kandungan oksigen terlarut/do tidak berubah secara drastis akibat pengaruh dari sinar matahari. Gambar 3.9 Botol Penyimpanan Sampel Air Tambak Dalam waktu yang bersamaan dengan pengambilan sampel air, dilakukan juga pengambilan data koordinat titik sampel menggunakan GPS Handheld, serta dilakukan pengukuran data suhu, keasaman/ph, dan salinitas yang menggunakan termometer air raksa, kertas ph/kertas lakmus, dan refraktometer. Pengolahan data insitu (nitrat, fosfat, dan oksigen terlarut/do) dilakukan oleh Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro. Berikut hasil pengolahan data insitu dari lapangan dan laboratorium : III-9

Tabel 3.3 Data Insitu Nama Titik Suhu ( C) ph Salinitas (ppt) DO (mg/l) Nitrat (mg/l) Fosfat (mg/l) P11 33 7 33 5,53 0,188 0,175 P12 32 6 24 6,8 0,68 0,175 P13 32 6 22 6,15 1,054 0,2 P14 34 6 38 5,9 1,214 0,187 P15 34 6 35 6,59 0,885 0,212 P16 34 6 20 7,7 0,545 0,512 P17 30 6 31 5,83 0,317 0,187 P18 29 6 37 5,75 1,437 0,175 P19 30 6 33 5,01 0,844 0,187 P20 30 6 32 6,78 0,362 0,162 P21 30 6 35 5,41 0,939 0,287 P22 31 6 31 5,66 0,678 0,162 III.4.5. Proses Scoring Menggunakan Software ArcGIS 10 III.4.5.1. Interpolasi Titik Pada proses interpolasi ini digunakan teknik IDW (Inverse Distance Weight). Langkah-langkah interpolasi IDW adalah : 1. Masukkan data insitu (suhu, salinitas, ph, nitrat, fosfat, dan DO) dari tool Add Data. 2. Pada ArcToolBox, pilih Spatial Analyst Tools Interpolation IDW. Step 1. Isi Input point features dengan layer yang akan di-idw, misal layer suhu. Z value field diisi dengan field suhu. Dan Output Raster sesuai dengan nama dan lokasi folder layer IDW yang diinginkan. Step 2. Klik Environments. Pilih Processing Extent Same as layer tambak. OK Nilai Output Cell size akan otomatis terisi sendiri. Dalam penelitian ini, nilai awal Output Cell size adalahh 5,356. Kemudian setelah ditentukan Processing Extent, nilai Output Cell size berubah menjadi 7,92957835913449. III-10

Step 3. Kembali pada kotak dialog IDW, klik OK. Step 1 Step 2 Gambar 3.10 Langkah-Langkah IDW Gambar 3.11 Hasil IDW Suhu 3. Ulangi Step 1-3 pada langkah 2 untuk salinitas, ph, nitrat, fosfat, dan DO. III.4.5.2. Reclassify Pada proses Reclassify ini, hasil interpolasi IDW direklasifikasi sesuai dengan tabel rulebase tambak (lihat Tabel 2.1 Bab II hal II-20). Berikut langkahlangkah Reclassify : 1. Pada ArcToolBox, pilih Spatial Analyst Tools Reclass Reclassify. III-11

Step 1. Isi Input Raster dengan layer hasil IDW, misal layer suhu. Dan isi nama dan lokasi penyimpanan pada Output raster sesuai dengan keinginan. Lalu klik Classify. Step 2. Pada menu Classification, pilih Manual pada pilihan Method, dan 6 pada Classes. Klik OK. Step 3. Kembali pada menu Reclassify, edit nilai Old values dan New values. Lalu klik Save untuk menyimpan tabel rentang kelas suhu tersebut. Tentukan nama dan lokasi penyimpanannya. Step 1 Step 2 Step 3 Gambar 3.12 Langkah-Langkah Reclassify III-12

Gambar 3.13 Hasil Reclassify IDW Suhu 2. Ulangi step 1-3 pada langkah 1 untuk hasil interpolasi IDW salinitas, ph, nitrat, fosfat, dan DO. III.4.5.3. Weighted Overlay Berikut adalah langkah-langkah Weighted Overlay : 1. Pada ArcToolBox, klik Spatial Analyst Tools Overlay Weighted Overlay. Step 1. Pada kotak dialog Weighted Overlay, klik icon, tambahkan data raster reclassify suhu, salinitas, nitrat, fosfat, ph, dan DO. Step 2. Isi % Influence dan Scale Value sesuai dengan tabel rulebase tambak (lihat Tabel 2.1 Bab II hal II-20). Dimana nilai influence pada fosfat dan nitrat sebesar 10%, keasaman 15%, suhu dan salinitas 20%, serta DO 25%. Jika Field berisi 1, maka isi Scale Value dengan nilai 80, 2 dengan nilai 60, 3 dengan nilai 40, dan 99 dengan nilai 1. Klik icon untuk menyimpan tabel weighted overlay tersebut. Tentukan output rasternya, klik OK. III-13

Step 1 Step 2 Gambar 3.14 Langkah-Langkah Weighted Overlay Gambar 3.15 Hasil Weighted Overlay III.4.5.4. Reclassify Proses ini menjadikan hasil weighted overlay menjadi 4 kelas, yaitu kelas S 1 (Sangat Sesuai), S 2 (Cukup Sesuai), S 3 (Sesuai Bersyarat), dan N (Tidak Sesuai). Berikut langkah-langkah reclassify: 1. Lakukan langkah-langkah seperti pada proses reclassify poin III.4.6.2. Namun, isi Input raster dengan data raster hasil weighted overlay. Pada pilihan Classify, pilih Manual Method dan 4 klas pada Classes. III-14

Gambar 3.16 Kotak Dialog Reclassify Gambar 3.17 Hasil Reclassify Weighted Overlay III.4.5.5. Convertion Raster to Polygon Proses ini adalah proses mengubah data raster menjadi bentuk poligon. Langkah-langkahnya yaitu: 1. Pada ArcToolBox pilih Conversion Tools From Raster Raster to Polygon. Isi input raster dengan data raster reclassify weighted overlay. Tentukan output rasternya. Klik OK. III-15

Gambar 3.18 Kotak Dialog Konversi Raster to Polygon Gambar 3.19 Hasil Konversi Raster to Polygon III.4.6. Clipping Pada ArcToolBox, klik Analysis Tools Extract Clip. Isi Input features dengan layer fitur hasil raster ke poligon, Clip features dengan layer tambak. Tentukan Output features class, klik OK. Gambar 3.20 Kotak Dialog Clip III-16

Gambar 3.21 Hasil Clip III.4.7. Perhitungan Luas 1. Buat kolom field baru untuk menampilkan perhitungan luas. Step 1. Klik kanan pada layer clip, pilih Open Atribute Table. Step 2. Setelah muncul Atribute Table, klik icon, pilih Add Field. Step 3. Muncul kotak dialog Add Field, beri nama Luas. Pilih type Double. Pada Field Preperties, tentukan Precision dan Scale. Precision menunjukkan jumlah angka maksimal (berapa digit). Scale menunjukkan jumlah angka di belakang koma. Klik OK. III-17

Step 1 Step 2 Step 3 Gambar 3.22 Langkah-Langkah Pembuatan Field Baru 2. Kalkulasi luas area. Step 1. Klik kanan pada kolom Luas, pilih Calculate Geometry. Jika ada pilihan Yes dan No, pilih Yes. Step 2. Muncul kotak dialog Calculate Geometry. Pilih sistem koordinat sesuai smuber data, dalam hal ini yaitu projected coordinate system: WGS 1984 UTM Zone 49S. Pilih Units dengan Hectares (ha). Klik OK. Step 1 Step 2 Gambar 3.23 Langkah-Langkah Kalkulasi Luas Area III-18

Gambar 3.24 Hasil Kalkulasi Luas Area III-19