A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Bulontala Kecamatan Suwawa Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua (2) bulan mulai bulan Oktober sampai Bulan November Tahun 2013. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dimana metode ini merupakan pengumpulan data berdasarkan observasi dan wawancara. Metode survei penelitian yang dilakukan untuk mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih itu untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interlasi relatif, dan variabel-variabel (Silalahi, 2012:293). C. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disusun sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui informasi sebagai pendukung data primer, yang diperoleh dari buku, laporan tertulis dari instansi terkait, dan berbagai pustaka lainya, seperti penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. D. Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode sampel jenuh. Responden terdiri dari petani dan pedagang cabai rawit yang ada di Desa Bulontala Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. Petani cabai rawit adalah 15 orang yang akan di jadikan sampel. Dan seluruhnya 25 orang. pedagang 10 orang jadi
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan : 1. Observasi Merupakan suatu metode yang dipakai untuk meneliti beberapa segi dari masalah yang dijadikan sasaran untuk memperoleh fakta-fakta yang diperlukan berdasarkan pengamatan peneliti. Kehidupan masyarakat umpamanya dapat diobservasi tentang hubungan kekeluargaan, tentang hidup kegotongroyongan, tentang perkembangan kehendaknya dan lain-lain. Macam-macam observasi sangat tergantung dari problem dan tujuan penelitian. 2. Wawancara dengan Menggunakan Angket dan Kuesioner Merupakan kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan. Seperti disebutkan di atas wawancara diadakan untuk mengungkapkan latar belakang, motif-motif yang ada di sekitar masalah diobservasi. Oleh karena itulah maka wawancara itu dilakukan, bilamana keterangan atau pendapat dengan jalan lain sudah tidak dapat diperoleh atau jalan lain itu dianggap akan terlalu sulit diperoleh.. F. Teknik Analisis Data Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif dan kuantitatif. Untuk saluran pemasaran menggunakan analisis deskriptif dan untuk analisis data margin pemasaran menggunakan data kuantitatif yang menguraikan data dalam bentuk angka-angka dengan rumus margin pemasaran. 1. Analisis Margin Pemasaran Menurut Rahim dan Hastuti (2007), nilai margin pemasaran dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut : MP = Pr - Pf Dimana : MP = Margin Pemasaran (Rp) Pr = harga ditingkat konsumen/pengecer (Rp) Pf = harga ditingkat produsen (Rp)
2. Farmer s Share dapat dirumuskan sebagai berikut : Pf Share (%) = x 100% Pr Dimana: FS = Farmer s share Pf = Harga Produsen Pr = Harga Konsumen G. Operasional Variabel Untuk memudahkan dalam pengambilan data dan menyamakan persepsi dalam penelitian ini, maka disusun konsep operasional sebagai berikut : 1. Cabai rawit merupakan komoditas holtikultura sayuran yang memiliki arti cukup strategis dan ekonomis bagi sentra-sentra produksi yang di butuhkan hamper sebagian besar masyarakat. 2. Pemasaran cabai rawit adalah segala kegiatan yang menyangkut penyaluran cabai rawit sampai ke konsumen. 3. Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. 4. Saluran pemasaran adalah jejak penyaluran barang dari produsen sampai ke konsumen akhir. 5. Saluran pemasaran langsung adalah penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara. 6. Saluran pemasaran tidak langsung adalah bentuk saluran distribusi yang menggunakan jasa perantara.
7. Margin pemasaran adalah selisih antara harga di bayar konsumen akhir dengan harga yang diterima petani (Rp/Kg). 8. Farmer s Share adalah perbandingan antara harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir yang merupakan bagian dari harga yang diterima oleh petani, dan dinyatakan dalam presentase harga konsumen. 9. Harga ditingkat konsumen adalah harga jual cabai rawit yang di bayarkan pada konsumen (Rp/Kg). 10. Harga ditingkat produsen adalah harga jual cabai rawit yang di tawarkan pada produsen ke lembaga perantara atau ke konsumen (Rp/Kg). 11. Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya mengumpulkan hasil pertanian dan menjual hasil-hasil tersebut kepada badan usaha industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor pertanian. 12. Pedagang besar adalah/grosir adalah pedagang yang membeli cabai awit dari pedagang pengumpul. Sedangkan pedagang grosir adalah perantara yang membeli dalam jumlah besar dan menjualanya kembali ke pedagang eceran. 13. Pedagang pengecer adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang grosir dan menjualnya kembali langsung ke konsumen, dan menjualnya biasanya dalam partai kecil atau per-satuan. 14. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dari pedagang grosir dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik kepentingan dri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk di perdagangkan.