PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN INKLUSIF

dokumen-dokumen yang mirip
(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 Oktober 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

MENDESAIN DAN MELAKSANAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Kamaliyah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PENDALAMAN KURIKULUM 2013 NUR WAHYU ROCHMADI

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Kelompok Materi: Pokok

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

REKONSTRUKSI MATA PELAJARAN MERUJUK PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EMPLOYABILITY SKILL

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan


PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Instrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah

SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

Kelompok Materi: Pokok

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Instructional Design

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BABIV STANDAR PROSES PENDIDIKAN AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB

IMPLEMENTASI STRATEGI MANAJEMEN HOLISTIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

DESAIN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SPIRIT KEARIFAN LOKAL MEDAMAZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

KELOMPOK KOMPETENSI G. Kurikulum Matematika 1, Kalkulus, dan Trigonometri

Kata Sambutan. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP

BAB III METODE PENELITIAN

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar adalah salah satu yang perlu mendapat prioritas. Oleh karena itu

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembelajaran Tematik Integratif Kurukulum 2013 SD

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...

PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN

Transkripsi:

1 PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN INKLUSIF Oleh: TO SP Lektor Kepala Dalam Bidang Ilmu Manajajemen Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus 08121575726/087739757888 TELP. (0274) 882481 EMAIL: hermanuny@yahoo.com atau hermansp@uny.ac.id

2 GURU HARUS MEMAHAMI PERATURAN BERKAITAN DGN PEMBELAJARAN Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 3 Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; Penganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. SKL memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai.

STANDAR ISI 4 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 Merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Standar isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

STANDAR PROSES 5 Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Merupakan kriteria pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan Diarahkan pengembangan sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk setiap satuan pendidikan ranah secara holistik.

STANDAR KELULUSAN 6 Nomor 144 tahun 2014 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal untuk dinyatakan lulus. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: menyelesaikan seluruh program pembelajaran; memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran; lulus Ujian US/M/PK; dan lulus UN.

7 BAGAIMANA SEHARUSNYA PENGEMBANGAN PERANGKAT/KOMPONEN PEMBELAJARAN DILAKUKAN GURU SPPI

KOMPONEN PEMBELAJARAN 8 Penyusunan Perangkat Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran (Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah). Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran.

KOMPONEN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSI 9 Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi (64/2013). Sebelum menyusun perangkat pembelajaran, guru harus melakukan asesmen kemampuan ABK di kelasnya. Jadi, standar isi tersebut untuk ABK dimungkinkan dimodifikasi (ditambah, dikurangi, diganti, dsb). Selanjutnya penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

GURU PERLU MEMAHAMI PENDEKATAN PEMBELAJARAN (KTSP/2006) Permen 41/2007 Standar Proses 10 Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

EKSPLORASI 11 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas; menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

ELABORASI 12 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang bermakna; memfasilitasi peserta didik memunculkan gagasan baru; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi; dsb

KONFIRMASI 13 memberikan umpan balik positif dan penguatan; memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi; memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar; memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna (membantu, memberi acuan, informasi, memberikan motivasi).

GURU PERLU MEMAHAMI PENDEKATAN PEMBELAJARAN (K13) PENDEKATAN SAINTIFIK 14 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Mengamati (observing) mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati

PENDEKATAN SAINTIFIK MELIPUTI LIMA PENGALAMAN BELAJAR 15 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Menanya (questioning) membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)

PENDEKATAN SAINTIFIK MELIPUTI LIMA PENGALAMAN BELAJAR 16 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

PENDEKATAN SAINTIFIK MELIPUTI LIMA PENGALAMAN BELAJAR 17 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Menalar/Mengasosiasi (associating) mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, menyintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan... dsb

PENDEKATAN SAINTIFIK MELIPUTI LIMA PENGALAMAN BELAJAR 18 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Mengomunikasikan (communicating) menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain *) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

19 PENYUSUNAN SILABUS BERBASIS ASESMEN

SILABUS (PERMEN 65 THN 2013) 20 Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

SILABUS PALING SEDIKIT MEMUAT-1 21 A. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/ Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan); B. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; C. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

SILABUS PALING SEDIKIT MEMUAT-2 22 D. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; E. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

SILABUS PALING SEDIKIT MEMUAT-3 23 F. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; G. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; H. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan I. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

KOMPONEN SILABUS 24 1. Kompetensi Dasar 2. Materi Pokok/Pembelajaran 3. Indikator 4. Kegiatan Pembelajaran 5. Penilaian 6. Alokasi Waktu 7. Sumber Belajar Catatan: Indikator dikembangkan berdasarkan KD

MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Analisis SKL/SI /KD KD-Indikator Alokasi Waktu HASIL ASESMEN PPD Penilaian Sumber Belajar

SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : Kelas : Mata Pelajaran : Semester : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Kegiatan Pembelajaran *) Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengetahui, Kepala Sekolah.... Guru Mata Pelajaran Keterangan: *) Sesuai Standar Proses, pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam model silabus ini pada kolom kegiatan pembelajaran hanya berisi kegiatan inti. 26

Kompetensi: SILABUS SEKOLAH INKLUSI KD MATERI INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU SUMBER BELAJAR REGULER ABK REGULER ABK REGULER ABK Mengetahui, Kepala Sekolah.... Guru Mata Pelajaran

28 PENYUSUNAN RPP BERBASIS ASESMEN

29 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis (pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, psikologis siswa.

KOMPONEN RPP 30 Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan Identitas mata pelajaran atau tema/subtema; Kelas/semester; Materipokok; Alokasi waktu Tujuan pembelajaran Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; Materi pembelajaran; Metode pembelajaran; Media pembelajaran Sumber belajar Langkah-langkah pembelajaran Penilaian hasil pembelajaran

31 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-1 (Permendikbud 65/2013) Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip: 1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Partisipasi aktif peserta didik.

32 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-2 (Permendikbud 65/2013) Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip: 3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

33 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-3 (Permendikbud 65/2013) Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip: 5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

34 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-4 (Permendikbud 65/2013) Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip: 7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

35 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-1 (Permendkbud No 103 tahun 2013) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4). Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

36 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-2 (Permendkbud No 103 tahun 2013) Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Berbasis konteks Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

37 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-3 (Permendkbud No 103 tahun 2013) Berorientasi kekinian Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini. Mengembangkan kemandirian belajar Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

38 PRINSIP PENYUSUNAN RPP-4 (Permendkbud No 103 tahun 2013) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

PRINSIP YANG BELUM NAMPAK DLM RPP DI SEKOLAH REGULER 39 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. RPP sekolah inklusi perlu penekanan dan perlu ditambah kondisi kemampuan awal siswa

KOMPONEN DAN SISTEMATIKA RPP 40 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)-1 41 A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-4

42 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)-2 C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 *) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda.

43 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)-3 D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

44 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)-4 E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti **) Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi/mencoba Menalar/mengasosiasi Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) dsb

45 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)-5 F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1. Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian. G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar

46 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSI A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar c. Kondisi Kemampuan Awal* (hasil asesmen) C. Indikator Pencapaian Kompetensi REGULER D. Materi Pembelajaran E. Kegiatan Pembelajaran REGULER F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan REGULER ABK G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar REGULER ABK ABK ABK

47 SELAIN MEMODIFIKASI KURIKULUM DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN, GURU SPPI DITUNTUT MELAKUKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

48 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATION INSTRUCTION) Proses/cara pembelajaran yg menawarkan serangkaian pilihan belajar pada siswa dengan tujuan menggali dan mengarahkan pembelajaran pada tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar yang berbeda-beda. Guru menggunakan: (a) beragam cara agar siswa dapat mengeksplorasi isi kurikulum, (b) beragam kegiatan atau proses yang masuk akal sehingga siswa dapat mengerti & memiliki informasi dan ide, serta (c) beragam pilihan di mana siswa dapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari (Tomlinson, 1995). Diferensiasi dilakukan dengan cara modifikasi (pengubahan). DINAS DIKPORA DIY 2015

49 MANFAAT PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI: Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Bagi guru, mengurangi kejenuhan dari yg monoton, sekaligus meningkatkan kreativitas. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran. Siswa dapat mencapai perkembangan sesuai dgn potensinya. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam pembelajaran. DINAS DIKPORA DIY 2015

DIFERENSIASI (Tomlinson, 2010) 50 Content (what is learned) DIFFERENTIATION Process (how the content is taught) DINAS DIKPORA DIY 2015 Product (how the learning is observed and evaluated)

51 KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok materi pelajaran; Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar siswa diakomodasi ke dalam kurikulum & pembelajaran; Ada pengelompokan siswa secara fleksibel; Siswa menjadi penjelajah aktif (active explorer). Dalam mendiferensiasikan pembelajaran, guru bisa melakukan modifikasi terhadap lima unsur kegiatan belajar, yaitu materi pelajaran, proses, produk, lingkungan dan evaluasi. DINAS DIKPORA DIY 2015

MATERI PEMBELAJARAN 52 Dalam proses pembelajaran, guru bertanggung jawab bahwa semua siswa mempelajari materi pelajaran dalam kurikulum yang harus dikuasai siswa. Kompetensi & bahan ajar tertentu boleh dikurangi atau ditambah termasuk waktu yang diperlukan untuk menguasai kompetensi dan bahan ajar itu. Materi pelajaran dapat dimodifikasi melalui berbagai kegiatan pembelajaran. DINAS DIKPORA DIY 2015

PROSES 53 MATERI Menambah materi (yg berbakat) Mengurangi Menghilangkan Mengganti METODE (lebih bervariasi) MEDIA (disesuaikan dgn kondisi), dsb DINAS DIKPORA DIY 2015

54 MODIFIKASI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya. DINAS DIKPORA DIY 2015

BEBERAPA KEGIATAN DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI 55 Beragam cara agar siswa dapat mengeksplorasi kurikulum. Beragam kegiatan atau proses yang masuk akal sehingga siswa dapat mengerti dan memiliki informasi dan ide. Beragam pilihan dimana siswa dapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari. DINAS DIKPORA DIY 2015

PROSES PEMBELAJARAN 56 Proses pembelajaran berdiferensiasi harus memberikan ruang yang luas kepada siswa untuk mendemostrasikan apa-apa yang telah mereka pelajari. Hal ini sangat bermanfaat untuk: 1. Siswa menyampaikan atau mengkomunikasikan temuan dan informasi yang dimilikinya; 2. Siswa belajar mengapresiasi karya atau infomasi yang disampaikan orang lain (teman); 3. Siswa belajar untuk mendapat masukan, kritikan dan sanggahan terhadap penemuan atau informasi yang disampaikan kepada orang lain. (Tomlison, 1995) DINAS DIKPORA DIY 2015

PRODUK 57 Dalam memodifikasi produk, guru dapat mendorong siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajari atau dikerjakan ke dalam beragam format yang mencerminkan pengetahuan maupun kemampuan untuk memanipulasi ide. Contoh: dari tugas mendiskusikan sesuatu, tagihan dpt berupa: 1. gambar, (tunarungu) 2. cerita, (tunanetra) DINAS DIKPORA DIY 2015

LINGKUNGAN BELAJAR 58 Iklim belajar di kelas merupakan faktor yang berpengaruh langsung pada gaya belajar dan minat siswa. Sikap guru sangat menentukan iklim di dalam kelas. Guru harus mampu membuat pilihan-pilihan yang sesuai mulai dari apa yang akan diajarkan, bagaimana mengajarkannya, materi dan sumber daya apa yang perlu disediakan hingga bagaimana mengevaluasi pertumbuhan belajar siswa. DINAS DIKPORA DIY 2015

EVALUASI 59 Memodifikasi evaluasi berarti menentukan suatu metode untuk mendokumentasikan penguasaan materi pelajaran pada siswa. Guru harus memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mendemonstrasikan penguasaan materi pelajaran. Guru harus menyiapkan beberapa alternatif alat evaluasi yg sesuai & memastikan kesesuaiannya. DINAS DIKPORA DIY 2015

SELAMAT MENGABDI TERBAIK 60 WASSALAMU ALAIKUM WR.WB