BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Informasi bagaikan darah yang mengalir dalam tubuh. Begitu pula dalam suatu organisasi, sehingga informasi memegang peranan yang sangat penting dalam organisai tesebut. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lumpuh dan tamat pada akhirnya. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting bagi suatu sistem? Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. 5
6 Kualitas informasi tergantung tiga hal, yaitu : a. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau tidak menyesatkan. b. Tepat pada waktunya (timelines) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. c. Relevan (relevance) Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila memfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. 2.2 Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface. Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer yang tepat sesuai
7 tujuan. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan tidak berada pada jaringan lokal, melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi jauh (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak, hilang atau tidak sampai pada tujuan. Oleh karena itu perlu adanya mekanisme yang mencegah rusak atau hilangnya data pada saat proses pengiriman data. Hal yang perlu diperhatikan yaitu pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang mengganggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat tanpa ada kesalahan. Cara alamiah untuk menghadapi setiap masalah yang rumit akan memecahkan masalah tersebut menjadi bagian-bagian yang kecil. Dalam memecahkan masalah transfer data diatas, para ahli jaringan komputer pun melakukan hal yang sama. Untuk setiap problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani permasalahan tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya. Protokol yang standar digunakan pada suatu jaringan ialah protokol TCP/IP.
8 2.2.1 TCP / IP TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di desain untuk melakukan fungsifungsi komunikasi data. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masingmasing bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Tugas utama dari TCP adalah menerima pesan elektronik dengan panjang sembarang dan membaginya ke dalam bagian-bagian, maka perangkat lunak yang mengontrol komunikasi jaringan dapat mengirim tiap bagian dan menyerahkan ke prosedur pemeriksaan bagian demi bagian. Apabila suatu bagian mengalami kerusakan selam transmisi, maka program pengiriman hanya mengulang transmisi bagian itu saja, tidak perlu mengulang transmisi dari awal. Karena kerusakan data dapat dan selalu terjadi dari waktu ke waktu, terutama untuk jarak yang panjang, maka metoda ini menjadi sangat efisien untuk jangka panjang. Internet Protocol (IP) mengambil bagian-bagian, memeriksa ketepatan tiap bagian, mengalamatkannya ke sasaran yang dituju dan memastikan bahwa bagianbagian tersebut sedah dikirim dengan urutan yang benar. IP memiki informasi tentang berbagai skema pengalamatan yang berbeda-beda dan menggunakan skema pengalamatan yang tepat berdasarkan sasaran yang dituju. Fasilitas ini memungkinkan TCP/IP kompatibel dengan beragam jenis jaringan yang berbedabeda.
9 2.3 Wireless Network Penggunaan resoure data secara bersama adalah cara yang digunakan untuk memudahkan atau memaksimalkan pekerjaan agar pekerjaan yang kita kerjakan cepat selesai tanpa harus mengambilnya secara fisik. Untuk itu pembangunan sebuah jaringan komputer yang menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainnya diperlukan. Jaringan komputer dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut luas daerah yang dihubungkan yaitu Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), Metropolitan Area Network (MAN). Selain itu jenis jaringan dapat dikategorikan berdasarkan penghubungnya, yaitu Wired Network dan Wireless Network. 2.3.1 Wireless Local Area Network (WLAN) WLAN adalah sebuah sistem komunikasi data yang dapat merupakan penambahan maupun alternatif dari LAN yang tekoneksi dangan menggunakan kabel. WLAN menggunakan teknologi frekuensi radio sebagai media penyimpanan data, dengan begitu proses pengiriman dan penerimaan data dilakukan melalui udara, sehingga dapat meminimalkan penggunaan kabel dan apabila ada pengguna yang berada pada area WLAN, maka dapat langsung terhubung ke dalam jaringan tanpa menggunakan kabel. Dengan WLAN ini siapa pun yang berada pada area WLAN dapat dengan mudah terhubung kedalam jaringan tanpa harus tehubung secara fisik kedalam jaringan dan apabila ingin memperbesar jaringan hal ini menjadi mudah karena tidak
10 harus menarik kabel atau memindahkan susunan kabel-kabel yang sudah ada. WLAN memberikan penawaran seperti produktivitas, kenyamanan dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel. 2.3.2 Teknologi WLAN Teknologi WLAN memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihannya antara lain : 1. Teknologi Narrowband Sebuah sistem radio narrowband (narrow bandwith) menyampaikan dan menerima informasi dari pengguna didalam frekuensi radio yang spesifik dan sempit, tetapi mempunyai performa lebih baik dari pada wideband. 2. Teknologi Spread Spectrum Kebanyakan sistem wireless LAN menggunakan teknologi Spread Spectrum, sebuah teknik radio frekuensi wideband yang di kembangkan oleh militer untuk digunakan pada sistem keamanan dan sebuah sistem komunikasi militer, teknik Spread Spectrum memungkinkan transmisi data dilakukan dengan menggunakan transmission power yang rendah, namun dengan frekuensi yang lebar. 3. Teknologi Frequency-Hoping Spread Spectrum (FHSS) Cara kerja dari teknik ini juga tidak berbeda jauh dari namanya. Teknik ini memodulasi sinyal data dengan sinyal pembawa (carrier) dengan kanal frekuensi
11 yang melompat-lompat seiring dengan fungsi waktu. Atau dengan kata lain, setiap satu satuan waktu akan terjadi proses transfer paeket data dengan dimodulasi atau dibungkus dalam suatu kanal frekuensi carrier. 4. Teknologi Direct-Sequence Spread Spectrum (DSSS) Teknik Spread Spectrum yang satu ini diklaim sebagai yang paling banyak dan paling umum digunakan di dunia jaringan wireless. Perangkat WIFI yang menggunakan standard 802.11b menggunakan teknik ini dalam membanguin komunikasi. Kata kunci dari teknologi ini adalah sebuah kode penyebaran yang disisipkan ditengah-tengah proses pengiriman. Proses pengiriman data menggunakan teknologi ini melibatkan serangkaian kode penyebaran yang sering disebut dengan istilah chipping code. 5. Teknologi Infrared Teknologi ini jarang digunakan dalam WLAN komersil. Infrared menggunakan frekuensi tinggi dibawah cahaya yang dapat dilihat dan didalam spektrum elektromagnetik untuk membawa atau mengirimkan data. 2.3.3 Konfigurasi WLAN Dua komputer yang memiliki wireless adapter card yang saling terhubung merupakan jaringan paling sederhana yang dapat dibentuk pada komunikasi wireless. Konfigurasi ini disebut peer to peer network, dalam konfigurasi ini tidak diperlukan
12 adanya administrator, karena setiap client hanya dapat mengakses data dari client yang lain, dan bukan mengakses ke sebuah server. Berikut ini adalah gambar jaringan peer to peer tanpa kabel. Gambar 2.1 Jaringan peer to peer tanpa kabel Dengan menggunakan Acces Point (AP) jumlah komputer yang terhubung kedalam sebuah jaringan akan semakin banyak apabila komputer tersebut memiliki wireless adapter card. Ketika AP tersambung kedalam jaringan yang menggunakan kabel, setiap client dapat mengakses data di server sama halnya dengan mengakses data dari client yang lain. Setiap AP dapat menampung dan melayani sekitar 15-20 client. Berikut ini adalah gambar client dan acces point. Gambar 2.2 Server, client dan access point
13 Acces point (AP) mempunyai keterbatasan cakupan jarak wireless, yaitu 152-300 meter di dalam ruangan dan 304-500 meter di luar ruangan. Pemasangan AP menjadi hal yang di perlukan bila area wireless client yang ingin dicakup cukup luas, seperti pada sebuah kampus. Penempatan AP menjadi hal yang harus diperhatikan bila tidak ingin ada wireless client yang tidak terhubung karena salah penempatan AP, untuk mengatasi hal ini diperlukan survey dimana saja AP harus ditempatkan. Kemampuan para client untuk mendapat akses yang sama diantara dua atau lebih AP disebut roaming. Berikut ini adalah gambar multiple acces point dan roaming. Gambar 2.3 Multiple Access Point dan Roaming Untuk mengatasi masalah topologi seperti diatas, biasanya para pembuat jaringan menggunakan Extensions Point. Tidak seperti acces point yang berhubungan langsung dengan client, extensions point menambah jarak cakupan wireless dengan merelay data dari client ke acces point atau ke extensions point yang lainnya.
14 Perangkat konfigurasi wireless lainnya adalah dengan menggunakan antena langsung. Jika anda ingin menghubunkan LAN pada sebuah gedung satu dengan yang lainnya dengan jarak satu kilometer misalnya, anda dapat menarik kabel, tetapi biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan antena wireless pada masing-masing gedung dengan setiap antena saling berhadapan, tiap antena tehubung dengan jaringan kebel disetiap gedung melalui acces point. Berikut ini gambar hubungan antena wireless. Wireless antena Wireless antena Gambar 2.4 Wireless antena 2.3.4 Protokol WLAN (IEEE 802.11) WLAN mempunyai empat standar yang berbeda yaitu 802.11, 802.11b dan 802.11g. Standar WLAN yang pertama adalah 802.11. Standar ini mempunyai tiga macam layer fisik yang berbeda dan satu layer MAC. Pada layar Logical Link Control (LLC / 802.2), setiap jaringan 802.11 terlihat sebagai LAN standar 802 yang lain. Ini berarti bagi layer diatasnya tidak ada perbedaan antara jaringan Ethernet (802.3) dan jaringan WLAN (802.11).
15 Network Layer Logical Link Control (LLC) Medium Acces Control (MAC) PHY PHY PHY PHY Network Layer Link Layer Link Layer Physical Layer Gambar 2.5 Protokol Stack Standar IP 802.2 802.11 MAC (CSMA/CA) DSSS FHSS IR HS/DSSS OFDM Network Layer Link Layer Link Layer Physical Layer Gambar 2.5 Protokol Stack 802.11 Seperti terlihat pada gambar 2.10 diatas, dua layer fisik 802.11 menggunakan frekuensi radio 2,4 GHz dan bekerja berdasarkan teknik Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) dan Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). Dan satu layer fisik 802.11 menggunakan frekuensi 300-428.000 GHz untuk komunikasi inframerah. Pada standar 802.11b ditambahkan lapisan fisik keempat menggunakan DSSS, menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan transmisi data yang lebih tinggi. Pada standar 802.11a ditambahkan lapisan fisik yang kelima menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), OFDM adalah teknik modulasi sinyal radio yang terbagi kedalam beberapa band frekuensi sempit untuk mengoperasikan sebuah data besar, kecepatan transmisinya lebih cepat dari standar 802.11b. Teknik ini digunakan pada 802.11a yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dan 802.11g yang
16 bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. 802.11a dan 802.11g mempunyai kecepatan secara teori sebesar 54 Mbps. Frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz yang digunakan oleh standar-standar WLAN merupakan frekuensi ISM (Industrial Scientific and Medical). Frekuensi ini dapat digunakan tanpa dibutuhkan lisensi dari sisi pengguna, tetapi perusahaan yang memproduksi perangkat tersebut harus mensertifikasi produknya agar sesuai dengan aturan. 2.3.4.1 Kecepatan Data Standar 802.11 mendukung kecepatan data 1 Mbps dan 2 Mbps. Dua kecepatan data lainnya diberikan pada standar 802.11b yaitu 5,5 Mbps dan 11Mbps. Untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, 8-chip complementary code keying (CCK) ditetapkan untuk memberikan skema modulasi. Jadi, sebuah AP yang menggunakan standar IEEE 802.11b dapat memberikan empat kecepatan data yang berbeda yaitu 1, 2, 5.5 atau 11 Mbps. Kecepatan data yang lebih tinggi lagi diberikan oleh standar IEEE 802.11g. Lapisan fisik OFDM yang terdapat pada standar IEEE 802.11a dapat memberikan variasi kecepatan data pada 6, 9, 12, 24, 36, 38, 54 Mbps. Kecepatan data akan menurun sesuai dengan jaraknya atau dengan kata lain beberapa user yang terhubung dengan AP yang sama mengkin akan terhubung dengan kecepatan data yang berbeda sesuai dengan kekuatan sinyal yang diterima. Ketika sinyal diterima di wireless clinet tidak kuat terhubung dengan kecepatan 1 Mbps, maka user tidak dapat terhubung dengan AP.
17 2.3.4.2 MAC Layer Semua standar WLAN menggunakan sebuah lapisan MAC (Medium Access Contol) yang umum. Lapisan MAC tersebut menggunakan protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidence (CSMA / CA). Secara sederhana CSMA / CA bekerja sebagai berikut, sebuah terminal yang akan mentransmisikan data mendengarkan pada kanal untuk meyakinkan tidak ada terminal lain yang sedang mengirim data. Jika kondisi tersebut terpenuhi baru kemudian terminal mengirimkan datanya. CSMA / CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang digunakan dalam jaringan Ethernet tidak dapat digunakan pada jaringan WLAN. Ini dapat terjadi karena tidak semua terminal dapat mendengar satu dengan yang lainnya. Jika dua terminal tidak dapat mendengar satu dengan yang lain (hidden terminal problem) dan mereka mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang bersamaan, maka akan terjadi tabrakan (collision). Prosedur RTS-CTS digunakan untuk mengatasi permasalahan Hidden Terminal. Ketika terminal ingin mengirimkan sebuah frame, pertama kali terminal mengirimkan sebuah paket pendek Ready To Send (RTS) dengan diikuti informasi ukuran panjang frame yang akan dikirim. Penerima kemudian menjawab bahwa dia siap dengan mengirimkan sebuah paket pendek Clear To Send (CTS) dan kemudian transmitter mengirimkan frame. Penerima memeriksa Cyclic Redudancy Check (CRC) dari frame dan mengirimkan sebuah paket ACK kepada transmitter jika tidak ada error yang ditemukan. Terminal lainnya mendengar komunikasi ini dan
18 menggunakan panjang paket RTS untuk memperkirakan kapan medium dapat digunakan lagi. 2.3.5 Frekuensi Frekuensi adalah jumlah putaran penuh per detik pada arah arus alternatif. Satuan standar untuk frekuensi adalah Hertz, disingkat Hz. Jika arus mengalami 1 putaran lengkap per detik, maka frekuensinya adalah 1 Hz. Beberapa satuan-satuan frekuensi : 1. Kilohertz (KHz) : 1000 Hz 2. Megahertz (MHz) : 1000000 Hz 3. Gigahertz (GHz) : 1000000000 Hz 4. Terahertz (THz) : 1000000000000 Hz 2.3.5.1 Daya Perangkat Pemamcar (Tx) dan Sensitivitas Perangkat Penerima (Rx) Tx adalah singkatan dari Transmit. Semua radio mempunyai beberapa tingkatan atau daya Tx/transmit yang dihasilkan radio pada interface RF. Daya ini dihitung dari jumlah energi yang diberikan pada bandwith yang telah ditentukan dan biasanya dihitung pada satu atau dua unit : 1. dbm : Daya relatif terhadap daya referensi 1 miliwatt 2. W : Daya linier dengan satuan watt.
19 Rumus untuk mencari dbm : dbm = 10xLog daya, watt 0.001W [ daya, dbm /10dBm] W = 0.001x10 Sedangkan Rx adalah singkatan dari receiver atau penerima. Semua radio juga mempunyai sensitivitas daya tertentu, jika receiver menerima sinyal yang kurang dari yang bisa dideteksi penerima radio tidak akan bisa melihat data, kedaan ini mempunyai satuan dbm atau W. 2.3.6 RF Terminologi Wavelength (panjang gelombang) adalah jarak antara ujung yang sama, pada putaran yang sama. Pada sistem wireless, panjang gelombang biasanya mempunyai satuan meter, sentimeter atau milimeter. Gambar 2.6 Panjang Gelombang
20 Ukuran panjang gelombang berbeda beda tergantung dari frekuensi sinyal. Secara umum lebih tinggi suatu frekuensi maka panjang gelombangnya pun akan semakin pendek. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan rumus berikut : λ = c f C = Kecepatan cahaya (3*10^8) F = Frekuensi pembawa Misalkan panjang gelombang dari 2,4 GHz adalah 12,5 cm. Perhitungan ini sangat penting khususnya pada saat pembuatan antena kaleng, karena idealnya antena kaleng tidak boleh dari 10 panjang gelombang terhadap permukaan pantul terdekat.