KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III DI BPS. NY. K KOTA MOJOKERTO Oleh: DEFIRA AYU RAHAYU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 LISA DWI PRASETYOWATI Subject : Anemia, Ibu Hamil, Mojokerto

ABSTRAK. Angelia Diah Rani A., 2008; Pembimbing I: Dr,dr. Felix Kasim. M.Kes. Pembimbing II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

KONSUMSI SUPLEMEN BESI PADA IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KADAR HEMOGLOBIN CONSUMPTION OF IRON SUPPLEMENTS IN PREGNANT WOM WITH LEVEL OF HEMOGLOBIN LEVEL

PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III TENTANG TABLET Fe DENGAN KADAR Hb DI BPM NY Y DESA BAKALAN KEC. GONDANG KAB. MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fisik maupun mental, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan. perkembangan janin dalam kandungannya (Pinem, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

ABSTRAK. Kata Kunci: prevalensi, anemia, kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah. vii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang. tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

PENYULUHAN TERHADAP MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DI DESA BAKALAN KECAMATAN GONDANG SITI PRAFURIANTINI NIM.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER II & III TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI BPS AC DESA SUMBERSONO KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN Yuliana Dafroyati ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

Bab 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET BESI DAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUARA TEMBESI

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN.

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

EFEK SAMPING KOMSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL DI BPS NY I DESA LANGKAP KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO ISMI EKI NURLAILA

POLA MAKAN DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI MASYARAKAT PESISIR DESA MLANDINGAN KECAMATAN MLANDINGAN KABUPATEN SITUBONDO ANDI IRMATIKA NIM.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

INTISARI. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Tablet Kalsium Laktat. Puskesmas Sungai Jingah. xiii. 1-2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

HUBUNGAN PEMBERIAN SUPLEMEN ZAT BESI DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. Oleh: YURI SHABRINA SUSANI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH LAPORAN AKHIR HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Transkripsi:

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III DI BPS. NY. K KOTA MOJOKERTO Oleh: DEFIRA AYU RAHAYU 11002132 Subject: anemia, ibu hamil, trimester I dan III DESCRIPTION Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan dalam darah. Selama hamil volume darah meningkat 50 % dari 4 ke 6 L, volume plasma meningkat sedikit menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan nilai hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I dan III Di BPS. NY. K Kota Mojokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan rancang bangun deskriptif survey. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I dan III yang berkunjung ke BPS. Ny. K Kota Mojokerto bulan Mei 2014 sebanyak 34 responden. Sampel yang diperoleh sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kejadian anemia pada ibu hamil trimester I sebagian besar ibu hamil mengalami anemia yaitu sebanyak 55,9%, dan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 58,8%. Salah satu faktor penyebab menurunnya kadar Hb pada ibu hamil trimester I dan III adalah pengenceran darah pada ibu hamil untuk membantu meringankan kerja jantung. Oleh karena itu tenaga kesehatan lebih sering memantau kesehatan ibu hamil terutama dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang banyak mengandung zat besi sebagai upaya upaya mencegah terjadinya penuruan kadar HB pada trimester 3 kehamilan melalui pemberian suplemen Fe. ABSTRACT In pregnancy reduction of hemoglobin levels encountered during pregnancy because in pregnancy the need of food substances is increases and the occurance of changes in blood. During pregnancy, blood volume increases 50 % from 4 to 6 L, plasma volume a liitle bit increases so it causes the decreaseing of Hb and hematocrite level. This study aimed to determine the incidence of anemia during first and third trimester of pregnancy in the BPS Mrs "K" Mojokerto. The method used was the descriptive survey design. The population in this study was all pregnant women at first and third trimester who visited the BPS Mrs "K" Mojokerto in May 2014 which as many as 34 respondents. Samples were obtained by 34 respondents using total sampling technique. The results showed that the incidence of anemia in pregnant women in the first trimester most of the pregnant women were anemic as many as 55.9%, and 1

the incidence of anemia in pregnant women in the third trimester the majority of pregnant women did not have anemia as many as 58.8%. One of the factors causing the decrease in hemoglobin levels in first and third trimester pregnant women are the dilution of blood in pregnant women to help ease the work of the heart. Therefore, health professionals should be more often to monitor the health of pregnant women, especially in fulfilling the needs of many nutrients that contain iron as an effort to attempt to prevent deterioration in the levels of HB third trimester of pregnancy through the provision of Fe supplementation Keywords: anemia, pregnant women, first and third trimester Contributor : Sri Wardini P, S.K.M., M.Kes Wiwit Sulistyawati, S.ST., S.KM Date : 6 Juni 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Summary : A. Latar Belakang Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan (Suririnah, 2009). Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah : penambahan volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah merah. Selama hamil volume darah meningkat 50 % dari 4 ke 6 L, volume plasma meningkat sedikit menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan nilai hematokrit. Penurunan ini lebih kecil pada ibu hamil yang mengkonsumsi zat besi. Kenaikan volume darah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan perfusi dari uteroplasenta. Ketidakseimbangan antara kecepatan penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke dalam sirkulasi ibu biasanya memuncak pada trimester kedua (Citra, 2014). Salah satu faktor penyebab menurunnya kadar Hb pada ibu hamil trimester 2 adalah paritas. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung (Citra, 2014). Wanita hamil adalah salah satu yang beresiko mengalami anemia. Berdasarkan data Survey Kesehatan Nasional 2010, angka anemia pada ibu hamil sebesar 40,1 %. Kondisi ini menunjukan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia. Bila diperkirakan pada tahun 2008 2012 prevalensi anemia masih tetap diatas 40%, maka akan terjadi kematian ibu sebanyak 18.000 per tahun yang disebabkan oleh pendarahan setelah melahirkan. Ini kondisi dengan estimitas 3-7 % ibu meninggal karena menderita anemia berat sebesar 20-40 % 2

ibu meninggal karena penyebab anemia tak langsung (Citra, 2014). Di BPS. Ny. K Kota Mojokerto pada tanggal 20 Maret 2014 jumlah ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan diri sebanyak 32 dengan rincian, 13 ibu primipara (40,6%), 18 ibu multipara (56,2%) dan 1 ibu grandemultipara (3,2%). Dari 32 ibu hamil trimester 3 terdapat 11 ibu (34,4%) yang mengalami kenaikan kadar Hb dan 21 ibu (65,6%) yang mengalami penurunan kadar Hb. Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia). Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberikan efek yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 mg /10 ml. Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%- 30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologi hemodilusi untuk membantu mengeringkan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis dan Hb itu akan menjadi 9,5-10 gr% (Citra, 2014). Kehamilan akan memicu perubahan baik secara anatomis, fisiologis, maupun biokimia (Sulistyoningsih, 2011). Kekurangan zat tertentu seperti zat besi menyebabkan terjadinya anemia pada ibu hamil. Jika kekurangan darah, pasokan tersebut akan terganggu. Akibatnya pertumbuhan organ janin terhambat, termasuk otak. Pada trimester pertama, anemia akan meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan pada trimester selanjutnya akan meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur dan gangguan pertumbuhan janin. Dalam proses persalinan, jika ibu kekurangan zat besi dan mengalami anemia, proses persalinan menjadi terganggu terhadap terjadinya perdarahan setelah persalinan (Ayahbunda, 2010). Penambahan asupan besi, baik lewat makanan atau pemberian suplemen, terbukti mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi. Comittee on Maternal Nutrition menganjurkan suplementasi besi selama trimester II dan III, cadangan besi dalam tubuh ibu akan habis pada akhir kehamilan. Untuk menjaga agar stok ini tidak terkuras dan mencegah kekurangan, setiap ibu hamil dianjurkan untuk menelan porsi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan. Oleh karena itu, suplement sebesar 30-60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pasca partum, perlu diberikan setiap hari. Ferrous sulfate 300 mg yang mengandung 60 mg elemen besi (keterserapan 10%) diberikan sebanyak 3 kali sehari. Jika preparat tidak dapat ditoleransi, segera ganti dengan preparat ferrous fumarate atau gluconate. Pengobatan harus diteruskan selama 3 bulan setelah nilai hemoglobin kembali normal, yang bertujuan untuk memperbarui simpanan besi. Respons terhadap pengobatan terpantau melalui perbaikan nilai hemoglobin yang meningkat paling sedikit 0,3 gr/dl/minggu. Pengobatan secara parenteral hanya diindikasikan jika preparat oral tidak dapat ditoleransi (Arisman, 2009). 3

B. Metode Penelitian Rancang bangun penelitian ini menggunakan metode survey yang bersifat deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah tentang kejadian anemia pada ibu hamil trimester I dan III. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I dan III yang berkunjung ke BPS. Ny. K Kota Mojokerto bulan Mei 2014 sebanyak 34 responden. Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang digunakan adalah semua ibu hamil trimester I dan III yang berkunjung BPS. Ny. K Kota Mojokerto bulan Mei 2014 sebanyak 34 orang. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 responden sebagian besar responden mengalami anemia pada trimester I yaitu sebanyak 19 responden (55,9%), sedangkan 14 responden (44,1%) tidak mengalami anemia pada trimester I. Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia). Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberikan efek yaitu konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 mg /10 ml (Citra, 2014). Dalam kehamilan, penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah: penambahan volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah merah (Muthalib, 2008). Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis dan Hb itu akan menjadi 9,5-10 gr% (Citra, 2014). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dimana pada trimester I, sebagian besar responden mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan dianggap fisiologis dengan batasan kadar Hb 11g%, dimana pada orang yang tidak hamil, kadar Hb tersebut tergolong anemia. Namun, masih banyak ibu yang mengalami anemia dengan kadar Hb di bawah 11. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh faktor-faktor yang lain, seperti mual muntah pada awal kehamilan. Mual muntah menyebabkan ibu mengalami gangguan nutrisi jika tidak diimbangi dengan konsumsi makanan yang bergizi, dan ibu hamil trimester I cenderung mengalami penurunan nafsu makan akibat perasaaan tidak nyaman pada perutnya. Faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil antara lain pendidikan, pekerjaan, dan umur ibu. Pendidikan ibu mempengaruhi kemampuan ibu untuk menyerap informasi tentang kehamilan, baik perubahan yang terjadi selama kehamilan, maupun gangguan yang terjadi pada kehamilan dan bagaimana mencegahnya, dalam hal ini adalah anemia. Pekerjaan yang dilakukan ibu juga mempengaruhi manifestasi klinis terjadinya anemia. Aktivitas ibu yang tinggi cenderung dapat memperparah kondisi anemia yang dialami 4

ibu hamil, karena pada tingkat aktivitas yang tinggi sangat diperlukan nutrisi untuk memberikan energi dalam melakukan aktivitas. Pada usia kurang dari 20 tahun cenderung mudah mengalami anemia. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut fungsi reproduksi ibu belum optimal untuk terjadi kehamilan dan persalinan sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik ibu pada saat mengalami kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 responden sebagian besar tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 20 responden (58,8%), dan 14 responden (41,2%) mengalami anemia. Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologi hemodilusi untuk membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis dan Hb itu akan menjadi 9,5-10 gr% (Citra, 2014). Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian dimana pada trimester III sebagian besar ibu hamil sudah tidak mengalami anemia. Hal ini disebabkan pada usia kehamilan tua, ibu cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup karena tidak lagi terjadi emesis. Hemodilusi yang terjadi fisiologis ini dapat tertutupi dengan konsumsi nutrisi yang adekuat sehingga anemia dapat teratasi. Selain itu, dengan perut yang semakin membesar, ibu sudah mulai membatasi aktivitasnya, sehingga nutrisi dapat diserap dengan baik oleh tubuh ibu karena tidak terbuang untuk memberi energi ibu melakukan aktivitas yang tinggi. Responden yang masih mengalami anemia pada trimester III ini dapat disebabkan karena kurangnya konsumsi yang adekuat yang dapat menghindarkan ibu dari anemia seperti sayur hijau, dan buah-buahan yang mengandunng vitamin C yang sangat berguna untuk penyerapan zat besi dalam tubuh ibu sehingga kebutuhan zat besi tetap dapat terpenuhi dan tidak terjadi anemia. Selain itu, ibu tetap melakukan aktivitas sehari-hari pada usia kehamilan tua, sebagian besar karena tuntutan pekerjaan, baik pekerjaan yang dilakukan di luar rumah maupun pekerjaan rumah tangga sehari-hari sehingga banyak nutrisi yang terbuang. E. Simpulan 1. Kejadian anemia pada ibu hamil trimester I di BPS Ny K Kota Mojokerto pada tahun 2014 sebagian besar ibu hamil mengalami anemia yaitu sebanyak 55,9%. 2. Kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di BPS Ny K Kota Mojokerto pada tahun 2014 sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 58,8%. 5

F. REKOMENDASI 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Agar melakukan pengambangan penelitian sehubungan kejadian anemia pada ibu hamil, seperti faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil 2. Bagi Responden Diharapkan responden untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin guna memantau kondisi kesehatan ibu dan janin serta berusaha memenuhi kebutuhan nutrisinya terutama pemenuhan kebutuhan zat besi agar tidak terjadi anemia terutama pada saat persalinan. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan pemantauan kesehatan ibu hamil terutama dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang banyak mengandung zat besi sebagai upaya mencegah terjadinya penuruan kadar HB pada trimester 3 kehamilan melalui pemberian suplemen Fe. ALAMAT KORESPONDENSI Email : defiraayurahayu@yahoo.com No Telp : 082232213787 Alamat : Probolinggo 6