PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk PERIODE 2010 s.

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN NILAI KURS TERHADAP JUMLAH DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode menurut Sugiyono (2007:1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

SKRIPSI OLEH HARRY MAULANA PULUNGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), RETURN ON ASSETS

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

ANALISIS PENGARUH INDEKS DOW JONES, INDEKS NIKKEI 225 DAN INDEKS HANG SENG TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

PENGARUH TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

SKRIPSI OLEH PRAYOGO PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Ekonomi Makro, Return IHSG, Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

ROSIDEARNI TARIGAN NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

Christian, Pengaruh Kurs (USD/IDR), Suku Bunga SBI, Dan Tingkst Inflasi Terhadap Indeks

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP LABA PADA PT BANK SUMUT

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

SKRIPSI OLEH NOVA CRISTINA PANGGABEAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

Transkripsi:

PENGARUH INFLASI DAN KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2014 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh Eliana Sabet Sitorus NIM 1205071031 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh inflasi dan kurs rupiah secara parsial maupun simultan terhadap IHSG pada BEI periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2014. Data penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi dan kurs rupiah berpengaruh rendah terhadap IHSG. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh Adjusted R Square sebesar 35,4% dan sisanya 64,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel bebas, dan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG hal ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh uji t sebesar -1,517 dan nilai signifikan 0,139 sedangkan kurs rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG hal ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh uji t sebesar 4,357 dan nilai signifikan 0,000. Sedangkan inflasi dan kurs rupiah berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap IHSG. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh uji F sebesar 10,601 dan nilai signifikan 0,000 Kata kunci: inflasi, kurs rupiah dan IHSG

ABSTRACT The title of this research is "The Effect of Inflation and Rupiah Against Composite Stock Price Index (CSPI) on the Bursa Efek Indonesia (BEI) in the period January 2012 to December 2014". This study aims to determine how the effects of inflation and the exchange rate partially or simultaneously on Jakarta Composite Index (JCI) in BEI period January 2012 to December 2014. The data of this research is secondary data collected by technical documentation. Analysis of the data used is multiple linear regression and classical assumption. The results showed that the effect of inflation and the exchange rate low against JCI. This is indicated by the results obtained Adjusted R Square of 35.4% and the remaining 64.6% is influenced by other variables outside independent variables, and inflation is a significant negative effect on JCI as shown by the results obtained by -1.517 and t test 0,139 while the value of the rupiah significantly positive and significant impact on JCI as shown by the t test results obtained by 4.357 and 0.000 significant value. While inflation and the exchange rate effect simultaneously and significantly to JCI. This is indicated by the F test results obtained by 10.601 and significant value 0,000 Keywords: inflation, the exchange rate and stock index

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim, Alhamdulillahirabbil alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan di Politeknik Negeri Medan. Pada kesempatan ini, disampaikan ucapan terima kasih atas bantuan, baik moral maupun materil, bimbingan, petunjuk serta semangat dan doa, kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, terutama kepada: 1. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Darwin Sahat Hamonangan Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 3. Parjuangan Pardosi, S.E., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 4. Enny Segarahati Barus, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan. 5. Jasa Ginting, S.E., Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. 6. Drs. Herbet Silalahi, M.kom, Dosen Pendamping yang telah membantu dalam tatacara penulisan Tugas Akhir ini. 7. Drs. Budi Indra Syahdewa, M.Ed.Adm., selaku Wali Kelas BK-6C yang selalu memberikan motivasi kepada seluruh Mahasiswa BK-6C. 8. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan, yang telah banyak memberikan informasi dan pengarahan selama perkuliahan. i

9. Abdul Rahman Sitorus dan Siti Erna Juniati selaku orang tua, Linda Lestari Sitorus, Budi Syahputra Sitorus, Marida Lisnawati Sitorus selaku Kakak dan Abang. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan. 10. Seluruh teman-teman kelas BK-6C. Dengan disadarinya bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya Mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Medan, Agustus 2015 Penulis, Eliana Sabet Sitorus NIM 1205071031 ii

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 6 1.5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... 6 1.5.1. Teknik Pengumpulan Data... 6 1.5.2. Teknik Pengolahan Data... 7 1.6. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Tugas Akhir... 13 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia... 16 2.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia... 18 2.2.1. Visi Bursa Efek Indonesia... 18 2.2.2. Misi Bursa Efek Indonesia... 18 2.3. Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia... 19 2.4. Deskripsi Stuktur Pasar Modal Indonesia... 20 2.5. Produk-Produk Bursa Efek Indonesia... 22 BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Pengertian Inflasi... 29 3.2. Pengertian Nilai Tukar (kurs)... 29 3.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar... 31 3.2.2. Sistem Kurs Mata Uang... 33 3.3. Pengertian Saham... 34 3.3.1. Pengertian IHSG... 35 3.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IHSG... 37 3.3.3. Hubungan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)... 39 iii

3.3.4. Hubungan Nilai Tukar (Kurs) Dollar Amerika/Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)... 40 BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Hasil Pengumpulan Data... 41 4.2. Hasil Pengolahan Data... 42 4.2.1. Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah Terhadap IHSG Di BEI tahun 2012-2014... 43 4.2.1.1. Statistik Deskriptif... 43 4.2.1.2. Uji Asumsi Klasik... 44 4.2.1.3. Koefisien Regresi Linear Berganda... 48 4.2.1.4. Koefisien Determinasi... 49 4.2.1.5. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (uji F)... 50 4.2.1.6. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)... 51 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah Terhadap IHSG Pada BEI tahun 2012-2014... 52 5.1.1. Perkembangan Inflasi Terhadap IHSG Periode Januari 2012-Desember 2014... 52 5.1.2. Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap IHSG Periode Januari 2012- Desember 2014... 53 5.1.3. Analisis Regresi Linear Berganda... 54 5.1.4. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )... 54 5.1.5. Analisis Koefisien Regresi Secara Simultan (uji F)... 54 5.1.6. Analisis Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)... 55 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan... 56 6.2. Saran... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman 1.1. Perkembangan IHSG dari tahun 2012-2014... 2 1.2. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Tugas Akhir Tahun 2015... 13 4.1. Perbandingan Data IHSG, Inflasi dan Kurs Rupiah Tahun 2012-2014... 41 4.2. Statistik Deskriptif... 43 4.3. Hasil Uji Durbin Watson... 46 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas Matrik Korelasi... 47 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance and VIF... 48 4.6. Regresi Linear Berganda... 48 4.7. Output Koefisien Determinasi... 49 4.8. Uji F... 50 4.9. Uji t... 51 v

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Halaman 2.1. Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia... 19 4.1. Hasil Uji Normalitas... 44 4.2. Hasil Uji Heterokedatisitas... 45 5.1. Perkembangan Inflasi Terhadap IHSG Periode Januari 2012-Desember 2014... 52 5.2. Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap IHSG Periode Januari 2012-Desember 2014... 53 vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi investor untuk melakukan investasi di pasar modal khususnya saham, dan akan berdampak terhadap harga pasar saham di bursa. Selain itu krisis ekonomi juga menyebabkan variabelvariabel ekonomi, seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar maupun pertumbuhan ekonomi mengalami perubahan yang cukup tajam. Suku bunga meningkat sampai mencapai angka 68,76% pertahun pada tahun 1998, demikian juga inflasi mencapai angka 77% pertahun (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, 1998). Dilanjutkan tahun 1998 yang merupakan awal runtuhnya perekonomian nasional Indonesia, ditandai dengan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan Indonesia yang mengakibatkan hampir semua kegiatan ekonomi terganggu. Inflasi sangat tinggi, tingkat suku bunga simpanan yang mencapai 70% dan depresiasi nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dollar AS sebesar 500%. Dampak lain dari menurunnya kepercayaan masyarakat berimbas sampai ke pasar modal. Hargaharga saham menurun secara tajam sehingga menimbulkan kerugian yang cukup signifikan bagi investor. Proses globalisasi akhir-akhir ini, menyebabkan sebagian besar negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peran penting dan strategis bagi ketahanan ekonomi suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makro ekonomi secara umum. Untuk melihat perkembangan pasar modal Indonesia salah satu indikator yang sering digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merupakan 1

2 salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Indikator pasar modal ini dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan indikatorindikator makro yang ada. Seiring dengan indikator pasar modal, indikator ekonomi makro juga bersifat fluktuatif. Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2012 hingga tahun 2014 terjadi fluktuasi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetapi cenderung mengalami kenaikan. Adapun perkembangan IHSG tahun 2012-2014 dapat terlihat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Perkembangan IHSG dari tahun 2012-2014 TAHUN IHSG 2012 4.316,69 2013 4.274,18 2014 5.226,95 Sumber :http://finance.yahoo.com/q/hp?s=^jkse+historical+prices Adanya krisis ekonomi global yang diawali pada tanggal 15 September 2008 yang memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi pasar modal Indonesia. Krisis ekonomi global yang lebih populer disebut krisis ekonomi keuangan yang terjadi di Amerika jelas-jelas memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi sebagian besar negara termasuk negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar tujuan ekspor Indonesia adalah pasar Amerika dan tentu saja hal ini sangat mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian di Indonesia. Salah satu dampak yang paling berpengaruh dari krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika adalah nilai tukar rupiah yang semakin terdepresiasi terhadap dollar Amerika, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semakin merosot, dan tentu saja kegiatan ekspor Indonesia yang terganjal dan terhambat akibat berkurangnya permintaan dari pasar Amerika itu sendiri. Selain itu penutupan selama beberapa hari serta penghentian sementara

3 perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu dampak yang paling nyata dan pertama kalinya sepanjang sejarah, yang tentunya dapat merefleksikan betapa besar dampak dari permasalahan yang bersifat global ini (Deddy Azhar Mauliano, 2009: 2). Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu, pasar modal juga merupakan representasi untuk menilai kondisi perusahaan di suatu negara, karena hampir semua industri di suatu negara terwakili oleh pasar modal. Pasar modal yang mengalami peningkatan (bullish) atau mengalami penurunan (bearish) terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat dan tercermin melalui suatu pergerakan indeks atau lebih dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Mauliano, 2009: 2). IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal. Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) dan faktor yang berasal dari dalam

4 negeri (internal). Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari indeks bursa asing negara lain (Dow Jones, Hang Seng, Nikkei, dan lain-lain), tren perubahan harga minyak dunia, tren harga emas dunia, sentimen pasar luar negeri, dan lain sebagainya, sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar atau kurs di suatu negara terhadap negara lain, tingkat suku bunga, inflasi yang terjadi di negara tersebut, kondisi sosial dan politik suatu negara, jumlah uang beredar dan lain sebagainya. Pada umumnya bursa memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja bursa efek lainnya adalah bursa efek yang tergolong maju seperti bursa Amerika, Jepang, Inggris, dan sebagainya. Selain itu bursa efek yang berada dalam satu kawasan juga dapat mempengaruhi karena letak geografisnya yang saling berdekatan seperti, Indeks STI di Singapura, Nikkei di Jepang, Hang Seng di Hong Kong, Kospi di Korea Selatan, KLSE di Malaysia, dan lain sebagainya. Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya kenaikan harga produk secara keseluruhan, sehingga menaikkan pendapatan dan biaya perusahaan. Menurut Dedy Pratikno (2009: 7), inflasi adalah keadaan di mana terjadi kelebihan permintaan (excess demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan. Inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat). Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor produksi serta produk nasional. Kenaikan biaya produksi yang lebih besar dari pada kenaikan harga akan mengakibatkan keuntungan investor dan return investasi menurun sehingga investasi kurang menarik akibatnya harga saham akan menurun. Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan bulan Agustus tahun 2012 yaitu tingkat inflasi sebesar 4,6%, nilai kurs rupiah sebesar Rp 9.457,05 dan total IHSG sebesar Rp 4.142,34, dan begitu juga pada Agustus tahun 2013 yaitu tingkat inflasi sebesar 8,9%, nilai kurs rupiah sebesar Rp 10.589,12 dan total IHSG sebesar Rp 4.195,09. Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa setiap terjadi kenaikan inflasi, maka IHSG selalu mengalami penurunan.

5 Penelitian tentang hubungan inflasi dan harga saham yang ada di Indonesia sebagian besar menggunakan inflasi dan return saham sebagai salah satu variabel dalam penelitian mereka. Menurut Wijaya (2013: 1), yang meneliti tentang pengaruh fundamental ekonomi makro terhadap IHSG, dimana faktor fundamental ekonomi makro yang digunakan adalah inflasi, suku bunga, nilai tukar dan jumlah uang beredar. Dalam penelitian ini dikemukakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG. Berdasarkan uraian diatas maka judul Tugas Akhir ini adalah: Pengaruh Inflasi dan Kurs Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagaimanakah pengaruh inflasi dan kurs rupiah terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014? 2) Apakah inflasi dan kurs rupiah berpengaruh secara parsial terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014? 3) Apakah inflasi dan kurs rupiah berpengaruh secara simultan terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan kurs rupiah terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. 2) Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan kurs rupiah secara parsial terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. 3) Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan kurs rupiah secara simultan terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014.

6 1.4. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Sebagai bahan kajian dalam Ilmu Manajemen Keuangan khususnya mengenai perilaku harga saham. 2) Menjadi bahan pertimbangan dan referensi bagi para manajer keuangan dan calon investor dalam melihat kondisi pasar modal yang sedang dihadapi terkait dengan pengambilan keputusan yang menyangkut dengan harga saham. 3) Memperluas pemahaman dan pandangan Mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang terdapat pada dunia kerja khususnya di pasar modal. 1.5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.5.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang akan dibahas dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah teknik dokumenter. Teknik dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian tersebut (Margono, 2010: 181). 1) Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penyusunan Tugas Akhir ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan dan dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika (Sanusi, 2011: 104). Jenis data kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah data inflasi, kurs rupiah dan IHSG di BEI tahun 2012-2014. 2) Sumber Data Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi, 2011: 104). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

7 tentang inflasi, kurs rupiah dan IHSG yang diperoleh dari situs Bank Indonesia (BI) yaitu www.bi.go.id dan Jakarta Stock Exchange (JKSE) yaitu www.finance.yahoo.com. 3) Populasi dan Sampel (1) Populasi Populasi merupakan kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan (Sanusi, 2011: 87). Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut dari masalah yang diteliti dan semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif, maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas, yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh data IHSG yang tercatat dalam BEI atau seluruh perusahaan yang telah go public dan seluruh data inflasi dan kurs rupiah yang tercatat dalam BI. (2) Sampel Menurut Sanusi (2011: 87) sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel data dalam penelitian ini berupa harga saham yang tercermin dari IHSG yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia periode Januari 2012 hingga Desember 2014 serta data inflasi dan kurs yang dikeluarkan oleh BI periode Januari 2012 hingga Desember 2014. 1.5.2. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan untuk menjawab perumusan masalah diatas adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum, yang termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data dengan tabel, grafik, diagram lingkaran, perhitungan modus, median, mean, persentase, dan standar deviasi (Sanusi, 2011: 116). Tahap ini dilakukan dengan cara data-data statistik yang dikumpulkan

8 dibuat dalam bentuk tabulasi, yaitu menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat meringkas semua data yang akan dianalisis. Setelah data diperoleh dari situs www.bi.go.id dan www.finance.yahoo.com selanjutnya akan ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara inflasi, dan kurs (USD/IDR) terhadap IHSG. Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) Versi 22. 1) Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas (Sanusi, 2011: 134). Dengan demikian, regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y = IHSG X 1 X 2 a b 1, b 2 e = inflasi = kurs rupiah terhadap dollar Amerika = konstanta = koefisien regresi = variabel pengganggu 2) Uji Asumsi Klasik Pengujian terhadap asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi tersebut baik atau tidak, jika digunakan untuk melakukan penaksiran. Suatu model dikatakan baik apabila bersifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), yaitu memenuhi asumsi klasik atau terhindar dari masalah-masalah

9 heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan uji terhadap asumsi klasik, apakah terjadi penyimpanganpenyimpangan atau tidak, agar model penelitian ini layak untuk digunakan, yaitu sebagai berikut: (1) Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali (2013: 163). Dasar pengambilan keputusan dalam mendeteksi normalitas adalah sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (2) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139) Pada penelitian ini untuk menguji terjadinya heteroskedastisitas atau tidak dengan menggunakan analisis grafis. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam scatterplot antara variable dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis grafik untuk mengambil keputusan dalam menguji heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139) yaitu: 1) jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas.

10 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadinya heteroskedastisitas. (3) Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013: 110). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson (d). Hasil perhitungan Durbin-Watson (d) dibandingan dengan nilai d tabel pada α = 0,05. Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas (d U ), dan nilai batas bawah (d L ) untuk berbagai nilai n dan k (Priyatno, 2012: 94) yaitu: Jika: a) d < d L atau d > 4 d L maka terjadi autokorelasi positif b) d terletak antara d U dan 4 d U maka tidak ada autokorelasi c) d terletak antara d L dan d U atau diantara 4 d U dan 4 d L maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. (4) Uji multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013: 105). Menurut Ghozali (2013: 105), untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

11 1) Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3) Mutikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, maka menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Mutikolinearitas terjadi bila nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1. 3) Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 R 2 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dalam proses mendapatkan nilai R 2 yang tinggi adalah baik, tetapi jika nilai R 2 rendah tidak berarti model regresi jelek (Ghozali, 2013: 97). 4) Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013: 98). Hipotesis yang digunakan yaitu: Ho : b1 = b2 =..= bi = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

12 Ha : b 1 b 2 b k 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Nilai F hitung dicari dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel yang tersedia pada α = 0,05; df =k; (n k 1). Maka dapat diambil keputusan sebagai berikut (Priyatno, 2012: 89) yaitu: 1) Jika F hitung F tabel ; maka H 0 diterima 2) Jika F hitung > F tabel ; maka H 0 ditolak atau 3) Nilai P r α = 0,05; maka H 0 diterima 4) Nilai P r < α = 0,05; maka H 0 ditolak 5) Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel independen (Inflasi dan kurs rupiah) terhadap IHSG di BEI untuk periode Januari 2012 hingga Desember 2014. Pada tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi dengan pengujian yang digunakan (Priyatno, 2012: 90-91) adalah sebagai berikut: 1) Pengujian koefisien variabel inflasi (X 1 ) (1) H 0 :Inflasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap IHSG (2) H a :Inflasi secara parsial berpengaruh terhadap IHSG 2) Mengambil keputusan: (1) Jika -t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima (2) Jika -t hitung -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak 3) Tingkat signifikansi (1) Jika signifikansi >0.05, maka H 0 diterima (2) Jika signifikansi <0.05, maka H 0 ditolak

13 1) Pengujian koefisien variabel kurs rupiah (X 2 ) (1) H 0 :Kurs rupiah secara parsial tidak berpengaruh terhadap IHSG (2) H a :Kurs rupiah secara parsial berpengaruh terhadap IHSG 2) Mengambil keputusan: (1) Jika -t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima (2) Jika -t hitung -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak 3) Tingkat signifikansi (3) Jika signifikansi >0.05, maka H 0 diterima (4) Jika signifikansi <0.05, maka H 0 ditolak 1.6. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Tugas Akhir Jadwal kegiatan penelitian dan penulisan Tugas Akhir yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: No Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir tahun 2015 Nama kegiatan 1 Persiapan TA 2 Pengumulan Data 3 Tabulasi dan analisa data 4 Konsultasi pada pembimbing 5 Sidang tugas akhir 6 Pelaporan pemberian tugas akhir 7 Pengadaan laporan Sumber: Pedoman Tugas Akhir tahun 2015 Mei Juni Juli Agustus Minggu Ke Minggu ke Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

14 Keterangan: a. Tahap Persiapan Persiapan didalam mengerjakan Tugas Akhir ini adalah dengan mempersiapkan judul Tugas Akhir. b. Tahap Pengumpulan Data Tahapan ini meliputi usaha mengumpulkan data, baik data primer maupun sekunder untuk penyelesaian Tugas Akhir ini. c. Tahap Tabulasi dan Analisa Data Data yang diperoleh ditabulasikan dan kemudian diadakan pengolahan data sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan. d. Tahap Menyusun Konsep Tugas Akhir Setelah data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisa, lalu disusun konsep Tugas Akhir sesuai dengan pedoman penulisan Tugas Akhir yang berlaku yaitu Pedoman Tugas Akhir 2015. e. Tahap Konsultasi Pada Pembimbing Dalam hal ini, penulis melakukan konsultasi dan mendapatkan pengarahan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping. f. Tahap Sidang Tugas Akhir Tahap sidang Tugas Akhir, dimana isi dan pembahasan Tugas Akhir ini akan dipersentasikan di hadapan Dosen Penguji. g. Tahap Perbaikan Tugas Akhir Setelah dilakukan sidang Tugas Akhir, maka ditemukan kesalahan-kesalahan, kemudian akan dilakukan perbaikan terhadap Tugas Akhir ini.

15 h. Tahap Penggandaan Tugas Akhir Tugas Akhir ini akan digandakan sebanyak 7 eksemplar setelah dilakukan perbaikan Tugas Akhir.