I. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan

dokumen-dokumen yang mirip
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola anugerahnya sumberdaya perikanan dan kelautan. Sebagai

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG. 2.1 Profil Singkat Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Semarang

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KATA PENGANTAR. Semoga upaya kita sekalian dapat membawa manfaat dan hasil yang lebih baik dalam menunjang pembangunan Provinsi Jawa Timur.

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG

BAB I. PENDAHULUAN...

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

GUBERNUR SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

Kiat Kiat Jurus Jitu Pengembangan Minapolitan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Sumatera Barat sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan terkemuka di Pulau Sumatera tahun 2015.

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena termasuk dalam Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Namun

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Renstra BKP5K Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito

BAB II RENCANA STRATEJIK

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

4/3/2017 PEMBANGUNAN PERIKANAN & KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

BAB.III AKUNTABILITAS KINERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan. Rencana Kerja Tahun 2014

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

RANCANGAN RENCANA KERJA PERUBAHAN (RENJA-P) TAHUN 2016

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 14 TAHUN 2001 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

BAB II DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA. Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 18 REVITALISASI PERTANIAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pembentukan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 (tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 08 tahun 2008 (tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Povinsi Kalimantan Selatan). B. Struktur Organisasi Berikut ini adalah Struktur organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Povinsi Kalimantan Selatan (bagan terlampir) : I. Kepala Dinas II. Sekretariat Ø Sub Bagian Program Ø Sub Bagian Keuangan Ø Sub Bagian Umum dan Kepegawaian III. Bidang Bina Perikanan Budidaya Ø Seksi Pembudidayaan Ø Seksi Pengembangan Teknologi dan Perbenihan 1

Ø Seksi Kesehatan Ikan dan Sarana Produksi IV. Bidang Bina Perikanan Tangkap Ø Seksi Sumberdaya Ikan Ø Seksi Sarana dan Prasarana Penangkapan Ø Seksi Pengembangan Teknologi Penangkapan V. Bidang Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Ø Seksi Pengolahan dan Mutu Hasil Perikanan Ø Seksi Pemasaran dan Promosi Hasil Perikanan Ø Seksi Usaha dan Investasi VI. Bidang Pesisir, Kelautan dan Pulau-pulau Kecil Ø Seksi Konservasi dan Pulau-pulau Kecil Ø Seksi Pengelolaan dan Pengembangan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Ø Seksi Pemberdayaan Lingkungan dan Masyarakat Pesisir dan Laut VII. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Ø Seksi Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Ø Seksi Penegakan Hukum Ø Seksi Sarana dan Prasarana Pengawasan VIII. Kelompok Fungsional Ø Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ø Pengawas Perikanan Bidang Budidaya 2

Ø Pengawas Perikanan Mutu Hasil Pengolahan Ø Pengawas Benih Ikan Ø Penyuluh Perikanan Ø Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Povinsi Kalimantan Selatan juga ditunjang oleh 5 Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD), yang terdiri dari : a. Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Banjarbaru b. Balai Benih dan Induk Ikan Air Tawar (BBIIAT) Karang Intan c. Pelabuhan Perikanan (PP) Banjarmasin d. Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kotabaru e. Pelabuhan Perikanan (PP) Muara Kintap SDM Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan terdiri atas 171 personil, dimana 78 orang ditempatkan di Dinas, 32 orang di PP Banjarmasin, 21 orang di BBIIAT Karang Intan, 19 orang di LPPMHP Banjarbaru, 9 orang di PP Muara Kintap dan 12 orang di BBIP Kotabaru. 1. Jenis Pelayanan a. Perijinan Usaha Perikanan, yang merupakan pemberian ijin usaha bidang perikanan, meliputi bidang usaha budidaya, penangkapan, perbenihan, mutu dan perusahaan 3

b. Fasilitasi prasarana penangkapan, yang meliputi sarana tambat labuh, pendaratan ikan c. Pembinaan dan pelayanan teknis kegiatan perikanan bagi pembudidaya, nelayan, pengolah, pedagang, perusahaan, dan kelompok masyarakat lainnya. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi Adapun tugas pokok Dinas Perikanan dan Kelautan Povinsi Kalimantan Selatan (Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan nomor 43 tahun 2008), yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang perikanan dan kelautan, sesuai dengan azas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Uraian tugas tersebut dijabarkan sebagaimana berikut dibawah ini : a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan dan kelautan. c. Merumuskan dan kebijakan operasional, membina, mengatur, fasilitasi pengembangan perikanan budidaya. d. Merumuskan dan kebijakan operasional, membina, mengatur, fasilitasi pengembangan perikanan tangkap. 4

e. Merumuskan dan kebijakan operasional, membina, mengatur, fasilitasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. f. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, memfasilitasi pengelolaan konservasi pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil. g. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, serta mengkoordinasikan pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil. h. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur, pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan. i. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan unit pelaksana teknis. j. Mengelola kegiatan kesekretariatan. k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perikanan dan kelautan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 5

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan dan kelautan. c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pengembangan perikanan budidaya. d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi dan pengembangan perikanan tangkap. e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. f. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, fasilitasi konservasi, pengembangan dan pemberdayaan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil. g. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan. h. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis. i. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan. C. Aspek Strategis Organisasi Adapun isu strategis dan permasalahan utama yang dihadapi dalam menjalankan fungsinya adalah sebagai berikut. 6

1. Antisipasi yang cepat dan tepat sangat diperlukan dalam menghadapi arus globalisasi dan pasar bebas dimana meningkatnya persaingan disegala bidang, termasuk dalam sektor perikanan dan kelautan. 2. Pelaksanaan otonomi daerah masih memerlukan waktu dalam aplikasinya secara baik dan benar 3. Makin meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat (termasuk kebutuhan akan ikan) seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di provinsi Kalimantan Selatan. 4. Belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan di provinsi Kalimantan Selatan. 5. Dampak pertumbuhan pembangunan yang pesat terhadap keseimbangan, kualitas dan kelestarian lingkungan serta luasan lahan 7

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun 2011-2015 Rencana pembangunan jangka menengah pembangunan perikanan dan kelautan Propinsi Kalimantan Selatan tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011 2015. Pada Rencana Strategis tersebut disajikan tentang visi, misi, tujuan, sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran. 1. Visi Perikanan dan Kelautan Maju dan Sejahtera, dengan makna : v Maju Perikanan dan kelautan yang mampu memanfaatkan sumberdaya secara efisien, efektif berbasis teknologi. 8

Mampu mengatasi masalah yang terus berkembang serta mengubah tantangan menjadi peluang. v Sejahtera Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan perikanan sepenuhnya ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat perikanan, terutama pembudidaya, nelayan, pedagang, pengolah skala kecil dan menengah. Sektor perikanan dan kelautan merupakan sumber kehidupan dan penghidupan yang layak dan prospektif sebagai usaha dalam skala bisnis. 2. Misi Mengembangkan ekonomi perikanan dan kelautan dan meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, dengan makna : Makna Misi v Dengan segenap kekuatan potensi dan peluang sumberdaya yang dimiliki, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi, diharapkan pembangunan sektor perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan mampu berperanan penting serta menunjukkan hasil kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah maupun nasional, khususnya untuk meningkatkan 9

pendapatan masyarakat perikanan serta pengembangan ekonomi rakyat. v Degradasi kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan permasalahan yang perlu diatasi, penyebabnya bukan hanya dari sektor perikanan sendiri, tetapi juga ada sektor lain, baik yang legal maupun illegal. Oleh karena itu menjaganya perlu terus dilakukan upaya pengendalian, pengawasan, recovery dan tindakan preventif lainnya. 3. Tujuan a. Meningkatkan produksi hasil perikanan. b. Peningkatan penyerapan tenaga kerja. c. Meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. d. Meningkatkan volume perdagangan. e. Meningkatkan PDRB dan pertumbuhan ekonomi. f. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan. g. Meningkatkan area usaha perikanan. h. Meningkatkan stock sumberdaya ikan di perairan. i. Meningkatkan kawasan konservasi perikanan. 4. Sasaran Indikator sasaran pembangunan perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan tahun 2011-2015 dapat disajikan sebagai berikut: 1 0

Tabel 1. Sasaran Rencana Strategis Tahun 2011 2015 URAIAN SASARAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 PRODUKSI (Ton) 258.592 300.832 368.853 474.400 507.799 PENANGKAPAN 181.451 184.684 188.133 191.568 196.684 Perairan laut 117.866 120.225 122.627 125.080 128.821 Perairan umum 63.585 64.459 65.506 66.488 67.863 BUDIDAYA 77.141 116.148 180.720 282.832 311.115 Air tawar 63.610 100.210 160.610 257.210 282.931 Laut 1.231 1.538 3.050 4.062 4.468 Payau 12.300 14.400 17.060 21.560 23.716 PERDAGANGAN Volume ekspor (Ton) 2.142 2.185 2.229 2.273 2.319 Nilai (US $ 000) 20.349 20.756 21.171 21.595 22.026 Volume antar pulau (Ton) 20.400 20.808 21.224 21.649 22.082 Nilai (Rp 000) 193.800 197.676 201.630 205.662 209.775 KONSUMSI/KAPITA (KG) 37,5 37,8 38,1 38,4 38,7 5. Kebijakan a. Menumbuh kembangkan perikanan budidaya berbasis masyarakat, ramah lingkungan dan berlandaskan IPTEK, melalui: 1) Peningkatan kualitas SDM 2) Peningkatan kemampuan usaha pembudidaya 3) Pengembangan prasarana budidaya 4) Pengembangan teknologi 5) Pengembangan perikanan rawa 6) Pengembangan ikan lokal 7) Pengembangan komoditas unggul 8) Pengembangan perbenihan unggul 9) Pengendalian hama dan penyakit ikan 1 1

10) Pengembangan pakan alternative b. Mengembangkan perikanan penangkapan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan, melalui: 1) Peningkatan kualitas SDM 2) Peningkatan kemampuan usaha penangkapan 3) Pengembangan sarana penangkapan 4) Pengembangan prasarana penangkapan 5) Pengembangan teknologi penangkapan 6) Penerapan alat bantu penangkapan 7) Peningkatan daya jangkau area penangkapan. c. Memperluas jaringan pasar, serta meningkatkan mutu dan diversifikasi produk olahan, melalui: 1) Peningkatan kualitas SDM 2) Peningkatan kemampuan usaha pengolahan 3) Pengembangan prasarana pengolahan 4) Pengembangan teknologi pengolahan 5) Meningkatkan higienitas dan mutu hasil olahan 6) Pengembangan kemitraan 7) Peningkatan jaringan kerjasama antar daerah 8) Pengembangan prasarana pasar ikan. 1 2

d. Meningkatkan kelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan, melalui: 1) Pengembangan wawasan SDM mengenai kelestarian 2) Meminimalisasi illegal fishing 3) Revitalisasi program reservaat (suaka perikanan) 4) Koordinasi lintas sektoral pergerakan hukum 5) Pengembangan sistem pengawasan oleh masyarakat. e. Pengelolaan dan penataan wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil, melalui: 1) Rehabilitasi kawasan ekosistem laut (mangrove dan terumbu karang) 2) Pembinaan ekonomi masyarakat pesisir 3) Pengembangan kawasan konservasi laut daerah 4) Pengembangan kualitas SDM. f. Penyusunan program perencanaan yang efisien dan efektif, melalui: 1) Monitoring, evaluasi dan pelaporan 2) Inventarisasi/identifikasi dan penyusunan rencana kegiatan 3) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan antar sektor dan wilayah 4) Mengembangkan dan meningkatkan statistik perikanan dan kelautan 1 3

6. Program Kebijakan strategis di atas dalam implementasinya dijabarkan dalam program untuk jangka waktu lima tahun ke depan (2011 2015). Beberapa program yang menjadi prioritas yaitu: 1. Program Pengembangan Perikanan Budidaya Merupakan program yang menangani semua yang berkaitan dengan kegiatan budidaya, mulai dari perbenihan, pembesaran, prasarana, pengendalian hama dan penyakit dan lain sebagainya. Melalui program ini, diharapkan budidaya perikanan di Kalimantan Selatan akan berkembang sesuai dengan potensi teknis yang dimilikinya. Pembudidaya kecil dan menengah merupakan objek utama.peningkatan produktifitas yang selanjutnya meningkatkan produksi dan pendapatan adalah hal pokok yang ingin dicapai. 2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program perikanan tangkap lebih dititikberatkan pada upaya penangkapan yang terkendali di perairan laut dan perairan umum.untuk perairan laut diarahkan kepada peningkatan daya jangkau penangkapan, untuk menghindari overfishing di wilayah pesisir. 1 4

Peningkatan produktifitas dan produksi merupakan sasaran utama, melalui upaya modernisasi, sarana penangkapan, pengembangan prasarana pelabuhan, penerapan IPTEK, penggunaan alat bantu, peningkatan kemampuan usaha dan lain-lain. 3. Program Pengembangan Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan Program ini berorientasi kepada hasil produk hasil olahan dan pemasaran. Program diarahkan untuk memperluas jaringan pasar, peningkatan mutu produk olahan dan diversifikasinya. Promosi dan publikasi merupakan ciri tersendiri dari program ini, yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi dan investasi dalam rangka memanfaatkan peluang usaha dibidang perikanan dan kelautan. 4. Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Merupakan program yang berorientasi kepada kelestarian sumberdaya perairan dan perikanan.kelestarian sumberdaya ini harus selalu terjaga, agar perannya sebagai penyangga 1 5

keseimbangan ekosistem sebagai sumber kehidupan dan penghidupan dan berlangsung secara kontinyu. Melalui program ini, selalu dupayakan meminimalisasi eksploitasi sumberdaya perikanan yang tidak berwawasan lingkungan, yakni penangkapan dengan cara/bahan terlarang, penangkapan ikan muda, penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dosis teknis (budidaya) dan lain sebagainya. 5. Program Program Pengembangan Kelautan, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Program ini secara khusus menangani wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Namun untuk pembinaan yang bersifat teknis perikanan diakomodir oleh program yang lainnya (budidaya, penangkapan, pengawasan dan pengendalian, serta pemasaran dan pengolahan hasil perikanan). Melalui program ini diharapkan tertatanya pemanfaatan ruang, lingkungan pembinaan nelayan, meningkatkan jiwa bahari, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan terwujudnya Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD). 6. Program Perencanaan yang Efisien dan Efektif Program ini bersifat administratif dan kompilatif, namun perannya sangat penting dan strategis dalam menunjang 1 6

keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan program-program lainnya. Program perencanaan akan menjembatani keterkaitan antar program, baik secara internal maupun lintas sektor dan lintas wilayah, sehingga implementasi pelaksanaan program dapat dilakukan secara terarah, efisien dan efektif yang pada gilirannya akan mampu mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Penyusunan program perencanaan dilakukan secara berkala. Program perencanaan jangka pendek berupa program tahunan dan jangka menengah berupa Rencana Strategis (Renstra) dalam kurun waktu 5 tahun. Penyusunan program merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pendataan, evaluasi, pelaporan, penyusunan rencana program dan beberapa faktor penunjang. B. Rencana Kerja 1 7

Rencana kerja tahun 2013 Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : Tabel 2. Rencana Kerja Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Meningkatnya produksi hasil a Produksi penangkapan 188.133 Ton perikanan b Produksi budidaya 180.720 Ton Meningkatnya kualitas SDM a SDM Penangkapan 525 orang b SDM Budidaya 550 orang Meningkatnya penyerapan a Nelayan 124.000 orang tenaga kerja b Pembudidaya 26.297 orang Meningkatnya konsumsi a Konsumsi/Kapita 38,1 kg ikan masyarakat Meningkatnya volume a Ekspor perdagangan - Volume 2.229 ton - Nilai 21.171 US $ 000 b Antar Pulau - Volume 21.224 ton Rp - Nilai 201.630 (juta) Meningkatnya PDRB dan a PDRB harga berlaku 2.300.284 Rp Juta pertumbuhan ekonomi b PDRB konstan (2000) 1.281.303 Rp Juta c Kontribusi PDRB terhadap 3,80 % Kalsel Meningkatnya pertumbuhan a Ekonomi perikanan 4,48 % ekonomi 1 8

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Meningkatnya sarana dan a Pelabuhan/pangkalan 16 buah prasarana perikanan dan pendaratan ikan kelautan b Balai benih ikan 15 buah c Saluran tambak 6 buah d Reservaat 7 buah e Pasar ikan higienis/bersih 7 buah f Laboratorium perikanan 1 buah g Unit pengolahan hasil 3 buah perikanan Meningkatnya area usaha a Budidaya laut 705 Ha perikanan b Budidaya payau 5.063 Ha c Budidaya air tawar 1.810 Ha - Kolam 1.774 Ha - Karamba 5 Ha - Sawah 26 Ha - Jala apung 4,5 Ha 1 9

C. Penetapan Kinerja Tabel 3 dibawah ini adalah tabel Penetapan Kinerja (PK) tahun 2013 yang disusun berdasarkan dari Rencana Kerja. Dokumen PK ditandatangani oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan dan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (terlampir). Tabel 3. Penetapan Kinerja Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Meningkatnya produksi hasil a Produksi penangkapan 188.133 Ton perikanan b Produksi budidaya 180.720 Ton Meningkatnya kualitas SDM a SDM Penangkapan 525 orang b SDM Budidaya 550 orang Meningkatnya penyerapan a Nelayan 124.000 orang tenaga kerja b Pembudidaya 26.297 orang Meningkatnya konsumsi a Konsumsi/Kapita 38,1 kg ikan masyarakat Meningkatnya volume a Ekspor perdagangan - Volume 2.229 ton - Nilai 21.171 US $ 000 b Antar Pulau - Volume 21.224 ton Rp - Nilai 201.630 (juta) 2 0

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Meningkatnya PDRB dan a PDRB harga berlaku 2.300.284 Rp Juta pertumbuhan ekonomi b PDRB konstan (2000) 1.281.303 Rp Juta c Kontribusi PDRB terhadap 3,80 % Kalsel Meningkatnya pertumbuhan a Ekonomi perikanan 4,48 % ekonomi Meningkatnya sarana dan a Pelabuhan/pangkalan 16 buah prasarana perikanan dan pendaratan ikan kelautan b Balai benih ikan 15 buah c Saluran tambak 6 buah d Reservaat 7 buah e Pasar ikan higienis/bersih 7 buah f Laboratorium perikanan 1 buah g Unit pengolahan hasil 3 buah perikanan Meningkatnya area usaha a Budidaya laut 705 Ha perikanan b Budidaya payau 5.063 Ha c Budidaya air tawar 1.810 Ha - Kolam 1.774 Ha - Karamba 5 Ha - Sawah 26 Ha - Jala apung 4,5 Ha 2 1

III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 A. Pengukuran Pencapaian Sasaran Pengukuran pencapaian sasaran kinerja Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut (tabel 4) : Tabel 4. Pengukuran Kinerja 2 2

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Realisasi Satuan % Meningkatnya produksi a Produksi penangkapan 188.133 202.371 Ton 107,57 hasil perikanan b Produksi budidaya 180.720 97.588 Ton 54,00 Meningkatnya kualitas a SDM Penangkapan 525 480 orang 91,43 SDM b SDM Budidaya 550 710 orang 129,09 Meningkatnya a Nelayan 124.000 226.500 orang 182,66 penyerapan tenaga kerja b Pembudidaya 26.297 24.575 orang 93,45 Meningkatnya konsumsi ikan masyarakat a Konsumsi/Kapita 38,1 44,8 kg 117,59 Meningkatnya volume perdagangan a Ekspor - Volume - Nilai b Antar Pulau - Volume - Nilai 2.229 1.437 ton 64,47 21.171 9.782 US $ (000) 46,20 21.224 13.365 ton 62,97 201.630 467.899 Rp (juta) 232,06 Meningkatnya PDRB dan a PDRB harga berlaku 2.300.284 2.223.428 Rp Juta 96,66 pertumbuhan ekonomi b PDRB konstan (2000) 1.281.303 1.186.123 Rp Juta 92,57 c Kontribusi PDRB 3,80 3,60 % 94,74 terhadap Kalsel Meningkatnya a Ekonomi perikanan 3,80 3,60 % 94,74 pertumbuhan ekonomi 2 3

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Target Realisasi Satuan % Meningkatnya sarana a Pelabuhan/pangkalan 16 14 buah 87,50 dan prasarana perikanan pendaratan ikan dan kelautan b Balai benih ikan 15 14 buah 93,33 c Saluran tambak 6 5 buah 83,33 d Reservaat 7 7 buah 100,00 e Pasar ikan higienis/ 7 15 buah 214,29 bersih f Laboratorium 1 1 buah 100,00 perikanan g Unit pengolahan hasil 3 7 buah 233,33 perikanan Meningkatnya area a Budidaya laut 705 123 Ha 17,48 usaha perikanan b Budidaya payau 5.063 16.714 Ha 330,12 c Budidaya air tawar 1.810 1.607 Ha 88,82 - Kolam 1.774 1.381 Ha 77,85 - Karamba 5 10 Ha 192,00 - Sawah 26 211 Ha 813,08 - Jala apung 4,5 5,2 Ha 115,56 Dari target kinerja yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2013 terdapat beberapa sasaran strategis yang dapat dicapai sesuai target, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Namun ada pula beberapa sasaran strategis yang tidak dapat terealisasi memenuhi target. Beberapa sasaran strategis yang tidak mencapai target yaitu produksi ikan budidaya yang hanya 54%, area usaha budidaya laut 17,48%, dan budidaya air kolam 77,85%. 2 4

Produksi ikan budidaya tidak dapat mencapai target disebabkan faktor yaitu: Pembudidaya rumput laut tidak melakukan produksi, karena diduga penurunan kualitas air. Produksi tambak sangat menurun, disebabkan karena penurunan areal sebagai akibat dari penurunan kualitas air. Desa sampel statistik beralih fungsi, sehingga data yang dapat dicatat sedikit. Produksi budidaya pada desa yang bukan merupakan desa sampel belum diakomodir. Pembudidaya pemula tidak tercatat di statistik. Pembudidaya pembesaran sebagian besar pindah ke pembenihan. Permintaan patin menurun, sehingga harga turun, akibatnya minat masyarakat membudidayakan patin menurun. Terjadi banjir yang menimpa pembudidaya ikan. Pencapaian nilai dan volume eksport yang cendurung menurun disebabkan oleh: Jumlah perusahaan ekspor berkurang Persyaratan yang ditetapkan negara importir sangat ketat (safety food) dan legalitas proses ekspor Sedangkan pencapaian nilai dan volume perdagangan antar pulau tidak mencapai target yang ditetapkan dikarenakan oleh: Hasil tangkapan ikan tidak didaratkan ke Kalimantan Selatan tetapi langsung ke pulau Jawa 2 5

Banyak data antar pulau yang tidak tercatat Realisasi kinerja tahun 2013 mengalami peningkatan pada hampir semua indikator program kinerja dibandingkan dengan tahun 2012 seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini : Tabel 5. Pengukuran Kinerja Tahun 2012-2013 2 6

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Realisasi 2012 2013 Satuan % Meningkatnya produksi a Produksi penangkapan 191.447 202.371 Ton 105,71 hasil perikanan b Produksi budidaya 90.183 97.588 Ton 108,21 Meningkatnya kualitas a SDM Penangkapan 370 480 orang 129,73 SDM b SDM Budidaya 710 710 orang 100,00 Meningkatnya a Nelayan 99.929 226.500 orang 226,66 penyerapan tenaga kerja b Pembudidaya 21.712 24.575 orang 113,19 Meningkatnya konsumsi ikan masyarakat a Konsumsi/Kapita 44,7 44,80 kg 100,22 Meningkatnya volume perdagangan a Ekspor - Volume - Nilai b Antar Pulau - Volume - Nilai 1.333 1.437 ton 107,80 9.698 9.782 US $ (000) 100,87 24.108 13.365 ton 55,44 194.412 467.899 Rp (juta) 240,67 Meningkatnya PDRB dan a PDRB harga berlaku 2.758.671 2.223.428 Rp Juta 80,60 pertumbuhan ekonomi b PDRB konstan (2000) 1.368.411 1.186.123 Rp Juta 86,68 c Kontribusi PDRB 3,63 3,60 % 99,08 terhadap Kalsel Meningkatnya a Ekonomi perikanan 4,97 3,60 % 72,43 pertumbuhan ekonomi 2 7

Sasaran Staregis Indikator Kinerja Realisasi 2012 2013 Satuan % Meningkatnya sarana a Pelabuhan/pangkalan 14 14 buah 100,00 dan prasarana perikanan pendaratan ikan dan kelautan b Balai benih ikan 14 14 buah 100,00 c Saluran tambak 5 5 buah 100,00 d Reservaat 7 7 buah 100,00 e Pasar ikan higienis/ 6 15 buah 250,00 bersih f Laboratorium 1 1 buah 100,00 perikanan g Unit pengolahan hasil 2 7 buah 350,00 perikanan Meningkatnya area a Budidaya laut 123 123 Ha 100,57 usaha perikanan b Budidaya payau 16.457 16.714 Ha 101,56 c Budidaya air tawar 704 1.607 Ha 228,30 - Kolam 538 1.381 Ha 256,64 - Karamba 7 10 Ha 137,14 - Sawah 156 211 Ha 135,60 - Jala apung 3 5 Ha 173,33 2 8

B. Pengukuran Kinerja Keuangan Dari total dana APBD dan APBN sebesar Rp. 59.338.007.391,- yang terealisasi sebesar 82,49%, dengan rekapitulasi berdasarkan program sebagai berikut (tabel 6). Tabel 6. Realisasi Keuangan (Rp) 2 9

REALISASI NO SUMBER DANA/SATKER PAGU Rp % A APBN 17.439.501.000 13.274.931.451 76,12 1 Sekretariat (DK 01) 881.391.000 880.685.887 99,92 2 Bidang Perikanan Tangkap (DK 03) 2.009.680.000 1.835.617.210 91,34 3 Bidang Perikanan Tangkap (TP 03) 4.500.000.000 987.137.600 21,94 4 Bidang Perikanan Budidaya (DK 04) 3.173.469.000 2.967.828.209 93,52 5 Bidang Perikanan Budidaya (TP 04) 765.331.000 749.947.847 97,99 6 Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DK 05) 7 Bidang Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DK 06) 8 Bidang Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (TP 06) 9 Kelautan, Perikanan dan Pulau- Pulau Kecil (DK 07) 10 Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (TP 13) 860.900.000 820.437.700 95,30 1.563.260.000 1.479.625.590 94,65 1.502.500.000 1.425.722.250 94,89 1.800.000.000 1.782.720.000 99,04 382.970.000 345.209.158 90,14 B APBD 41.898.506.391 35.673.622.697 85,14 DINAS 30.644.678.891 25.110.283.472 81,94 1 Sekretariat 2.473.335.000 2.418.830.195 97,80 2 Bidang Perikanan Tangkap 9.347.155.000 5.524.339.878 59,10 3 Bidang Perikanan Budidaya 2.294.945.000 2.157.143.500 94,00 4 Bidang Pengawasan dan Pengendalian 773.020.000 749.800.600 97,00 Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 5 Bidang Pengembangan Pengolahan dan 13.696.208.891 12.245.783.204 89,41 Pemasaran Hasil Perikanan 6 Kelautan, Perikanan dan Pulau- Pulau Kecil 2.060.015.000 2.014.386.095 97,79 UPT 11.253.827.500 10.563.339.225 93,86 1 Balai Benih Ikan Pantai 2.456.380.000 2.271.414.586 92,47 2 Balai Benih Ikan Air Tawar 2.203.885.000 2.146.363.602 97,39 3 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap 2.570.427.500 2.360.423.573 91,83 4 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin 1.830.710.000 1.662.650.822 90,82 5 Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan 2.192.425.000 2.122.486.643 96,81 TOTAL 59.338.007.391 48.948.554.148 82,49 Dari tabel 6 tersebut diatas pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana APBN hampir semua terlaksana kecuali satker 03 Tugas Pembantuan yang hanya terealisasi 21,94%, padahal anggaran terbesar 3 0

justru ada pada satker TP 03 ini. Secara lebih khusus kegiatan Tugas Pembantuan satker 03 yang kegiatannya tidak terealisasi 100% karena terjadi putus kontrak (walaupun sudah di addendum perpanjangan waktu). Pemenang lelang tidak mampu untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain dilakukan pemutusan kontrak, rekanan juga dikenakan status black list. Sedangkan kegiatan dengan sumber dana dari APBD terealisasi sebesar 85,14%. Faktor yang menyebabkan rendahnya realisasi keuangan karena adanya dua kegiatan yang belum selesai pengerjaannya sehingga perlu penambahan waktu kontrak selama 50 hari setelah masa kontrak (sesuai dengan PERPRES nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas PERPRES nomor 54 tahun 2010), yaitu pengadaan kapal 30 GT dan pembangunan pabrik es di Kotabaru dan Tanah Bumbu. Selain itu ada pula kegiatan Lomba KUB Perikanan tangkap hanya terealisasi sebesar Rp.39.743.000 (40,84%), hal ini disebabkan dana pendamping Lomba KUB ke pusat tidak dapat direalisasikan karena tidak ada pemenang, dan hadiah lomba KUB tidak terealisasi karena tidak ada rekanan yang mau melaksanakan kegiatan dengan waktu yang agak sempit. IV. PENUTUP 3 1

A. Kesimpulan Kegiatan pembangunan perikanan dan kelautan tahun 2013 di Kalimantan Selatan telah dilaksanakan sebaik-baiknya, dengan harapan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dapat tercapai. Pada hakekatnya berbagai kendala maupun tantangan yang dihadapi selalu dicarikan jalan keluarnya secara koordinatif, dan persuatif dalam waktu yang secepat-cepatnya. Secara umum sasaran kinerja yang ditetapkan telah tercapai, meskipun ada beberapa yang belum mampu terealisasi. Selanjutnya untuk realisasi keuangan hanya mencapai 82,49% dari total dana Rp. 59.338.007.391.- dengan rincian dana yang bersumber dari APBN terealisasi sebesar 76,12% dari anggaran sebesar Rp.17.439.501.000,- dan dana dari APBD dengan total anggaran sebesar Rp.41.898.506.391,- terealisasi sebesar 85,14%. Adapun penyebabnya antara lain kontrak yang lebih rendah dari pagu, efisiensi kegiatan, ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana serta ada kegiatan yang dilalanjutkan ketahun mendatang. 3 2

B. Saran Perlu peningkatan peran pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memajukan pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui peningkatan anggaran yang signifikan. Koordinasi antar SKPD yang terkait dengan pembangunan perikanan dan kelautan lebih ditingkatkan. 3 3