PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

dokumen-dokumen yang mirip
TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2016), bencana tanah longsor

Tengah letaknya diapit oleh beberapa kabupaten dan kota antara lain Kabupaten. Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonosobo,

Bencana Benc Longsor AY 11

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

Pengenalan Gerakan Tanah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

I. Pendahuluan Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam, yaitu bergeraknya sebuah massa tanah dan/atau batuan menuruni lereng akibat adanya gaya

DEFINISI. Thornbury, 1954 : Proses akibat gaya gravitasi secara langsung.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

LANDSLIDE OCCURRENCE, 2004 STRATEGI MITIGASI DAN SIFAT GERAKAN TANAH PENYEBAB BENCANA DI INDONESIA. BENCANA GERAKAN TANAH 2005 dan 2006

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

BENCANA GERAKAN TANAH DI INDONESIA

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aspek Geografi dan Demografi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA SMA TERINTEGRASI PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan tiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA 17-AN BULAN SEPTEMBER Senin, 19 September Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam sebagai salah satu fenomena alam dapat terjadi setiap saat,

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Definisi dan Jenis Bencana

penghidupan masyarakat (Risdianto, dkk., 2012).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. bencana yang tinggi. Salah satu bencana yang banyak melanda daerah-daerah di

GERAKAN TANAH DI KAMPUNG BOJONGSARI, DESA SEDAPAINGAN, KECAMATAN PANAWANGAN, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT

PROFIL PSTI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN SEPAK TAKRAW INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.upaya Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata itu. Borobudur adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. pada morfologi punggungan hingga perbukitan di wilayah timur dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Sub DAS Kayangan. Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Kayangan

IDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS ABSTRAK

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bencana Longsor yang Berulang dan Mitigasi yang Belum Berhasil di Jabodetabek

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BENCANA GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI JAWA BARAT, 2 SEPTEMBER 2009 DI DESA CIKANGKARENG, KECAMATAN CIBINONG, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

Ekologi Padang Alang-alang

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

POTRET BENCANA BANJIR BANDANG DI WASIOR. Djadja, Agus Solihin, Agus Supriatna Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Definisi dan Jenis Bencana

Seuntai Kata. Kota Mungkid, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. Sri Handayani, SE, MM

KONDISI UMUM. Aspek Biofisik

Lampiran 1 95

Aspek Kesejahteraan Rakyat

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Rencana Umum Pengadaan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang

Transkripsi:

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

3

4

5

Rumah kebanjiran di secang Agusts 2016

PENCEGAHAN antara lain : 1.Buang sampah jangan sembarangan 2 Control saluran air dan diperbaiki 3.Pelarangan penebangan pohon secara liar 4.control pintu air sungai dan perbaikan 7

Penanggulangan nya : - Penanaman pohon - Pembuatan bendungan - Penggerukan sungai yang dangkal - Normalisasi sungai - Perbaikan saluran air - Perbaikan resapan air - Buang sampah di tempatnya 8

9

10

TANAH LONGSOR/ LANDSLIDE

TANAH LONGSOR: Jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. PENYEBAB UTAMA: 1.CURAH HUJAN TINGGI 2.KEMIRINGAN TANAH 3.JENIS TANAH 12

FAKTOR LAIN PENYEBAB TANAH LONGSOR : 1. Jenis dan tata guna lahan 2. Getaran 3. Adanya beban tambahan pada lereng 4. Penebangan pohon

Dsn selilin,candisari,windusari, 15 Feb.2016

YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1) Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman (gb Kiri). 2) Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman (gb.kanan) 3) Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.(gb.kiri) 4) Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal.(gb.kanan)

5) Jangan menebang pohon di lereng (gb.kiri) 6) Jangan membangun rumah di bawah tebing. (gb. kanan) 7) Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang Terjal (gb.kiri) 8) Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit. (gb.kanan)

9) Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. (gb.kiri) 10)Pembangunan rumah yang salah di lereng bukit. (gb.kanan) 11)Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. (gb.kiri) 12)Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi. (gb.kanan).)

Penanaman pohon untuk pencegahan longsor,27 Mei 2016

PEMASANGAN EWS,1 JULI 2016

KEKERINGAN Potensi kejadian: Seluruh provinsi di Indonesia

4Data Lokasi Kekurangan Air Bersih yang mengajukan permintaan droping air bersih musim kemarau Tahun 2015 di Kecamatan : Sawangan, Borobudur, Salaman, Kajoran dan Tegalrejo : 1. KECAMATAN SAWANGAN: a. Desa Krogowanan: 1) Dsn Keron, 78 kk 310 jiwa. 2) Dsn Nglulang 105 KK420 jiwa 2. KECAMATAN SALAMAN ; a. Desa Margoyoso: 1) Dsn Sabrang 246 kk822 jiwa 2) Dsn Tlogosari 192 kk 658 jiwa 3. KECAMATAN KAJORAN 4. KECAMATAN TEGALREJO

3. 5. KECAMATAN BOROBUDUR: a. Desa Giritengah: 1) Dsn Kamal 171 kk 574 jiwa (2 titik) b. Desa Tegalarum: 1) Dsn prembulan 190 kk 710 jiwa (3 titik) 2) Dsn Susukan 165 kk 600 jiwa (3 titik) 3) Dsn Tegalwangi 140 kk 650 jiwa (3 titik) c. Desa Candirejo: 1) Dsn Butuh 98 kk 304 jiwa (1 titik) 2) Dsn Wonosari 67 kk 228 jiwa (1 titik) d. Desa Kembanglimus: 1) Dsn Sembungan 115 kk 327 jiwa (3 titik) 2) Dsn Wonotigo 62 kk 184 jiwa (2 titik) 3) Dsn Ngasinan 32 kk 32 jiwa (1 titik) 4) Dsn Bogelan 41 kk 112 jiwa (1 titik) 5) Dsn Bumen 87 kk 289 jiwa (1 titik) e. Desa Kenalan: 1) Dsn Kemloko I 77 kk 227 jiwa 2) Dsn Kemloko II 39 kk 140 jiwa 3) Dsn Kemloko III 98 kk 287 jiwa 4) Dsn Kemloko IV 28 kk 90 jiwa 5) Dsn Nalan I 29 kk 94 jiwa 6) Dsn Nalan II 32 kk 113 jiwa 7) Dsn Nalan III 48 kk 148 jiwa 8) Dsn Wonolelo 86 kk 288 jiwa f. Desa Wringin Putih: 1) Dsn Kiyudan 105 kk 310 jiwa (2 titik) 2) Dsn Sriyasan 159 kk 650 jiwa (1 titik) 3) Dsn Brongsongan 135 kk 545 jiwa (2 titik) JML : 3 Kec/ 8 Desa 26 Dusun, 2625 kk, 9112 jiwa.

19 AGUSTUS 2015 DROPING AIR

ANCAMAN GEMPA GEMPA BUMI 5 Potensi kejadian: Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Sulawesi

GEMPA BANTUL 27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. ; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. Gempa juga dirasakan sampai wilayah Kabupaten Magelang, termasuk kerusakan rumah.

AREA GEMPA DI KAB MAGELANG BOROBUDUR NGLUWAR KOTA MUNGKID

ANGIN PUTING BELIUNG

PUTING BELIUNG

SIFAT PUTING BELIUNG: SANGAT LOKAL BERGERAK SECARA GARIS LURUS WAKTUNYA SINGKAT SEKITAR 3 5 MENIT DAN TIBA-TIBA TERJADI PADA SIANG ATAU SORE HARI MALAM JARANG TERJADI PUTING BELIUNG SANGAT SULIT UNTUK DIPREDIKSI, NAMUN TANDA-TANDANYA DAPAT DIKETAHUI TERJADI PADA TANAH LAPANG YANG VEGETASINYA KURANG JARANG TERJADI PADA DAERAH PERBUKITAN ATAU HUTAN YANG LEBAT 10

PUTING BELIUNG ANTISIPASI TEMPAT PERLINDUNGAN RUMAH PERMANEN 11/10/2016 PAHAMI IKLIM UNTUK KEHIDUPAN PENGHIJAUAN

KEBAKARAN / FIRE Hutan Merbabu Agustus 2015

UNSUR KEBAKARAN 2

PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN : 1.KESENGAJAAN 2. BUANG PUTUNG ROKOK MASIH MENYALA BARA API 3. KEMARAU PANJANG LAHAN GAMBUT MUDAH TERBAKAR

Gambar : Upaya pemadaman Kebakaran Hutan di Telomoyo

5

Konsleting listrik 6

7

DATA KEJADIAN KEBAKARAN TAHUN 2015 Data kejadian bencana kebakaran selama Tahun 2015 sebanyak 45 kali di 14 Kecamatan: 1. SECANG 2. NGLUWAR 3. BANDONGAN 4. MUNGKID 5. NGABLAK 6. SALAM 7. SRUMBUNG 8. SAWANGAN 9. MERTOYUDAN 10. BOROBUDUR 11. MUNTILAN 12. CANDIMULYO 13. PAKIS 14. GRABAG PEMICU KEBAKARAN: 1. LISTRIK 2. LILIN 3. TUNGKU MASYARAKAT PEDULI API

Gejala : Demam tinggi mendadak 2-7 hari. Bintik-bintik merah kehitaman pada kulit yang apabila kulit diregangkan warna tetap terlihat. Mimisan (epistaksis) Muntah Darah (hematemesis) BAB berdarah biasanya berwarna hitam (melena) 9

PENYAKIT DEMAM BERDARAH 10

NYAMUK AEDES AGEPTY 11

1.3 M 2.PSN Penanggulangan DEMAM BERDARAH