PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

YUNICA ANGGRAENI A

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTESKTUAL DI KELAS VII SMP YAS BANDUNG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. Problem pembelajaran sastra di sekolah, lagi-lagi harus berkait

Nunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun

II KAJIAN PUSTAKA. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2008:1.4) Dalam proses pembelajaran apabila penguasaan siswa terhadap materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS XI SMA TUT WURI HANDAYANI CIMAHI

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu media untuk mendapatkan sumber daya manusia

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan hidup, baik yang bersifat manual, mental maupun sosial. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Atik Sukmawati, 2013

BAB II KAMAN PUSTAKA. A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah. mempertinggi, sedangkan kemampuan. artinya kecakapan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Prestasi Indonesia terutama dalam mata pelajaran matematika, masih rendah. Banyak data yang menukung opini ini, seperti:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nendi Rohaendi,2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis yang senantiasa. dari kemajuan ilmu dan teknologi yang menuntut lembaga-lembaga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa sebab

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

BAB II KAJIAN TEORITIS

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sendiri. Sedangkan Sinaga dan Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Motivasi belajar matematika berkurang. Minat belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA. Muh. Tawil, *)

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

Jurnal Konseling dan Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka hadapi dalam sebuah teori common sense menyatakan bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. alam dan kegiatan ekonomi, menuntut guru agar dapat menciptakan pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi

MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI KELAS II SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

Drs. H. MAHDUM MA, M.Pd. Dosen Bahasa Inggris FKIP UNRI Hp , Fax: (0761)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CTL DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

Pendekatan Kontekstual (CTL) pada Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

I. PENDAHULUAN. ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembelajaran yang sifatnya aktif, inovatif dan kreatif. Sehingga proses

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS V SDN MULANGSARI III KECAMATAN PANGKALAN KABUPATEN KARAWANG 0/0 MAKALAH WAHIDIN NIM : 00 PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 0

PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS V SDN MULANGSARI III KECAMATAN PANGKALAN KABUPATEN KARAWANG WAHIDIN NIM : 00 PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 0 ABSTRAK Judul Penelitian ini adalah Pembelajaran membaca Puisi dengan metode Contextual Teaching Learning (CTL) di kelas V SDN Mulangsari III Kecamatan Pangkalan Kab. karawang. Penelitian ini bermula dari pokok permasalahan. Bagaimana hasil pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching Learning (CTL) di kelas V SDN Mulangsari III kecamatan Pangkalan Kab. Karawang. Sejauhmana keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V SDN Mulangsari III kecamatan Pangkalan Kab. Karawang Berdasarkan permasalahn tersebut penelitian ini bertujuan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Mulangsari III. Untuk mengetahui keefektipan pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Mulangsari III Bertitik tolak dari permasalahan dan tujuan penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis yaitu Pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) cukup efektif untuk dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Mulangsari III Pangkalan Kab. Karawang. Penelitian ini menggunakan metoode deskriptif, instrument yang digunakan adalah tes observasi dan tes unjuk kerja. Tes ini diberikan kepada siswa kelas V SDN Mulangsari III dengan pengambilan sampel sebanyak siswa. Untuk menguji hipotesa digunakan uji t dengan kriteria sebagai berikut :. Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis kerja diterima. Jika t hitung > t tabel, mak hipotesis nol ditolak atau hipotesis kera diterima Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka diperoleh hasil t hitung, sedangkan t tabel dengan db (N-) atau = 0, dalam taraf signifikan % atau taraf kepercayaan % diperoleh t tabel.00 hal ini berarti t hitung > t tabel, atau hipotesis kerja diterima. Artinya pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and learning (CTL) efektif diberikan kepada siswa dikelas V SDN Mulangsari III kecamatan Pangkalan Kab. Karawang. Berdasarkan penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan siswa siswa dalam belajar. Selain itu membaca puisi dengan menggunakan metode Contextual Teaching and learning (CTL) efektif digunakan dalam model pembelajarn membaca puisi. Kata Kunci : metode CTL, pembelajaran, membaca PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi setiap sekolah merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 00). B. Batasan dan Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahan pada Pembelajaran membaca Puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V SDN Mulangsari III Pangkalan Penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

. Apakah pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa?. Sejauh mana keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Mulangsari III. Untuk mengetahui keefektipan pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Mulangsari III D.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :. Bagi Peneliti, Menambah wawasan dalam menerapkan pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) serta dapat mengetahui tingkat keberhasilan penerapan metode ini. Bagi Guru Dapat membantu meningkatkan pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa dimasa yang akan datang. Bagi Siswa Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sehingga meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca puisi.. Manfaat bagi sekolah Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam model pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL), serta dapat memberikan motivasi kepada sekolah untuk penelitian pembelajaran lainnya. E. Anggapan Dasar Anggapan dasar yang menjadi landasan penulis dalam penelitian permasalahan ini adalah sebagai berikut :. Kemampuan membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat dilihat dari kemampuan dalam menghayati bacaan puisi.. Membaca merupakan merupakan salah satu upaya untuk dapat membawakan puisi dengan baik dan benar. Hasil kemampuan membaca dengan baik dapat dijadikan landasan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membawakan puisi F. Hipotesis Mengacu pada beberapa anggapan dasar yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan hipotesis: Pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) cukup efektif untuk dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Mulangsari III Pangkalan G. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman, penulis akan menjelaskan beberapa pengertian sehubungan dengan masalah penelitian, antara lain :. Pembelajaran adalah pengalaman belajar yang dialami siswa dalam proses menguasai tujuan pembelajaran (Tarigan, :).. Membaca adalah merupakan salah satu upaya untuk dapat membawakan puisi dengan baik dan benar (DepDikBud, 00: ) Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang dilihat siswa kelas V SDN Mulangsari III Pangkalan. Puisi adalah Salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.. Contextual Teaching and Learnig (CTL) adalah proses pembelajaran yang merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada pengalaman harian dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan menyajikan aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan dipelajari Dr. Zolazlan Hamidi (00) Setelah melihat pengertian diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran membaca puisi dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pola pembelajaran membaca puisi dengan cara membaca suara disertai gerakan tubuh KAJIAN TEORI DAN METODE Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Dikdasmen Diknas, 00:). Pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan yang secara fleksibel

dapat diterapkan (ditransfer) dari suatu permasalahan ke permasalahan lain, dari suatu konteks ke konteks lain. Pengalaman awal siswa merupakan material yang sangat berharga. Pengalaman awal ini dapat tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar. Dengan layanan guru yang memadai melalui berbagai bentuk penugasan, siswa belajar bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ( problem-based learning) dan saling menghargai sehingga hubungan antarsiswa akan lebih harmonis. Siswa yang merasa "kurang" dapat belajar bersama-sama siswa yang pandai mengerjakan dan mempertanggungjawabkan proyek yang ditugaskan (Zaenuri Mastur, 00) Menurut Dr. Zolazlan Hamidi (00) dalam http://www.tutor.com.my, kaidah metode Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses pembelajaran yang merangkumkan contoh yang diterbitkan daripada pengalaman harian dalam kehidupan pribadi masyarakat serta profesi dan menyajikan aplikasi hands-on yang konkrit (nyata) tentang bahan yang akan dipelajari. Dikdasmen Diknas (00:0 -), menyebutkan bahwa ada (tujuh) unsur yang harus a da dalam pembelajaran kontekstual, yaitu : ) Constructivisme, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus dapat membangun dan membentuk konsep atau pengetahua baru. ) Inquiry, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus ada penemuan suatu konsep atau pengetahuan baru dari proses yang dilakukan sendiri oleh siswa. ) Questioning, dalam pembelajaran harus muncul banyak pertanyaan untuk menggiring siswa dalam menentukan konsep baru. ) Modeling, dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh atau model yang dijadikan media dalam pembelajaran tersebut, khususnya bidang keterampilan. ) Community Learning, dalam pembelajaran kontekstual harus dapat diciptakan masyarakat belajar. Dalam hal ini siswa belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja sama. ) Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam kehidupan siswa. ) Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui berbagai macam alat dan jenis penilaian. Pendekatan kontektual atau sering disebut Contextual Teaching and Learning (CTL), konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Data penelitian untuk Penelitian Aspek Irama membaca puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 0 Muhamad faisal Berdasarkan data tersebut diatas, aspek irama dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian baik dari siswa adalah orang, berarti,% siswa membaca puisi dengan irama baik. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - Ace permana Deskripsi data pretes, pada aspek irama untuk siswa yang membaca puisi dengan nilai cukup adalah siswa dari siswa, ini berarti % siswa kelas IV SD dalam irama membaca puisinya dengan nilai cukup. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Rita Pitrianingsih 0 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan data tersebut diatas, aspek irama dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian kurang ada orang dari siswa berarti,% siswa membaca puisi dengan irama Kurang.

b. Deskripsi Data penelitian untuk Penelitian Aspek Intonasi Suara membaca puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 0 Berdasarkan data tersebut diatas, aspek Inttonasi suara dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian baik dari siswa adalah orang, berarti % siswa Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Deskripsi data pretes, pada aspek Intonasi Suara untuk siswa yang membaca puisi dengan nilai cukup ada 0 orang dari siswa, ini berarti,% siswa yang mampu mengatur intonasi suara pada saat membaca puisinya dengan nilai cukup. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Ace permana 0 0 0 Berdasarkan data tersebut diatas, aspek volume suara dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian kurang ada orang dari siswa ini berarti hanya,% siswa yang mamapu mengatur Intonasi suara pada saat membacakan puisi c. Deskrifsi data untuk Penilaian Aspek Penjiwaan Membaca Puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 0 Berdasarkan data tersebut diatas, jumlah siswa yang bisa menjiwai puisi yang dibacanya dengan penilaian baik ada orang dari siswa, artinya ada,% siswa yang bisa atau dengan penilaian baik dalam menjiwai puisi yang dibawakannya. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Muhamad Paisal Deskripsi data pretes, pada aspek Penjiwaan untuk siswa yang membaca puisi dengan nilai cukup ada orang dari siswa, ini berarti % siswa yang mampu menjiwai pada saat membaca puisinya dengan nilai cukup. Tabel.0 Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Ace Permana 0 0 0 0 Berdasarkan data tersebut diatas, Penjiwaan dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian kurang ada orang dari siswa ini berarti hanya % siswa yang kurang mampu menjiwai pada saat membaca puisinya PEMBAHASAN a. Deskripsi Data penelitian untuk Penelitian Aspek Irama membaca puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 00 Siti Nuruah Hasanah Berdasarkan data tabel. diatas, aspek irama dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian baik dari siswa adalah orang, berarti,% siswa sudah baik sekali dalam penggunaan iramanya. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0

Refta Andriawan 0 Tabel data. diatas, pada aspek irama untuk siswa yang membaca puisi dengan nilai cukup adalah siswa dari siswa, ini berarti,% siswa kelas IV SD sudah baik dalam membacakan puisi. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Ace Permana Berdasarkan data tabel. diatas, aspek irama dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian kurang ada 0 orang dari siswa berarti,% siswa yang sudah cukup membaca puisi. b. Deskripsi Data penelitian untuk Penelitian Aspek Intonasi Suara membaca puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 00 Berdasarkan data tabel. diatas, aspek intonasi suara dalam membaca puisi yang berhasil dibawakan oleh siswa dengan penilaian baik dari siswa adalah orang, berarti % siswa sudah berhasilmembawakan puisi dengan intonasi suara yang baik sekali. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 Rika Sri hastuti 0 0 Berdasarkan data tabel. diatas, pada aspek Volume Suara untuk siswa yang membaca puisi dengan nilai baik ada orang dari siswa, ini berarti,% siswa sudah baik mengeluarkan intonasi suara pada saat membaca puisi. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - Ace Permana Berdasarkan data tabel. diatas, bahwa siswa yang mengeluarkan volume suara dengan penilaian cukup ada orang dari siswa ini berarti hanya % siswa yang cukup mengeluarkan volume suara pada saat membaca puisi. c. Deskrifsi data untuk Penilaian Aspek Penjiwaan Membaca Puisi Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor 00 Berdasarkan data tabel. diatas, anak yang sudah menjiwai puisi yang dibacanya dengan baik ada orang dari siswa, artinya ada,% siswa yang sudah mampu menjiwai dengan baik sekali puisi yang dibacanya. Tabel. Daftar siswa yang memperoleh skor - 0 0 0 0 0 Dari tabel. diatas, siswa yang menjiwai puisi dengan baik ada orang dari siswa, ini berarti,% siswa yang mampu menjiwai dengan baik puisi yang dibacanya. Tabel.0 Daftar siswa yang memperoleh skor -

0 Ace permana Dari data tabel.0 diatas, Penjiwaan dalam membaca puisi yang dibawakan oleh siswa dengan penilaian kurang ada 0 orang dari siswa ini berarti hanya,% siswa dengan penilaian kurang mampu menjiwai puisi yang dibacanya. KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan data dan analisa data serta pengujian hipotesis, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Model pembelajaran membaca puisi dengan mtode CTL dapat meningkatkan aktifitas siswa untk mempelajari pembacaan puisi dengan baik. b. Metode CTL merupakan salah satu metode yang efektif digunakan untuk meningkatkan pembelajaran puisi. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan hasil tes awal dan tes akhir yang jumlah rata-rata meningkat dari rata-rata, menjadi,, artinya pembelajaran membca puisi dengan teknik membaca nyaring sangat disenangi oleh siswa sehingga aktifitas belajar siswa lebih meningkat. c. Pembelajaran membaca puisi dengan metode CTL dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar apresiasi puisi sehingga meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar apresiasi puisi sehingga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis, diperoleh hasil t hitung, sedangkan t tabel,00 atau dengan kata lain t hitung lebih besar dari t tabel, karena, >,00 DAFTAR PUSTAKA I. Depdiknas, 00, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, Jakarta : BSNP II. Depdikbud, 00, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka III. Hardjasujana,, Materi Pokok membaca, Jakarta : Karunika IV. J. Waluyo Herman,, Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta : Erlangga V. Rahmanto, B., Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta : BPFE VI. Sayuti, A. Suminto, 00, Berkenalan dengan Puisi, Jakarta : Erlangga VII. Tarigan, 0, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung : Angkasa VIII TeeuW, A.. Sastra dan Ilmu Sastra, Jakarta, Pustaka Jaya IX. Warsidi, Edi, 00, Bahasa Indoneisa Membuatku Cerdas, Untuk SD Kelas IV, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional