BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

Konversi Akad Murabahah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS DATA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

Transkripsi:

59 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA Lembaga-lembaga keuangan muncul karena tuntutan obyek yang berlandaskan prinsip efisiensi. Dalam kehidupan berekonomi, manusia senantiasa berupaya untuk selalu lebih efisien. Berkenaan dengan konteks keuangan tuntutan obyektif efisiensi tadi tampil berupa keinginan untuk serba lebih praktis dalam menyimpan dana maupun kecenderungan untuk mengurangi resiko suatu transaksi. Lembaga-lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan syariah menjalankan peran sebagai perantara keuangan. Baik dalam bentuk menghimpun dana dari masyarakat kemudian disalurkan kembali ke masyarakat. Maupun dalam suatu transaksi jual beli, ia mengambil alih posisi tengah, antara kalangan pembeli dan kalangan penjual. Instrumen keuangan tersebut muncul dari hasil penemuan karena tuntutan efisiensi. Salah satu kebutuhan masyarakat yang membutuhkan adanya efisiensi adalah pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Efisiensi pemenuhan kebutuhan sehari-hari adalah agar kebutuhan masyarakat terasa ringan dan tidak perlu repot untuk mendirikan usaha-usaha yang tidak memiliki modal ataupun ingin melakukan kredit. Maka orang perlu untuk menabung maupun melakukan pembiayaan-pembiayaan syariah yang ada di KJKS Sari Anas supaya dapat membantu para masyarakat. Dalam konteks inilah diperlukan adanya lembaga keuangan yang mampu mengelola dana, baik dalam 59

60 bentuk pembiayaan, simpanan maupun sebagai perantara antara konsumen dan produsen yang berfungsi sebagai penjamin keamanan dana maupun mengantisipasi resiko terjadinya nasabah bermasalah. Untuk itu, kehadiran Dana Tabarru di KJKS Sari Anas Semolowaru Surabaya dapat memberikan kontribusi yang positif karena dapat mewujudkan efisiensi pemenuhan ketika terjadinya kredit macet. Selain itu juga bertindak sebagai penanggungjawab jika terjadi resiko nasabah bermasalah dalam kreditnya Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya maka perlu di kaji dari beberapa aspek, antara lain: A. Analisis Terhadap Pengalihan Dana Tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya Dalam pengalihan dana tabrru di KJKS Sari Anas menggunakan akad sedekah dan tabarru. Dimana Akad didefinisikan sebagai pertalian antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara yang menimbulkan akibat hukum terhadap obyeknya dan Sedekah, yakni pemberian benda dari seseorang kepada yang lain tanpa mengganti dan hal ini dilakukan karena ingin memperoleh ganjaran (pahala) dari Allah Yang Maha Kuasa. Program dana tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya merupakan kegiatan dalam rangka efisiensi pemenuhan terjadinya kredit macet pada nasabah. Dalam hal ini Islam sangat mendukung karena adanya unsur tolongmenolong dalam rangka meringankan beban masyarakat. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. al-maidah ayat 2:

61 Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. al-maidah: 2) Dalam fiqih Islam prinsip tolong menolong atau sukarela dikenal dengan prinsip tabarru. Tabarru dapat diartikan sebagai bersedekah atau derma yang mana melakukan sesuatu kebaikan tanpa persyaratan ke satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan tidak menghendaki imbalan, berarti sesuatu yang harus dikembalikan dengan tidak meminta imbalan sesuatu apapun. Dalam praktek dana tabarru di KJKS Sari Anas terdapat nasabah yang melakukan pembiayaan yang mana dalam perjalanan mengangsur kredit ini mengalami kebangkrutan tidak dapat mengangsur kembali biasanya disebut sebagai kredit macet. Di KJKS Sari Anas ini terdapat pelaksanaan sistem dana tabarru yang digunakan untuk menolong para nasabah yang mengalami kredit macet, yang masih memiliki sisa hutang anggsuran dari penjualan jaminan yang diberikan pada saat awal melakukan pembiayaan di KJKS Sari Anas Surabaya Pengumpulan dana tabarru ini diambil dari para nasabah setiap ingin melakukan pembiayaan, dalam pemberian dana tabarru pihak KJKS tidak memberikan kisaran namun itu pemberian sukarela dari para nasabah. Dari hasil wawancara dan penjelasan tentang pelaksanaan dana tabarru, penulis dapat menganalisis bahwa di dalam pelaksanaannya adanya kejangalan, di mana pihak KJKS Sari Anas dapat saja merugikan nasabah saat

62 melakukan tabarru. Meskipun KJKS Sari Anas Surabaya bukan merupakan lembaga sosial tetapi KJKS adalah lembaga keuangan yang juga ingin mendapatkan keuntungan. B. Analisis hukum Islam Terhadap Pengalihan Dana Tabarru Untuk Menutup Kredit Macet di KJKS Sari Anas Surabaya Dalam Pengalihan Dana Tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya menggunakan akad sedekah dan tabarru. Akad didefinisikan sebagai pertalian antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara yang menimbulkan akibat hukum terhadap obyeknya. Dalam fiqih Islam prinsip tolong-menolong atau sukarela dikenal dengan prinsip sedekah atau tabarru. Sedekah atau tabarru dapat diartikan sebagai pemberian seseorang kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau keuntungan hal ini dilakukan hanya ingin mendapatkan ganjaran dari Allah swt. Dalam praktek pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas ini Akad sedekah dan tabarru yang terjadi dalam pelaksanaan pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas, dimana KJKS Sari Anas memberikan keringanan terhadap adanya masalah pada nasabah kredit macet yang mana keuntungan bisa terdapat bagi pihak KJKS Sari Anas. Namun dari pihak nasabah mengatakan bahwasanya pada saat awal melakukan pembiayaan, nasabah memberikan dana tabarru ini ada yang tidak memilki kerelaan untuk memberikan uangnya. Dalam hal ini tidak ada imbalan terhadap sesorang yang memberikan dana tabarru nya, akan tetapi dalam pengalihan

63 dana tabarru juga dapat memberikan kerugian kepada nasabah selain itu pihak KJKS Sari Anas tidak mengetahui keadaan nasabah yang memberikan tabarru sudah mampu apa belum dalam kebutuhannya, sedangkan dalam Islam mengatakan jika seseorang yang tidak mampu dalam kebutuhannya diharamkan untuk bersedekah. Menurut Islam ketentuan semacam ini tidak diperbolehkan, Sebagaimana disebutkan dalam QS. an-nisa ayat 29: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dalam akad pengalihan dana tabarru semacam ini tidak diperbolehkan, karena Islam mensyaratkan dalam setiap transaksi harus ada kerelaan di antara para pihak yang berakad (an-tarodin). Disebutkan juga dalam hadis : Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya jual beli itu sah dengan saling merelakan (HR. Ibnu Hibban).

64 Sehingga suatu akad haruslah benar-benar didasarkan atas kehendak yang bebas (tanpa ada paksaan) yang timbul dari masing-masing pihak yang mengadakan akad. Oleh karena itu, manakala terjadi suatu akad, di mana salah satu pihak tidak menginginkan/tidak menghendaki artinya dalam keadaan terpaksa maka akad itu tidak sah/batal. Ketika seseorang terdaftar menjadi anggota di KJKS Sari Anas dan menyerahkan tabarru dalam setiap pembiayaan sudah terjadi s}ighat. Nasabah yang tidak cakap hukum dan sebagian tidak rela dalam pengalihan dana tabarru untuk menutup kredit macet di KJKS Sari Anas tidak terjadi s{igat. Oleh karena itu, syarat dalam ijab qabul ini tidak terpenuhi. Pada pelaksanaan pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas dalam menggunakan konsep sedekah berpedoman pada prinsip-prinsip syari at Islam dan tidak bertentangan dengan ketentuan syari at Islam. Hal tersebut sudah terpenuhi rukun dan syarat maka menjadi sah akad maupun pelaksanaanya.

65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan penulis Tinjauan Hukum Islam terhadap pengalihan dana tabarru untuk menutup kredit macet di KJKS Sari Anas Surabaya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sedekah dalam konsep Islam adalah merupakan pemberian benda dari seseorang kepada yang lain tanpa mengganti dan hal ini dilakukan karena ingin memperoleh ganjaran (pahala) dari Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, akad sedekah termasuk kategori akad yang bersifat kebajikan karena mengandung unsur tolong menolong antara sesama manusia di lingkungan sosialnya. Pelaksanaan pengalihan dana tabarru untuk menutup kredit macet di KJKS Sari Anas Surabaya bertentangan dengan hukum Islam yang menjelaskan bahwa dalam pengalihan dana tabarru dapat memberikan kerugian kepada nasabah dan pihak KJKS Sari Anas tidak mengetahui keadaan nasabah yang memberikan tabarru sudah mampu apa belum dalam kebutuhannya, demikian juga dalam pelaksanaannya terdapat ketidakrelaan pada nasabah pemberi tabarru. 2. Dalam tinjauan hukum Islam pengalihan dana tabarru menggunakan akad sedekah atau tabarru. Menurut Islam transaksi semacam ini sah.

66 Namun pelaksanaan menjadi tidak sah apabila pelaksanannya tidak sesuai dengan akad. B. Saran 1. Kehadiran pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya sangat memberikan kontribusi yang positif bagi nasabah di KJKS Sari Anas, maka sebaiknya profesionalisme karyawan dalam pengelolaan pengalihan dana tabarru diperbaiki, seharusnya ada transparansi perjanjian dan dalam perjanjian harus ada kesepakatan antara KJKS Sari Anas dan anggota. 2. Pelaksanaan pengalihan dana tabarru di KJKS Sari Anas Surabaya akan lebih ideal lagi jika pengelolaannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari at Islam. Diantara yakni jika menggunakan akad sedekah atau tabarru, maka pemberian tabarru di tentukan pada salah satu syarat pembiayaan. Dan dalam akad harus ada transparansi serta negosiasi antara nasabah dan KJKS Sari Anas. Demi terwujudnya kerelaan (antaradhin) antara pihak nasabah dan KJKS Sari Anas.