BABY. SIMPULAN, lmplikasi DAN SARAN. Berdasarkan paparan data dan pembahasan basil penc.litian, maka sccara

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR l SI. HALAMAN COVER... HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJ UAN... iii

namun kualitas lulusan yang dihasilkan pada umumnya diduga merupakan alasan

daya manusia adalah guru melalui proses pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. sentralisasi segala sesuatu seperti : bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid,

BABI PENDAHULUAN. kompetensi, mulai dari kurikulum tahun 1994, tahun 1999, tahun 2004 dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Kode Dok Tanggal Berlaku No.Revisi Halaman 1 dari 8 PROSES BELAJAR MENGAJAR

BABI PENDAHULUAN. Pcndidikan nonfonnal scbagai sub sistem pcndidikan nasional mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

OPTIMALISASI FASILITAS ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

IIO. implikasi dad saran-saran yang bedwbunpn dengan penclitian laqjut maupun SIMPULAN, 1MPLIKAS1, DAN SARAN. upaya mcmaafaatkan basil pcnclitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BABI PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 atau erd globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) awal pelaksanaannya dimulai. PSG kemudian baru ditingkatkan pada seluruh SMK di Indonesia.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilham Fahmi, 2014

Bcrdasnrkan analisis logis tcrhadnp temuan dan pcmbahasan pcnel itinn yang. wawancara Siswa duri Bidang Keahlian Tcknik Mekanik Otomottf yung sudan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP ) tentang Sumdar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan, perekonomian, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

PENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN DI JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

1. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Pemahaman Kurikulum 2004

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

BAB V Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

yang memiliki Visi dan Misi yang berisikan ; Visi : mewujudkan SMK Negeri 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

TELAAH TEORETIK PERENCANAAN PENDIDIKAN YANG BERORIENTASI KEUNGGULAN MUTU LULUSAN. 23 A. Perencanaan Pendidikan dalam Konteks Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK TARUNA MANDIRI CIMAHI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Mengacu pada permasalahan penelitian, yakni bagaimana pengelolaan

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak

Daftar lsi. Abstract... Kata Pengantar... Daftar lsi... Daftar Tabel... Daftar Garnbar... Daftar Lampi ran... BABI PENDAHULUAN...

Bclajar merupakan suaru proses interaksi seseorang menuju kepada scsuatu

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah di Bengkel Otomotif Roda 4

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

PERENCANAAN PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BABI PENDAHULUA~ Saar ini kita sedang berada dalam abad 21. yang ditandai dengan em-eire

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

STUDI EKSPLORASI SARANA PRASARANA PRAKTIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan 1. Hasil Implementasi TF-6M pada Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Majalengka

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

Indonesia KURIKULUM SMK. Sekolah Menengah Kejuruan. Dadang Hidayat M LOGO

PENGGUNAAN LABORATORIUM DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program SMK adalah dengan adanya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BA B Y PEMBAHASAN. S IM PULAN DAN SARA

DAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Transkripsi:

BABY SIMPULAN, lmplikasi DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan basil penc.litian, maka sccara wnum dapat disimpulkan babwa upaya SMK Negcri 2 Rantau Utara dalam implementasi manajcmen pcmbelajaran produkcif pacla biclang keahlian teknik mesin dengan altematif strategi yang diterapkannya, dalam hal ini telah menunjukkan hal yang baik. Namun juga sebaliknya masih terdapat kegjatan manajcmen yang masih menunjukkan kelemahan-kelemahannya. Secara terperinci. kesimpulan tentang pola implemcntasi manajcmen pcmbclajaran produktif pada bidang keahlian tcknik mesin di SMK Negeri 2 Rantau Utara untuk masing-masing bidang garapan (perencanaan, pengorganisasian, implementasi dan administrasi) akan diuraikan sebagai berikut : I. Pola Prosedur Manajemen Pembelajaran Produktif pada bidang keahlian tcknik mcsin di SMK Ncgcri 2 Rantau Utara Pola prosedur manojemen pembelajaron produktif di SMK Negeri 2 Rantau Utara merupakan suaru benruk kegiatan dalam penyiapan tcnaga kclja yang profesional, mulai dari mercncanakan silabus pembelajaran mcngacu pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), mengorganisasikan pembelajaran teori dan praktik. implementas i pembclajaran teori di kelas dan praktik di bengkel dan administrasi peni laian pcmbelajamn. Sccara tc.rperinci, pola proscdur manajcmcn pembelajaran produktif pada bidang keablian tcknik mesin di SMK Ncgeri 2 Rantau Utara dapat dijelaskan sebagai berilrut. I I I

11 2 a. Pola perencanaan pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 2 RanUIU ljtara tc lah scsuai dcngan proscdur yang ditetapkan seper1i mcmbuat silabus per mata diklnt, membuat program pcmbelajaran per semester dan!ahunan per mara diklat ser1a menyusun rencana pclaksanaan pembelajaran (RPP). Namun komitmen terhadap berbagai aturan dan ketentuan dalam hal-hal yang bersifat mendasar secara formal belum seluruhnya dilaksanakan sepcrti alokasi wal.:tu pembelajaran yang kurang cfcktif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Proscdur. sasaran atau konten yang berhubungan dengan substansi pembclajaran terbatas pada bagian-bagian tenentu saja. Demikian juga kcterkaitan percncanaan dangan kcgiatan-kegiatan lain dalam manajemcn pembelajaran, dimana percncanaan pembelajaran sccara eksplisit sebagian sudah dikaitkan dengan evaluasi pembelajaran yang terangkum dalam dokumcn-dokumcn administrasi. Namun terdapat tcmuan pada penelitian ini pada fokus perencanaan pembelajaran produktif yang dilakukan di SMK Ncgeri 2 Rantau Utara, bahwa 'berdasarkan hasil obscrvasi dan pengkajian dokumen yang dilakukan dengan pihak SMK Negeri 2 Rantau Utara terdapat berbagai aturan dan kctentuan dalam hal-hal yang bersifat mendasar secara formal belurn seluruhnya dilaksanakan scpcr1i aloka~i waktu pembelajaran yang kurang c fektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

113 b. Pola pengorganisasian pcmbelajaran ptodul1if pada bidang keablian tcknik mcsin di SMK Negcri 2 Rantau Utara fokus pada pcmbcrdayaan sumber daya manusia yang mcrupakan h al yang urgent. karena disinilah konscp manajcmen akan terlihat aplikatif dengan mencmpatkan sumber daya manus ia scsuai dcngan kapasita.<~, skill dan kompetcnsi yang dimilikinya atau dapat diungkapkan dengan istilab 1he righl man on lhe righ1 place. kcmudian selain hal tcrschut, artalisis kurikulum juga menentukan scbagai langkah penempat.an sumber daya manusia terscbut. dcngan analisis yang akurat dari scgi alokasi waktu. proscntase kctercapaian materi dan aksclerasi pembel ajaran. 2. Pola implemcntasi pcmbelajamn prduktif pada bidang kcahlian teknik mesin di SMK Negeri 2 Rantau Utaro Pola implementasi pembelajaran produktif pada bidang, keahlian teknik mesin di SMK Ncgcri 2 Rantau Utara di orientasikan pada pcmbelajaran cfektif dan tuntas dengan ditetapkannya program yang sckiranya sinkron antara kebutuhan kurikulum dcngan kehutuhan dunia usaha dan dunia industri, karena tujuan akhir pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 2 Rantau Utara adalah penyiapan ou1pu1/ lulusan yang siap kerja di dunia usaha dan dunia industri. terkait dengan hal terscbut yalmi tentang ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Bidang Keahlian Teknik Mesin adalah jcnis pekerjaan dan atau prolcsi yang relcvan dengan kompetensi yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.

114 Dengan mengetahui ruang lingkup pekeljaan ter$ebut maka akan memudahkan untuk memetakan arah pembelajaran produktif bidang keahlian teknik mesin yang pada akhirnya akan merumus.kan beberapa strategi pembelajaran berbasis ketersediaan sarana prasarana, pengalaman dan kemampuan guru dan berbagai peluang yang ada. Sebagai pcnunjang pembelajamn maka sekolah telah menyediakan sarana pembelajaran yang sinkron dengan kebutuhan training kelja pada dunia usahaldunia industri yang terkait yang telah di dukumentasikan dalam sebuah sistem.yang lengkap dcngan beberapa urutan langkah pencapaian yang berkesinarnbungan mulai dari tujuan program keahlian. standar kompetensi keahlian, profil lulusan tcrdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan. ruang lingkup peke~jaan di dunia usaha dan dunia industri, substansi pembelajaran terdiri dari substansi instruksional dan non instruksional, diagram pencapaian kompetcnsi. struktur kurikulum dan deskripsi pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari Ielah diaplikasikannya kurikulum berbasis kompetensi mengacu pada standar dunia usahaldunia industri melalui progran1 pendidikan sistem ganda (PSG) yang merupakan acuan tcori dari pelaksanaan pembelajaran di SMK. yaitu pembelajaran dilakukan di SMK dan di Du!Di (Dunia tjsaha/dunia lndustri) sesuai dengan ruang lingkup pekeljaan bidang kcahlian tcknik mcsin. 3. Pola administrasi pembelajaran produktif pada bidang kealllian teknik mesin di SMKNegeri 2 Rantau Utara Pola administrasi pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 2 Rantau Utara tclah mcngaplikasikan administrasi

115 pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin sesuai dcngan petunjuk teknis implementasi kurikulum bcrbasis kompetensi. hal ini dapal lerlihal dari hasil pantauan penclili di lapangan yang mendapati administrasi penyusunan dan perencanaan program pembelajaran berupa silabus. program tahunan, program semester dan rcncana pelaksanaan pcmbelajaran ( RJ>J>) sampai pada pelaporan hasil belajar berupa buku laporan (rapor), transkrip nilai. ljazah dan SKHU (Surat Keterangan llasil Ujian) Ielah dilakukan dcngan baik dan objeklif. DiS311lping ilu tentang klasifikasi bagi siswa yang tidak lulus pada beberapa sub kompetensi tclab diatur dengan sisl1:m remedial yang tcrintcgrasi dcngan pembelajaran pada sub kompetensi bcrikutnya. B. lmplikasi Berdasarkan kesimpulan yang Ielah diuraikan di atas, berikut ini akan dikemukaklul bcberapa implikasi yang dianggap relevan dengan pcnclitian ini. lrnplikasi tersebut antara lain sebagai bcrikut: I. Berdasarkan temuan hasil penelitian. temyata pola pcrencanaan pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SM.K Negcri 2 Rantau Utara sccara konseptual tclah sinkron dengan idcalismc kurikulum, namun terdapat lcmuan yang lain bahwa berdasarkan hasil observasi lapangan dan pcngl<ajian dokumen yang dilakukall dengan pihak SMK Negeri 2 Rantau Utara lcrdapat bcrbagai aturan dan ketcntuan dalam hal-hal yang bcrsifat mcndasar secara fonnal belum scluruhnya dilaksanakan seperti alokasi waktu pembelajaran yang kurang cfektif

116 dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan menyebabkan pembelajaran 1 idak maksimal. 2. Berdasarkan temuan hasil penelitian, bahwa pola pengorganisasian pcmbelajaran produktif pada bidang ke ahlian teknik mcsin di SMK Ncgeri 2 Rantau Utara didasarkan pada scbuah landasan teori tcntang manajemeo yaitu menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran scna melakukan tindakan-tindakan pcrencanaan, pengorganisasian, pcngarahan dan pcngendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan mclalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. 3. Berdasarkan temuan pcnclitian tcmyata pola implememasi pcmbelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Ncgcri 2 Rantau Utara mengacu pada target-target riil berupa ruang lingkup pckcrjaan dari lulusan bidang keahlian teknik mcsin yang nantinya akan mcmudahkan dalam merumuskan langkah-langkah pencapaian dari penguasaan kompctensi dari ruang lingkup pekcjjaao terscbut. 4. Berdasarkan temuan has il peoclitian, tcmyata pola adrnini stra~i pembelajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Ncgeri 2 Rantau Utara diarahkan kcpada kcmampuan yang spesifik dalam mengelola kurikulum dengan diwujudkan dalam pcnyusunan kelengkapan data administrasi pembelajamn. dan penyusunan kelengkapan data adminitrasi kcgiatan praktikum dan penyusunan pclaporan hasil bclajar sebagai acuan tercapai atau tidaknya pcmbelajaran produktif yang

117 dilalcukan. Jmplikasinya. dapat terlihat dati tingkat kepuasan dari pesena didik terhadap hasil pembelajaran selama ini yang tclah tersusun dengan rapi" pada transkrip nilai/rapor/ijazah dsb. Dengan dokumentasi yang rapi tersebut majca akan memudahkan mereka dalam mcngaktualisasikan kemampuan dan skill mercka pada dunia usaha/dunia industri sebagai tujuan akhir dari pell)belajaran produktif. C. Saran Betdasarkan data yang ~itemukan penulis menyarankan bcberapa hal terkait dengan pol a implementasi manajemcn pcm belajaran produktif pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 2 Rantau Utara yaitu : I. Dalam kcgiatan perencanaan pembclajaran perlu adanya koordinasi yang menycluruh antar komponen di sckolah tcrkait pcngalokasian waktu pembelajaran di kelas dengan pcmbelajaran di bengkcl untuk mcwujudkan idealisme alokasi waktu standar kurikulum yang tclah tcrtuang dalam RPl' (Rencana Pelaksanaan Pembclajaran). 2. Perlu di rancang scbuah stratcgi pembclajaran untuk mensiasati tentang efcktivita~ alokasi waktu pcmbelajaran scpeni dengan cara pcmbagian kelompok belajar di kelas dan kelornpok belajar di bengkcl agar pcmbcla,jaran dapat tcrlaksana sccara sistematis.