BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik di dalam negeri m aup un di luar negeri. Sebagian besar kain tenun dikerjakan menggunakan alat tenun tanpa mesin. Salah sat u kabupaten yang juga memiliki kerajinan kain tenun tanpa mesin adalah Kabupaten Tanimbar yang terletak di Propinsi Maluku Tenggara. Namun begitu banyak masyarakat khususnya masyarakat Indonesia yang belum mengenal kerajinan tenun dari pulau ini. Bahkan mendengar nama pulau ini pun mungkin sangatlah jarang padahal pulau ini memiliki banyak hasil alam yang memikat antara lain perkebunan kopra dan yang tidak kalah menarik adalah kerajinan tenun ini. Kepulauan Tanimbar terletak di jujuran paling selatan pulau-pulau yang ada di Maluku, tepatnya di Maluku Tenggara dan terdiri dari kurang lebih 30 pulau-p ulau kecil di m ana pulau Yam dena adalah p ulau yan g terbesar den gan ibukotanya yan g bernam a Saum lak i, terletak di Maluku tenggar a diantara Tim or dan laut Ar u. Kerajinan tenun di daerah ini belum begitu dikenal karena daerahnya yang terpencil serta m ulai berkurangnya kegiatan m enen un di daerah ini. Hal ini diakibatkan karena tingkat kejenuhan yang dialami oleh masyarakat Tanimbar. Hasil karya mereka kurang mendapat perhatian karena semakin banyaknya persaingan dalam era globalisasi sekarang ini. Kain tenun yang
mereka hasilkan masih sangat sederhana atau masih bersifat tradisional dengan motif yang itu-itu saja sedangkan banyak kain tenun yang dipasarkan sudah mengalami banyak kemajuan. Selain itu kurang adanya kerja sama dari pihak-pihak terkait untuk mengembangkan kerajinan tenun tanpa mesin di daerah ini. Kurangnya pengembangan pola pada kain tenun tanpa mesin ini mendorong penulis untuk membuat perancangan pola pada kain sehingga kain tenun yang dihasilkan lebih bervariasi dengan warna-warna garis yang lebih indah dan gambar-gambar yang lebih hidup. Selain itu pengrajin juga dibekali dengan pengetahuan tambahan mengenai cara mengembangkan motif atau desain karena dengan teknologi canggih akan lebih mampu bertahan dalam usahanya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk membuat rancangan pengembangan pola pada kain tenun terdapat banyak cara atau metode, tetapi dalam penulisan skripsi ini penulis hanya menggunakan program Maple yang berbasiskan tiga dimensi (3D). Maple digunak an kar ena m am pu men ghasilkan graf ik m atematika yang in dah sesuai dengan variabel yang dipilih yang kemudian diterapkan pada industri kerajin an tangan yan g terkait. Jik a di m asukkan suatu per sam aan ke dalam program Maple, maka akan muncul gambar yang kemudian dirancang dan selanjutnya bisa dijadik an contoh gambar untuk dikerjak an pada saat menenun. Hal ini tentunya akan m emperm udah dan memotivasi p enen un untuk bekerja lebih seman gat karena adany a pen galam an dan tantangan baru dalam menenun. Suatu rancangan akan lebih indah dan menarik jika persamaanpersam aan yan g dihasikan lebih bervariasi. Perancan gan ini membut uhkan
tenaga terampil sebagai pendamping. Sejalan dengan ini maka diharapkan terjadinya hubungan sosial antara kedua belah pihak yaitu pihak perancang atau pengembang dan pihak pemakai. Sebagai im plementasi program in i, penulis merancang beberapa persamaan-persamaan matematika dengan menggunakan program Maple yang selanjutnya persamaan tersebut mampu menghasilkan gambar-gam bar yang lebih indah dan h idup. 1.2 Ruang Lingkup Penulisan skrip si ini hany a dibatasi pada perancangan dalam program Maple 3D dengan obyeknya adalah para pengrajin tenun tanpa mesin di Taman Expo Taman Mini Indonesia Indah. Program Maple 3D yang dimaksud disini hanya dibatasi pada persamaan-persamaan yang dijalankan pada program Maple dengan metode 3D. Sebagai obyeknya, digunakan empat orang penenun yang terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang pengrajin senior dan 2 oran g pengrajin aktif. Masing-masing orang mem iliki tugas dan fun gsi yang berbeda. Ket ua berf ungsi mengamati dan m em ber i keteran gan mengenai tenunan yang dikerjakan. Pengrajin senior berfungsi sebagai pembimbing dalam menenun, di mana sebelum nya pen ulis akan meneran gkan m ak sud dan tujuan dari rancangan serta penulis akan menerangkan tentang gambar yang telah dirancang, sedangkan dua orang penenun bertugas untuk menenun kain sesuai dengan rancangan model pola kain yang telah dirancang oleh penulis. Sebagai perco baan, 1 or ang penen un akan m enen un sesuai den gan m otif
tenunan mereka sehari-hari dan 1 orang penenun akan menenun sesuai dengan motif yang telah dirancang penulis. Selanjutnya akan dilihat perbedaan apa yang akan tampak. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan skr ipsi ini adalah unt uk mengem bangkan mo del pola pada kain tenun dengan menggunakan program Maple yang berbasis 3D sehingga pola yang dihasilkan lebih indah dan lebih hidup dengan memasukkan persamaan-persamaan matematika dalam perancangannya. Manfaat penelitian bagi pihak pengrajin: Meningkatkan kemampuan para pengrajin dalam mendesain motif produk ker ajin an tenun yang berm ut u tinggi. Meningkatkan motivasi kerja para pengrajin melalui pengembangan desain modern dengan menggunakan Program Maple. Meningkatkan kualitas produk kerajinan tenun tanpa mesin dengan cara menggabungkan antara motif tradisional dengan m otif modern.
1.4 Metodologi Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode, yaitu: 1. Metode St udi Kepustakaan Penulis mendapatkan metode perancangan model menggunakan program Maple ber up a artikel yan g men duk ung penyusun an m akalah dan peran can gan baik dari perp ustakaan, internet m aup un sum ber lain. Penulis mempelajari dan memahami materi-materi yang berh ubungan dengan topik pen elitian. 2. Metode Observasi Lapangan Penulis menguji langsung rancangan yang telah dibuat dalam program Maple kepada para pengrajin tenun di Taman Mini Indonesia Indah.