Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut organisasi kesehatan dunia (WH O), ada empat tahapan batasan-batasan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

PENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMANDIRIAN PEMENUHAN ADL

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

PENGARUH KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA TERHADAP STATUS GIZI LANSIA DI KELURAHAN MERANTI PANDAK PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN AKTIVITAS FISIK LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA TOMAHALU HALMAHERA UTARA TAHUN 2015

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. mempunyai kualitas hidup baik. Hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG JATUH DENGAN MOTIVASI MENCEGAH JATUH PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

The correlation of family motivation to the degree indepence of elderly in UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

Perbedaan Kualitas Tidur Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dengan Lansia di PSTW

GASTER, Vol. 9, No. 1 Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAMPUAN MERAWAT AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI LANSIA

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

Desy Lini Wagiarti*) Zumrotul Choiriyyah, S. Kep.,Ns.,M.Kes**), Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB **)

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SOSIAL TERHADAP KEMANDIRIAN LANSIA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI DI PELAYANAN SOSIAL LANSIA BINJAI

Indah Sampelan Rina Kundre Jill Lolong

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

RELATIONSHIP FAMILY SUPPORT WITH INDEPENDENT ELDERLY VILLAGE OF DAILY LIVING SUB KAKARA B TOBELO SELATAN WEST DISTRICT

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

ABSTRAK. Kata Kunci : Lansia, Ketersediaan Pangan, Status Gizi Daftar Pustaka : 38 referensi ( )

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk merujuk kepada cara kita berpikir tentang dan mengevaluasi diri kita

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Masa tua merupakan masa yang paling bahagia. Yaitu masa dimana kita

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

ANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ROSIANA NUR IMALLAH NIM:

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI DESA KAUMAN KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

HUBUNGAN TINGKAT ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI KELURAHAN KARANGASEM KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

DETERMINAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI JOMPO HARAPAN JAYA MARELAN MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

KARYA TULIS AKHIR. Oleh: NurulFahmi FALKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

HUBUNGAN STATUS SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DI SMP NEGERI 11 KOTA GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi:

Jurnal yang berjudul

Jurnal yang berjudul

ABSTRAK Irmawati Nur.. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living sterhadap Kualitas Hidup Lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Ns. Rhein R.Djunaid, S.kep.,M.kes. Kualitas hidup adalah kesehatan manusia seutuhnya dalam empat aspek yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks dimana mencakup tentang usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi fisik, dukungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dengan jumlah responden 78 lansia, besar sampel sebanyak 35 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Hasil penelitian dengan uji Chi Square didapatkan hasil dari analisis univariat peran keluarga baik 15 (42,9%) responden, kurang baik 20 (57,1%) responden, dan kualitas hidup lansia yang baik 14 (40,0%), kurang baik 21 (60,0%) sedangkan analisis bivariat adalah p-value 0,000 dengan signifikan lebih kecil dari pada (α = 0,05 ). Artinya ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Bagi keluarga khususnya keluarga lansia diharapkan lebih proaktif dalam memperhatikan segala kebutuhan lansia terkait dengan kebutuhan activities daily living. Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup, Activities Daily Living Daftar Pustaka : 29 (2002 2013)

PENGARUH PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES DAILY LIVING TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA RAHARJA KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO Irmawati Nur Pembimbing I : Dra. Hj. Rany Hiola, M.Kes Pembimbing II : Rhein R.Djunaid, S.kep.,Ns.,M.Kes ABSTRAK Irmawati Nur.. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Rhein R.Djunaid, S.kep.,Ns.,M.Kes. Kualitas hidup adalah kesehatan manusia seutuhnya dalam empat aspek yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks dimana mencakup tentang usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi fisik, dukungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dengan jumlah responden 78 lansia, besar sampel sebanyak 35 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Hasil penelitian dengan uji Chi Square didapatkan hasil dari analisis univariat peran keluarga baik 15 (42,9%) responden, kurang baik 20 (57,1%) responden, dan kualitas hidup lansia yang baik 14 (40,0%), kurang baik 21 (60,0%) sedangkan analisis bivariat adalah p-value 0,000 dengan signifikan lebih kecil dari pada (α = 0,05 ). Artinya ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Bagi keluarga khususnya keluarga lansia diharapkan lebih proaktif dalam memperhatikan segala kebutuhan lansia terkait dengan kebutuhan activities daily living. Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup, Activities Daily Living Daftar Pustaka : 29 (2002 2013

PENDAHULUAN Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari (Depkes RI, 2003) 1. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), ada empat tahapan batasan-batasan lanjut usia yaitu usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45-59 tahun, usia lanjut (elderly) kelompok usia 60-70 tahun, usia lanjut tua (old) kelompok usia antara 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun (Notoatmodjo,2007) 2. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks, mencakup usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi kognitif, kesehatan dan fungsi fisik, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dukungan sosial dan jaringan sosial. Di Indonesia para lansia biasanya tinggal bersama anaknya terutama lansia yang sudah tidak mendapatkan penghasilan sendiri (Nawi, 2010) 3. Activities daily living adalah fungsi dan aktivitas individu yang normalnya dilakukan tanpa bantuan orang lain. Kegiatan ADL antara lain mandi, berpakain makan, dan berpindah tempat dari tempat tidur atau kursi (Triswandari,2008) 4. Kondisi fisik seseorang yang telah memasuki lanjut usia mengalami penurunan. Keluarga adalah kelompok yang mempunyai peranan yang amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga (Azwar, 2007). Peran keluarga dalam perawatan lanjut usia antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental mengantisipasi perubahan status soial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebuthan spiritual bagi lansia (Padilah,2013) 5. Berdasarkan pengambilan data awal di kantor Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo jumlah lansia adalah sebanyak 78 lansia. Dari hasil wawancara langsung 1 Depkes, Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut, Jakarta, Edisi 2, 2003. 2 Notoatmodjo, Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta, 2002. 3 Nawi, Health and Quality of life Among, Nuha Medika, 2010. 4 Triswandari, Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses, EGC, 2008. 5 Padilla, Keperawatan Gerontik, Yogyakarta, Nuha Medika, 2013.

pada 5 lansia dalam keluarga tersebut didapatkan bahwa lansia merasa kalau dirinya sudah kurang diperhatikan oleh keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah), lansia sudah merasa tidak nyaman lagi tinggal bersama keluarganya sedangkan keluarga memegang peranan penting pada kehidupan orang lanjut usia. Berkaitan dengan uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living terhadap Kualitas Hidup Lansia. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah peran keluarga dalam pemenuhan Activities Daily Living sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah Kualitas Hidup Lansia, jumlah populasi sebanyak 78 lansia. Berdasarkan hasil Tehnik sampling menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan jumlah sampel sebanyak 35 lansia. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Data diolah dan dianalisa dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Lokasi dan Penelitian Sebelum terbentuk Desa Raharja pada tahun 2003 Desa Raharja merupakan salah satu dusun dari tiga dusun yang ada di Bongo dua yaitu dusun Raharja. Berdasarkan hasil musyawarah desa, Desa bongo dua dimekarkan menjadi tiga desa yaitu desa Bongo Dua sebagai desa induk, dusun damai menjadi desa trirukun dan dusun Raharja menjadi desa Raharja. Desa Raharja adalah salah satu desa yang merupakan lokasi transmigrasi dari tahun 1980. Baik dari pulau Jawa Bali dan Minahasa.

Gambaran Umum Responden Tabel 1. Distribusi responden lansia berdasarkan jenis kelamin di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki Perempuan 18 17 51,4 48,6 Total 35 100 Sumber : Data Primer Tabel 2 Distribusi responden lansia berdasarkan umur di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Umur Jumlah % 60-70 71-90 90 10 23 2 28,6 65,7 5,7 Total 35 100 Sumber : Data Primer Tabel 3 Distribusi Peran Keluarga dalam pemenuhan ADL pada lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari kabupaten Boalemo No Peran Keluarga (n) (%) 1 2 Baik Kurang Baik 15 20 42,9 57,1 Total 35 100 Sumber : Data Primer

Tabel 4 Distribusi kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari kabupaten Boalemo No Kualitas Hidup Lansia (n) (%) 1 2 Baik Kurang Baik 14 21 40,0 60,0 Total 35 100 Sumber : Data Primer Tabel 5 Distirbusi pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Peran Kualitas Hidup Lansia Keluarga Baik Tidak Baik Total p-value Baik 11 4 15 31,4 % 11,4 % (42,9%) 3 17 20 0,000 Kurang Baik 8,6 % 48,6 % (57,1%) Total 14 40,0% 21 60,0% 35 (100%) Sumber : Data Primer PEMBAHASAN Tabel 3 Peran Keluarga Responden yang memiliki peran keluarga baik 15 responden (42,9%). Menurut peneliti peran keluarga baik ini dikarenakan pemenuhan ADL responden pada lansia terpenuhi, sehingga responden mendapatkan kasih sayang dari keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah). Hasil serupa dengan penelitian (Triswandari, 2008) 6 bahwa 60% keluarga memberikan dukungan instrumental kepada lansia. Keluarga menyediakan alat mandi, makan, 6 Triswandari, Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses, EGC, 2008.

pakaian lansia dan lain-lain, bukan berarti lansia menjadi tidak mandiri dengan disediakannya alat-alat tersebut, namun bagaimana kemandirian lansia dalam menggunakan alat-alat tersebut. Peran keluarga kurang baik sebanyak 20 responden (57,1%). Menurut peneliti hal ini diakibatkan sebagian besar keluarga lansia menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sehingga pemenuhan activities daily living keluarga pada lansia sudah tidak ada lagi seperti mempersiapkan kebutuhan, pakaian, tidak memperhatikan kesehatan lansia seperti mengatur makanan yang tidak cocok dengan penyakit lansia, tidak membantu merawat lansia, membiarkan lansia masak sendiri, tidak membawa lansia ke pelayanan kesehatan jika sakit dan keluarga tidak menyiapkan alat kebutuhan spiritual. Keluarga yang mempunyai lansia perlu mengetahui beberapa pengetahuan mengenai proses penuaan, sehingga dapat mengenal lebih baik tentang keadaan fisiologis dan patologis yang mempengaruhi lansia dalam aktivitas sehari hari (Darmojo, 2004) 7. Tabel 4 Kualitas hidup lansia Kualitas hidup berdasarkan 4 domain didapatkan hasil yang sama yaitu baik 14 (40,0%) responden dan kurang baik 21 (60,0%) responden. Sehingga mendapatkan responden kualitas baik dengan jumlah 14 responden (40,0%). Menurut asumsi peneliti responden kualitas baik dikarenakan karakteristik responden lansia rata-rata berusia 60-70 tahun dimana pada usia ini lansia masih mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri seperti mandi, makan, berjalan, dan lain-lain. Responden kualitas yang tidak baik dengan jumlah 21 responden (60,0%). Menurut asumsi peneliti responden kualitas tidak baik dikarenakan karakteristik responden lansia sebagian besar berusia 75 tahun ke atas dimana pada usia ini lansia sudah kurang mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri yaitu artinya responden sudah usia lanjut tua (old), sehingga banyak hambatan dengan keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tabel 5 Analisis pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia 7 Darmojo, Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta, Blokspoot, 2004.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa lansia yang memiliki peran keluarga baik dan kualitas hidup lansia baik dalam pemenuhan activities daily living yaitu 11 (37,4%) responden. Hal ini dikarenakan jika lansia sedang sakit peran keluarga masih sangat peduli pada lansia dalam pemenuhan activities daily living seperti mendapatkan kasih sayang dari keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah) dan kualitas hidup lansia juga baik dikarenakan lansia yang berumur 60-70 sebanyak 10 lansia (28,6%), lansia tersebut masih mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pula sebanyak 4 (11,4%) peran keluarga baik tapi kualitas hidup lansia tidak baik. Menurut peneliti hal ini dikarenakan lansia laki-laki berjumlah 18 responden (51,4%) dan sebagian dari responden dengan status pekerjaan mayoritas petani yang membuat responden sudah kurang untuk merawat diri mereka sudah sibuk dengan mengurus kebun dan sawah sehingga lansia tersebut cenderung kualitas hidupnya buruk dan peran keluarga baik dikarenakan keluarga memberikan dukungan kepada lansia dan memberikan motivasi yang mana membuat lansia akan merasa di sayang, di hargai dan tentram sehingga pemenuhan activities daily living pun terpenuhi. Dukungan keluarga yang tepat akan memperbaiki atau mempertahankan kemampuan aktivitas sehari- hari lansia (Soejono, 2002) 8. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peran keluarga kurang tetapi kualitas hidup baik 3 (8,6%) responden, dikarenakan keluarga menghabiskan waktunya seharian untuk bekerja sampai-sampai mereka tidak pulang ke rumah sehingga kebutuhan activities daily living lansia tidak terpenuhi tetapi lansia berumur 60-70 ada 10 responden (28,6%) sebagian dari 10 responden berjenis kelamin perempuan, lansia tersebut masih mampu untuk mentoleransi activities daily living yang dilakukan sendiri seperti mandi, makan, berjalan dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian adanya peran keluarga kurang dan kualitas hidup tidak baik 17 responden (48,6%). Menurut asumsi peneliti peran keluarga yang kurang akan mengakibatkan kualitas hidup lansia tidak baik, peran keluarga akan mempengaruhi responden untuk melakukan activities daily living tanpa peran keluarga activities daily living tidak akan 8 Soejono, Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta, Blokspoot, 2002.

terpenuhi dengan baik akan tetapi menjadi labih buruk. Untuk menjaga kesehatan fisik maupun kejiwaannya, lansia justru tetap harus melakukan aktivitas-aktivitas yang berguna bagi kehidupannya (Kuntjoro, 2002) 9. Menurut teori Padila (2012) keluarga berperan penting bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya, peranan keluarga dalam perawatan lansia yaitu untuk menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 responden keluarga dan lanjut usia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, maka peneliti mengambil kesimpulan, bahwa ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dengan signifikan (p = value) sebesar 0,000 (α < 0,05). SARAN Bagi penelitian lebih lanjut diharapkan lebih banyak menambah jumlah sampel penelitian sehingga dapat terjangkau sasaran penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap pendidikan kesehatan activities daily living lansia. 9 Kuntjoro, Masalah kesehatan lansia, Jakarta, Sagung Seto, 2006.

DAFTAR PUSTAKA Agung Iskandar, Asri. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity Daily Living. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Azizah, Lilik Ma rifatul, (2011). Keperawatan lanjut Usia. Yogyakarta : GRAHA ILMU Darmojo, B, dan Martono, H, (2006) Buku ajar geriatric (ilmu kesehatan usia lanjut), Jakarta: FKUI Dr. A.P. Bangun, MHA. 2007. Sehat dan Bugar pada Lansia. Jakarta: PT Agromeidia Pustaka. Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pemantauan dan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Depkes (2003). Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut.edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hardywinoto, setiabudhi. 2007 Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka Utama. Jakarta Pelita. (2009). Jumlah lansia terlantar makin membengkak (agama dan pendidikan) Diambil dari http://www.hupelita.com/baca/php?mib=berita.detail&id=32503 Kuntjoro ZS (2002), Masalah kesehatan lansia.http://www.e-psikologi.com.diakses 12 Oktober 2010 Maryam, R; Ekasari, M; Rosidawati; Jubaedi, A; Batubara 1. (2009). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Maryam R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Massey, Frederics, (2008) The Oldest Behavior on the Personal Interaction, Journal of Medical Care, Vol. 6 No.2 Mubarak, (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan, Jakarta; Sagung Seto Nawi Ng, Hakimi M, Byass P, Wilopo S, Wall S (2010), Health and Quality of life Among Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho W (2006) Keperawatan gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC Padila. (2012). Keperawatan Keluarga. Jakarta : NUHA MEDIKA

Padila. (2013). Keperawatan gerontik. Yogyakarta : NUHA MEDIKA Potter dan Perry. (2006). Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Suparyanto, (2013). Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta; Blokspoo Stanley M, Patricia GB.(2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta: EGC Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono, (2008) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suparyanto, (2013). Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta ; Blokspoot Triswandari, B.T. (2008). Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses dari http://www.repository.unbraw.ac.id Wahyudi, Nugroho.(2008).Keperawatan Gerontik & Geriatric.Jakarta:EGC Yunita, Nalindra Prima, (2010). Pusat Pelayanan Lanjut Usia, Surabaya, Fakultas Teknik Sipil dan Peerencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran