KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan melalui bahasa atau tuturan yang diucapkan oleh alat

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DAN PADANANNYA DALAM BAHASA BAKU PADA NOVEL LOVE SUCKS CINTA KUYA KARYA CHARMANTHA S. ADJI

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

IDIOM POLITIK PADA WACANA BERITA HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI MARET APRIL 2009

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

DIKSI DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT DALAM SPANDUK ANTINARKOBA

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pemersatu antarsuku, bangsa dan budaya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE CERAMAH UNTUK PEMBELAJARAN MORFOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN MORFEM PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS VIII A

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi antar anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI TEKNIS DENGAN PENDEKATAN PROSES SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA ANAK TUNARUNGU USIA 7-10 TAHUN ( STUDI KASUS PADA TINA DAN VIKI )

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan berpengaruh terhadap sistem atau kaidah

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat serta pengetahuan yang baik. memadukan kalimat-kalimat yang kita tulis dan ucapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

Transkripsi:

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh: UDANANG TRIASMOKO NIM A 310040022 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata suatu unsur yang dibicarakan dalam bahasa. Kata rangkaian bunyi atau simbol tertulis yang menyebabkan orang berpikir tentang sesuatu hal dan makna sebuah kata. Pada dasarnya kata diperoleh karena persetujuan informasi antara sekelompok orang untuk menyatakan hal atau barang tertentu melalui rangkaian bunyi tertentu (Keraf, 2002: 88). Kata sebagai gabungan fonem yang membentuk arti. Penggabungan fonem menurut aturan yang berlaku. Pada setiap kata akan tampak sistem bunyi dan sistem makna. Seperti kata lari terbentuk dari fonem /l/, /a/, /r/, dan /i/. Kata lari yang terbentuk dari konsonan /l/, vokal /a/, konsonan /r/, dan vokal /i/ digabung secara berturutan sehingga mempunyai arti orang yang melangkahkan kakinya secara cepat. Setiap orang berhak atas kebebasan dalam mengunakan kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Kebebasan dalam memilih kata tiap individu dipengaruhi oleh keadaan emosi, intuisi, dan intelek dari individu yang bersangkutan sehingga tercipta komposisi bahasa yang hanya mementingkan unsur-unsur tertentu yang diperlukan. Seperti memilih katakata saat bertanya, marah ataupun menjawab diperlukan pilihan kata yang memudah lawan bicara mudah memahami.

Pilihan kata atau diksi yang berfungsi untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, yang mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokkan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara khusus berbentuk ungkapan-ungkapan (Keraf', 2002: 22). Diksi dalam tulisan yaitu pilihan kata yang tepat dan diberlakukan dalam penulisan, yang mencakup pengertian kata yang dipergunakan dalam menyampaikan suatu gagasan. Gagasan-gagasan tersebut ada perbedaan-perbedaan makna dengan keinginan penulis untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan masyarakat dengan cara berbahasa yang menarik. Diksi perlu dipelajari untuk mengetahui pentingnya peranan kata dalam komunikasi sehari-hari. Walaupun sehari-hari setiap saat dalam interaksi sosial selalu berhubungan dengan bahasa yang diwujudkan pada kata-kata, akan tetapi apabila dalam berbahasa seseorang kurang memperhatikan dan kurang belajar akan melakukan kesalahan dalam berbahasa saat berkomunikasi, demikian juga dalam menulis. Badudu (1997: 27) mengatakan bahwa penggunaan kata dalam kalimat penting diperhatikan baik-baik karena kata yang tepat makna atau tepat bentuk akan memudahkan pembaca atau pendengar memahami arti kalimat. Pemakaian kata berimbuhan yang kurang hati-hati akan mengaburkan makna kata atau kalimat. Menurut sifatnya makna ini dibedakan atas makna yang bersifat verbal dan makna yang bersifat non-verbal. Makna verbal adalah tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara, dalam hal ini adalah bahasa yang berupa kata atau kalimat dan mempunyai arti. Adapun makna non-verbal

adalah makna sebagai tanda yang dihasilkan oleh anggota badan, misalnya acungan jempol bermakna hebat, bagus (Djajasudarma, 1999: 5). Setiap orang berhak atas kebebasan dalam mengunakan kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Kebebasan dalam memilih kata tiap individu dipengaruhi oleh keadaan emosi, intuisi, dan intelek dari individu yang bersangkutan. Pilihan kata berfungsi untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, yang mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokkan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara khusus berbentuk ungkapan-ungkapan (Keraf, 2002: 22). Diksi dipergunakan dalam menyampaikan suatu gagasan. Gagasan-gagasan tersebut ada perbedaan-perbedaan makna dengan keinginan penulis untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan keadaan masyarakat dengan cara berbahasa yang menarik. Pilihan kata atau diksi perlu dipelajari untuk mengetahui pentingnya peranan kata dalam komunikasi sehari-hari. Walaupun sehari-hari setiap saat dalam interaksi sosial selalu berhubungan dengan bahasa yang diwujudkan pada kata-kata, akan tetapi apabila dalam berbahasa seseorang kurang memperhatikan dan kurang belajar akan melakukan kesalahan dalam berbahasa saat berkomunikasi, demikian juga dalam menulis. Badudu (1997: 27) mengatakan bahwa penggunaan kata dalam kalimat penting diperhatikan baik-baik karena kata yang tepat makna atau tepat bentuk akan memudahkan pembaca atau pendengar memahami arti kalimat. Pemakaian kata berimbuhan yang kurang hati-hati akan mengaburkan makna kata atau kalimat.

Menurut sifatnya makna ini dibedakan atas makna yang bersifat verbal dan makna yang bersifat non-verbal. Makna verbal adalah tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-alat bicara, dalam hal ini adalah bahasa yang berupa kata atau kalimat dan mempunyai arti. Adapun makna non-verbal adalah makna sebagai tanda yang dihasilkan oleh anggota badan, misalnya acungan jempol bermakna hebat, bagus (Djajasudarma, 1999: 5). Cinta dari zaman dahulu sampai sekarang masalah yang menarik dalam kehidupan. Manusia tidak dapat terlepas dari cinta. Rasa cinta pada diri individu dapat diartikan sebagai rasa cinta kepada orang tua, kepada anak, kepada sahabat, kepada lawan jenis rasa cinta yang normal dimiliki oleh orang. Kata cinta banyak diucapkan orang, tetapi tidak semua orang dapat mengetahui makna cinta dan pembentukan kata cinta. Kata cinta terbentuk dari lima fonem yaitu /c /i /n /t /a dengan tiga fonem konsonan dan dua fonem vokal. Menurut Gunarso dan Gunarso (2002: 106) cinta dimiliki orang yang suka terhadap seseorang sehingga mau mengorbankan suatu hal untuk kebahagiaan orang yang disukai tersebut, ada perasaan bahagia bila dekat dengan orang yang disukai. Akan tetapi, apabila seseorang dalam mencintai orang lain mau berbuat apa saja, terlebih yang bersifat negatif tanpa memikirkan akibatnya, maka cinta yang demikian ini disebut cinta buta. Kata cinta banyak digunakan pada karangan wacana tulis berupa cerpen, novel, puisi, dan artikel di media cetak. Kata cinta tidak hanya digunakan

bentuk dasar, tetapi juga terbentuk kata berimbuhan awalan (prefiks) dan akhiran (sufiks). Kata cinta dalam suatu wacana karangan terdiri atas kata asal dan kata jadian, seperti mencintai dan dicintai. Kata mencintai dan dicintai mempunyai makna yang berbeda. Salah satu kebutuhan pribadi manusia adalah cinta. Kata cinta digunakan dalam komunikasi. Bagaimanakah seluk-beluk pembentukan kata cinta? Penelitian ini menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dipilih judul: Kata Cinta dalam Bahasa Indonesia Kajian Morfologi dan Semantik. B. Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah bentuk kata cinta secara morfologi? 2. Bagaimanakah makna kata cinta dalam kalimat? 3. Bagaimanakah perbedaan bentuk dan makna cinta dalam kalimat pada novel, cerpen, dan artikel? C. Pembatasan Masalah Sesuai uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah serta pembahasan tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini perlu pembatasan masalah, dengan adanya pembatasan masalah analisis data dapat terfokuskan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada kajian morfologi dan semantik tentang kata cinta. Adapun sumber katakata cinta diperoleh melalui media cetak dalam novel, cerpen, dan artikel. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendiskripsikan bentuk kata cinta secara morfologi. 2. Menggali makna kata cinta dalam kalimat. 3. Memaparkan perbedaan bentuk dan makna cinta dalam kalimat pada novel, cerpen, dan artikel. E. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Sebagai sumber informasi dan tambahan ilmu pengetahuan tentang kajian morfologi dan semantik tentang kata cinta dalam novel, cerpen, dan artikel. 2. Manfaat Praktis a. Bagi remaja sebagai tambahan pengetahuan dan informasi sehingga pemahaman tentang kata cinta secara morfologi dan semantik dapat lebih mendalam. b. Bagi guru sebagai tambahan pengetahuan dan pemahaman tentang tentang kata cinta secara morfologi dan semantik sehingga nantinya dapat dipergunakan sebagai materi pelajaran bagi siswa.

c. Bagi masyarakat sebagai sasaran tambahan pengetahuan tentang kata cinta secara morfologi dan semantik. d. Bagi peneliti lain, dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sumber informasi sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya sesuai dengan kajian dalam penelitian ini. F. Sistematika Penulisan Skripsi Bab I Pendahuluan, memuat antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Teoritis yang emmuat tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang mengulas tentang arti cinta, pengertian kata, bentuk-bentuk kata, ciri dan jenis-jenis kata, dan pengertian makna. Bab III Metode Penelitian, berisi jenis penelitian, waktu penelitian, data dan sumber data penelitian, pengumpulan data, validitas data, dan analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian berisi tentang analisis data sesuai dengan perumusan masalah, yaitu: (1) bentuk kata cinta secara morfologi, (2) makna kata cinta dalam kalimat, dan (3) perbedaan bentuk dan makna cinta dalam kalimat pada novel, cerpen, dan artikel. Bab V merupakan bab penutup yang memuat simpulan dan saran.