MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

dokumen-dokumen yang mirip
Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III EVALUASI A. Kognitif skill

MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

2.6. Mesin Router Atas

MODUL 12 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Keselamatan Kerja Listrik dan Prosedur Isolasi)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen)

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MESIN BOR. Gambar Chamfer

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL 17 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Sumer Daya Manusia)

MODUL 16 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan)

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEMBUAT KUDA-KUDA DENGAN SAMBUNGAN BAUT NO REVISI TANGGAL HALAMAN JST/TSP/ dari 7

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III METODE PEMBUATAN

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN : Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3 ) Bidang Kelistrikan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

KESELAMATAN KERJA PADA PENGERJAAN BENGKEL

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

commit to user BAB II DASAR TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Disusun oleh : Nama : Tulis Namamu. NiM : Kelas/semester : 1B / Semester 1 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

MENGUASAI KERJA BANGKU MENGEBOR BENDA KERJA B.20.08

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

METODE PEMBELAJARAN. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, Demonstrasi, Praktek. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, latihan dan praktek

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Transkripsi:

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

5. Bekerja di bengkel Kacamata pengaman Resiko mata terluka selamanya ada di bengkel atau laboratorium. Luka pada mata Alat pelindung Karena luka pada mata mungkin berakibat fatal, beberapa alat telah dibuat untuk melindungi mata dalam situasi kerja. Salah satu yang paling lumrah ialah kacamata biasa dengan kaca anti pecah. Perlengkapan ini melindungi mata dari bram dan partikel kecil di bengkel. Kacamata Jenis kacamata ini memberikan perlindungan yang lebih baik untuk bekerja di bengkel. Jenis lain Jenis khusus dari kacamata pengaman dibuat untuk pekerjaan khusus seperti mengelas. Rangka kacamata menutup mata dengan sempurna. Kacamata khusus Jenis kacamata pengaman ini membantu pandangan yang lebih luas dan juga melindungi mata. Pandangan lebih luas 1 9

Penggunaan kacamata pengaman Hendaknya selalu mengenakan kacamata pengaman jika : Memahat - Memahat dengan pahat dan palu - Menggergaji dengan jenis gergaji logam Menggergaji - Mengebor dengan bor tangan atau bor mesin Mengebor - Mengoperasikan mesin seperti : Pekerjaan mesin Membubut Memfrais Menyekrap Menggerinda 2 9

Las asetilin Pada pekerjaan las asetilin dipakai kacamata jenis khusus. Kacamata khusus Kacamata ini memerisai mata dari sinar dan percikan api. Dibandingkan dengan las listrik dalam mengerjakan las asetilin pekerjaan memerlukan kedua tangan : satu untuk memegang gagang las (brander) dan yang lain memegang kawat las. Memerisai Menggunakan kedua tangan Oleh sebab itu kacamata pelindung harus dipasang secara mantap pada kepala. Memasang Las listrik Dalam mengerjakan las listrik sebuah perisai digunakan untuk melindungi mata. Perisai berfungsi seperti jendela yang dapat dibuka dan ditutup. Perisai las listrik Perlindungan mata Perisai bukan hanya melindungi mata dari sinar yang kuat dari las listrik, tapi juga melindungi kepala dari percikan pi dan bram. Perisai dipegang oleh tangan yang tidak digunakan untuk memegang elektroda. Memegang perisai 3 9

Jenis pelindung lain Gambar samping menunjukkan Berbagai jenis lain dari pelindung mata. Disarankan untuk menentukan jenis kacamata pengaman atau kedok muka yang cocok untuk pekerjan khusus tersebut. Jenis lain Pilih yang sesuai untuk pekerjaan tertentu Dalam banyak situasi yang memerlukan banyak pekerjaan diatas kepala, resiko mata terluka jauh lebih besar daripada biasanya. Situasi kerja Helm atau topi yang kuat dipakai dalam situasi kerja, dimana terdapat kemungkinan benda jatuh, misalnya di lokasi pembangunan atau di pelataran kawasan industri. Helm Gabungan helm, kacamata pengaman, perisai, sarung tangan dan sepatu lars diperlukan dalam situasi seperti pemadaman kebakaran dan kecelakaan akibat bahan beracun. Gabungan helm dan pengaman lain 4 9

Perkakas tangan Pekerjaan dengan perkakas tangan mengandung resiko minimal, bila perkakas itu dipakai secara baik dan dirawat dengan benar. Luka mata dan tangan merupakan bahaya yang paling sering timbul. Pencegahan adalah lebih baik daripada penanggulangan. Resiko kecelakaan Luka Pencegahan Tindakan preventif yang sederhana dapat membantu menciptakan tempat kerja menjadi lebih aman. Misalnya : - Pasanglah ram kawat diatas bangku kerja diantara para pekerja pada ragum bangku yang saling berhadapan. Hal ini dapat melindungi mereka dari bram yang berhamburan kesekelilingnya. - Ganti bagian ragum yang sudah rusak agar jepitannya tetap kuat dan menghindari lepas saat pengerjaan. Palu Bagian yang mudah patah pada palu adalah : Mudah patah - Gagang - Penghubung antara gagang dan kepala palu. 5 9

. Gagang yang patah harus segera diganti. Kebanyakan gagang terbuat dai kayu khusus yang tidak mudah patah. Jika tidak tersedia gagang cadangan dan sebuah gagang baru masih dibuat dibengkel kayu, maka perlu diingatkan bahwa jenis kayu yang digunakan untuk membuat gagang baru, harus jenis kayu tertentu. Gambar ini menunjukkan bahaya dari kepala palu yang tidak terpasang secara kuat pada gagang. Gagang Jenis kayu yang benar Memasang Kepala palu lepas dengan mudah dan mungkin menimpa / melukai rekan kerja. Gagang tanpa beban kepala dapat menimpa tangan atau perglangan pekerja yng memegangnya. Obeng Obeng bergagang dan berdaun jadi obeng beresiko ganda. Gabungan resiko pahat dan kikir. Kebanyakan gagang terbuat dari plastic dan kemungkinan patah terbatas. Agar penggunaan obeng efektif, daunnya bersisi tajam dan sudutnya tidak bulat. Obeng harus diletakkan pada arah poros sekrup dalam alur sekrup. Segenap daya harus dikerahkan sehingga obeng tidak meleset dari alur sekrup. Gagang dan daun BENAR Sisi tajam Penggunaan SALAH 6 9

Gambar menunjukkan posisi aman dalam alur dan bentuk daun. Gambar ini menunjukkan beberapa bentuk daun yang salah sehingga tidak pas ke dalam alur. Jenis ini akan merusak alur dan membahayakan. Bentuk daun Bentuk yang salah Membahayakan Kunci pas Kunci pas digunakan untuk mengencangkan dan mengendorkan mur dan baut. Kebanyakan kunci pas terbuat dari baja kualitas tinggi untuk menghindarkan kerusakan bentuk atau pegangannya. Kunci pas Pegangan Mulut pada kunci pas harus bersesuaian dengan ukuran mur yang biasanya tertera pada cakram/mulut dari kunci pas itu. Kunci pas selamanya aman bila lubangnya sesuai dengan ukuran mur. Memakai kunci tabung (sok) atau kunci pas yang lubangnya tidak sesuai dengan ukuran mur, merupakan pekerjaan yang kurang aman. Mur ini menunjukkan hasil kerja yang tidak trampil dalam penggunaan perkakas. Lubang jarak mur Ukuran yang sesuai KURANG AMAN Terbuang Tidak adanya pegangan membuatnya tidak bisa dipakai lagi untuk selanjutnya. 7 9

Roda gerinda Diantara sumber bahaya yang dekat di bengkel ialah batu gerinda dan jenis peralatan gerinda lainnya. Batu gerinda Benda kerja tertarik ke dalam celah di antara landasan dan batu gerinda. Biasanya batu gerinda berputar pada kecepatan tinggi. Roda gerinda terbuat dari biji-biji abrasive yang direkat sekaligus. Kecepatan tinggi Perkakas senantiasa diasah menentang arah rotasi. Batu gerinda menghasilkan bram yang sangat halus dan percikan api yang berbahaya terhadap mata. Benda kerja yang digerinda harus diletakkan pada landasan mesin gerinda. Harus tersedia jarak maksimal 1,5 mm antara landasan dan batu gerinda. Bram halus Landasan gerinda Perisai Roda gerinda harus dilengkapi perisai mata yang dapat digerakkan. Bahaya utama dari batu gerinda ialah pasangannya lepas dari senter/poros. Karena terdapatnya bagian gaya yang tidak sama, batu bisa pecah. Keluar dari posisi senter 8 9

Menggerinda Benda yang akan digerinda diletakkan pada landasan dan digerakkan dari samping ke samping sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Landasan gerinda Selama gaya yang keluar dari benda kerja makin kuat, benda kerja itu jangan dipegang dengan tangan telanjang. Untuk menggerinda benda kerja yang besar diperlukan sarung tangan. Sarung tangan Jika menggerinda benda kerja kecil, tang atau kunci dapat dipakai untuk memegang benda kerja. Bagian samping roda gerindapun dapat dipakai untuk menggerinda. Tapi bagaimanapun harus diperhatikan agar pemakaiannya tetap sama pada kedua sisi dari batu gerinda. Sisi-sisi tersebut jangan sampai cekung. Tang kunci Sisi roda gerinda Diasah menentang arah rotasi, tetapi pada permukaan lingkarannya, jangan pada bidang sampingnya. 9 9

RANGKUMAN 1 2

Soal 1. Sebutkan jenis-jenis kacamata pengaman! 2. Sebutkan jenis-jenis pekerjaan yang dilaksanakan di bengkel! 3. Fungsi kacamata las adalah. 4. Sebutkan langkah kerja membuka/mengeratkan baut dengan kunci pas! 5. Bagaimanakah langkah kerja menggerinda? Kunci Jawaban 2 2

Daftar Pustaka HNC, Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis- Jakarta 1993 M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga-Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI-JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan-Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok-2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke-9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982