BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

a. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara pengembangan karir

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam rangka mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Kondisi tersebut akan membawa dampak luas dan bervariasinya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. siswa SMP Muhammadiyah sekota Medan sebesar 7,84 %. Muhammadiyah sekota Medan sebesar 4,53 %.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sebuah proses berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peduli pada pembangunan sektor pendidikan. Menurut Kurniadin (2012:206)

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Selfi Yugastiyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data hasil penelitian

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan. aspek yang sangat penting dalam pembentukan generasi bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. siswa. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan warga negara Indonesia menjadi manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar jika tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan lepas

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p

Transkripsi:

107 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara persepsi terhadap persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan yang tinggi dengan disiplin kerja guru di SMP Se- Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. 2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra Motivasi Berprestasi dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berprestasi memiliki hubungan yang tinggi dengan disiplin kerja guru di SMP Se- Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik Motivasi Berprestasi maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. 3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama sama dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli

108 Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi berhubungan dengan disiplin kerja guru di SMP Se-Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi maka semakin baik pula disiplin kerja guru di SMP Se- Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. B. Implikasi Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersamasama dapat meningkatkan disiplin kerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya. 1. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru, maka upaya meningkatkan disiplin kerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya

109 peningkatan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah. Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan disiplin kerja guru, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah. Pemerintah Kabupaten adalah penanggung jawab utama dalam pengangkatan calon kepala sekolah, untuk itu dalam pengangkatannya harus mengacu kepada Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala sekolah tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas. Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus tahu akan tugas dan fungsi sebagai pemimpin tertinggi di sekolah. Kepala sekolah harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pengembangan kualitas pendidikan di

110 sekolah menuju kepada disiplin kerja guru yang tinnggi menuntut kinerja kepala sekolah yang lebih optimal. Untuk itu, kepala sekolah harus mempunyai keterampilan dan kompetensi yang cukup memadai dalam mengelola sekolah. Kepala sekolah diharapkan dapat membuat dan mengembangkan sebuah visi yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan disiplin kerja guru menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai keterampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal. Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerja sama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah. 2. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Motivasi Berprestasi Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni motivasi berprestasi menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru,

111 maka upaya meningkatkan disiplin kerja guru adalah dengan menciptakan motivasi berprestasi yang mampu menciptakan rasa memiliki terhadap sekolah. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat naik dan dapat turun. Sebagai kepala sekolah yang baik harus dapat menjadi motivator bagi guru dan personil sekolah. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi berprestasi adalah berusaha keras untuk mencapai prestasi perorangan, memiliki hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik dan efisien, mencari peluang untuk memenuhi tanggung jawab pribadi dan mencari solusi terhadap masalah, gemar dengan tujuan menantang, tidak suka dengan prestasi yang didapat secara kebetulan, lebih suka menetapkan tujuan yang realistis dan memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai sukses dalam pelaksanaan tugas.

112 Motivasi berprestasi merupakan beberapa gabungan berbagai faktor yang menyebabkan tingkah laku seseorang dapat berubah. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu, motivasi mampu mendorong seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat. Mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. 3. Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Melalui Peningkatan Persepsi Terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni Persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan disiplin kerja guru, maka upaya meningkatkan disiplin kerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan menciptakan motivasi guru yang mampu merangsang timbulnya rasa disiplin dan rasa memiliki terhadap sekolah sehingga mampu meningkatkan disiplin kerja guru. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. Persepsi guru tehadap kepemimpinan kepala sekolah yaitu, kepala sekolah mampu merencanakan dan melaksanakan program sekolah dengan baik, guru merasa bahwa kepala sekolah adalah seorang yang dapat dijadikan panutan bagi

113 dirinya, dimana guru dapat memberikan penilaian pada kepemimpinan kepala sekolahnya melalui proses kognitif dan visual. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan daya dukung yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru dalam proses pembelajaran. Demikian juga dengan motivasi berprestasi sebagai daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja. Hubungan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama diduga berhubungan dengan disiplin kerja guru. C. Saran Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil penelitian diatas, dapat diajukan beberapa saran antara lain: 1. Dengan ditemukannya disiplin kerja guru dalam kategori diatas rata-rata, upaya mempertahankan dan lebih meningkatkan disiplin kerja guru perlu dilakukan. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama antara guru dan kepala sekolah. 2. Dengan ditemukannya persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dalam kategori diatas rata-rata hendaknnya dilakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pola kepemimpinan yang akan dijalankan oleh kepala sekolah. 3. Dengan ditemukannya motivasi berprestasi dalam kategori diatas rata-rata hendaknnya dilakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugas dan fungsi utamanya sebagai guru yang

114 akan dijalankan di sekolah. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara bersama-sama antara guru dan kepala sekolah. 4. Mengingat besarnya sumbangan persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi dengan disiplin kerja guru, hendaknya guru dan kepala sekolah secara bersama-sama dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kondisi ini sebagai bekal untuk meningkatkan disiplin kerja guru. 5. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan faktorfaktor lain yang lebih dominan memberikan kontribusi terhadap disiplin kerja guru. 6. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah persepsi terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi yang merupakan sebagian dari yang dapat mempengaruhi disiplin kerja guru. Untuk penelitian lanjutan disarankan agar melakukan penelitian dengan mengikutsertakan variabel yang lebih kompleks.