Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR KOPERASI

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

EFISIENSI = REVENUE > COST

MENGAPA HARUS KO[ERASI Oleh: Neti Budiwati Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI*)

Koperasi. By :

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Perbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM ASISTEN DEPUTI ORGANISASI DAN BADAN HUKUM KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2

BAB II BADAN USAHA DALAM KEGIATAN BISNIS. MAN107- Hukum Bisnis Semester Gasal Universitas Pembangunan Jaya

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

Dosen Fakultas Hukum USI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

A. KOPERASI DAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang mempunyai

KOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah

Koperasi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.

PENDIRIAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

KOPERASI.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KARAKTERISTIK KOPERASI

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORITIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N

NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Oleh Sri Zulhartati (IPS, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

PUSTAKA ELEKTRONIK YAYASAN ENAMGE UNTUK PRAKTISI MANAJEMEN S.D.M.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB II RUANG LINGKUP KOPERASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DAN UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

Tutik Susilowati, Pengembangan Koperasi. JKB. Nomor 6 Th. IV Januari

BAB III. Pelaksanaan Kerja Praktek. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

Menimbang : a. Mengingat : 1.

Pendahuluan. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

Lampiran V Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.50

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

koperasi, dilakukan oleh anggota secara demokratis One man one vote, dalam Rapat Anggota Tahunan koperasi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

Pentingnya Koperasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

PERANAN HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

5.00 a. Kepatuhan Koperasi dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan dan pengelolaan koperasi,

OLEH ASISTEN DEPUTI TATALAKSANA KOPERASI DAN UKM DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Bogor, 28 Januari 2016

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin

LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

Manajemen Keuangan dan Permodalan Koperasi Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

BAB II PENGATURAN KOPERASI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1992

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Koperasi Bina Usaha Bersama Yayasan Istiqamah Bandung

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

Koperasi Prinsip Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, swasta,

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

PENGERTIAN. koperasi berasal dari kata cooperation, terdiri dari co yang artinya bersama dan operation artinya bekerja / berusaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa

Transkripsi:

APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA KOPERASI? (All about Cooperation) Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN UU No. 12 Tahun 1967 Koperasi dikatakan sebagai Organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Konotasi berwatak sosial seringkali disalahtafsirkan sebagai organisasi atau yayasan sosial, sehingga memberi tafsiran bahwa Koperasi tidak berorientasi memperoleh laba tetapi hanya sekadar mensejahterakan anggotanya. UU No. 25 Tahun 1992 secara tegas mengatakan Koperasi sebagai badan usaha. Sebagai badan usaha Koperasi juga bertujuan memperoleh laba. 2

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN Orientasi laba bagi Koperasi semata-mata diperuntukkan bagi tercapainya tujuan utama Koperasi yaitu memberi pelayanan kepada anggota yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. Inilah makna dari member oriented dan profit oriented dalam Koperasi. Dengan demikian anggota memegang peran utama dalam Koperasi, yang membawa konsekuensi partisipasi anggota. 3

PENGERTIAN KOPERASI Pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 mengatakan bahwa: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 4

Oleh Karena itu: KOPERASI SBG BADAN USAHA PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL, PRINSIP USAHA: RASIONALITAS, EFEKTIVITAS, EFISIENSI, PRODUKTIVITAS (UNTUK KEPENTINGAN MEMBER ORIENTED DAN PROFIT ORIENTED) Dengan tanpa menanggalkan identitas Koperasi: prinsip Koperasi 5

CIRI-CIRI KOPERASI INDONESIA 1. Koperasi sebagai badan usaha; 2. Beranggotakan orang seorang dan badan hukum Koperasi; 3. Bekerja berdasar prinsip Koperasi (Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992); 4. Koperasi Indonesia tujuannya harus benar-benar merupakan kepentingan bersama dari anggotanya; 6

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI INDONESIA 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian 6. Pendidikan Perkoperasian 7. Kerjasama antar Koperasi 7

TUJUAN DAN PERAN KOPERASI Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. (Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992) 8

Perbedaan motivasi ekonomi Koperasi dan non Koperasi No U N S U R KOPERASI BU NON KOPERASI 1 Jasa layanan untuk: Anggota sebagai pemilik Umum, bukan pemilik 2 Dimiliki oleh Anggota Pemodal/Investor 3 Suara ditentukan oleh Anggota Pemegang sahan 4 Pleksanaan voting Satu anggota = satu suara 5 Kebijakan ditentukan oleh Anggota bersama pengurus 6 Balas jasa untuk pemilik Dibatasi, sesuai keputusan rapat anggota 7 Hasil usaha untuk Anggota, sebanding jasanya Tergantung jumlah saham/modal Pemegang saham dan direksi Tidak dibatasi Sebanding dengan saham/modal yang dimiliki 9

Koperasi memiliki tujuan & peran secara mikro maupun makro. 1) Secara Mikro, Koperasi berusaha untuk mensejahterakan anggotanya. Hal ini harus dimaklumi karena Koperasi didirikan dari, oleh dan untuk kepentingan anggota. Sudah sepantasnya manajemen Koperasi dalam hal ini pengurus melakukan kegiatan usaha yang berorientasi pada pelayanan pemenuhan kebutuhan anggota, khususnya kebutuhan yang benar-benar dirasakan anggota (felt needs). 2) Secara Makro, Koperasi turut memberi kontribusi dalam perekonomian nasional, yaitu melalui sumbangan dalam Pendapatan Nasional (PDB). 10

TUJUAN DAN PERAN KOPERASI 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosialnya 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya 4. Berusaha mewujudkan dan mengambangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. (Pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992) 11

GASASAN DASAR IDEOLOGI KOPERASI Kerjasama adalah lebih baik dari persaingan (cooperation more then competition) Faktor manusia ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi daripada benda (sebagai dasar bahwa Koperasi merupakan perkumpulan orang/manusia bukan perkumpulan modal/benda) Manusia dihargai sama derajat. Sebagai anggota, masing-masing memiliki hak suara. Dalam Koperasi dikenal konsep one man one vote (satu orang satu suara) Manusia disamping sebagai makhluk sosial, juga sebagai makhluk individu yang berketuhanan. 12

Lebih jauh Herman Soewardi (2000) menjelaskan gambar (hal 6) : a) Beberapa pelaku usaha bersepakat secara demokratis untuk mencukupi keperluan-keperluan usahanya secara mandiri, mereka mendirikan usaha Koperasi menjadi milik bersama. Fungsinya adalah untuk memasok kebutuhan input mereka, dan untuk memasarkan / mengolah output mereka. Dengan cara ini pasokan dan pemasaran menjadi lebih murah (Member Promotion) b) Agar tujuan tersebut tercapat, maka diperlukan Modal dan Manajemen usaha bersama. Modal dipikul secara merata dan manajemen diawasi bersama. Manajemen bertanggung jawab pada Rapat Anggota, sehingga RA pemegang kekuasaan tertinggi dlm Kop. c) Karena merata, maka setiap orang pada asasnya memiliki saham yang sama, dan berkuasa yang sama, yang disebut one man one vote. Ini berarti Koperasi bukan perkumpulan modal, tetapi perkumpulan orang (ini tidak berarti Kop tidak butuh modal) d)usaha Koperasi tidak mencari untung, agar keuntungan Jatuh Langsung ketangan Anggota, dengan cara ini keuntungan anggota meningkat secara tepat. Ini yang disebut COOPERATIVE EFFECT. e) SHU bukan tujuan utama Koperasi. Akan tetapi bila manajemen Koperasi bertindak hemat dan bijaksana, dengan sendirinya akan terbentuk SHU, dan ini pada asasnya dibagikan kepada seluruh anggota dengan pembagian yang sesuai dengan besarnya partisipasi. 13

Pengelola harus dapat menciptakan kondisi optimal dalam Koperasi, yang antara lain dapat dilakukan melalui: 1)Optimalisasi skala usaha Koperasi, melalui alokasi modal yang efisien, produktif dan rasional. 2) Optimalisasi pemanfaatan kapasitas usaha dan modal Kop. 3) Optimalisasi kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk usaha, permodalan maupun manajemen Kop. Scr. umum. 4) Optimalisasi pemupukan modal sendiri, melalui simpanansimpanan anggota dan pembentukan dana cadangan. Agar usaha optimalisasi di atas tercapai, maka sudah seharusnya kesan bahwa Koperasi sebagai perkumpulan orang bukan perkumpulan modal yang seringkali dianggap sebagai faktor penyebab gagalnya USAHA Koperasi dapat dihapuskan. Ini menjadi tugas berat bagi pengelola Koperasi. 14

PERSIAPAN PENDIRIAN KOPERASI Jawab dulu pertanyaan-pertanyaan: 1.Siapa yang berinisiatif mendirikan Koperasi? 2.Motivasi apa yg melatarbelakangi pendirian tersebut? 3. Apa kegiatan usaha yang akan dilaksanakan? 4. Siapa yang akan mengelolanya? 5. Berapa besar modal yang dibutuhkan? 6. Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya Yang Harus diperhatikan pula: 1) Kepentingan ekonomi calon anggota 2) Kualitas calon anggota 15

SYARAT-SYARAT PENDIRIAN Dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dijelaskan mengenai tata cara pembentukan Koperasi, antara lain: Koperasi Primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang (Ayat 1 Pasal 6) Persyaratan ini ini dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan Koperasi. Orang-seorang pembentuk Koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan ekonomi yang sama. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurang 3 Koperasi (Ayat 2 Pasal 6) Pembentukan Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar (Ayat 1 Pasal 7) Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Republik Indonesia (Ayat 2 Pasal 7) 16

Pasal 4 Kepmen KUKM 104.1/Kep/M.KUKM/X/2002 (1)Para pendiri wajib mengadakan rapat persiapan yang membahas semua hal yang berkaitan dengan rencana pembentukan Koperasi meliputi antara lain penyusunan rancangan AD, ART, dll yg diperlukan utk pembentukan Kop (2) Dalam persiapan pembentukan Koperasi dilakukan penyuluhan Koperasi oleh pejabat dari instansi yang membidangi Kop kepada para pendiri 17