MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

MODUL 12 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Keselamatan Kerja Listrik dan Prosedur Isolasi)

MODUL 4 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencegahan Kecelakaan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kesehatan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

MODUL 14 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pengertian dan Fungsi Manajemen)

MODUL 6 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Terluka oleh benda kecil)

MODUL 16 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Kesehatan)

MODUL 8 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kabel dan Sambungan) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 17 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Dampak Pencemaran Terhadap Sumer Daya Manusia)

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 9 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Tangga dan Beban) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB III EVALUASI A. Kognitif skill

MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)

MODUL 2 KESELAMATAN KERJA (Peran & Fungsi K3 Pada Pekerjaan Konstruksi)

Tujuan Dari Sistem Manajemen K3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 4 KESELAMATAN KERJA (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

SANITASI DAN KEAMANAN

KUISIONER PENELITIAN

Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Oleh : Agus Yulianto

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

URGENSI DAN PRINSIP K3 PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Tujuan Pembelajaran

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB VII PEMBAHASAN. 7.1 Prosedur Kerja perusahaan dan prosedur kerja yang diterapkan oleh

BAB IV HASIL DAN ANALISA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Taufiqur Rachman 1

PEMBELAJARAN IV PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

Keselamatan & Kesehatan Kerja PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL 15 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Pencemaran Lingkungan)

K3 Konstruksi Bangunan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II LANDASAN TEORI. pencegahan dan pengawasan dalam melakukan berbagai hal. berkaitan dengan pekerjaan. Mangkunegara (2011:161), Keselamatan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

MODUL 2 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG MESI N/ APM) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

3. Bagaimanakah pelaksanaan kerja lembur: a. Pada hari kerja biasa b. Pada hari istirahat mingguan c. Pada hari libur nasional d. Apakah ada surat per

Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEKNIK DAN PROSES KESELAMATAN KERJA KODE / SKS : AK / 2

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

Kesehatan Lingkungan Kerja

K3LH MATERI 5 MENERAPKAN KAIDAH ATURAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERLINDUNGAN KERJA.

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

Dasar Manajemen Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian serta lingkungan. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act)

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.

DASAR DASAR KESEHATAN KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut terjadi mulai dari perusahaan kecil, menengah atau

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Proyek Konstruksi dan Peran Manajer. satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

Transkripsi:

MODUL 13 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO

LEMBAR KERJA SISWA 1 3 Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya berbagai kecelakaan ditempat kerja. Jenis kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu sendiri (kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan), faktor salah prosedur penggunaan alat dan faktor lingkungan sekitar proses kerja berlangsung serta faktor manajemen kerja. Faktor pekerja : Kemampuan dan kecakapan yang terbatas Sikap dan perilaku yang kurang baik sewaktu bekerja Gangguan kesehatan (penyakit, penglihatan kurang dan kelelahan fisik) Gangguan mental (takut, was-was, tidak percaya diri, emosi dan tidak pengalaman) Faktor salah prosedur penggunaan alat : Sarana (peralatan) tidak memadai dan tidak sesuai Peralatan mengalami kerusakan dan tidak diketahui sebelumnya Peralatan tidak sesuai standar kerja Peralatan tidak dilengkapi petunjuk/cara kerja Penggunaan peralatan diluar batas kemampuan Faktor lingkungan : Tidak menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja Lingkungan yang kurang mendukung (panas, licin, lembab, berair, berdebu, bising, suhu tinggi) Sanitasi yang minim dan tidak memenuhi syarat kesehatan Faktor manajemen kerja : Penugasan yang tidak proporsional dan tidak jelas Pekerjaan mempunyai resiko tinggi Upah dan kesejahteraan yang rendah Keresahan dikalangan pekerja (ancaman PHK, gejolak sosial ekonomi dll) Minimnya rambu-rambu peringatan dan larangan Tidak adanya sistem kerja dan pengawasan Dari pembahasan diatas perlu kiranya mencari langkah pengendalian sesegera mungkin sehingga pencegahan kecelakaan dapat segera dilakukan. Berikut ini gambaran berbagai upaya pengendalian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang meliputi : Substitusi bahan-bahan yang berbahaya Dengan mengganti semua atau sebagian bahan yang berbahaya dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu cara mengurangi terjadinya penyakit akibat kerja. Apabila tidak dapat diganti maka pekerja diberikan perlindungan diri semaksimal mungkin, misalnya untuk bahan kimia menggunakan sarung tangan karet atau bahan kerja besi menggunakan sarung tangan kulit dsb. 1 3

Proses isolasi Untuk bahan-bahan kerja yang berpotensi terjadinya ledakan dan kebakaran perlu ditempatkan pada ruang tersendiri (terisolasi) dan tertutup serta diberikan petugas khusus untuk menanganinya (penyimpanan dan pengamanannya) Pemasangan lokal exhauser Ruangan yang berasap, berdebu, panas hendaknya dipasang peralatan bantu sirkulasi udara guna mencegah terjadinya polusi udara pada ruangan tersebut. Alat ini cukup ekonomis dan mudah cara pemasangan dan pengoperasiannya. Ventilasi umum Ruangan yang baik adalah ruang dengan ventilasi memadai, yang mampu mengalirkan udara segar dan meneruskan sinar matahari. Oleh karena itu pemasangan pintu, cendela harus benar-benar tepat baik konstruksi maupun desainnya. Pemakaian alat pelindung diri (APD) Perusahaan harus betul-betul mempersiapkan alat pelindung diri bagi pekerja semaksimal mungkin baik jumlah maupun kualitasnya sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan. Di pihak pekerja harus mengetahui dan menggunakannya sesuai prosedur. Perusahaan dapat menempatkan petugaspetugas pengawas guna menjamin penggunaannya. Manajemen perusahaan Perusahaan yang bonafide dan mempunyai prospek kedepan harus senantiasa memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dari pimpinan hingga pekerja bawah. Oleh sebab itu masalah keselamatan dan kesehatan kerja sudah menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Dengan sistem yang terus-menerus dan berkesinambungan terhadap pengembangan keselamatan dan kesehatan kerja diwujudkan dengan adanya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK 3) disetiap level perusahaan. Pengadaan fasilitas saniter Kebutuhan akan air bersih untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang sangat penting dan harus tersedia dalam suatu perusahaan. Kebutuhan lain yang mendukung untuk sarana kebersihan meliputi : kamar mandi, wastafel, WC, urinoir dsb juga perlu disediakan agar setiap pekerja dapat merasa nyaman dalam pekerjaannya. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan berkala Didalam bekerja kemampuan fisik perlu diutamakan disamping kemampuan-kemampuan lain seperti skill dan kompetensi. Oleh karena setiap pekerja sebelum bekerja harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya dan tercatat dalam riwayat kesehatan pekerja. Ketika terjadi sakit karena pekerjaannya, seorang pekerja akan mendapat pelayanan pemeriksaan (check-up) dari dokter/rs/balai Pengobatan yang ditunjuk, bila perlu pihak terkait dapat memberikan ijin sakit (cuti) kepada pekerja tersebut. Pemeriksaan berkala yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan dalam kurun waktu tertentu (6 bulan/1 tahun) untuk mendeteksi sedini mungkin terjadinya penyakit akibat kerja. Penyelenggaraan latihan/penyuluhan/diklat Setiap jenis pekerjaan mempunyai cara atau sistem yang berbeda termasuk cara pencegahan kecelakaan termasuk cara penanggulangannya. Dengan diberikannya penyuluhan/diklat/latihan kerja bagi calon pekerja diharapkan dapat memberi bekal sewaktu terjun ke lapangan. 2 3

Kontrol administrasi / kontrol manajemen Kontrol administrasi adalah bagian dari suatu sistem manajemen pada sebuah perusahaan. Dengan sistem administrasi yang rapi dan baik diharapkan dapat memberikan umpan balik positif dalam upaya pengembangan suatu perusahaan. Yang termasuk dalam kontrol administrasi al : administrasi karyawan (Bagian Personalia) administrasi produksi (Bagian Produksi) administrasi pemasaran (Bagian Marketing) administrasi keuangan (Bagian Finance) administrasi pelayanan konsumen (Bagian Customer) URUTAN PENGENDALIAN : Eliminasi Yang dimaksud eliminasi yaitu menghilangkan. Contoh bekerja dengan bahan kimia terutama beracun perlu dihindari dengan tidak menggunakannya. Substitusi Arti substitusi ialah mengganti, bila tidak mungkin dihilangkan bahan beracun dalam proses produksi, maka perlu diganti dengan bahan lain yang tidak beracun. Pengendalian rekayasa Langkah ini diterapkan apabila bahan beracun tersebut tetap digunakan dalam proses produksi, maka bahan tersebut perlu ditambah/dicampur dengan bahan lain dan tidak merusak struktur kimianya, sehingga bahan tersebut tetap dapat digunakan. Pengendalian administratif Bahan beracun tersebut harus tercatat jumlahnya dari mulai pemesanan, kedatangan, penyimpanan dan penggunaannya. Diharapkan kontrol ini dapat membatasi kemungkinan digunakan untuk maksudmaksud lain. Alat pelindung diri Dengan bekal diklat dan penyuluhan sebelum bekerja, seorang pekerja dapat menerapkan dengan menggunakan alat pelindung diri guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja. MANAJEMEN RESIKO Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah suatu proses manajemen dengan maksud meminimalkan resiko atau bahkan utnuk menghindarinya sama sekali. Bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat, cara melakukan suatu pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja atau hilangnya nyawa manusia. Resiko adalah suatu kondisi dimana terdapat kemungkinan akan timbulnya kecelakaan atau penyakit akibat kerja oleh karena adanya suatu bahaya. Manajemen resiko diterapkan melalui : Komitmen Identifikasi bahaya Penilaian resiko Pengendalian resiko Pemantauan dan evaluasi 3 3

Daftar Pustaka M. Manulang, Dasar Dasar Manajemen, Edisi Ketiga, Erlangga-Jakarta 1983 Ir. Budhy Manan,MT, Manajemen Proyek, APEI-JATIM 2000 T. Hani Handoko, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta 1986 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Cetakan 13, Djambatan- Jakarta 2003 Helena Poerwanto, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Hukum UI, Depok-2005 Silalahi,B.N.B, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT.Pustaka Binaman,Jakarta 1991 Suma mur PK, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Cetakan ke-9, CV.Haji Hasagung - Jakarta UU Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 UU Pokok-Pokok Kesehatan No.9 Tahun 1960 Permenaker 05/MEN/1996 Pasal 13 UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982 Lina Taringan, Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, e-usu Resipository 2004 Universitas Sumatera Selatan Yana Suryana dan Sumadi,Seminar Kualitas Air di Kabupaten Bondowoso Tahun 2003 Kantor Lingkungan Hidup, Sampling dan Analisa Tahunan Pencemaran Koliform di Hilir Sungai Sampean Tahun 2007 Laporan Observasi Peserta Susur Sungai Hari Lingkungan Hidup Th.2003 Media Harian Kompas Edisi 5 Juni 1999, Pencemaran Lingkungan Hidup Merusak Sumber Daya Manusia (SDM) Malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak- pencemaranlingkungan-terhadap-kesehatan