Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. objektif. Benar-benar dilakukan tanpa bias (Sawyer, 2005:8).

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. audit internal. Banyak pelaku ekonomi dewasa ini semakin mengandalkan peran

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian di Indonesia. Pembentukan BUMN sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya selain itu badan usaha dituntut pula memiliki nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan ekonomi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaaan ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan.keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Sehingga apabila terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses yang sangat vital dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan

Pengaruh Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Salah satu usaha untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap awal dan pertengahan tahun halaman-halaman surat kabar sering

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan barang dan jasa tetapi juga instansi pemerintah /BUMN/ sangat penting dalam pendukung kegiatan operasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

Unisba.Repository.ac.id. BAB l PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini kecurangan tidak asing lagi terdengar di berbagai informasi bisnis

PERBEDAAN STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA DAN GOVERNMENT AUDIT STANDARDS BAGIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kemunculannya pada pertengahan abad 20 sampai dengan abad 21

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya. dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. lebih meningkatkan kualitas pengelolanya, dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini terdapat tantangan-tantangan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik atau merupakan profesi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain, serta adanya kejujuran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian internal yang baik agar semua komponen dalam perusahaan berjalan

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. BUMN merupakan salah satu pilar pokok perekonomian di Indonesia. BUMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. barang untuk menyalurkan atau mendistribusikan barang yang dihasilkan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini merupakan pengertian audit internal menurut para ahli. Menurut Mulyadi (2002:29) mengatakan bahwa :

Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit

4 BAB V SIMPULAN DAN SARAN. internal terhadap penerapan good corporate governance, maka penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi agar tetap eksis dalam persaingan. Keadaan ini menuntut para

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS. Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Auditing 2015-12-17 Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Hakim, Ilham Ikhwanul STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/54 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangannya era globalisasi membuat suatu fenomena dimana perubahan dan pembenahan dari setiap bidang harus dilakukan secara terus menerus. Dunia perekonomian pun tidak luput dari keharusan dalam tuntutan untuk mengikuti perkembangan jaman tersebut. Perusahaan sebagai bagian dari pelaku bisnis merasa ikut andil dalam pembenahan aktivas bisnis yang dijalankan agar proses bisnis tetap berjalan dan dapat mengarahkannya pada tujuan yang telah ditetapkan. Tidak hanya dalam strategi, namun dari segi pengendalian internal perusahaan menjadi sorotan utama untuk menciptakan suatu tatanan pengelolaan perusahaan yang baik. Dalam usaha pencapaian tujuan, perusahaan tentunya akan menghadapi kegiatan-kegiatannya baik kegiatan perusahaan sendiri maupun kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan. Semakin majunya perusahaan maka manajemen perusahaan tidak cukup hanya diberikan informasi mengenai aktivitas keuangan perusahaan namun juga dibutuhkan adanya pengembangan dalam bidang pemeriksaan, yang secara independen berfungsi melakukan penilaian dalam perusahaan untuk memberikan pelayanan terhadap pelaksanaan pengujian dan penilaian mengenai kecukupan efektivitas pengendalian, dan pada situasi ini dibutuhkan adanya peranan dari auditor 1

internal yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. (Hiro Tugiman, dalam Herawaty, 2013) Perusahaan yang memiliki struktur pengendalian internal yang memadai akan dapat merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki struktur pengendalian internal yang tidak memadai atau tidak efektif, akan berakibat negatif bagi perusahaan. Seperti maraknya tindakan korupsi dan penyelewengan hak dan kewajiban. Yang akibatnya perusahaan tidak mampu mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Pengendalian internal tidak luput dari perhatian untuk tetap terus diperbaiki dan dikembangkan demi tetap pada jalur persaingan bisnis. Pemeriksaan internal secara luas dibahas pada Standards for the Professional Practice of Internal Auditing, yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditor (2011) : Internal Auditing is an independent appraisal activity established within an organization as a service to organization, it is a control which functions by examining and evaluating the adequacy and effectiveness of other control. 2

Definisi di atas memuat unsur-unsur pokok yaitu: 1. Internal, yang menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan oleh anggota organisasi tersebut, 2. Fungsi penilaian yang bersifat independen dan objektivitas, memperlihatkan bahwa tidak adanya pembatasan pada penilaian yang dilakukan oleh auditor dan auditor internal harus memiliki sikap mental yang obyektif, tidak memihak dan menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan (conflict of interest), 3. Menguji dan mengevaluasi, menggambarkan bentuk alamiah dari pemeriksaan internal sebagai pencari fakta dan merupakan suatu proses subjektif dalam mengevaluasi hasil-hasilnya, 4. Aktivitas, yang menggambarkan bahwa seluruh aktivitas organisasi berada dalam jangkauan pemeriksaan internal, dan 5. Pelayanan terhadap organisasi, menunjukkan bahwa tujuan pemeriksaan internal adalah membantu atau memberikan keuntungan pada organisasi secara keseluruhan. 3

Jadi ruang lingkup pemeriksaan internal tidak hanya menyangkut kebenaran dan kewajaran perhitungan matematis, namun mencakup seluruh aspek organisasi perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan, tentunya semakin banyak departemen, bagian-bagian, atau unit-unit untuk menjalankan masing-masing fungsi sesuai prosedur. Melihat kondisi seperti ini manajemen perusahaan dihadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan operasi perusahaan sehingga manajemen mengandalkan peran auditor internal dalam mengatasi keterbatasan tersebut. (Suroso, 2009: 1). Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor internal menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dalam melaksanakan tanggung jawab. Penilaian secara independen dilakukan auditor internal pada suatu perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan. (Sawyer, 2005: 7). Lingkup pekerjaan auditor internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan pengendalian intern ynag dimiliki perusahaan. Pemeriksaan internal mempunyai ciri dan fungsi paling dasar yaitu melaksanakan kegiatan menyangkut pembahasan masalah intern organisasi, dengan memberikan kepastian kepada dewan direksi dan 4

manajemen, mengenai hasil evaluasi dan pengujian suatu aktivitas organisasi yang disesuaikan dengan kriteria yang tepat dan memberikan rekomendasi mengenai serangkaian tindakan kepada pihak manajemen. Fungsi internal audit untuk menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi dari pengendalian intern adalah menilai sejauh mana keefektifan suatu instansi yang berfokus pada bagian uniunit kecil di dalamnya. Dapat diartikan bahwa fungi audit internal meliputi kegiatan pemeriksaan segala kegiatan dan tahapannya yang tidak terbatas pada bagian keuangan saja. Tidak hanya sampai disitu, audit internal juga mencakup penyelesaian masalah jika terdapat ketidaksesuaian didalamnya, melalui rekomendasirekomendasi yang membangun. (Mulyadi, dalam Pramono dan Raharja, 2012) Efektifitas pelaksanaan struktur pengendalian intern yang baik berdasarkan pada unsur-unsur pengendalian intern. Dimana pengendalian intern telah mengalami perkembangan, baik dilihat dari segi pengertian maupun unsur-unsurnya. Pembahasan mengenai pengendalian intern berpedoman pada pengertian dari American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) diadopsi ke dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Dalam proses pelaksanaan audit internal, staf audit internal memerlukan pedoman dalam menjalankan tugasnya. Auditor internal haruslah orang yang qualified untuk memahami standar yang berlaku dan cukup kompeten untuk memahami jenis dan 5

kekeliruan dari bukti yang dikumpulkan agar dapat diambil suatu kesimpulan yang memadai setelah bukti itu diuji. Seorang auditor juga harus berpengetahuan cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang digunakan dan cukup mampu atau kompeten untuk mengetahui dengan pasti jenis dan jumlah fakta yang dibutuhkan, agar pada akhir pemeriksaan dia dapat menarik kesimpulan yang tepat. Seorang auditor tidak hanya sebatas dituntut untuk independen, namun keahlian dan kecermatan profesi merupakan perhatian yang sangat penting dimana peran seorang auditor dibutuhkan untuk membantu manajemen untuk memperbaiki kinerja perusahaannya. Sebagaimana tercantum dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) standar 1200 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tahun 2011, menjelaskan bahwa penugasan yang dilakukan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian dan kecermatan profesional. Keahlian dan kecermatan profesi yang tercantum dalam standar kinerja auditor internal, merupakan suatu standar yang harus ditaati oleh auditor untuk menjalankan tugasnya. Didalam standar tersebut menjelaskan keahlian adalah dimana auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan. Fungsi Audit Internal secara kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Auditor Internal harus memiliki 6

pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti, dan menguji adanya indikasi kecurangan. Sedangkan dalam kecermatan profesional auditor internal harus menerapakan kecermatan dan keterampilan yang layaknya dilakukan oleh seorang auditor internal yang pruden dan kompeten. Dengan auditor internal yang memenuhi standar tersebut terlebih keahlian dan kecermatan profesional dapat membantu manajemen untuk memperbaiki suatu struktur pengendalian internal. auditor internal akan memberikan rekomendasi mengenai struktur pengendalian internal setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan keahlian dan kecermatan profesinya dalam menemukan temuan-temuan yang dianggapnya menyimpang. Namun pada kenyataanya perusahaan yang memiliki auditor internal didalamnya tidak menjadi jaminan berjalannya struktur pengendalian internal yang efektif dan efisien. Seperti yang dilansir dalam (http://economy.okezone.com/read/2012/10/02/20), selama semester I-2012 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah mengungkap sebanyak 13.105 kasus baik dari perusahaan BUMN dan instansi pemerintahan. Dari sejumlah kasus tersebut, BPK menemukan penyimpangan mencapai Rp12,48 triliun. Dari 13.105 kasus tersebut, sebanyak 3.976 kasus senilai Rp8,92 triliun merupakan temuan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan. Sisanya, sebanyak 9.129 kasus senilai Rp3,55 triliun merupakan kasus penyimpangan administrasi, ketidakhematan, ketidakefisienan, dan kelemahan Sistem Pengendalian Intern (SPI). "Selama 7

proses pemeriksaan, entitas yang diperiksa telah menindaklanjuti temuan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan dengan penyetoran uang kas negara/daerah/perusahaan atau penyerahan aset senilai Rp.311,34 miliar," kata Ketua BPK Hadi Poernomo, saat menyampaikan sambutan kepada anggota DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2012). Hadi menuturkan, selama semester I-2012 ini, BPK telah memeriksa 622 objek pemeriksaan, yang terdiri atas 527 objek keuangan, 14 objek pemeriksaan kinerja, dan 81 objek Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT). (http://economy.okezone.com/read/2012/10/02/20) Dilihat dari fenomena diatas yang sudah sangat jelas dimana struktur pengendalian internal yang merupakan langkah dalam menjalankan kinerja bisnis agar tercapainya tujuan perushaan tidak berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan peran auditor internal perusahaan yang seharusnya telah memiliki keahlian dan kecermatan profesional dalam menjalankan tugasnya. Apabila keahlian dan kecermatan profesional auditor internal telah dilakukan dengan baik maka tidak akan terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian perusahaan. Bentuk rekomendasi atas temuan auditor internal akan membantu pembenahan dalam struktur pengendalian internal sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. PT. Pindad (Persero), merupakan salah satu perusahaan BUMN, dimana BUMN mengungkapkan pentingnya Satuan Pengawasan Internal (SPI) diatur 8

dalam SK Menteri BUMN Nomor kep-117/m-mbu/2002. Pada pasal 11 dinyatakan bahwa direksi harus menetapkan suatu Sistem Pengawasan Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan asset BUMN dan UU BUMN Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 juga telah mewajibkan BUMN untuk membentuk unit pengendalian internal. Fungsi keberadaaan SPI pada PT. Pindad (Persero) membuat jaminan akan efektifitas dari pengendalian internal dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta mendorong terbentuknya proses Good Corporate Governance. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penilitian dengan judul Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada PT. Pindad (Persero) Bandung. (Studi kasus pada PT. Pindad (Persero) Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana keahlian, kecermatan profesional auditor internal, dan efektifitas penerapan struktur pengendalian intern pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 9

2. Apakah keahlian dan kecermatan profesional auditor internal berpengaruh secara parsial terhadap efektifitas penerapan struktur pengendalian internal pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 3. Apakah keahlian dan kecermatan profesional auditor internal berpengaruh secara simultan terhadap efektifitas penerapan struktur pengendalian intern pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana keahlian, kecermatan profesional auditor internal, dan efektifitas penerapan struktur pengendalian intern pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh secara parsial keahlian dan kecermatan profesional auditor internal terhadap efektifitas penerapan struktur pengendalian intern pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh secara simultan Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada PT. Pindad (Persero) Bandung. 10

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis Melalui penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai sumbangan ide, gagasan, sasaran pemikiran serta bahan evaluasi melalui proses penelitian dan saran sebagai hasil dari proses penelitian. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. 3. Bagi Akademik Manfaat penelitian ini bagi akademik yaitu sebagai tolak ukur sejauh mana ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada mahasiswa ataupun mahasiswinya diserap dan diaplikasikan. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk mengukur sejauh mana pola pikir dan daya analisis para anak didiknya agar dapat berguna bagi masa depan. 4. Bagi Penelitian Berikutnya Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi dasar serta menjadi bahan referensi ataupun bahan pembelajaran bagi penelitian berikutnya. 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Satuan Pengawasan Intern di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Bandung PT. PINDAD (Persero) Bandung, yang berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto No. 517 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai dari pengumpulan data sampai dengan penyusunan yaitu bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014. 12