bio.unsoed.ac.id di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR

dokumen-dokumen yang mirip
Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan suatu perairan dalam menerima suatu beban bahan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA (Orechromis niloticus) DI KOLAM AIR DERAS

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2012 TENTANG REHABILITASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MACAM-MACAM KOLAM IKAN DIPEKARANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi terhadap budidaya ikan air tawar

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan Yogyakarta

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sungai Bedagai merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33 ayat (2)

Bisnis Budi Daya Ikan Gurami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

I. PENDAHULUAN. perikanan. Bagi biota air, air berfungsi sebagai media baik internal maupun

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. atau disebut juga perairan lotik dan perairan menggenang atau disebut juga perairan lentik.

(misalnya danau, situ, waduk, danau, rawa dan lahan basah), terdiri atas kompoenen biotik dan

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

BAB I PENDAHULUAN. ini sudah merupakan salah satu masalah serius yang sering ditemui di lapangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar 21% persediaan air Asia Pasifik (Walhi, 2005). Perairan air tawar, salah

bentos (Anwar, dkk., 1980).

H - H + Merupakan molekul dipolar, artinya 1 molekul memiliki 2 muatan yang berbeda yakni muatan + dan

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

ini bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal Kolam terpal

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

Widi Setyogati, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat mendukung untuk pengembangan usaha perikanan baik perikanan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kita dapat membedakan air tawar, air laut dan air payau seperti yang terdapat di

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KETEKNIKAN BUDIDAYA IKAN (LUHT4338)

EKOSISTEM LAUT DANGKAL EKOSISTEM LAUT DANGKAL

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI WILAYAH CIREBON

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan produksi perikanan adalah melalui budidaya (Karya

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. budidaya (Ditjenkan,1985). Pada tahun 2001, menurut Direktorat Jendral

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang khusus terdapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kerang yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Cilacap yaitu jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Pengaturan air yang

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR Oleh: Dr. Endang Widyastuti, M.S. Fakultas Biologi Unsoed PENDAHULUAN Ikan merupakan salah satu sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi masyarakat. Peningkatan populasi penduduk berkorelasi erat dengan peningkatan kebutuhan akan ikan. Kenyataan yang dihadapi adalah hasil tangkapan ikan dari perairan umum yang cenderung menurun dari waktu ke waktu. Usaha budidaya telah lama dilakukan dengan membuat kolam ataupun tambak guna memenuhi kebutuhan ikan yang tidak dapat diandalkan dari usaha penangkapan. Usaha budidaya juga dilakukan di perairan umum seperti di laut, danau ataupun waduk yaitu dengan membuat pembatas ataryang dikenal dengan nama keramba. Perairan mengalir merupakan perairan terbuka yang dicirikan dengan adanya arus, perbedaan gradien lingkungan dan interaksi uttara komponen biotik dan abiotik yang ada di dalamnya. Perairan mengalir memiliki ciri-ciri, yaitu mengalir searah, debit air yang fluktuasi, bentuk yang memanjang, dasar dan tepian yang tidak stabil, dan kedalamannya relatif dangkal. Air mengalir (habitat lotik), contohnya mata air, sungai, selokan dan sebagainya.sungai sebagai suatu perairan umum juga bisa menja di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki prospek untuk mendapatkan penghasilan apabila ditekuni dan memahami kondisi sungai dan jenis ikan yang sesuai. PERSYARATAN PERAIRAN MENGALIR UNTUK BUDIDAYA IKAN Strngai memiliki beberapa ciri antara lain : memiliki arus, resident time (waktu tinggal arus) cepat, organisme yang ada memiliki adaptasi biota khusus, substrat

umunnya berupa batu, kerikil, pasir, dan lumpur, tidak terdapat stratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran dan mudah pula menghilangkannya. Sungai mudah mengalami pencemaran karena sungai sebagai suatu perairan terbuka, memiliki pengaruh dari daratan disekitarnya. Banyak faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada habitat air tawar, yaitu suhu, kecerahan, arus, konsentrasi gas pernafasan dan konsentrasi garam biogenik. Dalam perairan mengalir memiliki suhu yang rendah terutama di daerah hulu, adanya sirkulasi air menyebabkan banyak terkandung oksigen. Kejernihan air umumnya baik dibandingkan dengan di perairan menggenang, tetapi tergantung juga dari ada tidaknya sumber limbah yang mencemarinya, semakin banyak limbah yang terdapat di sungai tersebut, maka semakin keruh perairannya. Adanya arus, maka mengakibatkan organisme yang menempatinya mempunyai adaptasi khusus dalam mempertahankan diri melawan arus. Beberapa di antaranya adalah melekat permanen pada substrat yang kokoh seperti batu, batang kayu, atau massa daun. Perairan mengalir atau sungai yang digunakan untuk melakukan usaha budidaya ikan sebaiknya adalah sistem perairan yang bersih, tidak banyak sampah atau dedaunan. Sampah akan menutupi keramba, mengganggu aliran dan merepotkan apabila selalu harus membersihkan. Sistem perairan atau sungai yang digunakan juga tidak mengandung kadar minyak dan bahan pencemar kimia lain yang dapat membahayakan kehidupan ikan. Pada saat ini banyak perairan sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah industri. Di daerah hulu sungai relatif kualitas airnya lebih baik, jatuhan daun dari vegetasi sekitar justru menjadi bahan allochtochnous yang menjadi sumber hara bagi kehidupan organisme di dalamnya. Budidaya ikan keranrba di perairan mengalir dapat dikatakan juga sebagai budidaya ikan di aliran deras. Pada dasarnya budidaya budidaya di perairan mengalir adalah memanfaatkan derasnya aliran sungai sebagai media budidaya. Derasnya aliran sungai sangat menguntungkan sebab menjadi pasokan oksigen dalam junlah yang memadai. Pergantian air juga terjadi setiap saat, hal ini selain menambah

oksigen terlarut juga menjadikan sisa makanan dan kotoran ikan bisa langsung terbuang. Ada beberapa keuntungan lain dari budidaya ikan keramba aliran sungai di bandingkan dengan budidaya ikan dalam kolam. Ikan menjadi lebih kuat dari serangan hama, sehingga kerugian yang disebabkan oleh hal ini bisa diminimalisir. Kondisi perkembangan dan kesehatan ikan bisa terpantau dengan lebih baik. Perawatan ikan lebih mudah dan sederhana, cukup memberi makan ikan setiap hari. Ikan yang di hasilkan tidak berbau lumpur dan daging lebih kenyal karena pergerakan ikan cukup. Hal yang sangat penting juga adalah biaya pembuatan keramba ikan di perairan sungai mengalir adalah murah. Budidaya ikan keramba di aliran sungai ini bisa di bagi menjadi tiga jenis berdasarkan letaknya dalam sebuah aliran sungai yaitu: karamba dasar, karamba bawah serta karamba sejajar. Keramba dasar berarti di tempatkan di dasar sungai, keramba bawah ditempatkan di bagian bawah sungai namun tidak sampai menyentuh dasar, sedangkan keramba sejajar di tempatkan sejajar dengan arus atau di permukaan srrngai. Peletakan keramba ikan di aliran sungai umumnya didasarkan pada keadaan kedalaman sungai tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keramba ikan di aliran sungai bisa menghambat aliran sungai, hingga di beberapa daerah tidak di izinkan. Cara membuat keramba budidaya ikan di sungai adalah terlebih dahulu menyiapkan bahan-bahan. Bahan yang diperlukan antara lain: balok kayu dengan ukuran panjang 3 m, lebar 7 cm dan tebal T cm, bambu yang sudah berusia tua dan berukuran besar, jaring atau kawat jaring dengan ukuran mata jaring yang disesuaikan dengan ukuran benih ikan air tawar yang akan ditebar, paku dan kawat. Tahap membuat keramba analr.h membuat kerangka karamba yang disesuaikan dengan lebar sungai. Jangan sampai lebar keramba melebihi setengah lebar aliran sungai sebab bisa mengharnbat aliran sungai dan banyak sampah dan lumpur yang

tersangkut di keramba. Perkecil pembuatan keramba jika sungai memang sempit dan siasati dengan memanjangkan keramba ke belakang.di setiap bagian rangka ditutup dengan jaring atau kawat jaring hingga semua bagian tertutup, gunakan paku dan kawat. Dilapisi kawat jaring dengan bambu yang sudah di potong dengan lebar sekitar 4 cm dengan panjang sesuai tinggi keramba, gunakan paku dan kawat. Dibuat 2 buah pintu pada bagian tengah sisi atas dan disalah satu sudut bagian depannya. Pintu yang terletak di sisi atas karamba akan berguna untuk mempermudah operasional panen, sedangkan pintu yang terletak di salah satu sudut bagian depan keramba akan berfungsi sebagai akses dalam memberikan pakan terhadap ikan yang dipelihara. Simpan keramba dalam sungai, diberikan pemberat di atasnya untuk mencegah hanyut terutama saat air bah. Benih ikan di tebar saat air sedang kecil atau tidak sedang pffimg, sesuaikan terlebih dahulu suhu air di plastik dengan suhu air sungai dengan cara memasukan plastik berisi benih ke dalam sungai. Setelah di perkirakan suhu sesuai, segera tebar benih ikan dalam keramba. Selain keuntungan dari budidaya ikan di aliran sungai, ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kerugian. Kerugian tersebut antara lain adalah apabila terjadi adanya air bah, karena keramba dapathanyut apabila air bah tersebut besar dan deras. Kejadian setelah air bah juga dapat menyebabkan keramba dipenuhi lumpur, pasir ataupun sampah. JENIS IKAN YANG DIBUDIDAYAKAN Setelah menentukan lokasi untuk budidaya ikan di keramba alban sungai, perlu dilakukan pemilihan dan penentuan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Diperlukan pengetahuan mengenai jenis-jenis ikan, macam-macam segmen pembesaran, dm kebutuhan pakan ikan. Berikut ini adalah beberapa jenis ikan yang biasa dibudidayakan di air tawar : t. Ikan Nila, yaitu jenis ikan yang cocok untuk dibudidayakan di sumber air yang bersih. Ikan jenis ini termasuk ke dalam jenis yang mudah untuk

2. dibudidayakan. Jenis ikan ini termasuk omnivor, yaitu makan berbagai bahan makanan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Ikan jenis ini termasuk ikan yang mudah berkembang biak. Ikan Gurame, yaitu jenis ikan yang termasuk herbfvor. Budidaya ikan gufttme ada beberapa tahap: pembibitan, pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva dan pembesaran. J. Ikan Mas, yaitu jenis ikan yang segmennya meliputi segmen pembibitan dan pembesaran. 4. Ikan Lele, yaitu jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan kepadatan tinggi asal cukup makanan. Ikan lele bisa menghasilkan 4000 telur yang siap menjadi larva dari tiap ekomya. Pada dasamya ikan budidaya yang dapat hidup di sungai dapat dilalcukan upaya pembesaran menggunakan keramba di perairan tersebut. Jika sistem perairan atau sungai yang digunakan dalam usaha budidaya tidak sesuai dengan kebutuhan ikan, maka hal itu akan berakibat buruk terhadap kelangsungan hidup ikan. Sebagaimana pada budidaya ikan maka kita perlu memberi makan yang cukup sebanyak 2 (dua) kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. KESIMPULAN Budidaya ikan di perairan sungai termasuk budidaya yang murah karena tidak memerlukan modal untuk membeli lahan sebagaimana pada budidaya di kolam. Dapat terjadi keramba menjadi bocoro atau berlumpur misalnya setelah terjadi air bah. Dengan demikian pengawasan, perawatan tetap perlu dilalcukan. Suatu hal juga harus diwaspadai apabila ada limpahan limbah dari daerah hulu atau sekitarnya yang berpotensi mengganggu kehidupan ikan. Di daerah hulu limbah berasal dari aktivitas pertanian, ke arah hilir limbah dapat berasal dari aktivitas domestik, dan limbah industria apabila sungai tersebut melewati daerah industri.

DAFTAR PUSTAIL\ hup://www.bibitikan.net/kriteria-sungai-yang-baik-untuk-budidaya-ikan/. Sungai Sebagai Tempat Budidaya Ikan. Diakses 5 Maret 2014 http : //*ww. bibitikan. net/budidalra- ikan-nila- den gan-kerarnba-j arin g-apun g- menghasilkan-produksi--yang-lebih-tinegil. Menghasilkan Produksi Yang Lebih Tinggl.Diakses 5 Maret 2014 httrr://wwrv.ukrnkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ikan-keramba-aliran-sungai., Budidaya Ikan Keramba Aliran Sungai. Diakses 5 Maret 2014 Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. 4rd ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press