PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENULIS SURAT MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS V SD NEGERI 1 MLESE KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. memiliki kemampuan berbahasa secara optimal akan sangat mudah untuk. mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terencana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkomunikasi dengan orang lain sebagai wujud interaksi.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

pembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

Jurnal Penelitian Kualitatif 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

C. Macam-Macam Metode Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

Unit 3. CARA TEPAT MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA Inawati Budiono

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

Transkripsi:

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh : Rukmana Ismail Pembimbing I : Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd Pembimbing II: Dra.Hawa Pattiiha, S.Pd, M.Pd (Mahasiswa Program Studi S1- PGSD) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango? Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas III ternyata dari 20 orang siswa hanya 5 orang yang suka menulis kalimat tanya dan 14 orang tidak suka menulis kalimat tanya. Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan teknik dialog dalam pembelajaran, siswa dapat menulis kalimat tanya. Kata kunci : Teknik Dialog, Menulis, Kalimat Tanya. PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan secara rinci. Akan tetapi, secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2011:5). Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan siswa yang menyebabkan terjadinya komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dialog merupakan salah satu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan

mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui Dialog akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu hal. Kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban. Makanya kalimat tersebut belum lengkap jika masih belum ada jawabannya. Aktivitas menulis kalimat tanya merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena membutuhkan kemampuan berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas dengan menggunakan bahasa yang efektif, serta kemampuan untuk menerapkan kaidah menulis kalimat yang baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi lapangan dan pembicaraan informal dengan wali kelas III di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango diperoleh informasi bahwa kebanyakan siswa tidak serius dalam belajar Bahasa Indonesia. Kurangnya motivasi belajar yang kemudian tergambar melalui kebiasaan siswa itu sendiri, seperti tidak menghapal kosakata, kurangnya pemanfaatan waktu luang, belajar jika ada tugas, atau ulangan, dan lain sebagainya. Mereka mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa, tetapi hasil dari proses belajar tersebut terlihat tidak cukup optimal, yang kemudian tergambar melalui nilai akhir yang berada di bawah angka rata-rata kelas. Apabila hal ini diabaikan dan tidak ditindak lanjuti maka akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan intelektual, emosional dan kepribadian siswa yang masih berada pada fase operasional-konkret. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Teknik Dialog Dalam Menulis Kalimat Tanya Pada Siswa Kelas III Di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. PEMBAHASAN Pengertian Menulis Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara. Namun, dalam prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi lisan. Hal ini dikarenakan bahasa digunakan secara fungsional yaitu pemakaian bahasa sebagai media interaksi dan transaksi. Dengan demikian, kegiatan menulis menuntut kecakapan dan kemahiran dalam mengatur menggunakan bahasa, bekerja dengan langkah-langkah terorganisir, gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat (Rosdiana, 2009:1.18).

Pengertian Kalimat Kalimat bukan sekedar rangkaian kata-kata, tetapi rangkaian kata-kata yang bermakna. Rangkaian yang mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturan (Asmi, 2002:4.49). Kalimat adalah bagian terkecil dari teks (wacana) yang mengungkapkan sebuah pikiran. Kalimat adalah kata atau kumpulan kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang dapat dimegerti (Nadjua, 2007:100). Kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Jadi, setiap kalimat yang diucapkan selalu didahului oleh kesenyapan (diam) dan diakhiri oleh kesenyapan pula. Pengertian Kalimat Tanya Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu hal. Kalimat tanya adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa jawaban. Makanya kalimat tersebut belum lengkap jika masih belum ada jawabannya (Nadjua, 2007:111). Pengertian Teknik Dialog Teknik Dialog adalah suatu teknik dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu. ( Soetomo, 1993 :150 yang dikutip dari Website ) Teknik Dialog merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107 yang dikutip dari Website). teknik ini dipandang lebih baik dari pada teknik pembelajaran lainnya. Alasannya karena teknik ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Teknik dialog juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa. (file:///e:/downloads /berbagaimacam-metode-guru-dalam.html). Prosedur Pengumpulan Data 1. Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung saat kegiatan menulis kalimat tanya. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran umum mengenai aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Wawancara

Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait yakni guru dan siswa untuk memperoleh informasi melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan mengkaji apa yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yakni penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III SDN 1 Kabila. Pertanyaan akan berkembang pada saat proses wawancara berlangsung. 3. Dokumentasi Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan melihat dokumen serta perkembangan hasil belajar siswa dalam materi menulis kalimat tanya. Teknik ini dilakukan guna memperjelas dan melengkapi informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Tahap-Tahap Penelitian Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Melaksanakan observasi awal b. Melakuan konsultasi dengan dosen pembimbing c. Mengadakan pertemuan dengan pimpipinan SD dan guru mitra untuk kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan d. Pengkajian masalah sekaligus membuat lembar pengamatan berisi nama anak, juga kegiatan yang dikembangkan Temuan Umum Secara umum peneliti menemukan gambaran mengenai penerapan teknik dialog dalam menulis kalimat tanya pada siswa kelas III di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango antara lain: Guru di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango khususnya wali kelas III telah memfungsikan kedudukannya secara optimal, baik sebagai pengajar, pendidik, maupun pembimbing. Sebagai pengajar guru melakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menguasai materi pembelajaran, pemilihan metode dan model pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar, pelaksanaan evaluasi, serta pemberian tugas-tugas pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa pada hari kamis tanggal 02 mei 2013 bahwa dari 10 pertanyaan yang diberikan hanya 5 poin saja yang memenuhi kriteria baik sedangkan 5 poin lainnya masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini tergambar pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran belum berjalan dengan baik karena masih sebagian besar siswa belum mampu menulis kalimat tanya dengan baik. Interaksi antara

siswa, kemampuan menjawab pertanyaan guru, pendapat mengenai cara guru mengajar, penggunaan media yang menarik, serta kemampuan dalam menyelesaikan soal kurang baik, sehingga nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia pun belum memuaskan. Selain terhadap siswa peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru, yakni mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan mulai dari kemampuan membuka pembelajaran sampai pada kemampuan menutup pembelajaran serta melaksanakan evaluasi. Dari 10 pertanyaan yang diberikan hanya 6 poin saja yang masuk pada kriteria baik sedangkan 4 poin lainnya masuk pada kriteria kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat pada kemampuan dalam menggunakan media, pembimbingan diskusi, serta pengelolaan kelas masih kurang. Guru sering menemukan kesulitan dalam pemberian materi, sehingga mengakibatkan kemampuan mengenai nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia siswa pun belum memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan kembali terhadap kegiatan guru terutama dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru memberikan kebebasan untuk bertanya mengenai materimateri yang belum dapat dipahami maupun dimengerti oleh siswa, memberikan pujian terhadap siswa yang berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, menanamkan kerja sama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan, agar tercipta kedisiplinan dalam proses belajar mengajar. Sebagai pendidik, guru harusnya mengadakan pengarahan-pengarahan terhadap perilaku siswa agar dapat belajar secara baik dan memperoleh hasil belajar yang optimal. Sebagai pembimbing, guru juga perlu membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran, seperti masalah terkait materi pembelajaran yang belum dipahami ataupun dimengerti oleh siswa, khususnya materi tentang menulis kalimat tanya. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, pastinya guru menggunakan metode, model, ataupun teknik pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Walupun dalam penggunaan model dan teknik pembelajaran guru banyak menemukan kesulitan sehingga menimbulkan sebagian besar siswa belum dapat memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi selaku seorang guru, harusnya lebih optimis dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Temuan Khusus Adapun temuan khusus yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara yang dibagikan di kelas III, ternyata hasil yang diperoleh dari 20 orang siswa hanya 5 orang yang suka menulis kalimat tanya, dan 14 orang tidak suka menulis kalimat tanya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam alasan, diantaranya kurangnya pembendaharaan bahasa

anak, siswa malas menulis yang diakibatkan karena kurangnya latihan menulis di kelas rendah. Bardasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas III peneliti mendapat gambaran mengenai kegiatan pembelajaran yang diberikan pada saat proses pembelajaran. Peneliti mengajukan 10 pertanyaan kepada guru untuk memperoleh informasi terkait proses pembelajaran. Dari 10 pertanyaan yang diberikan, 4 pertanyaan diantaranya masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini tergambar dalam pertanyaan Apakah guru menemukan kesulitan dalam memberikan materi mengenai menulis kalimat tanya? Jika iya, kesulitan seperti apa yang biasanya guru hadapi ketika memberikan materi tersebut?. Adapun kesulitan yang dihadapi seperti yang diakui informan bahwa perbedaan kemampuan para siswa dalam menyerap materi yang diberikan sehingga guru mengalami sedikit kesulitan dalam hal pengulangan materi agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan.selanjutnya pada pertanyaan; Bagaimana sikap guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa terhadap materi yang diberikan?. Untuk mengatasi kesulitan tersebut biasanya guru memberikan contoh kalimat lain atau yang lebih dekat agar siswa benar-benar mengerti. Pada pertanyaan; Bagaimana kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran? Untuk daya serap 75 % belum maksimal, jadi perlu adanya peningkatan dalam hal pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut perlu adanya peninjauan kembali terhadap proses pembelajaran. Dan pada pertanyaan; Apakah nilai hasil tugas dan ulangan Bahasa Indonesia siswa selama ini cukup memuaskan? Untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan maka perlu adanya latihan-latihan khusus seputar materi yang sulit dipahami oleh siswa. Latihan-latihan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pengayaan. Sementara pada hasil wawancara siswa dari 10 pertanyaan yang diberikan, 5 diantaranya masuk pada kriteria kurang baik. Hal tersebut tergambar melalui pertanyaan Apakah selama pelajaran berlangsung kamu memberikan pertanyaan?. Dalam proses pembelajaran banyak siswa yang tidak memberikan pertanyaan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Oleh sebab itu perlu adanya teknik khusus dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bingung dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya pada pertanyaan; Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar?. Untuk menghindari jawaban yang mengatakan bahwa cara mengajar guru cukup baik, maka perlu adanya peninjauan kembali terhadap guru bahwa harusnya bagaimana seorang guru dapat tampil di depan mengajar dengan baik sehingga pembelajarannya menarik bagi siswa. Selanjutnya pada pertanyaan; Apakah dalam

pembelajaran guru menggunakan media yang menarik?. Dalam pembelajaran biasanya yang dituntut oleh siswa itu adalah medianya. Karena pembelajaran yang dilengkapi dengan media yang menarik membuat siswa tertarik dan semangat dalam menerima pelajaran. Media juga dapat mempermudah siswa mengerti dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya pada pertanyaan; Apakah setelah mendengarkan penjelasan guru kamu dapat mengerjakan soal dari materi yang diajarkan?. Dari jawaban yang dikemukakan terlihat bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tergantung pada materi yang diberikan, apakah dapat dimengerti oleh mereka atau tidak. Dan pada pertanyaan; Bagaimana dengan nilai-nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia yang kamu dapat selama ini, Apakah cukup memuaskan?. Dari jawaban tersebut dapat dilihat bahwa nilai tugas dan ulangan Bahasa Indonesia belum mencapai hasil yang diinginkan. Sehingga perlu adanya evaluasi kembali terhadap materi yang belum dapat dipahami dengan baik. Dari kutipan wawancara yang dilakukan melalui berbagai macam pertanyaan dan jawabannya terkesan belum memuaskan atau masuk pada kriteria kurang baik yang dilakukan terhadap guru dan siswa diatas peneliti menemukan gambaran bahwa materi menulis kalimat tanya terasa sulit, baik bagi guru maupun bagi siswa. Sulit untuk guru dalam memberikan materi tersebut, karena guru belum menemukan teknik yang tepat yang dapat diberikan bersamaan dengan materi tersebut. Sedangkan sulit bagi siswa, karena materinya sulit untuk dimengerti dan dipahami. Model serta teknik yang diberikan belum sesuai sehingga proses pembelajaran belum berjalan sesuai yang diharapkan. PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan teknik dialog dalam pembelajaran, siswa dapat menulis kalimat tanya. Saran 1. Pembelajaran hendaknya dilakukan dengan mengutamakan sistem PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) agar siswa tidak merasa jenuh / bosan. 2. Pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. 3. Pembelajaran hendaknya menggunakan strategi, metode dan media yang beragam agar siswa lebih aktif selama pembelajaran berlangsung 4. Dalam memberikan bimbingan menulis, hendaknya guru menyesuaikan bahan ajar dengan kondisi siswa agar dalam. bimbingan, dapat mencapai hasil yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011 A.S. Nadjua, Inti Sari Kata Bahasa Indonesia, Surabaya: Triana Media. 2007 Rosdiana Yusi, dkk, Bahasa Dan Sastra Indonesia di SD, Jakarta: Universitas Terbuka. 2009 Asmi, Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas. 2002 file:///e:/downloads/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html, diakses pada tanggal 19 juli 2013