Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Fince, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Tentang Struktur Permukaan Bumi Kelas III SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Jumnah, Gandung Sugita, dan Marinus B. Tandiayuk. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Nurhidaya, dan Arif Firmansyah, Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3 Ogotua Kabupaten Tolitoli

Hasrida Jabir, Ratman, dan Najamuddin Laganing. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN NO. 1 SIKARA MELALUI PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Basrudin, Ratman, dan Yusdin Gagaramusu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam dengan menggunakan metode tanya jawab di kelas IV SDN Fatufia Kec Bahodopi Kab. Morowali. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali, melibatkan 30 orang siswa terdiri atas 17 orang laki-laki dan 13 orang perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 30% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa 60,67 Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 100% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa 87. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan ketuntasan belajar klsikal minimal 80% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa minimal 70. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sumber daya alam di kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Tanya Jawab I. PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua dan pemerintah. Untuk mewujudkan semua itu guru dan orang tua memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan belajar anak didik. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka secara terus menerus Pendidikan Nasional diupayakan untuk dikembangkan agar mampu membangun kualitas manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka faktor guru merupakan faktor 214

terpenting dalam proses pembelajaran, karena pada hakikatnya guru yang secara langsung memfasilitasi proses pembelajaran. Dalam kurikulum KTSP tahun 2007, materi tentang sumber daya alam pada mata pelajaran IPA dipelajari di Kelas IV dan dilanjutkan di kelas yang lebih tinggi. Untuk itu, pokok bahasan sumber daya alam harus dicapai oleh setiap siswa di kelas IV. Dalam konteks hasil belajar siswa kelas IV SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali, berdasarkan data yang ditemukan bahwa masih banyak siswa yang belum berhasil pada mata pelajaran IPA khususnya materi tentang sumber daya alam. Data menunjukan nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas IV yaitu 52,56 padahal kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali yaitu minimal 65. Tentunya hal ini membuat guru selaku fasilitator pembelajaran dituntut untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan hasil observasi awal serta dilakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran selama ini, ditemukan bahwa ternyata selama ini dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali, guru masih menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan pemberian tugas sehingga berdampak pada penciptaan kondisi siswa menjadi pasif dan bosan karena pembelajaran terkesan monoton. Guru belum melakukan eksperimen menerapkan metode-metode pengajaran lainnya dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Padahal para ahli di bidang teknologi pembelajaran telah dikembangkan varian metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru seperti halnya metode tanya jawab. Penelitian tindakan ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran IPA khusunya materi sumber. Penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran diujicobakan sebagai upaya untuk melibatkan siswa agar lebih aktif berpikir dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan baik dari guru maupun siswa yang lain, dan pada akhirnya diharapkan penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran dapat 215

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali pada mata pelajaran IPA khususnya tentang materi sumber daya alam. Berdasarkan deskripsi dan rumusan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sumber daya alam di kelas IV SDN Fatufia Kec. Bahodopi Kab. Morowali? Pengertian Metode Tanya Jawab Para ahli telah memberikan pandangannya tentang konsep metode tanya jawab. Yusuf (2002: 23) memberikan pendapatnya bahwa metode tanya jawab merupakan suatu cara untuk menyampaikan atau menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya. Olehnya dalam penerapannya, guru dan siswa harus terlibat dalam aktifitas bertanya dan memberikan respon atas pertanyaan-pertanyaan yang ada. Metode tanya jawab dianggap cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (2009:32) yang menyatakan bahwa metode tanya jawab merupakan salah satu metode mengajar yang paling efektif dan efisien dalam membangun kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut Sudjana (2009:32) mengungkapkan bahwa dalam penerapannya, metode tanya jawab dapat dilakukan secara individual, kelompok maupun secara klasikal, antara siswa dengan guru, siswa dan siswa, guru ke siswa, dengan demikian tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh guru akan lebih mudah dicapai dengan baik oleh siswa. Metode tanya jawab menurut para ahli juga dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk dapat berpikir kritis dan mendorong siswa berusaha untuk memahami setiap pernyaan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian maka metode ini, dapat memungkinkan terciptanya aktivitas proses mental siswa untuk melihat adanya keterhubungan yang tersedia dalam materi pembelajaran Sudjana, (2009:64). Mencermati pendapat di atas, maka penulis berpendapat bahwa metode tanya jawab sangat baik untuk mengumpulkan ide atau gagasan siswa berdasarkan apa yang pernah mereka dapatkan melalui bacaan ataupun pengalaman. Melalui metode 216

tanya jawab, jalan pikiran siswa akan terbuka dalam merumuskan kalimat secara sistematis dengan bahasa yang baik, serta dapat melatih daya nalar siswa itu sendiri. Setiap metode pembelajaran memiliki kekuatan dan kelemahan dalam penerapannya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Yusuf (2002: 31-32) tentang kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab. Beberapa kelebihan metode ini diantaranya meliputi: 1) pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk akan kembali segar dan akan hilang kantuknya; 2) metode ini dapat merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan daya ingat; 3) mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat; 4) pertanyaan dapat mengurangi proses lupa; 5) pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan. Adapun kekurangan-kekurangan metode ini meliputi: 1) siswa dapat dicekam ketakutan (nervous) selama tanya jawab dilakukan; 2) tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran; 3) waktu banyak terbuang, khususnya ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga siswa; 4) akan terdapat siswa yang tidak terlibat dalam proses berpikir atas pertanyaan; 5) sukar diperoleh jawaban yang memuaskan. Olehnya dalam penerapan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk mengedepankan terwujudnya kelebihan-kelebihan dari metode tanya jawab ini serta meminimalisir terjadinya kelemehan-kelemahan yang dimiliki metode tanya jawab ini. Pengertian Hasil Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Indra (2009:11) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Hamalik dalam Indra (2009:7) "hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti". Berdasarkan 217

teori Taksonomi Bloom bahwa hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dikelompokan dalam dua kategori yaitu kategori individual dan kategori situasi. Pendapat ini dikemukakan oleh Ausubel sebagaimana yang dikutip oleh Budiningsih (2002:72) bahwa faktorfaktor yang terdapat dalam diri peserta didik meliputi: 1) perubahan struktur kognitif yaitu berupa sifat-sifat substantif atau riil dan organisasi pengetahuan yang diperoleh sebelumnya dalam bidang subject matter khusus; 2) kesiapan yang berkembang yaitu kesiapan khusus yang mencerminkan taraf perkembangan intelektuan pelajar; 3) kemampuan intelektual; 4) faktor motivasi dan sikap; 5) faktor kepribadian lainnya. Adapun faktor-faktor situasi yang mempengaruhi hasil belajar meliputi: 1) praktek yaitu frekuensi, distribusi, metode dan kondisi-kondisi umum; 2) susunan atau rencana bahan pengajaran dalam arti jumlah, kesulitan tingkat ukuran, logika yang mendasari, urutan, pengaturan kecepatan dan penggunaan alat-alat peraga dalam pengajaran; 3) faktor kelompok dan sosial tertentu; 4) karakteristik guru berupa kemampuan kognitif, pengetahuan tentang subject matter, kemampuan dan kesanggupan pedagogik, kepribandian dan tingkah lakunya. II. METODELOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas karena bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan hasil akhir yang diharapkan dapat terwujudnya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA 218

khususnya pada materi sumber daya alam melalui metode tanya jawab. Model penelitian tindakan kelas yang diadopsi adalah model Kemmis Mc. Taggart dengan empat tahapan kegiatan meliputi 1) pra tindakan; 2) Tindakan; 3) Observasi dan 4) Refleksi. (Muslich, 2009) Subyek Penelitian Penelitian tindakan ini melibatkan 30 siswa di kelas IV SDN Fatufia tahun ajaran 2012/2013 Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Dengan demikian maka sampel dalam penelitian adalah merupakan keseluruhan populasi siswa kelas IV SDN Fatufia. Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti melibatkan satu orang observer untuk membantu proses pembelajaran dalam penerapan metode tanya jawab. Data dan teknik analisis data Data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa serta sebaran jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin di kelas IV. Adapun data kualitatif dalam penelitian ini meliputi aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tes, observasi dan dokumentasi. Data yang berhasil dihimpun selanjutnya dianalisa secara deskriptif dengan presentasi daya serap individu (DSI) dan ketuntasan belajar klasikal (KBK) dengan presentasi klasikal yang ditetapkan untuk dapat dicapai minimal 80%. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini ditetapkan dengan tercapainya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Fatufua Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali dalam mata pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan Sumber Daya Alam dengan ketercapaian daya serap individu minimal 65% dan ketuntasan klasikal 80%, serta hasil observasi aktifitas siswa dan guru berada dalam kategori baik dan sangat baik. Indikator hasil aktifitas siswa meliputi 9 indikator yaitu 1) memperhatikan tujuan pembelajaran; 2) memperhatikan materi; 3) mengkaji dan memahami materi; 4) menyajikan pertanyaan; 5) keterlibatan dalam aktifitas pembelajaran dalam melakukan tanya jawab secara efektif dan efisien; 6) menjawab 219

pertanyaan; 7) merespon pembelajaran; 8) membuat kesimpulan dan 9) menulis tugas yang diberikan. Adapun indicator hasil aktifitas guru meliputi 8 indikator yaitu 1) menyampaikan tujuan pembelajaran; 2) memberikan motivasi belajar; 3) menyampaikan informasi melalui bahan bacaan; 4) keterampilan menerapkan metode tanya jawab; 5) membimbing siswa belajar dan bekerja serta dalam menjawab pertanyaan; 6) melakukan evaluasi hasil belajar; 7) memberikan kesempatan setiap siswa untuk memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan dan 8) memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan pratindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Dari pelaksanaan pra tindakan melalui pemberian tes awal tentang pokok bahasan sumber daya alam pada pelajaran IPA di kelas IV dan diperoleh skor rata-rata 5,2 dengan presentase ketuntasan klasikal 23,33% dan daya serap klasikal mencapai 52,05%. Secara nominal kuantitas siswa yang tuntas belajar tergolong rendah yaitu 7 siswa dengan capaian minimal daya serap individu 36,67% dari keseluruhan siswa yang ada. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan yang sama di kelas IV, data hasil observasi menunjukan bahwa aktifitas murid berada dalam kategori cukup dengan presentasi 66,67%, adapun hasil observasi aktifitas guru juga berada dalam ketegori cukup dengan capaian presentase sebesar 68,75%. Adapun hasil tes yang diperoleh pada siklus I menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan capaian rata-rata hasil belajar siswa 60,67%. Data juga menunjukan terdapat 9 siswa yang mencapai ketuntasan secara individu sedangkan 21 siswa lainnya belum mencapai nilai minimal ketuntasan secara individu. Olehnya setelah dianalisa maka presentase ketuntasan klasikal baru mencapai 30%. Deskripsi analisa tes hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 1 berikut. 220

Tabel 1 Analisis Tes Hasil Belajar Siklus I No Aspek perolehan Hasil 1 Skor teringgi 90 (1 orang) 2 Skor terendah 40 (2 orang) 3 Jumlah Siswa 30 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 9 Orang 5 Presentase ketuntasan klasikal 30 6 Nilai rata-rata hasil belajar siswa 60,67 Sumber : Hasil analisis data Setelah dilakukan refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 harapan ketuntasan belum dapat dicapai olehnya pelaksanaan tindakan disimpulkan belum berhasil dengan beberapa asumsi terjadinya kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki seperti siswa belum mampu memahami dan mengkaji materi dengan baik, siswa juga belum mampu mengerjakan tugas dari guru dengan baik. Disamping itu pula dari hasil obervasi guru dirumuskan bahwa guru masih terburu-buru dalam menyampaikan materi sehingga menyebabkan siswa merasa kurang paham sehingga dalam proses tanya jawab yang diterapkan belum dapat dianggap berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tersebut di atas menunjukan perlu dilakukan tindakan pada siklus berikut (siklus II). Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II, hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Data hasil observasi aktivitas siswa melonjak dari kategori cukup menjadi kategori sangat baik dengan lonjakan presentasi dari 66,67% menjadi 91,66%. Hal yang sama juga didapatkan dalam hasil observasi aktifitas guru dimana terjadi peningkatan kategori dari cukup menjadi sangat baik dengan representasi persentase dari 68,75% menjadi 93,75%. Deskripsi peningkatan hasil observasi aktifitas siswa dan guru dapat diilustrasikan sebagaimana pada tabel 2 dan 3 berikut. 221

No Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Siklus I & II Indikator Skor Perolehan Siklus 1 Skor Perolehan Siklus II 1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan 3 4 2 Memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru 3 4 3 Mengkaji dan memahami materi 2 3 4 Menyajikan pertanyaan 3 4 5 Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran dalam melakukan Tanya jawab secara efktif dan efisien 3 3 6 Menjawab pertanyaan 3 4 7 Merespon pembelajaran 2 3 8 Membuat kesimpulan 3 4 9 Menulis tugas yang diberikan 2 4 Jumlah skor 24 33 Skor maksimal = 4 x 9 36 36 Presentase = 66,67 91,66 Kriteria Cukup Sangat Baik Sumber : Hasil Olah Data No Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I & II Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh Siklus I Skor yang diperoleh Siklus II 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi murid 3 4 2 Guru memberikan motivasi belajar kepada murid 3 4 3 Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada murid lewat bahan bacaan 3 3 4 keterampilan menerapkan metode Tanya jawab 3 4 5 6 Membimbing murid belajar dan bekerja Guru membimbing murid belajar pada saat mereka menjawab pertanyaan Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari 2 4 3 4 7 Guru memberikan kesempatan masing-masing murid untuk memberikan pertanyaan dan jawaban 3 4 8 Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada murid yang aktivitas bertanya dan menjawab 3 3 Jumlah Skor 22 30 Skor Maksimal = 4 x 8 32 32 Persentase 68,75 93,75 Kriteria Cukup Sangat Baik Sumber : Hasil Olah Data 222

Dengan capaian aktifitas siswa dan aktifitas guru sebagaimana pada tabel 2 dan 3 di atas, maka dapat disimpulkan proses pembelajaran dengan metode tanya jawab dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini telah mencapai kategori sangat baik pada siklus II, olehnya pencapaian ini menunjukan implementasi metode tanya jawab telah dilakukan secara optimal sesuai dan telah sesuai harapan target yang ditetapkan. Data di atas juga menunjukan bahwa factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengimplementasikan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran telah mendapatkan perhatian yang cukup baik dari aspek siswa maupun dari aspek guru. Berdasarkan data capaian di atas maka tes akhir untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilakukan, sehingga peneliti dapat menjustifikasi apakah terdapat dampak secara langsung dari capaian aktifitas siswa dan guru terhadap hasil belajar siswa dan untuk selanjutnya dapat disimpulkan apakah metode tanya jawab dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Fatufua dalam mata pelajaran IPA khususnya pada materi pokok bahasan sumber daya alam. Setelah dilakukan tes akhir pada siklus II, data yang berhasil dihimpun menunjukan bahwa terbukti metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan Tabel 4 Analisis tes hasil belajar siklus II No Aspek perolehan Hasil 1 Skor teringgi 10 (7 orang) 2 Skor terendah 7 (3 orang) 3 Jumlah Siswa 30 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 30 orang 5 Presentase ketuntasan klasikal 100 6 Nilai rata-rata hasil belajar siswa 87 Sumber : Hasil analisis data 223

Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa hasil tes tanya jawab yang diperoleh pada siklus II yakni dengan skor tertinggi 100, skor terendah 70 dan skor rata-rata yang diperoleh 8,7. Dari 30 murid yang mengikuti tes yang tuntas belajar yakni 30 murid dengan presentase ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian tindakan kelas dengan menerapkan metode Tanya jawab secara efektif dan efisien tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dengan demikian, pembelajaran dengan menerapkan metode Tanya jawab dinyatakan tuntas dan mencapai target yang telah ditetapkan yakni minimal 80%. Pembahasan Hasil belajar siswa pada penelitian tindakan ini merupakan nilai ranah kognitif yang diperoleh murid yaitu berupa nilai hasil tes dengan soal yang sama pada murid Kelas IV SDN Fatufia. Nilai evaluasi tersebut diperoleh setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan metode tanya jawab secara efektif dan efisien pada materi sumber daya alam. Nilai terendah di kelas IV secara berturut-turut yaitu murid yang mendapatkan nilai terendah adalah 2 orang pada siklus I dengan nilai 40. Dan nilai tertinggi di kelas IV SDN Fatufia siklus I berjumlah 1 orang dengan nilai 90 dan pada siklus II nilai tetinggi ada 7 siswa dengan nilai 100 dan nilai terendah 70 sebanyak 3 siswa. Hasil pencapaian beberapa murid dengan perolehan nilai 75 disebabkan beberapa hal di antaranya karena materi yang belum dipahami oleh siswa dengan baik, dan berdasarkan pengamatan saat berlangsungnya tanya jawab di kelas, murid masih mengalami kesulitan untuk bertanya. Hal ini dikarenakan belum terbiasa dengan aktifitas tanya jawab secara efektif dan efisien, padahal saat tanya jawab berlangsung merupakan kesempatan yang baik bagi murid untuk menanyakan tentang sesuatu yang belum dipahaminya. Akibatnya, saat mengerjakan soal post test murid tersebut menjadi tidak bisa menjawab dengan baik. Namun demikian, terdapat banyak murid yang telah berhasil mencapai hasil belajar secara individual, sehingga pada akhirnya mendapatkan nilai rata-rata 60,67 pada siklus I dan 87 pada siklus II. Indikator kinerja yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah apabila murid mencapai 224

hasil belajar ranah kognitif secara individual 75%, dalam kaitannya dengan ini maka murid telah mencapai ketuntasan belajar secara individual. Olehnya, murid dianggap tuntas belajarnya dan kompetensi dasar yang diinginkan tercapai serta kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran juga terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Dari data yang didapatkan juga menunjukan hasil belajar murid pada siklus II telah mencapai indikator kinerja. Rata-rata kelas dan hasil belajar klasikal pada Kelas IV SDN Fatufia yang melaksanakan pembelajaran dengan materi sumber daya alam. Pengalaman belajar yang menyenangkan dapat melekat dalam memori murid untuk periode waktu yang lebih lama, sehingga murid akan lebih mudah mengingatnya kembali saat melakukan proses tanya jawab dan mampu mengerjakan soal tes walaupun evaluasi tidak langsung dilaksanakan sesuai waktu pembelajaran. Saat murid melakukan diskusi kelompok pada materi sumber daya alam tiap 5 kelompok murid diamati oleh seorang observasi dengan panduan lembar observasi. Hasil data aktivitas murid dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar obsevasi aktifitas murid melalui kegiatan pengamatan. Data hasil observasi yang telah dirangkum pada tabel 2 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dalam aktifitas siswa yang tadinya pada siklus I berada dalam kategori cukup menjadi sangat baik pada siklus II. Hal ini menujukkan tercapainya indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian karena secara klasikal > 75% murid aktif dalam pembelajaran (n=91,66%) Dengan demikian, kemahiran keterampilan saja tidak cukup menghasilkan keterampilan belajar yang tinggi, namun diperlukan umpan balik aktivitas yang relevan. Dengan aktivitas yang cukup dalam berinteraksi dengan lingkungan, maka murid akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bertahan lama dalam ingatannya. Oleh karena itu, dengan demikian hasil belajar muridpun akan lebih optimal. Walaupun telah dijelaskan pada pembahasan bahwa upaya meningkatkan metode Tanya jawab secara efektif dan efisien berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA di Kelas IV SDN Fatufia. Namun pembahasan tersebut terasa belum lengkap apabila analisis terhadap hasil evaluasi yang diperoleh siswa terhadap hasil 225

evaluasi yang diperoleh murid setelah dilakukan post test pasca penerapan metode Tanya jawab secara efktif dan efisien. Berdasarkan hasil tes pada penelitian tindakan ini, dari 30 murid yang ditest, ada 30 murid yang dinyatakan telah tuntas belajar. Kenyataan ini menunjukan 2 hal penting yaitu : (1) ketuntasan yang dialami oleh 30 murid menunjukan tingginya hasil belajar mereka di Kelas IV SDN Fatufia (2) perbandingan jumlah murid yang tidak tuntas menyiratkan bahwa metode tanya jawab secara efektif dan efisien yang diterapkan oleh guru IPA dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar murid. Oleh karena itu, hal ini perlu terus dipupuk dan dikembangkan kea rah yang lebih baik. Beberapa item yang telah dikategorikan baik perlu dipertahankan agar keinginan yang hendak dicapai dapat diwujudkan dengan baik pula. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil paparan di atas maka dapat disimpulkan beberapa poin penting dari hasil penelitian yang dilakukan dan dirumuskan sebagai berikut: 1. Bahwa penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowalo sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan metode tanya jawab dapat mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal dengan perolehan hasil belajar di atas >75% (n=91,6%). 3. Bahwa dengan penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN Fatufia kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali aktifitas guru dan siswa mencapai kategori sangat baik dengan representasi persentase pencapaian di atas >80%. Saran Dari uraian diatas disarankan agar guru di sekolah SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali perlu menerapkan beberapa metode pembelajaran dengan menyesuaikannya sesuai karakteristik pokok bahasan materi pelajaran. 226

Sehingga standar kompetensi yang ditetapkan pada setiap pokok bahasan dapat tercapai dalam proses pembelajaran. Diharapkan pula guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan melakukan eksperimen model, pendekatan serta metode pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para ahli di bidangnya. DAFTAR PUSTAKA Budiningsih. (2007). Psikologi Pembelajaran.CV Wacana Prima. Bandung Indra. (2009). Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belaiar-pengertian-dandefinisi.html. Diakses tanggal 7 April 2014. Muslich. 2009. Melaksanakan PTK Itu mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana 2009. Penelitian Proses Motivasi belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Yusuf. 2002. Penggunaan metode yang efektif dalam pembelajaran. Jakarta: Depdiknas 227