BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PENGUKURAN KINERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR CAPAIAN TUJUAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan bagian integral dari

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

BUKU SAKU DATA PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

KATA PENGANTAR. Dukungan Data yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan. dan telah dilaksanakan serta merupakan indikator kinerja pembangunan

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

VISI. Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MATA KULIAH

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

I. PENDAHULUAN Kebijakan otonomi daerah yang bersifat desentralisasi telah merubah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis

RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan terutama dalam

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. beli masyarakat. Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor

IV. MACAM DAN SUMBER PANGAN ASAL TERNAK

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN JL. Soekarno Hatta no Telp. (0321) , Fax (0321)

Terwujudnya Ketahanan Pangan Berbasis Usahatani Sebagai. Andalan dan Penggerak Pembangunan Ekonomi Kerakyatan"

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Sub sektor peternakan mempunyai peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Dengan kondisi geografis

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

RINGKASAN EKSEKUTIF HENNY NURLIANI SETIADI DJOHAR IDQAN FAHMI

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

I. PENDAHULUAN. industri dan sektor pertanian saling berkaitan sebab bahan baku dalam proses

Bab 4 P E T E R N A K A N

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bidang Tanaman Pangan

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut (Muhammad Rasyaf. 2002).

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

MEWUJUDKAN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA STATISTIK PETERNAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PETERNAKAN DI KABUPATEN KUTAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi SKPD menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan. Visi Dinas Peternakan dirumuskan sebagai berikut : Terwujudnya agribisnis Jawa Timur yang berdaya saing dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal. Visi tersebut mengandung kata kunci yang merupakan pernyataan keinginan Dinas Peternakan. Kata-kata kunci tersebut yakni: (1) agribisnis Jawa Timur yang berdaya saing; (2) produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal. Pengertian yang terkandung dalam visi ini adalah sebagai berikut : a. Agribisnis Peternakan Jawa Timur yang berdaya saing Peternakan sebagai suatu sistem agribisnis mengandung pengertian bahwa pengembangan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu mulai dari agroinput produksi hingga pemasaran produk yang dihasilkan oleh peternak, dengan kata lain agribisnis yang dikembangkan harus berorientasi kepada keuntungan peternak. Usaha 39

di Jawa Timur sebagian besar merupakan peternak kecil dengan karakteristik, keterbatasan lahan, keterbatasan modal dengan metode beternak tradisional yang dilakukan oleh rumah tangga. Dengan adanya keterbatasan tersebut menyebabkan peternak tidak mempunyai nilai tawar terhadap pasar, produktivitasnya rendah, dan keberlangsungan produksinya tidak dapat dipastikan. Dalam menghadapi persaingan di era pasar bebas perlu ditumbuhkan daya saing bagi komoditas sehingga Jawa Timur tetap menjadi primadona. Dengan demikian, subsektor akan dapat meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, yang ditunjukkan dengan indikator pertumbuhan PDRB. Menumbuhkan daya saing tentu tidak dapat dilakukan secara sepotong-sepotong, tapi harus memandang sebagai suatu sistem agribisnis secara inklusif/ menyeluruh. b. Penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal Produk hewan adalah semua bahan yang berasal dari hewan yang masih segar dan/atau telah diolah atau diproses untuk keperluan konsumsi. Penyediaan produk hewan tidak sekedar memenuhi kuantitas tapi juga kualitas agar masyarakat terlindungi. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengamanatkan bahwa produk hewan harus memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal. Selanjutnya, Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting 40

untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD. Misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah : 1) Menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal. 2) Mengembangkan produk unggulan yang berdaya saing menghadapi era persaingan bebas yang mendunia. 3) Meningkatkan pemberdayaan peternak melalui kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini. Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan produksi melalui peningkatan populasi dan produktivitas ternak serta keamanan produk yang dihasilkan. produksi Produksi (Ton) 1. Daging 2. Telur 368.363 377.572 387.011 396.686 406.604 355.367 363.185 371.175 379.341 387.686 41

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) produktivitas ternak populasi ternak 3. Susu sapi perah Produktivitas ternak 431.544 439.312 447.219 455.269 463.464 BCS sapi potong 3-5 (%) 34 35 36 37 38 Telur (kg/ekor/th) 13,32 13,45 13,59 13,72 13,86 Susu sapi perah (liter/ekor/th) 2.861 2.904 2.947 2.992 3.036 Service per conception ternak sapi 1,31 1,28 1,25 1,22 1,2 Populasi Ternak (ekor): 1.sapi potong 4.326.261 4.597.084 4.884.862 5.190.654 5.515.589 2.sapi perah 247.228 255.881 264.837 274.106 283.700 3.kerbau 28.188 28.202 28.217 28.231 28.245 4.kuda 10.583 10.584 10.585 10.586 10.587 5.kambing 3.026.780 3.072.182 3.118.265 3.165.039 3.212.514 6.domba 1.226.121 1.246.965 1.268.163 1.289.722 1.311.647 7.babi 46.108 46.118 46.127 46.136 46.145 8.ayam buras 34.828.778 35.351.210 35.881.478 36.419.700 36.965.996 9.ayam ras petelur 44.454.820 44.988.278 45.528.137 46.074.475 46.627.369 10.ayam ras pedaging 165.886.147 167.876.781 169.891.303 171.929.998 173.993.158 11.itik 4.336.427 4.410.146 4.485.119 4.561.366 4.638.909 12.entok 955.810 960.589 965.392 970.219 975.070 13.kelinci 328.412 329.398 330.386 331.377 332.371 14.burung puyuh 2.382.507 2.384.890 2.387.275 2.389.662 2.392.051 15.burung dara 734.352 734.499 734.646 734.793 734.939 2 Meningkatkan daya saing produk agar dapat memberikan nilai tambah bagi peternak unit usaha produk hewan yang memenuhi hygiene sanitasi Nilai tambah yang diperoleh peternak dari mengolah produk Peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh Nomor Kontrol Veteriner Prosentase nilai tambah produk 240 255 270 285 300 -daging sapi 20-30 20-30 20-30 20-30 20-30 42

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) -telur 30-40 30-40 30-40 30-40 30-40 3 Meningkatkan akses peternak terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan peternak yang mengalami peningkatan kelas kemampuan -susu 15-25 15-25 15-25 15-25 15-25 Kelompok peternak yang mengalami peningkatan kelas kemampuan 57 65 74 85 97 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Peternakan dalam lima tahun mendatang. Strategi dan kebijakan dalam Renstra Dinas Peternakan adalah strategi dan kebijakan Dinas Peternakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Peternakan yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Peternakan menunjukkan bagaimana cara Dinas Peternakan mencapai tujuan, sasaran jangka menengah Dinas Peternakan, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Peternakan. Strategi dan kebijakan dalam Renstra Dinas Peternakan selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan Dinas Peternakan bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Peternakan. Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan VISI : Terwujudnya agribisnis Jawa Timur yang berdaya saing dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal MISI 1 : Menjamin pemenuhan kebutuhan pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan produksi melalui peningkatan populasi dan produktivitas Sasaran 1. produksi Sasaran 2 Intensifikasi kualitas meliputi komoditas, sumberdaya manusia, sarana dan Kebijakan 1. Peningkatan produksi dan produktivitas perternakan untuk meningkatkan surplus 43

ternak serta keamanan produk yang dihasilkan. populasi ternak Sasaran 3 produktivitas ternak Sasaran 4 unit usaha produk hewan yang memenuhi hygiene sanitasi prasarana bahan pangan guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan bahan baku industri pengolahan (agroindustri) Kebijakan 2 Peningkatan mutu produk yang aman dikonsumsi masyarakat yang memenuhi standar kesmavet, kesrawan dan kesehatan hewan Kebijakan 3 Revitalisasi sarana dan prasarana dan kesehatan hewan Kebijakan 4 Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia dan kesehatan hewan Kebijakan 5 Perluasan dan pengembangan produk meliputi penambahan komoditas prioritas dari semula 12 menjadi 15, side product, dan waste product Kebijakan 6 Penetapan kawasan sentra berdasarkan potensinya MISI 2 : Mengembangkan produk pertenakan unggulan yang berdaya saing menghadapi era persaingan bebas yang mendunia Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan daya saing produk agar dapat memberikan nilai tambah bagi peternak Nilai tambah yang diperoleh peternak dari mengolah produk Meningkatkan usaha penanganan pasca-panen, dan pengolahan hasil Peningkatan kualitas pengolahan hasil MISI 3 : Meningkatkan pemberdayaan peternak melalui kelembagaan yang tangguh dengan berperan aktif dalam merubah pola usaha tradisional menjadi pola usaha berorientasi bisnis. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan akses peternak terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan peternak yang mengalami peningkatan kelas kemampuan Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan peternak secara berkelanjutan dan terpadu optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan peternak untuk meningkatkan akses terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran maupun akses permodalan 44