PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
03 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

04 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Laporan Keuangan Konsolidasi

Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK No.43

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51 AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

02 Pernyataan ini mengatur akuntansi waran bagi penerbit baik yang diterbitkan menyertai penerbitan Efek lain maupun yang diterbitkan tersendiri.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

01 Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi beserta pengungkapan transaksi anjak piutang baik bagi factor maupun bagi klien.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 49 AKUNTANSI REKSA DANA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 47 AKUNTANSI TANAH

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI

04 Siklus transaksi Perusahaan Efek sangat singkat. Misalnya, transaksi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta selesai dalam waktu lima hari.

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

b) transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan perusahaan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 17 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 53 AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

Akuntansi Dana Pensiun

03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 35 AKUNTANSI PENDAPATAN JASA TELEKOMUNIKASI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 PERSEDIAAN

Akuntansi Penggabungan Usaha

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 AKTIVA TETAP DAN AKTIVA LAIN-LAIN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Investasi

AKUNTANSI PERPAJAKAN AKUNTANSI PAJAK ATAS PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PEMEKARAN USAHA

Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi

Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

AKUNTANSI ASURANSI JIWA PSAK No. 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

MODUL KE- 12 KONSOLIDASI PERUBAHAN KEPEMI LIKAN (CONSOLIDATION CHANGE OF OWNERSHIP INTEREST)

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

DAFTAR ISI. Paragraf. PERNYATAAN STANDAR PSAK No. AKUNTANSI KEUANGAN 56 PENDAHULUAN Tujuan IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (REVISI 1998)

PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan Keuangan Konsolidasi

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ketentuan Undang-Undang Dasar Koperasi harus diberi. yang seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

Bab 4 KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI PENUH. McGraw-Hill/Irwin. Copyright 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 REVISI (1998)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

JUMLAH ASET LANCAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpisah (PSAK 22, 2010). Baker, Lembke, dan King (2010) mendefinisikan

Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

BAB 3 SUATU PENGANTAR LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PSAK NO November 2000 (Revisi 2000) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan KEWAJIBAN DIESTIMASI, KEWAJIBAN KONTINJENSI, DAN AKTIVA KONTINJENSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

DARMAYANTI NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI SALAM IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No.107 AKUNTANSI IJARAH

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

dan Laporan Keuangan Tersendiri

Business Combination (Penggabungan Usaha)

AKUNTANSI IJARAH PSAK. penyesuaian

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

Laporan Keuangan Kosolidasi Perolehan Perusahaan Anak

Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi. IFRS

Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

Transkripsi:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. 38 Akutansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 tentang Akutansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali telah disetujui dalam rapat Komite Standar Akutansi Keuangan pada tanggal 27 Agustus 1997 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 5 September 1997. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 5 September 1997 Komite Standar Akuntansi Keuangan Jusuf Halim Istini T. Sidharta Mirza Mochtar Wahjudi Prakarsa Katjep K. Abdoelkadir Jan Hoesada Hein G. Surjaatmadja Sobo Sitorus Timoty E. Marnandus Mirawati Sudjono Nur Indriantoro Rusdy Daryono Siti Ch. Fadjriah Osman Sitorus Jusuf Wibisana Yosefa Sayekti Heri Wahyu Setiyarso Ketua Wakil Ketua Sekretaris

Daftar Isi Paragraf PENDAHULUAN...01-03 Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup...01-02 Definisi... 03 PENJELASAN...04-14 Kriteria terdapatnya pengendalian...04-05 Sifat transaksi restrukturisasi entitas sipengendali...06-10 Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku...11-13 Pengungkapan...14 PERNYATAAN STANDAR AKUTANSI KEUANGAN NO. 38 TENTANG AKUTANSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI...15-24 Pengungkapan...22 Masa Transisi...23 Tanggal Efektif...24

PENDAHULUAN Latar Belakang Sejumlah entitas usaha di Indonesia memiliki karakteristik pemilikian mayoritas dan atau pengendalian oleh pihak yang sama, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Entitas usaha yang memiliki karakteristik seperti ini disebut entitas spengendali. Dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak terjadi perubahan substansi ekonomi pemilikan, walaupun bentuk hukum (legal form) pemilikan saham atau aktiva atau kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya berubah. Tujuan Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akutansi transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (under common control), yang tidak dicakup oleh PSAK 22 tentang Akutansi Pengabungan Usaha. Ruang Lingkup 01 Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi transaksi restrukturisasi sehubungan dengan pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya antara entitas sepengendali. 02. Pernyataan ini tidak mengatur transaski pengabungan usaha anatara entitas yang tidak sepengendali atau entitas yang tidak berada di bawah pengendalian yang sama. Transaksi penggabungan usaha tersebut diatur dalam PSAK 22 tentang Akutansi Penggabungan Usaha. Definisi 03 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Pengendalian (control) adalah kekuasaan (power) untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasi suatu badan usaha agar dapat menikmati manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Induk perusahaan (Parent Company) adalah perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan. Anak perusahaan ( Subsidiaries) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang dikenal sebagai induk perusahaan), baik melalaui pemilikan mayoritas atau cara lain. Kelompok minoritas (Minority interest) adalah bagian hasil usaha dan bagian aktiva bersih anak perusahaan, yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalaui anak perusahaan), oleh induk perusahaan. Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban anatara pihak yang paham (knowladgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms s lenght transaction).

Tanggal Restrukturisasi adalah tanggal pada saat kendali atas aktiva bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi secara efektif beralih ke perusahaan pengakuisisi. Entitas sepengendali (Under common control) adalah pihak (perorangan, perusahaan, atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalaui satu atau lebih perantara), mengendalaikan atau dikendalaikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. Transaksi Restrukturisasi entitas sepengendali (restructuring transactions among under common control companies) merupakan transaski pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya anatara pihak pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama. PENJELASAN Kriteria Terdapatnya Pengendalian 04. Pengendalaian dianggap ada apabila pihak pengendali (induk perusahaan) memiliki lebih dari 50% hak suara pada suatu perusahaan terkendali (anak perusahaan), baik secara langsung atau tidak langsung (melalui anak perusahaan lain). 05. Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut: a. mempunyai hak suara lebih dari 50% berdasarkan perjanjian dengan investor lain; b. mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan lain tersebut berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaaan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan yang lain tersebut; d. mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 06. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaki demikian tidak dapat menimbulkann laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Contoh-contoh transaksi antara entitas sepengendali adalah sebagai berikut: a. Suatu induk perusahaan memindahkan sebagai aktiva bersih dari anak perusahaan yang dimiliki induk perusahaan tersebut menjadi aktiva induk perusahaan yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan perubahan dalam bentuk hukum (legal form) pemilikan atas aktiva bersih tersebut, tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi (economic substance) pemilikan aktiva bersih tersebut.

b. Induk perusahaan mengalihkan sebagaian hak pemilikannya dalam suatu anak perusahaan ke anak perusahaan lainnya yang dimiliki oleh induk perusahaan. Transaksi ini juga merupakan perubahan bentuk hukum pemilikan anak perusahaan, tetapi tidak merupakan perubahan substansi ekonomi pemilikan anak perusahaan tersebut. c. Suatu induk perusahaan menukar pemilikannya atas sebagian aktiva bersih dalam anak perusahaan yang dimiliki induk perusahaan tersebut dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh anak perusahaan lainnya (yang tidak dimiliki 100%), sehingga pemilikan induk perusahaan dalam anak perusahaan lainnya tersebut bertambah, sedangkan presentase kepemilikan pemegang saham minoritas dalam anak perusahaan tersebut berkurang. Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum pemilikan akiva bersih dalam anak perusahaan berubah (dari milik langsung induk perusahaan menjadi milik anak perusahaan lainnya), tetapi tidak terjadi perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas aktiva bersih tersebut. 07. Pihak tidak sepengendali diperlakukan sebagai entitas sepengendali apabila dalam jangka waktu dua puluh empat bulan atau kurang: a. Pihak tidak sepengendali tersebut pernah berada di bawah pengendalian yang sama, atau b. Aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan pernah dimiliki entitas sepengendali. 08. Transaksi pembelian saham atau akativa bersih milik pemegang saham minoritas (yang tidak berada dalam pengendalian yang sama dengan pemegang saham mayoritas) merupakan transaksi yang mencakup perubahan substansi ekonomi pemilikan dari pemegang saham minoritas ke pemegang saham mayoritas, oleh karena itu transaksi ini bukan merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. 09. Karena transaksi restrukturisasi anatara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, saham, kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). 10. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Laporan keuangan suatu perusahaan tidak boleh memasukkan adanya penyatuan kepemilikan walaupun perusahaan tersebut adalah salah satu pihak yang bergabung, apabila penyatuan kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah tanggal neraca terakhir disajikan. Selisih antara Harga Pengalihan dan Nilai Buku 11. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur Ekuitas.

12. Selisih harga pengalihan dengan nilai sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali bukan merupakan goodwill. 13. Saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali tidak berubah akibat pengalihan lebih lanjut aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya tersebut kepada entitas lain yang tidak sepengendali. Pengungkapan 14. Untuk semua transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, pengungkapan berikut harus dibuat dalam laporan keuangan pada periode terjadinya restrukturisasi: a. jenis, nilai buku dan harga pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan b. tanggal transaksi restrukturisasi anatara entitas sepengendali c. nama entitas terkait d. metode akutansi yang digunakan PERNYATAAN STANDAR AKUTANSI KEUANGAN NO. 38 AKUTANSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pernyataan Standar Akutansi Keuangan No. 38 ini terdiri dari Paragraf 15-24. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks Paragraf 01-14. Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 15. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. 16. Pihak tidak sepengendali diperlukan sebagai entitas sepengendali apabila dalam jangka waktu dua puluh empat bulan atau kurang: a. Pihak tidak sepengendali tersebut pernah berada di bawah pengendalian yang sama, atau b. Aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan pernah dimiliki entitas sepengendali. 17. Transaksi pembelian saham atau aktiva bersih milik pemegang saham minorias (yang tidak berada dalam pengendalian yang sama dengan pemegang saham mayoritas) merupakan transaksi yang mencakup perubahan substansi ekonomi pemilikan dari pemegang saham minoritas ke pemegang saham mayoritas, oleh karena itu transaksi ini bukan merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. 18. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, saham, kewajiban atau instrumen

kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). 19. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Laporan Keuangan suatu perusahaan tidak boleh memasukkan adanya penyatuan kepemilikan walaupun perusahaan tersebut adalah salah satu pihak yang bergabung, apabila penyatuann kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah tanggal neraca terakhir disajikan. Selisih antara harga Pengalihan dan Nilai Buku 20. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur Ekuitas. 21. Selisih harga pengalihan dengan nilai sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali bukan merupakan goodwill. Pengungkapan 22. Untuk semua transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, pengungkapan berikut harus dibuat dalam laporan keuangan pada periode terjadinya restrukturisasi: a. jenis, nilai buku dan harga pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan b. tanggal transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali c. nama entitas terkait d. metode akutansi yang digunakan Masa Transisi 23. Jika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan akutansi, perubahan tersebut dilaporkan secara prospektif. Tanggal Efektif 24. Pernyataan ini berlaku untuk transaksi restrukturisasi yang terjadi sejak tanggal 1 Oktober 1997. Penerapan lebih dini sangat dianjurkan.