BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 2.1 Tangga Intensitas dari Kebisingan Skala Intensitas Desibels Batas Dengar Tertinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang

Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

Lingkungan Kerja. Dosen Pengampu : Ratih Setyaningrum,MT.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #9 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Semua suara yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan disektor industri dengan berbagai proses produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks tersebut sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

Syarifuddin *, Muzir Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh-Indonesia * Corresponding Author:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan beban tambahan bagi tenaga kerja.

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

kenaikan tekanan darah atau hipertensi. [1]

KEBISINGAN (NOISE) Dr. Ir. Katharina Oginawati, MS

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

Kebisingan KEBISINGAN. Dedy Try Yuliando Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi/left ventricle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya (Suratmo, 2002). Suara tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban telah menggeser perkembangan industri ke arah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

SISTEM CARDIOVASCULAR

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden yang Memengaruhi Tekanan Darah

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ergonomika

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

KEBISINGAN DI BAWAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju hidup sehat 2010 yaitu meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

ABSTRAK. Kata Kunci : Kebisingan, Jalan Raya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara tersebut ikut bergetar (Harnapp dan Noble, 1987). dirasakan sebagai gangguan (Mangunwijaya, 1988).

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya akan terus

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan di bidang industri dari industri tradisioal menjadi industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis, dan jika tidak dikehendaki

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebisingan Bising umumnya didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki. Bunyi adalah sensasi yang timbul dalam telinga akibat getaran udara atau media lain 5). Apabila orang mendengar bunyi suatu benda, ada tiga hal yang dapat diperhatikan kerasnya, tingginya, dan macamnya, keras ditentukan oleh lebar getar yang memukul telinga. Macamnya ditentukan oleh bahan sumber getar 9). Terdapat 2 hal yang menentukan kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya, frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau disebut Hertz (Hz), yaitu jumlah dari gelombang-gelombang yang ditelinga setiap detiknya. Biasanya suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang-gelombang sederhana dari beraneka frekuensi 4). Intensitas atau arus energi luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (db) dengan memperbandingkan dengan kekuatan dasar 0,0002 dyne/cm 2. Yaitu kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal. Telinga manusia mampu mendengar frekuensi diantara 16-20.000 Hz, sedangkan sensitivitas terhadap frekuensi-frekuensi tersebut berbeda 4). B. Sumber Kebisingan 1. Alat Transportasi a. Transportasi darat Gangguan kebisingan yang biasa dari kendaran dijalan ada kecenderungan meningkat, dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan dan panjang jalan.

b. Transportasi udara 2. Industri Kebisingan dari pesawat terbang pada umumnya bervariasi dan sifatnya terputus-putus. Lain halnya yang berasal dari kendaraan darat yang biasanya terus menerus. Puncak kebisingan biasanya terjadi apabila pesawat landing dan take off dari bendara udara. Kebisingan yang ditimbulkan dari mesin-mesin dalam industri dan prosesproses yang ada di dalam industri 1). Tabel 1. Tangga intensitas dari kebisingan 4) Desibels Batas dengan tertinggi Menulikan 100 120 Halilintar. Meriam Mesin uap. Sangat hiruk 80 100 Jalan hiruk pikuk Perusahaan sangat gaduh Pluit polisi. Kuat 60 80 Kantor gaduh. Jalan pada umumnya. Radio. Perusahaan. Sedang 40 60 Rumah gaduh. Kantor umumnya. Percakapan kuat. Radio perlahan. Tenang 20 40 Rumah tenang. Kantor perorangan. Auditorium. Percakapan. Sangat Tenang 0 20 Suara daun-daun. Berbisik. Batas dengan terendah. Sumber : Suma mur, PK. 1986 C. Jenis Kebisingan Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan : a. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas (Steady State, Wide band noise). Misalnya : mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar.

b. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit (Steady State,narrow band noise) Misalnya : gergaji sirkuler, katup gas dan lain-lain. c. Kebisingan terputus-putus (intermittent) Misalnya lalu lintas, suara kapal terbang dilapangan udara. d. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise) Misalnya tembakan atau meriam, ledakan. e. Kebisingan impulsif berulang Misalnya mesin tempa diperusahaan 4). D. Efek Kebisingan Pengaruh-pengaruh negatif kebisingan adalah : a. Gangguan gangguan Pada umumnya kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu, lebih-lebih yang terputus-putus atau yang datangnya secara tiba-tiba dan tak terduga, pengaruhnya sangat terasa, apabila sumber kebisingan tersebut tidak diketahui 4). 1. Gangguan Pendengaran Suara yang mendadak dan keras akan memekakkan telinga. Suara yang monoton akan merangsang otot telingan untuk bekerja terus menerus sehingga akan menebal dan mengurangi sensitivitas atau kepekaan pendengaran terutama bagi pekerja pabrik, lalu lintas dan lain-lain. 2. Gangguan terhadap Jantung dan Tekanan Darah Suara yang mendadak dan keras akan menimbulkan rasa terkejut, denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur, muka menjadi pucat, otot menjadi tegang, hilang kontrol diri dan lain-lain. Apalagi bila seseorang memang lemah jantung dan nervous dapat pingsan seketika dan bahkan bisa meninggal mendadak.

3. Gangguan terhadap Urat Syaraf Menimbulkan ketegangan terus menerus, membebani kerja syaraf sehingga akan menimbulkan kelelahan syaraf kurang tidur akhirnya menjadi gangguan jiwa 6). b. Komunikasi terganggu Sebagai pegangan risiko potensial kepada pendengaran terjadi, apabila komunikasi pembicaraan harus dijalankan dengan berteriak. Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan mungkin terjadi kesalahan, terutama pada peristiwa penggunaan tenaga baru 7). c. Efek pada pekerjaan Kebisingan yang mengganggu perhatian terus menerus dapat membuat kesalahan. Kesalahan dalam pekerajaan akibat terganggunya konsentrasi. Bagi orang-orang yang sangat peka terhadap kebiasaan terutama pada nada tinggi dapat menyebabkan masalah psikologis. Mungkin pada kebisingan akibatnya peningkatan kelelahan 1). E. Nilai Ambang Batas Derajat / tingkat intensitas suara dapat diukur dengan alat Sound Level Meter 1). Alat ini mengukur kebisingan diantara 30-130 db dan frekuensi-frekuensi dari 20 20.000 Hz.

Tabel 2. Nilai ambang batas suara dan jam kerja yang diperkenankan 1) Waktu Pemajanan Intensitaa Kebisingan db(a) 8 JAM 85 4 88 2 91 1 94 30 MENIT 97 15 100 7.5 103 3.75 106 1.88 109 0.94 112 28.12 DETIK 115 14.06 118 7.03 121 3.52 124 1.26 127 0.88 130 0.44 133 0.22 136 0.11 139 Sumber : KepMen Tenaga Kerja RI Kep. 51/Men/1999 F. Tekanan Darah 1. Pengertian Tekanan Darah Tekanan darah berarti tenaga yang digunakan oleh darah terhadap setiap satuan daerah dinding pembuluh tersebut 10). Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang kembali ke jantung (pembuluh balik) 11). Tekanan ini bervariasi sesuai pembuluh darah terkait dan denyut jantung 12) Tekanan darah paling tinggi terdapat pada arteri-arteri besar yang meninggalkan jantung secara bertahap menurun sampai ke arterial. Akhirnya ketika mencapai kapiler, tekanan ini sedemikian rendah sehingga tekanan darah ringan dari luar akan menutup pembuluh ini dan mendorong darah keluar 12). Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting dalam sistem sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah rata-rata akan mempengaruhi homeostatis di dalam tubuh. Dan jika sirkulasi darah menjadi

tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan pada sistem transport oksigen, karbondioksida dan hasil metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ-organ tubuh akan mengalami gangguan seperti gangguan pada cairan Serebrospinasis dan lainya, sehingga mekanisme pengendalian tekanan darah penting dalam rangka memeliharanya sesuai dengan batas-batas normalnya, yang dapat mempertahankan sistem sirkulasi di dalam tubuh 13). 2. Macam Tekanan Darah Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sfigmomanometer tekanan darah diukur berdasarkan berat kolom air raksa yang harus ditanggungnya 14). a. Tekanan sistolik Bacaan yang pertama berupa angka yang lebih tinggi. Tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan seberapa kuat jantung memompa untuk mendorong darah melalui pembuluh darah 11). b. Tekanan diastolik Merupakan bacaan yang kedua, berupa angka yang lebih rendah. Saat otot jantung beristirahat membiarkan darah kembali masuk ke jantung. Angka itu menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah terhadap aliran darah balik ke jantung 11). 3. Kriteria Tekanan Darah Kriteria tekanan darah nomal dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3. Nilai Tekanan Darah Normal (dalam m Hg) Usia Pada masa bayi Pada masa anak-anak Selama masa remaja Dewasa Muda Umur lebih tua Sumber : Pearce, EC. 1991 Tekanan darah mm/hg Diastolik Sistolik 50 70-90 60 80-100 60 90-110 60-70 110-125 80-90 130-150 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah Tekanan darah banyak dipengaruhi beberapa faktor diantaranya yaitu 15) : 1. Jenis Kelamin Pada wanita umumnya tekanan darah 5-10 mmhg lebih rendah dari pria. Pada umunya insidens hipertensi pada pria lebih tinggi dari pada wanita, namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat sehingga pada usia di atas 65 tahun insidens wanita lebih tinggi 16). 2. Riwayat keluarga Riwayat keluarga memperlihatkan bahwa kemungkinan munculnya hipertensi lebih besar diantara orang-orang yang orang tuanya atau neneknya menderita hipertensi 17. Semakin dekat hubungan darah dengan seseorang yang mengidap hipertensi semakin besar kemungkinan mengidapnya juga 18. 3. Usia Kajian pengamatan prospektif pada beberapa kelompok orang, selalu menunjukan adanya hubungan yang positif antara umur dan tekanan darah, sebagian populasi dengan berbagai ciri geografis, budaya,dan sosio ekonomi. Pada sebagian besar populasi di negara barat, tekanan darah sistolik cenderung meningkat secara progresif pada masa kanak-kanak, remaja dan dewasa untuk mencapai nilai rata-rata 140 mmhg pada usia 70- an atau 80-an. Tekanan darah diastolik juga cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, tetapi dengan laju lebih rendah dari pada tekanan darah sistolik, dan nilai rata-rata cenderung tetap datar atau turun setelah usia 50-

an, hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan nadi, dan peningkatan tekanan darah sistolik menjadi hal yang biasa dengan bertambahnya umur 20. 4. Obesitas Risiko terbesar bagi pengidap hipertensi adalah kegemukan/ obesitas, semakin banyak kelebihan berat badan semakin besar pula risiko yang dihadapi 8. Berat badan yang berlebihan adalah faktor penting dalam perkembangan hipertensi dan sekaligus menjadi faktor satu-satunya yang diketahui dan yang paling mudah di hindari. Orang yang mempunyai berat badan 20% di atas normal mempunyai kemungkinan tiga kali lebih besar menderita hipertensi dari pada orang yang mempunyai berat badan normal. Semantara risiko hipertensi bertambah sejalan dengan kelebihan berat badan, sebaliknya penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah bahkan 17 5. Merokok Merokok dapat mempermudah penyakit pembuluh darah jantung dan otak, selain itu merokok dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, untuk sementara hal ini disebabkan pengaruh nikotin dalam peredaran darah 20 6. Emosi Orang dalam keadaan emosional tekanan darah cenderung akan meningkat. 7. Pekerjaan Orang yang bekerja berat mengalami kenaikan tekanan darah. 8. Minuman alkohol Secara berlebihan dapat menyebabkan resisten terhadap obat anti hipertensi 21. 9. Cafein Dapat meningkatkan tekanan darah secara akut 21. 10. Serum lipid Terjadinya peningkatan triglycerida atau kolesterol menyebabkan peningkatan tekanan darah. 11. Diet

Meningkat resiko dengan diet sodium tinggi, resiko meninggi pada masyarakat dengan diet tinggi lemak, diet tinggi kalori. 12. Ras Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih 17). 13. Olah raga Terutama jenis olah raga yang menggunakan otot tenaga 21. G. Pengaturan Tekanan Darah Arteri Pada dasarnya tekanan darah arteri ditentukan oleh jumlah darah yang terkandung di dalam arteri tersebut. Makin besar jumlah darah yang terkandung di dalam arteri, makin rendah tekanan darah arteri, jumlah darah yang terkandung di dalam arteri tergantung kepada jumlah darah yang memasuki arteri dan yang meninggalkan arteri. Jika jumlah darah yang masuk lebih banyak maka darah yang meninggalkan arteri lebih banyak maka darah yang terkandung di dalam arteri lebih banyak. Jumlah darah yang masuk ke dalam arteri ditentukan oleh : 1. Frekuensi jantung 2. Volume sekuncup jantung 13. H. Kelainan Tekanan Darah 1. Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 150-180 mmhg. Tekanan diastolik biasanya juga akan meningkat dan tekanan diastolik yang tinggi misalnya 90-120 mmhg atau lebih, akan berbahaya karena merupakan beban untuk jantung 14.

Kreteria Tekanan darah normal tinggi Hipertensi ringan Hipertensi sedang Hipertensi berat Sumber : WHO-ISH 1999 Tabel 3. klasifikasi hipertensi Tekanan Darah (mmhg) Diastol Sistol 85-89 130 139 90 99 140-159 100 109 160-179 > 110 >180 2. Tekanan darah rendah Tekanan darah rendah adalah tekanan darah sistolik kurang atau sama dengan 100 mmhg. Kondisi ini terjadi pada kasus perdarahan, syok dan kolaps 12. I. Pengaruh Kebisingan Kebisingan Lesi pada koklea Somatic afferent Kerja syaraf meningkat Kurangnya pendengaran Penyempitan pada pembuluh darah perifer Kelelahan Hilangnya elastisitas Peningkatan tekanan pada pembuluh darah Tekanan darah tinggi

J. Kerangka Teori Karakteristik Individu : - Umur - Jenis kelamin - Perilaku (merokok, minum-minuman beralkohol) - Status kesehatan - Obesitas - Kebiasaan olah raga - Riwayat penyakit Cardiovaskuler - Riwayat keluarga - Diet garam Karakteristik lingkungan kerja : - Kebisingan - Suhu Penyempitan pembuluh darah Tekanan darah Penggunaan APD Karakteristik pekerjaan - Sikap kerja - Massa kerja - Lama kerja - Beban kerja Sumber : Modifikasi Soejono, Sayakawi, Soeriyanto (1990), Suma mur (1986), Niluhgede Yasminasih (1993) K. Kerangka Konsep Variabel bebas Intensitas kebisingan di atas NAB dan di bawah NAB Variabel terikat Tekanan darah Variabel pengganggu - Jenis kelamin - Umur - Riwayat penyakit cardiovaskuler* - Status kesehatan - Masa kerja* - Merokok * - IMT* - Suhu * Dikendalikan

L. Hipotesa Ada perbedaan tekanan darah pekerja berdasar intensitas kebisingan di ruang tenun dengan intensitas melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dengan bagian adminisrtasi dengan intensitas kebisingan di bawah Nilai Ambang Batas di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Pabriteks Tegal.