BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ringan atau berat sehingga dalam proses penyembuhan pasien. buruk dari rawat inap atau long bed rest.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. yang statis dan overload dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketenganan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak selektif dalam menjalani kehidupan sehari-hari akan mudah. dalam beradaptasi terhadap lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, sesama manusia maupun lingkungan, baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya manusia harus melakukan aktivitas untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. keluhannya seringkali rancu, sehingga pasien selalu menduga panyakitnya ada di

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Low back pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu kelainan

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. lokal di bawah batas kosta dan di atas lipatan glutealis inferior, dengan atau tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya masalah tersebut, seseorang akan mengkompensasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas-tugasnya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. sendi bahu dan mengakibatkan gangguan aktivitas fungsional.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri tulang belakang atau yang sering disebut low back pain adalah

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI KEGEMUKAN DENGAN PENINGKATAN KURVA LUMBAL BIDANG SAGITAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat menurut badan kesehatan dunia atau World Health Organisation (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental, sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan (Samjaya, 2013). Menurut pandangan fisioterapi, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa adanya gangguan dari gerak dan fungsi tubuhnya. Optimalnya gerak dan fungsi tubuh memungkinkan seseorang dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, sebaliknya, tanpa kemampuan fungsional yang maksimal, maka seseorang akan sulit untuk menyelesaikan pekerjaannya. Adanya penyakit atau trauma dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang dan dapat menurunkan kemampuan fungsional, salah satunya adalah Nyeri Punggang Bawah (NPB) atau Low Back Pain (LBP). NPB merupakan masalah yang sering kali terjadi pada masyarakat. NPB dapat mengenai pada semua lapisan masyarakat, tidak memandang tingkat ekonomi, stasus sosial, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan lain lain.termasuk dalam pekerjaan ini adalah Pekerja atau Karyawan usia dibawah 30 50 tahun yang dalam beraktifitas tidak memperhatikan faktor biomekanik (studi tentang struktur dan fungsi biologis melalui metoda mekanika, yaitu gaya dan pengaruhnya). Tapi 1

2 sangat disayangkan, pemahaman masyarakat umum masih minim sekali. Banyak masyarakat mengasumsikan NPB sama dengan sakit ginjal atau masuk angin. Hal ini mengakibatkan usaha pengobatan juga menjadi tidak tepat dan terlambat. NPB merupakan ketegangan otot, kekakuan lokal dibawah batas kosta dan diatas lipatan gluteus inferior dengan atau tanpa linu pegal, dan dikatakan kronis jika berlangsung duabelas minggu atau lebih. Insiden NPB lebih dari 70 persen orang di negara maju akan mengalami nyeri punggung bawah pada beberapa waktu kehidupan mereka setiap tahun antara 15 dan 45 persen orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah (Roger, 2011). NPB merupakan penyebab utama kecacatan atau ketidakmampuan di Amerika pada usia 45 tahun kebawah. Setiap tahun, 13 juta orang pergi ke dokter karena keluhan NPB. Kondisi ini membuat sekitar 2,4 juta orang Amerika cacat kronis dan membuat 2,4 juta orang di nonaktifkan (Steven D, 2012) NPB seringkali merupakan hasil dari metode mengangkat yang salah dan postur yang salah, mengangkat berulang, membungkuk, kecelakaan, posisi tidur yang salah, membawa tas berat, stress, muscle tension posisi statis yang lama yang menyebabkan abdominal muscle dan hamstrings lemah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kerja otot agonis dan antagonis lumbal yang menyebabkan pembebanan pada lumbal. Dengan adanya pembebanan pada lumbal maka akan terjadi spasme lokal. Jika berlangsung lama, maka akan menyebabkan abnormal cross link yang menyebabkan

3 efek regang dari otot berkurang dan menimbulkan nyeri (Wikipedia, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh dari poliklinik Fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MA Sentot Patrol Indramayu pada tahun 2011 dan tahun 2012, jumlah pasien NPB menempati urutan pertama diantara OA (Osteo Arthritis) lutut, Cronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Stroke, tumbuh kembang. Presentasinya 40% dari total pasien fisoterapi rawat jalan adalah penderita LBP. Jumlah penderita NPB yang menjalani rawat jalan pada tahun 2011 sebanyak 144 pasien dengan jumlah kunjungan 432 kali kunjungan dan pada tahun 2012 sebanyak 230 pasien dengan jumlah kunjungan sebanyak 460 kali kunjungan. Sedangkan jumlah pasien NPB rawat inap pada tahun 2011 sebanyak 76 pasien dan pada tahun 2012 sebanyak 65 pasien. Frekuensi terbanyak pada usia 40-65 tahun. Aktifitas pekerjaan pasien NPB RSUD MA Sentot Patrol rata-rata adalah petani, dimana aktifitas pekerjaan ini banyak mengangkat beban, membungkuk statis tanpa memperhatikan posisi punggung yang benar. Posisi ini mempengaruhi fungsi dan struktur trunk, yaitu adanya ketegangan otot, ligament, dan sendi serta tekanan pada diskus, sehingga kerja lumbal menyadi nyeri, dan otot-otot lumbal menjadi bermasalah. Penyebab dari NPB banyak sekali dan bervariasi mulai dari kelelahan otot sampai tumor ganas. Faktor risiko terjadinya NPB adalah usia, kondisi kesehatan yang buruk, masalah psikologik dan psikososial, artritis degeneratif, merokok, skoliosis, obesitas, hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti duduk lama atau berdiri berjam jam (posisi tubuh kerja yang statik), mengangkat,

4 membawa beban, menarik beban, membungkuk, memutar, dan kehamilan. NPB mungkin pula berkaitan dengan berbagai kondisi psikologis seperti neurosis, histeria dan reaksi konversi. Depresi lebih jarang sebagai sebagai penyebab NPB akut. Dilain pihak, depresi sering timbul sebagai komplikasi nyeri punggung bawah kronik. Obesitas dan merokok juga merupakan faktor risiko LBP. NPB merupakan penyebab umum kecacatan. Hal ini terjadi dalam proporsi yang sama dalam semua kebudayaan, mengganggu kualitas hidup, prestasi kerja, dan merupakan alasan paling umum untuk konsultasi medis (Ehrlich, 2003). Karakteristik keluhan NBP merupakan sindroma yang sangat kompleks. NPB miogenic lumbal merupakan masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama naiknya angka morbiditas (perbandingan antara jumlah orang sakit dengan jumlah orang sehat dalam suatu populasi), disabilitas (ketidakmampuan) serta terbatasnya aktifitas tubuh. NPB Miogenik merupakan nyeri pinggang yang disebabkan oleh faktor miogenik (otot) sebagai sumber nyeri atau terjadinya nyeri punggung bawah secara langsung atau tidak langsung. Pada NPB miogenik pada otot paralumbalis jika palpasi ditemui adanya untaian tali pada otot yang biasanya dikenal dengan taut band. Pada palpasi akan ditemui trigger point (area yang hipersensitif akan nyeri) pada taut band tersebut dimana saat diberikan tekanan akan timbul nyeri lokal dan nyeri menjalar (Robert and Alan J, 2001). NPB Miogenik disebabkan oleh penyebab langsung dan penyebab

5 tidak langsung. Penyebab langsung dapat berupa: Strain back muscle, sprain, muscle tension,muscle spasm, muscle trauma, muscle dificiency, trigger point. Sedangkan penyebab tidak langsung dapat berupa : adanya tightness iliopsoas yang menyebabkan hiperlordosis lumbal, adanya tightness hip yang menyebabkan hamstring terulur secara berlebihan, tightness adductor muscles yang menyebabkan pemendekan dari vastus medialis, imbalance muscle, instabilitas multifidus, pelvic floor lemah (Snyder and Goodman, 2007). Fisioterapi berperan penting untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada LBP, sesuai dengan peran fisioterapi menurut PERMENKES NO 80/MENKES/SK/VI/2013 tentang standar pelayanan fisioterapi di sarana kesehatan. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik, mekanik), pelatihan fungsi komunikasi. Fisioterapis dalam melaksanakan praktek fisioterapi berwenang untuk melakukan proses fisioterapi yang terdiri dari assessment fisioterapi, diagnosa fisioterapi, perencanaan fisioterapi, intervensi fisioterapi, evaluasi/re-evaluasi yang semuanya itu merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan pengertian diatas, maka peran fisioterapi sangat besar

6 dalam penanganan Nyeri Punggung Bawah Miogenik. Untuk mengatasi nyeri akibat disability pada Nyeri Punggung Bawah Miogenik, bisa diberikan intervensi berupa IRR (Infra Red Radiation), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), latihan Stabilisasi dan latihan Strengthening. Pemberian intervensi IRR dengan kedalaman penetrasi sekitar 63% diserap pada permukaan kulit dengan penetrasi 3 mm pada cutaneus sehingga akan terjadi vasodilatasi dan sirkulasi menjadi lancar pada cutaneus yang akan menyebabkan reabsorbsi dan terjadi general relaxation sehingga otot menjadi elastis dan lentur yang menyebabkan nyeri regang hilang sehingga nyeri berkurang. Intervensi IRR juga menjadikan otot siap untuk awal dilakukannya latihan. Pemberian intervensi TENS pada NPB Miogenik akan memblok Allodynia dan akumulasi kimiawi sehingga menyebabkan kontraksi dan terjadi pumping action dimana terjadi peningkatan sirkulasi pembuluh darah yang akan mereabsorbsi zat iritan dan sisa metabolisme sehingga menurunkan iritan pada nosiceptor dan diharapkan dapat mengurangi disability. Pemberian latihan stabilisasi pinggang dengan latihan stabilisasi lumbal akan mengaktivasi m. Transversus abdominis dan m. Lumbar multifidus yang mana kedua otot tersebut sebagai stabilisator utama pada lumbal, sehingga dengan teraktivasinya otot-otot stabilisator lumbal maka kontraksi otot dan kerja otot agonis dan antagonis akan seimbang. Dengan

7 seimbangnya kontraksi otot dan kerja otot-otot lumbal maka keseimbangan lumbal akan meningkat dan postur meningkat sehingga disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik akan menurun. Dengan berkurangnya disability pada punggung bawah maka aktifitas fungsional seperti: : aktifitas personal care (mencuci, berpakaian,dan lain sebagainya), lifting, berjalan, duduk, berdiri, tidur, kehidupan seks, kehidupan sosial, traveling tidak mengalami gangguan. Latihan strengthening yang dilakukan dengan prinsip overload yang dilakukan dengan mengaplikasikan jumlah resisten atau tahan otot secara bertahap dan progresif maka akan mengaktifkan motor unit. Semakin banyak motor unit yang teraktivasi maka kemampuan lumbal dalam menerima beban akan meningkat sehingga kerja otot paralumbalis pada penderita NPB Miogenik akan semakin mudah dan ringan untuk mempertahankan sikap tulang belakang sehingga taut band berkurang. Dengan berkurangnya taut band, maka nyeri regang akan berkurang dan otot pada paravertebra lumbal menjadi elastis dan lentur sehingga nyeri regang berkurang. Dengan berkurangnya nyeri regang maka akan meningkatkan aktifitas fungsional. Sehingga pada saat melakukan aktifitas fungsional pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik tidak akan merasakan nyeri. Berdasarkan uraian tersebut, Nyeri Punggung Bawah Miogenik yang merupakan nyeri disekitar punggung bawah yang disebabkan oleh faktor miogenik sebagai sumber nyeri atau terjadinya nyeri punggung bawah secara langsung atau tidak langsung yang menyebabkan imbalance muscle,

8 sehingga stabilitas otot perut dan punggung bawah menurun. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin meneliti dan mengetahui intervensi IRR, TENS dan Latihan Stabilisasi lebih baik dalam menurunkan disability dibandingkan dengan IRR, TENS dan Latihan strengthening pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik. B. Identifikasi Masalah Penyebab Nyeri Punggung Bawah Miogenik yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada unsur muskuloskeletal tanpa disertai gangguan neurologis antara vertebra thorakal duabelas sampai dengan bawah pinggul atau anus. Nyeri Punggung Bawah Miogenik dapat menimbulkan nyeri, spasme otot punggung bawah dan sekitarnya yang menyebabkan imbalance muscle, sehingga stabilitas otot perut dan punggung bawah menurun (Nourbakhsh and Arab, 2002). Punggung memiliki tiga kurva, yaitu pada leher, punggung bagian atas, dan punggung bagian bawah. Oleh karena itu, otot bagian perut, otot bagian paha dan otot kaki harus kuat supaya mampu menyangga kurva punggung tersebut. Punggung juga sangat sensitif terhadap ketegangan otot akibat stress sehari hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami ketegangan, sehingga menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi terhambat, dan otot kekurangan oksigen. Akibatnya penderita mengalami nyeri yang semakin menyakitkan apabila tidak segera mendapatkan penanganan.

9 Menurut pendapat beberapa peneliti, NPB umumnya terjadi pada pekerja yang bekerja berat secara fisik. NPB miogenik merupakan respon terhadap adanya kerusakan atau gangguan pada unsur muskuloskeletal lumbal tanpa disertai gangguan neurologis antara vertebra thorakal dua belas sampai dengan bawah pinggul yang disebabkan oleh faktor kesalahan biomekanik, seperti bekerja dalam posisi statik, melakukan gerakan secara tiba tiba dalam aktifitas pekerjaan, bekerja dalam posisi yang tidak baik ( misal pemakaian sepatu hak tinggi). Kondisi ini umumnya akan mempengaruhi postur atau sikap tubuh, dan pada umumnya menyebabkan imbalance muscle, sehingga stabilitas otot perut dan punggung bawah menurun. Hal ini sering menimbulkan mobilitas lumbal terbatas terutama saat gerak membungkuk dan spasme pada otot erector spine (Nourbakhsh and Arab, 2002). Penegakan diagnosa yang kurang tepat sering terjadi di klinik atau lapangan karena kurangnya pengetahuan fisioterapi tentang dasar patologi kondisi ini dan landasan pemeriksaan yang kuat, akibatnya penanganan yang didapatkan pasien tidak efektif dan optimal pada kondisi ini. Evaluasi NPB memerlukan pendekatan kritis dan sistematik, yang harus disesuaikan dengan keluhan penderita. Untuk mengetahui penyebab dari Nyeri Punggung Bawah Miogenik, maka diperlukan analisis dan sintetis yang menyeluruh oleh seorang fisioterapis, yang diawali dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, inspeksi, pemeriksaan fungsi gerak dasar, tes khusus, evaluasi dan reevaluasi.

10 Setelah fisioterapis dapat menentukan diagnosa yang tepat, maka dapat ditetapkan intervensi yang tepat, efektif, dan efisien untuk target otot, jaringan dan target treatment yaitu penurunan disability yang akan diukur dengan Oswerstry Low Back Pain Disability (ODI). Terdapat banyak sekali intervensi fisioterapi yang dapat digunakan dalam menangani kondisi Nyeri Punggung Bawah Miogenik. Pada penelitian ini penulis akan mencoba meneliti perbedaan intervensi IRR, TENS dan Latihan Stabilisasi dalam menurunkan disability dengan IRR, TENS dan Latihan Strengthening pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah yaitu : 1. Apakah intervensi IRR, TENS dan Latihan stabilisasi menurunkan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik? 2. Apakah intervensi IRR, TENS, dan Latihan strengthening menurunkan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik? 3. Apakah ada perbedaan intervensi IRR, TENS, dan Latihan Stabilisasi dengan intervensi IRR, TENS, dan Latihan Strengthening dalam menurunkan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik?

11 D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui perbedaan penurunan disability penderita Nyeri punggung bawah miogenik antara intervensi IRR, TENS, latihan sabilisasi dengan intervensi IRR, TENS dan latihan strengthening. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui penurunan disability penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik pada intervensi IRR, TENS, dan Latihan Stabilisasi. b. Untuk mengetahui penurunan disability penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik pada intervensi IRR, TENS, dan Latihan Strengthening. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan, serta pengetahuan penulis tentang perbedaan pemberian intervensi IRR, TENS, dan Latihan Stabilisasi dalam menurunkan disability dengan IRR, TENS, dan Latihan Strengthening pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik, dan sebagai referensi tambahan untuk mengetahui perbedaan pemberian IRR, TENS,dan Latihan stabilisasi dengan IRR, TENS, dan Latihan strengthening terhadap penurunan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik.

12 2. Bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi a. Sebagai referensi akan manfaat pemberian intervensi IRR, TENS dan latihan stabilisasi dengan IRR, TENS dan latihan strengthening pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik. b. Membuktikan seberapa besar beda pemberian intervensi IRR, TENS, dan latihan stabilisasi dengan IRR, TENS, dan Latihan strengthening terhadap penurunan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik. c. Agar fisioterapis di institusi pelayanan dapat memberikan pelayanan fisioterapi yang tepat, efektif dan efisien berdasarkan dasar keilmuan fisioterapi. 3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Sebagai sarana pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik di lingkungan pendidikan fisisoterapi untuk memahami tentang perbedaan antara pemberian intervensi IRR,TENS, Latihan Stabilisasi dengan intervensi IRR, TENS, Latihan Strengthening dalam menurunkan disability pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik. 4. Manfaat Bagi Institusi Pelayanan Diharapkan dapat menjadi referensi yang memberikan gambaran tentang perbedaan intervensi IRR, TENS,dan Latihan Stabilisasi dengan IRR, TENS, dan Latihan Srengthening sebagai modalitas yang dapat diterapkan pada penderita Nyeri Punggung Bawah Miogenik,sehingga dapat menyelesaikan problem pada kapasitas fisik dan kemampuan

13 fungsional penderita, dimana dalam pelaksanaannya tetap mengacu pada ketrampilan dasar dari praktek klinik dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Manfaat Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberitahukan serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang Nyeri Punggung Bawah Miogenik dan permasalahannya, serta mengetahui program fisioterapi pada kondisi Nyeri Punggung Bawah Miogenik.