Click to edit Master title style

dokumen-dokumen yang mirip
Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PENATAAN RUANG KAWASAN JABODETABEKPUNJUR. oleh: Sekretaris Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabek

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

PERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

Pendekatan dan Tantangan Pengembangan Wilayah. Dr. Saut Sagala Perencanaan Wilayah dan Kota - Institut Teknologi Bandung

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

LAMPIRAN. I. Surat Survey

PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

Rangkuman tentang Muatan. Rencana Rinci

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Powered by TCPDF (

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kementerian Kelautan dan Perikanan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN KENDAL

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

ZâuxÜÇâÜ ]tãt UtÜtà GUBERNUR JAWA BARAT,

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamb

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G

BAB 5 RTRW KABUPATEN

DRAFT RAPERDA RTRW PROVINSI DKI JAKARTA Revisi

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

Keputusan Presiden No. 114 Tahun 1999 Tentang : Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak- Cianjur

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DKI JAKARTA 2030

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kawasan konservasi tanah dan air bagi kawasan Bopunjur (Bogor,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ Click to edit Master title style BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kebijakan Penataan Ruang Jabodetabekpunjur Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bogor, 28 November 2013 1

Kerangka paparan Dasar hukum PP 26/2008 Perpres 54/2008 Tujuan Sasaran Peran Fungsi Peninjauan kembali RTR KSN Jabodetabekjur 2

Dasar hukum PP 26/2008 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Perpres 54/2008 Penataan Ruang Jabodetabekjur (RTR KSN). 3

PP 26/2008 KSN: wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia; KSN Jabodetabekpunjur berperan sebagai pusat perekonomian wilayah dan nasional sekaligus sebagai kawasan konservasi air dan tanah serta keanekaragaman hayati: meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan hidup. 4

Dasar penyusunan Pedoman penataan ruang terpadu Antara pemerintah dan pemerintah daerah Antarpemerintah daerah Acuan bagi pemangku kepentingan Konservasi air dan tanah Menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan Penanggulangan banjir Pengembangan sosial ekonomi 5

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ Click to edit Master title style BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Perpres 54/2008 6

Tujuan (Pasal 2 Ayat 1) keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antardaerah mewujudkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kawasan, mengembangkan perekonomian wilayah yang produktif, efektif, dan efisien sebagai satu kesatuan wilayah perencanaan; memperhatikan keseimbangan kesejahteraan dan ketahanan; untuk menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, menanggulangi banjir berdasarkan karakteristik wilayah terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan pembangunan yang berkelanjutan 7

Sasaran (Pasal 2 Ayat 2) terwujudnya kerja sama penataan ruang antarpemerintah daerah; terwujudnya peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, flora, dan fauna; tercapainya optimalisasi fungsi budi daya; dan tercapainya keseimbangan antara fungsi lindung dan fungsi budi daya. 8

Peran (Pasal 3) Acuan bagi penyelenggaraan pembangunan dengan upaya: konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, penanggulangan banjir, pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. 9

Fungsi (Pasal 4) Pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penataan ruang, melalui kegiatan : perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian pemanfaatan ruang. 10

KSN Jabodetabekpunjur Cakupan kawasan (Pasal 5) Kab Bogor Kota Bogor Prov Jawa Barat Prov DKI Jakarta Prov Banten Kab Bekasi Kota Bekasi Kota Depok Sebagian Kab Cianjur Kab Tangerang Kota Tangerang 11

Lingkup (Pasal 6) kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana tata ruang Kawasan Jabodetabekpunjur, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan ruang, pengawasan pemanfaatan ruang, kelembagaan, peran masyarakat, dan pembinaan 12

RTR RTR Jabodetabekpunjur Kawasan lindung Zona inti Pola ruang Zona budidaya Kawasan budidaya Zona penyangga Transportasi darat, laut, udara Struktur ruang Sistem pusat permukiman Sistem sarana dan prasarana wilayah Penyediaan air baku Pengelolaan air limbah dan limbah B3 dan persampahan Drainase dan pengelolaan banjir Jaringan tenaga listrik dan komunikasi 13

N1 B7/HP B6 N1 N1 N1 B4/HP B5 B7 B2 B1 B2 B5 B3 B1 B3 B1 B2 B2 B1 B4/HP B4 B4 B2 B4/HP B3 B4/HP B2 B2 B3 N2 B4 N1 B4/HP N2 N2 N2 N1

Struktur pusat permukiman (Pasal 13) Kota Inti: Jakarta Kota Satelit: Kota Bogor Kota Depok Kota Tangerang Kota Bekasi Sub pusat perkotaan: Serpong/BSD Cinere Cimanggis Cileungsi Setu Tambun/Cikarang Serpong/ BSD Tangerang Cinere Depok Jakarta Bogor Bekasi Cimangis Cileungsi Tambun/ Cikarang Setu 15

Arahan pengendalian (Pasal 49) RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota harus disesuaikan dengan RTR Jabodetabekpunjur. RTRW dijabarkan lebih lanjut dalam rencana rinci Ditetapkan dengan perda. Dilengkapi dengan peraturan zonasi. Penyusunan rencana rinci dan peraturan zonasi didasarkan pada indeks konservasi. Indeks konservasi alami dan indeks konservasi aktual digunakan untuk menentukan alokasi pemanfaatan ruang yang meliputi permukiman, ruang terbuka hijau, perkantoran, dan kegiatan pertanian; amplop ruang yang meliputi koefisien dasar ruang hijau, KDB, KLB, dan garis sempadan bangunan; rekayasa teknologi yang diperlukan. 16

Pengendalian (Pasal 51-52) Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk mewujudkan tertib tata ruang peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, pengenaan sanksi. Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan pula dalam rangka penyelesaian administrasi pertanahan pemohon memenuhi syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah merupakan satu kesatuan proses dalam penyelenggaraan administrasi pertanahan. 17

Pengawasan (Pasal 59) Pengawasan pemanfaatan ruang melalui pemantauan, pelaporan, evaluasi. Kegiatan pemantauan, pelaporan, dan evaluasi diselenggarakan secara berkesinambungan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. penyelenggaraan pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah melibatkan partisipasi masyarakat. 18

Kelembagaan, peran masyarakat dan pembinaan (Pasal 63-65) Koordinasi teknis penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur sebagai kawasan strategis nasional dilakukan oleh Menteri. Koordinasi kelembagaan dan kebijakan kerja sama antardaerah di Kawasan Jabodetabekpunjur dilakukan dan/atau difasilitasi oleh badan kerja sama antardaerah. Peran masyarakat melalui partisipasi, dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 19

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ Click to edit Master title style BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Peninjauan kembali Perpres 54/2008 20

Definisi 21

Prinsip revisi Rencana struktur ruang dan pola ruang harus dipertahankan karena menyangkut kepastian hukum dan untuk menjaga konsistensi RTR; Isu strategis yang belum diakomodir dalam Perpres 54/2008 akan diakomodir dalam revisi Perpres RTR. 22

Penilaian Kesesuaian antara rencana struktur dengan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota; Kesesuaian antara rencana pola pemanfaatan ruang dengan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota; Pengembangan kelembagaan; Substansi yang perlu dicakup. 23

24

25

26

27

28

Ancaman, Kerawanan, Kerentanan, dan Risiko Bencana Ancaman: suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana; Kerawanan: kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu kawasan untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu; Kerentanan: suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bencana; Risiko: potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu kawasan dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat; 29

Provinsi Menurun Tetap Naik DKI Jakarta Jawa Barat Banten kegagalan teknologi, konflik sosial gelombang ekstrim & abrasi, epidemi & wabah penyakit, kebakaran hutan & lahan, kegagalan teknologi, dan konflik sosial tsunami, epidemi & wabah penyakit, dan konflik sosial gelombang ekstrim & abrasi, cuaca ekstrim, epidemi & wabah penyakit, gempa bumi, dan tsunami kekeringan, cuaca ekstrim, gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, dan tsunami gelombang ekstrim & abrasi, dan kebakaran hutan & lahan banjir banjir banjir, kegagalan teknologi, cuaca ekstrim, dan tanah longsor 30

Risiko bencana Kaw. Bopunjur (Bogor, Puncak, Cianjur) Wilayah Hulu : Kaw. Penyangga DKI (Depok, Bekasi, Tangerang, dll) DKI Jakarta Wilayah Tengah : Wilayah Hilir : 31

Peta Ancaman Banjir 32 1 2 32

Peta Kerentanan Banjir 33

Peta Risiko Banjir 34 1 2 3 Wilayah risiko banjir rendah-sedang. Rencana ruang untuk lindung, lahan basah, permukiman rendah, dan bandara. Isu reviu: pengelolaan lingkungan untuk melindungi bandara dari banjir. Wilayah risiko banjir tinggi. Rencana ruang untuk permukiman padat. Isu reviu: manajemen risiko bencana (kesiapsiagaan, penguatan infrastruktur, dsb). Wilayah risiko banjir sedang-tinggi. Rencana ruang di domisasi lindung, lahan basah dan permukiman padat-sedang. Isu reviu: Optimalkah rencana alokasi ruang ini? Perlu dipertimbangkan alternatif peruntukan ruang yang lebih optimal dengan risiko yang ada? 34

Peta Ancaman Tanah Longsor 35 1 2 35

Peta Kerentanan Tanah Longsor 36

Peta Risiko Tanah Longsor 37 Wilayah risiko longsor tinggi. Rencana ruang untuk lindung. Isu reviu: rencana sudah tepat (no issues). Wilayah risiko longsor cenderung tinggi. Rencana ruang untuk permukiman rendah. Isu reviu: konversi lahan menuju permukiman sedang perlu diperhatikan. 1 2 37

Sumber PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekjur; Kementerian PU 2013, Hasil peninjauan kembali Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekjur; Kementerian PPN/Bappenas 2013, Peninjauan kembali Perpres 54/2008: tinjauan bencana. 38

Terima kasih trp@bappenas.go.id T: 021 3927412 F: 021 3926601 39

40

Tahapan-tahapan Pembahasan Dalam Proses Penyusunan Perpres 54/2008 1997-2003 2004 2005 2006 Penyusunan Rakeppres ttg RTR Kawasan Jabotabek sebagai kawasan tertentu menurut PP 47/1997 ttg RTRWN Penggabungan materi Peraturan Penataan Ruang Terkait Jabodetabekpunjur Kepres No 114/1999 Kepres No 1/1997 Kepres No 52/1995 Kepres No 73/1995 pembahasan di Sekretariat Kabinet pengiriman naskah Raperpres oleh Menko Perekonomian Kepada Presiden Pengembalian naskah Raperpres Kepada Menko Perekonomian untuk dilakukan penajaman materi - Pengiriman Naskah Raperpres oleh Menko Perekonomian Kepada Sekretaris Kabinet Proses kesepakatan terhadap materi Raperpres melalui penandatanganan oleh pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di wilayah Jabodetabek- Punjur untuk dilakukan percepatan pengesahan Raperpres Jabodetabek-Punjur menjadi Peraturan Presiden. 2007 2008 Rancangan Perpres dikirim oleh Menko Perekonomian kepada Presiden. pembahasan di Sekkab yang meminta agar dilakukan sinkronisasi dengan rencana reklamasi DKI Jakarta dan Kab. Tangerang Penyerasian RTRW Prov. Jawa Barat Rakortas BKTRN tingkat Menteri dengan kesepakatan raperpres sudah dapat difinalisasi dengan melakukan sedikit perbaikan nomenklatur April 2008: Menko Perekonomian mengirimkan naskah Raperpres yang telah diparaf oleh 5 menteri yaitu: Menko Perekonomian, Menteri PU, Menteri Dalam Negeri, Kepala Bappenas dan Menteri Kehutanan

STATUS PENETAPAN PERDA RTRW DAERAH DI KAWASAN JABODETABEKPUNJUR Per 28 Desember 2012, status Perda RTRW Provinsi, Kabupaten dan Kota yang berada dalam Kawasan Jabodetabekpunj ur adalah sebagai berikut: PROVINSI KAB/KOTA STATUS PERDA RTRW DKI Jakarta Perda No. 1 Tahun 2012 Jawa Barat Perda No. 22 Tahun 2010 Kab. Bogor Perda No. 19 Tahun 2008 Kab. Bekasi Perda No. 12 Tahun 2011 Kab. Cianjur Perda No. 17 Tahun 2012 Kota Bogor Perda No. 8 Tahun 2011 Kota Bekasi Perda No. 13 Tahun 2011 Kota Depok RTRW belum ditetapkan melalui Perda. Sudah mendapat Persetujuan Substansi Menteri PU tgl 23 Mei 2012. Banten Perda No. 2 Tahun 2011 Kab. Tangerang Perda No. 13 Tahun 2011 Kota Tangerang Perda No. 6 Tahun 2012