Luas Wilayah dan Pembagian Administrasi Kabupaten Batang. Persentase (%)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 PROFIL SANITASI KABUPATEN BATANG II-1. Catatan tinjauan BAB 2 : Narasi penjelasan Tabel Tabel belum lengkap.

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Jawa Tengah antara lain : 1. Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur. 2. Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

Katalog BPS :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

PROFIL SANITASI SAAT INI

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

NO KATALOG :

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik. A. Kondsi Geografis

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi


IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. KEADAAN UMUM LOKASI

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

SAMBUTAN. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-nya kepada kita sekalian.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Katalog BPS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

Transkripsi:

BAB 2 PROFIL SANITASI KABUPATEN BATANG 2.1. Gambaran Wilayah 2.1.1. Aspek Geografi 2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Batang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dengan kondisi topografi yang cukup beragam, dimana pada bagian utara Kabupaten Batang merupakan daerah pantai, bagian tengah merupakan dataran rendah, dan bagian selatan merupakan daerah pegunungan. Secara administrasi batas wilayah Kabupaten Batang adalah : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kabupaten Kendal Sebelah Selatan : Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan Wilayah Kabupaten Batang memiliki luas 78.764 Ha. Wilayah terluas di berada di Kecamatan Subah dengan persentase luasan 10,60%, sedangkan luas wilayah tersempit berada di Kecamatan Warungasem yang hanya sekitar 2,99% dari luas wilayah Kabupaten Batang. Luas wilayah masing-masing kecamatan di Kabupaten Batang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. Luas Wilayah dan Pembagian Administrasi Kabupaten Batang No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase (%) Desa/ Kelurahan Dukuh RT RW 1 Wonotunggal 5,235 6.65 15 71 197 61 2 Bandar 7,333 9.31 17 79 351 71 3 Blado 7,839 9.95 18 74 234 68 4 Reban 4,633 5.88 19 67 248 68 5 Bawang 7,385 9.38 20 88 354 104 6 Tersono 4,933 6.26 20 79 263 73 7 Gringsing 7,277 9.24 15 89 313 83 8 Limpung 3,342 4.24 17 80 233 70 9 Banyuputih 4,441 5.64 11 49 175 47 10 Subah 8,352 10.60 17 68 287 72 II-1

No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase (%) Desa/ Kelurahan Dukuh RT RW 11 Pecalungan 3,619 4.59 10 56 182 54 12 Tulis 4,509 5.72 17 52 175 52 13 Kandeman 4,176 5.30 13 62 231 59 14 Batang 3,335 4.23 21 114 493 111 15 Warungasem 2,355 2.99 18 68 223 73 Jumlah 78764 100,00 248 1096 3959 1066 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, RPI2JM diolah 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Batang memiliki wilayah dukuh yang terbanyak, begitu pula jumlah RT dan RW nya. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi mengingat Kecamatan Batang merupakan wilayah perkotaan dan merupakan ibukota Kabupaten Batang. II-2

Sumber: RPI2JM 2015 Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Batang II-3

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis Wilayah geografis Kabupaten Batang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Secara astronomis daerah ini terletak antara 6o 51' 46" dan 7o 11' 47" Lintang Selatan serta antara 109o 40' 19" dan 110o 03' 06" Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi Pulau Jawa sebelah Utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi. Kondisi wilayah Kabupaten Batang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Dengan kondisi ini Kabupaten Batang mempunyai potensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agrobisnis. Jarak ibu kota Kabupaten Batang dengan ibu kota daerah-daerah lain adalah sebagai berikut: Pekalongan : 9 km Pemalang : 43 km Tegal : 72 km Brebes : 85 km Cirebon : 144 km Jakarta : 392 km Kendal : 64 km Semarang : 93 km Surabaya : 480 km II-4

Sumber: RPI2JM 2015 Gambar 2.2. Posisi Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah 2.1.1.3. Topografi Kabupaten Batang memiliki relief yang bervariasi, berupa dataran rendah, dataran tinggi, dan berbukit dengan pegunungan landai hingga curam dan daerah pantai. Berdasarkan letak kemiringannya, wilayah Kabupaten Batang dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas sebagai berikut: 1) Kelas lereng I (kemiringan 0 2 %) seluas 23,63%, dengan penyebarannya di sebagian Kecamatan Batang, Bandar, Warungasem, Tulis, Limpung, Gringsing dan Wonotunggal. 2) Kelas lereng II (kemiringan 2 5%) seluas 38,13%, dengan penyebarannya meliputi Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan Warungasem 3) Kelas lereng III (kemiringan 15 40%) seluas 22,69% dengan penyebarannya meliputi sebagian wilayah Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Gringsing, Limpung, Subah dan Batang 4) Kelas lereng IV (kelerengan > 40%) seluas 15,55%, dengan penyebarannya meliputi wilayah Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Reban, Batang, Tersono dan sebagian kecil Gringsing, Limpung dan Subah. II-5

Kabupaten Batang dilihat dari letak ketinggian dari permukaan air laut, dibagi menjadi 5 wilayah ketinggian mulai dari 0 meter (pantai) sampai dengan 2.565 meter (pegunungan), yaitu: 1) Ketinggian 0 15 m, seluas 2,30%, meliputi di sebagian Kecamatan Batang, Gringsing dan Tulis 2) Ketinggian 15 100 m, seluas 7,20% meliputi wilayah Kecamatan Gringsing, Limpung, Subah, Tulis dan Batang 3) Ketinggian 100 500 m, seluas 73% meliputi sebagian Kecamatan Bandar, Blado, Reban dan Bawang 4) Ketinggian 500 1000 m, seluas 12,30% meliputi di sebagian Kecamatan Bandar, Reban, Blado dan Bawang 5) Ketinggian > 1000 m, seluas 5,20% meliputi di sebagian Kecamatan Blado, Reban dan Bawang. II-6

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.3. Peta Topografi II-7

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.4. Peta Ketinggian Wilayah Kabupaten Batang II-8

2.1.1.4. Geologi Wilayah yang sebagian besar adalah pegunungan dengan susunan tanah sebagai berikut: latosol 69,66%; andosol 13,23%; alluvial 11,47% dan podsolik 5,64%. Susunan tanah tersebut mempengaruhi pemanfaatan tanah yang sebagian besar ditujukan untuk budidaya hutan, perkebunan dan pertanian. Adapun penguasaan hutan dan perkebunan mayoritas di tangan negara. Sedangkan pertanian baik kering maupun basah (irigasi sederhana dan irigasi teknis) dilakukan oleh warga setempat. II-9

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.5. Peta Geologi Kabupaten Batang II-10

2.1.1.5. Hidrologi Komponen penting dalam distribusi sumberdaya air adalah sarana sungai, dalam hal ini pemanfaatan sumberdaya air akan mengandalkan sungai agar dapat mencapai tujuan pemanfaatannya. Berikut ini data sungai yang melintasi wilayah administrasi Kabupaten Batang, meliputi : Kupang, Gabus, Lojahan, Sambong, Sono, Karanggeneng, Tinap, Kitiran, Boyo, Urang, Langsean, Dung Uling, Petung, Arus, Terju, Belo, Kuto, dan Lampir. II-11

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Batang 2014 Gambar 2.6. Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Batang II-12

2.1.1.6. Jenis Tanah Klasifikasi jenis tanah pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu klasifikasi teknis dan klasifikasi alami. Klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan pada sifat-sifat tanah yang berpengaruh pada kemampuan tanah untuk penggunaan tertentu. Klasifikasi teknis sering disebut klasifikasi kemampuan atau kesesuaian lahan. Klasifikasi alami adalah klasifikasi tanah yang berdasarkan atas sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar sifat fisik, kimia, dan minerologi tiap-tiap tanah yang dapat digunakan sebagai dasar pengolahan untuk berbagai penggunaan lahan. Jenis tanah di Kabupaten Batang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut: 1. Tanah Aluvial, terdapat di sebagian kecil Kecamatan Gringsing. 2. Tanah aluvial coklat tua, terdapat di Kecamatan Tulis, Subah dan Gringsing 3. Tanah Asosiasi Andosol dan Regosol Coklat, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang dan Gringsing. 4. Tanah Latosol Coklat, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang, Tersono, Limpung, Subah, Batang dan Warungasem 5. Tanah Asosiasi Latosol Merah dan Latosol Coklat, terdapat di Kecamatan Tersono, Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan sebagian kecil di Kecamatan Warungasem 6. Tanah Kompleks Latosol Merah Kuning dan Latosol, terdapat di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Bandar, Tulis, Batang dan Warungasem 7. Tanah Kompleks Podsolik Merah Kekuningan, Podsolik Kuning dan Regosol, terdapat di Kecamatan Tersono, Gringsing, Limpung dan Subah II-13

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.7. Peta Jenis Tanah II-14

Tabel 2.2. Jenis Tanah di Kabupaten Batang No Kecamatan Aluvial Coklat Tua Aluvial Hidrmorf Aluvial Kelabu Tua Asso Andosol Coklat Regosol Jenis Tanah Asso Litosol Merah Komplek Litosol Merah Kekuningan Komplek Patsolit Merah Kekuningan Litosol Coklat Tua Kemerahan Jumlah Wilayah (Ha) 1 Wonotunggal 0 0 0 1.281,31 0,00 126,83 0 2.645,40 1.426,37 5.479,91 2 Bandar 0 0 0 2.164,21 38,79 440,12 0 2.298,39 2.519,25 7.460,76 3 Blado 0 0 0 8.937,67 0 0 0 91,70 1.078,61 10.107,99 4 Reban 0 0 0 3.815,99 0 0 0 1.664,83 1.276,20 6.757,02 5 Bawang 0 0 0 5.022,75 0 0 0 605,69 2.166,13 7.794,58 6 Tersono 0 0 0 0 859,24 0 20,16 4.204,79 256,97 5.341,15 7 Gringsing 0 688,54 0 1.189,66 2.769,32 0 2.788,24 0 0 7.435,75 8 Limpung 0 0 0 0 23,45 0 0 3.392,94 0 3.416,38 9 Subah 0 0 1177,70 0 4.856,88 0 2.254,55 524,66 0 8.813,79 10 Tulis 448,01 0 918,14 0 1.539,87 0 1.320,50 269,22 0 4.495,74 11 Batang 0 0 781,88 0 1.986,95 786,74 0 40,22 0 3.595,78 12 Warungasem 0 0 0 0 25,82 663,73 0 1.683,31 0 2.372,86 13 Kandeman 0 0 988,39 0 2.017,43 1.143,08 0 55,59 0 4.204,50 14 Pecalungan 0 0 0 0 514,44 0 0 2.985,66 104,94 3.605,05 15 Banyuputih 0 0 0 0 3.113,54 0 1.264,65 166,39 0 4.544,58 Jumlah 448,01 688,54 3866,11 22.411,58 17.745,73 3.160,51 7.648,10 20.628,80 8.828,48 85.425,841 Sumber: Review RTRW 2011-2031 Litosol Coklat Jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Batang adalah asso andosol coklat regosol yang tersebar di wilayah Kabupaten Batang, khususnya wilayah atas. Dominannya wilayah ini mengingat wilayah atas meurpakan wilayah perkebuan dan kehutanan sehingga berpotensi sebagai tanaman perkebunan dan kehutanan. Selainnya sebagain kecil juga diberdayakan sebagai areal pertanian. II-15

2.1.1.7. Klimatologi a. Tipe Iklim merupakan kondisi rata-rata dari semua peristiwa yang terjadi di atmosfer yang terdapat pada suatu daerah yang luas serta pada waktu relatif lama. Kabupaten Batang yang terletak di jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) memiliki iklim tropis dengan jumlah hari hujan pada bulan Oktober-April dan musim kemarau pada bulan April-Oktober, dimana kedua musim ini silih berganti sepanjang tahun. b. Curah Hujan Curah hujan di wilayah Kabupaten Batang memiliki perbedaan yang cukup mencolok sepanjang tahun, yaitu : 1) Daerah atas (Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Reban, Bawang dan Tersono) mempunyai curah hujan tahunan lebih tinggi, yaitu rata-rata 6.307 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 209 hari 2) Daerah bawah (Kecamatan Gringsing, Limpung, Subah, Tulis, Batang dan Warungasem) mempunyai rata-rata curah hujan lebih rendah, yaitu rata-rata 4.014 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 151 hari. Dilihat dari curah hujan per tahun Kabupaten Batang terbagi dalam 4 (empat) zona, yaitu: 1) Curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun, meliputi sebagian besar : Kecamatan Bawang, Reban, Blado, Tersono dan Bandar 2) Curah hujan antara 2.500 3.000 mm/tahun, meliputi sebagian : Kecamatan Limpung dan Wonotunggal 3) Curah hujan antara 2.000 2.500 mm/tahun, meliputi sebagian : Kecamatan Subah, Tulis, dan Batang 4) Curah hujan < 2.000 mm/tahun, meliputi sebagian besar : Kecamatan Gringsing dan Warungasem Untuk lebih jelasnya, frekuensi curah hujan yang terjadi di masing-masing kecamatan pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. II-16

Tabel 2.3. Frekuensi Curah Hujan Menurut Stasiun Pengukur Kecamatan Tahun 2013 (mm/tahun) No Kecamatan Frekuensi Curah Hujan (mm/tahun) 1 Wonotunggal 2.804 2 Bandar 3.791 3 Blado 4.099 4 Reban 3.925 5 Bawang 5.399 6 Tersono 3.582 7 Gringsing 1.405 8 Limpung 2.596 9 Subah 2.252 10 Tulis 2.184 11 Batang 2.315 12 Warungasem 1.948 13 Kandeman * 14 Pecalungan * 15 Banyuputih * Sumber: Review RTRW 2011-2031 Keterangan: *) berarti frekuensi curah hujan yang terdapat di kecamatan yang bersangkutan belum diketahui secara pasti setelah proses pemekaran wilayah di Kabupaten Batang. Keadaan ini sangat mempengaruhi kegiatan masyarakat terutama kegiatan pertanian, yang merupakan aktivitas dominan penduduk setempat. Kondisi iklim di Kabupaten Batang tergolong baik untuk pengembangan kegiatan pertanian sawah maupun pertanian yang dilakukan di lahan yang bukan berupa sawah (tegalan, kebun, dan lain-lain) c. Suhu Suhu Kabupaten Batang berkisar antara 25oC-32oC. Hal ini dikarenakan Kabupaten Batang berada dalam iklim tropis. d. Kelembaban Kelembaban Kabupaten Batang berkisar antara 55% - 91% II-17

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.8. Peta Curah Hujan Kabupaten Batang II-18

Tabel 2.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Stasiun Pengukur Kecamatan Tahun 2014 (Mm) Bulan Kecamatan Wonotunggal Bandar Blado Reban Bawang Tersono Gringsing Limpung Banyuputih *) Subah Pecalungan *) Tulis Kandeman *) Batang Warungasem *) 01. Januari 1.030 964 1.152 1.187,8 1.146 1.001 1.060 835-908 - 938-721 - 02. Pebruari 1.104 876 965 914,8 990 800 650 763-829 - 851-509 - 03. Maret 313 399 547 570,1 544 387 86 309-240 - 226-99 - 04. April 205 179 420 515,2 715 312 45 217-102 - 122-192 - 05. Mei 230 182 261 254,7 293 231 126 128-125 - 148-303 - 06. Juni 180 167 357 335,8 104 199 137 114-32 - 62-123 - 07. Juli 103 135 194 244,9 260 404 375 268-264 - 206-230 - 08. Agustus 27 43 191 289,1 181 53 110 18-70 - 119-140 - 09. September 6 20 10 5 - - 0 0-0 - 0-0 - 10. Oktober 34 135 52 76,70 95 27 14 29-19 - 22-50 - 11. November 122 122 375 290 203 111 371 115-83 - 11-63 - 12. Desember 241 340 368 430,4 543 348 352 291-196 - 37-193 - Jumlah 2014 3.595 3.562 4.892 5.114,4 5.074 3.863 3.326 3.087-2.869-2.742-2.623 - Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 II-19

2.1.1.8. Penggunaan Lahan Kabupaten Batang memiliki luas wilayah mencapai 78.864,16 Ha. Luas pemanfaatan lahan pada tahun 2014 terdiri dari 22.405,13 Ha lahan sawah dan 56.458,83 Ha lahan bukan sawah. Menurut penggunaannya sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan irigasi sederhana 9.411,65 Ha kemudian lahan sawah dengan irigasi teknis 8.163,59 Ha sisanya berpengairan irigasi setengah teknis dan tadah hujan 3.040,24 Ha. Tabel 2.5. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan Tahun 2014 (Ha) Kecamatan Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah Jumlah Total 01. Wonotunggal 1.725,43 3.509,84 5.235,27 02. Bandar 2.412,74 4.920,06 7.332,80 03. Blado 1.139,98 6.698,94 7.838,92 04. Reban 1.461,25 3.172,13 4.633,38 05. Bawang 1.691,41 5.693,10 7.384,51 06. Tersono 1.908,71 3.024,27 4.932,98 07. Gringsing 1.920,36 5.356,28 7.276,64 08. Limpung 1.878,87 1.462,79 3.341,66 09. Banyuputih 622,36 3.820,13 4.442,49 10. Subah 1.168,38 7.183,79 8.352,17 11. Pecalungan 1.031,64 2.587,33 3.618,97 12. Tulis 1.332,12 3.176,66 4.508,78 13. Kandeman 1.591,65 2.584,02 4.175,67 14. Batang 1.392,20 2.042,34 3.434,54 15. Warungasem 1.128,23 1.227,15 2.355,38 Jumlah 2014 22.405,33 56.458,83 78.864,16 2013 22.432,13 56.432,03 78.864,16 2012 22.433,13 56.431,03 78.864,16 2011 22.462,41 56.401,75 78.864,16 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dominasi penggunaan lahan bukan lahan sawah, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan perubahan fungsi lahan di Kabupaten Batang cukup pesat. II-20

Tabel 2.6. Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Irigasi dan Kecamatan Tahun 2014 (Ha) Kecamatan District Irigasi Teknis Irigasi ½ Teknis Semi Irigasi Sederhana Tadah Hujan Jumlah Total 01. Wonotunggal 598,04 929,56 0 197,83 1.726,43 02. Bandar 1.034,59 0 1.296,49 81,66 2.412,74 03. Blado 705,09 354,34 0 80,55 1.139,98 04. Reban 0 701,04 617,31 142,90 1.461,25 05. Bawang 0 2,76 1.633,35 55,30 1.691,41 06. Tersono 193,83 430,90 1.100,54 183,44 1.908,71 07. Gringsing 1.319,78 0 376,47 224,11 1.921,86 08. Limpung 0 48,00 1.562,89 267,98 1.878,87 09. Banyuputih 0 112,41 347,59 162,36 622,36 10. Subah 92,27 0 965,86 110,25 1.168,68 11. Pecalungan 321,96 0 642,12 67,56 1.031,64 12. Tulis 49454 405,96 297,62 134,00 1.334,12 13. Kandeman 923,06 54,27 567,41 46,91 1.591,65 14. Batang 1.392,20 0 0 0 1.396,20 15. Warungasem 1.088,23 0 4,00 36,00 1.147,23 Jumlah 2014 8.163,59 3.040,24 9.411,65 1.790,85 22.405,33 2013 8.190,39 3.040,24 9.411,65 1.790,85 22.432,13 2012 8.190,39 3.040,24 9.411,65 1.790,85 22.433,13 2011 8.218,26 3.040,94 9.412,37 1.790,85 22.462,42 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penggunaan lahan sawah hampir sebagian besar menggunakan irigasi teknis, dimana dipergunakan sebagai lahan pertanian yaitu seluas 8218, 26 Ha sedangkan yang terkecil yaitu tadah hujan yaitu 1790,85 Ha. II-21

Tabel 2.7. Luas Penggunaan Lahan Bukan Lahan Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2014 (Ha) Kecamatan Bangunan Pekarangan Tegal Padang Rumput Tambak Hutan Rakyat Perkebunan Lainnya Jumlah 01. Wonotunggal 869,08 954,37 0 1,50 1.487,58 0 197,31 3.509,84 02. Bandar 1.413,30 1.846,28 0 0,02 632,58 797,87 230,01 4.920,06 03. Blado 410,18 2.009,12 0 0 2.709,58 690,78 879,28 6.698,94 04. Reban 516,64 1.842,39 0 1,64 368,84 307 135,62 3.172,13 05. Bawang 399,51 2.431,58 0 1,21 2.617,35 218 25,45 5693,1 06. Tersono 540,08 1.569,50 0 0 619,64 195,75 99,3 3.024,27 07. Gringsing 801,19 1.543,20 0 67,36 850,7 1.903,76 190,07 5.356,28 08. Limpung 597,73 565,89 0 0,08 204,63 0 94,46 1.462,79 09. Banyuputih 467,06 1.582,83 0 0 425,66 1.184,55 160,03 3.820,13 10. Subah 676,66 2.175,43 0 31,39 1.894,26 1.664,02 742,03 7.183,79 11. Pecalungan 875,21 1.378,81 0 0 201,83 0 131,48 2.587,33 12. Tulis 652,44 1.359,74 0 2,00 181 210 771,48 3.176,66 13. Kandeman 1.082,20 1.284,61 0 19,04 0 0 198,17 2.584,02 14. Batang 1.361,22 335,17 0 12,20 0 0 333,75 2.042,34 15. Warungasem 866,36 285,52 0 3,70 0 0 71,57 1.227,15 Jumlah 2014 11.528,86 21.164,44 0 140,14 12.193,65 7.171,73 4.260,01 56.458,83 2013 11.502,06 21.164,44 0 140,14 2012 11.501,06 21.164,44 0 140,14 2011 11.472,28 21.164,44 0 140,14 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penggunaan lahan bukan sawah sebagian besar disominasi tegal yaitu seluas 21164,44 dan diikuti bangunan dan pekarangan sebesar 11528,86. Sedangkan yang terkecil penggunaan lahan bukan sawah adalah tambak dan perkebunan masing masing 140, 44ha dan 7171,73ha. II-22

Sumber: Review RTRW 2011-2031 Gambar 2.9. Peta Penggunaan Lahan II-23

2.1.2. Aspek Demografi 1. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Batang berdasarkan hasil registrasi akhir tahun 2014 tercatat sejumlah 722.026 jiwa. yang terdiri dari 361.054 jiwa penduduk lakilaki dan 360.971 jiwa penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin (rasio penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan) sebesar 100,02. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Batang sebanyak 169.165. rata-rata besarnya anggota rumah tangga sebesar 4,3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk di Kabupaten Batang tercatat sebesar 916 jiwa per km2. Jumlah kelahiran selama tahun 2014 sebanyak 4.043 jiwa sedangkan jumlah kematian selama periode tersebut sebanyak 2.061 jiwa. Tingkat pertambahan penduduk alamiah selama tahun 2014 2. Keluarga Berencana (KB) Banyaknya akseptor aktif KB tahun 2014 sebanyak 129.060 peserta. Kontrasepsi yang banyak dipakai adalah suntik sebesar 55,71%. pil 19,99%. implant 7,60%. IUD 5,52%. MO 7,91% dan kondom 3,27%. 3. Tenaga Kerja Sektor pertanian masih menjadi gantungan hidup tenaga kerja di Kabupaten Batang terbukti sebanyak 36,67% penduduknya bekerja pada sektor ini (pertanian tanaman pangan. perkebunan. perikanan. peternakan. dan pertanian lainnya). Sektor lain selain sektor pertanian yang banyak diminati adalah sektor perdagangan sebesar 14,88%. dan sektor industri sebesar 17,65%. Selanjutnya persentase pencari kerja yang ada di Kabupaten Batang 58,74% adalah lulusan SLTA. kemudian lulusan SMP 17,72%. lulusan SD 7,36%. Sarjana muda sebesar 7,65%, dan lulusan Sarjana sebesar 8,53%. Dari seluruh jumlah tenaga kerja yang terdaftar di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi tercatat 80,02% berumur 20-55 tahun. sedangkan sisanya 19,98% berumur 10-19 tahun. II-24

Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Kabupaten Batang Kecamatan WNI WNA L P Total L P Total 01. Wonotunggal 17.068 16.949 34.017 0 0 0 02. Bandar 31.834 31.625 63.459 0 0 0 03. Blado 21.059 20.767 41.826 0 0 0 04. Reban 18.742 18.806 37.548 0 0 0 05. Bawang 25.952 25.560 51.512 0 0 0 06. Tersono 18.488 18.648 37.136 0 1 1 07. Gringsing 28.206 27.960 56.166 0 0 0 08. Limpung 20.693 21.063 41.756 0 0 0 09. Banyuputih 16.980 17.106 34.086 0 0 0 10. Subah 23.886 24.217 48.103 0 0 0 11. Pecalungan 15.224 15.294 30.518 0 0 0 12. Tulis 17.567 18.143 35.710 0 0 0 13. Kandeman 23.584 23.949 47.533 0 0 0 14. Batang 57.056 57.002 114.058 0 0 0 15. Warungasem 24.715 23.882 48.597 0 0 0 Jumlah 2014 361.054 360.972 722.026 0 1 1 2013 359.074 359.378 718.452 0 1 1 2012 357.201 357.913 715.114 0 1 1 2011 356.066 356.815 712.880 0 1 1 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Kabupaten Batang Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah 00-04 35.107 33.869 68.976 05-09 39.23 36.928 76.158 10-14 39.914 38.169 78.083 15-19 37.404 35.878 73.282 20-24 29.796 31.331 61.127 25-29 29.148 30.722 59.87 30-34 27.977 29.486 57.463 35-39 28.511 28.642 57.153 40-44 23.77 22.236 46.006 45-49 18.832 17.565 36.397 50-54 14.398 14.152 28.55 55-59 11.521 11.785 23.306 60-64 10.639 12.247 22.886 65-69 6.68 7.904 14.584 70 + 8.127 10.058 18.185 Jumlah / Total 361.054 360.972 722.026 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 II-25

Tabel 2.10. Jumlah Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan Kecamatan Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Pend. 2013-2014 01. Wonotunggal 34.017 0,93 02. Bandar 63.459 0,51 03. Blado 41.826 0,16 04. Reban 37.548 0,31 05. Bawang 51.512 0,02 06. Tersono 37.137 0,46 07. Gringsing 56.166 0,15 08. Limpung 41.756 0,62 09. Banyuputih 34.086 0,64 10. Subah 48.103 0,30 11. Pecalungan 30.518 0,52 12. Tulis 35.71 0,91 13. Kandeman 47.533 0,98 14. Batang 114.058 0,65 15. Warungasem 48.597 0,41 Jumlah 2014 722.026 0,50 2013 718.453 0,47 2012 715.115 0,31 2011 712.881 0,35 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Kecamatan Tabel 2.11. Jumlah Rumah Tangga Per Kecamatan Jumlah Desa Luas Km2 RT Jumlah Pend. Perdesa Pddk Per Km2 Anggota Rmh Tangga 01. Wonotunggal 15 52,353 7.805 34.017 2.268 650 4,4 02. Bandar 17 73,327 13.661 63.459 3.733 865 4,6 03. Blado 18 78,389 9.293 41.826 2.324 534 4,5 04. Reban 19 46,337 8.955 37.548 1.976 810 4,2 05. Bawang 20 73,845 12.17 51.512 2.576 698 4,2 06. Tersono 20 49,330 9.369 37.137 1.857 753 4,0 07. Gringsing 15 72,766 14.423 56.166 3.744 772 3,9 08. Limpung 17 33,412 10.284 41.756 2.456 1.25 4,1 09. Banyuputih 11 44,425 8.448 34.086 3.099 767 4,0 10. Subah 17 83,522 12.371 48.103 2.83 576 3,9 11. Pecalungan 10 36,192 7.224 30.518 3.052 843 4,2 12. Tulis 17 45,089 8.613 35.71 2.101 792 4,1 13. Kandeman 13 41,755 10.333 47.533 3.656 1.138 4,6 14. Batang 21 34,346 25.979 114.058 5.431 3.321 4,4 15. Warungasem 18 23,553 10.237 48.597 2.7 2.063 4,7 Jumlah 2014 248 788,64 169.165 722.026 2.911 916 4,3 2013 248 788,64 168.337 718.453 2.897 911 4,3 2012 248 788,64 167.474 715.115 2.884 907 4,3 2011 248 788,64 166.955 712.881 2.875 904 4,3 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 II-26

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Batang, Bawang dan Tersono yaitu masing maisng 21 desa dan 20 desa, sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan pecalungan yaitu 10 desa. Jika ditinjau dari jumlah penduduk yang terbanyak adalah Kecamatan Batang yaitu mencapai 114058. Banyaknya penduduk di Kecamatan Bantang mengingat wilayah ini merupakan wilayah perkotaan dengan fasilitas yang lebih lengkap sehingga penduduk cenderung untuk lebih memilihnya sebagai tempat tinggal. NO Tabel 2.12. Luas Administrasi Dan Luas Wilayah Terbangun Saat Ini Nama Kecamatan (Ha) Administrasi (%) thd total administrasi Luas Wilayah (Ha) Terbangun (%) thd luas administrasi 1 Wonotunggal 5,235 6.65 868 7.54 2 Bandar 7,333 9.31 1,412 12.27 3 Blado 7,839 9.95 410 3.56 4 Reban 4,633 5.88 517 4.49 5 Bawang 7,385 9.38 400 3.48 6 Tersono 4,933 6.26 540 4.69 7 Gringsing 7,277 9.24 800 6.95 8 Limpung 3,342 4.24 598 5.20 9 Banyuputih 4,441 5.64 466 4.05 10 Subah 8,352 10.60 676 5.87 11 Pecalungan 3,619 4.59 875 7.60 12 Tulis 4,509 5.72 650 5.65 13 Kandeman 4,176 5.30 1,082 9.40 14 Batang 3,335 4.23 1,367 11.88 15 Warungasem 2,355 2.99 847 7.36 TOTAL 78764 100 11508 100.00 Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa wilayah terluas berada di Kecamatan Subah yaitu 8352 ha sedangkan terkecil di Kecamatan Warungasem yaitu sebesar 2355 ha. Untuk kawasan terbangun yang paling luas berada di Kecamatan Bandar, Batang dan Kandeman. Wilayah Bandar merupakan wilayah atas yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi karena merupakan wilayah ibu kota kecamatan. Sedangkan Kecamatan Kandeman dan Kecamatan Batang merupakan wilayah perkotaan yang berada di jalur pantura sekaligus sebagai ibukota Kabupaten. II-27

Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Saat Ini Dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun Jumlah Penduduk Nama Kecamatan Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total NO 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Wonotunggal 5199 5247 5296 5345 5395 5445 28819 29087 29357 29630 29906 30184 34017 34334 34653 34975 35301 35629 2 Bandar 3927 3947 3967 3987 4008 4028 59856 60161 60468 60776 61086 61398 63783 64108 64435 64764 65094 65426 3 Blado 4064 4071 4078 4084 4091 4097 37828 37889 37950 38010 38071 38132 41893 41960 42027 42094 42162 42229 4 Reban 2404 2412 2419 2427 2434 2442 35260 35369 35479 35589 35699 35810 37664 37781 37898 38016 38134 38252 5 Bawang 5032 5033 5034 5035 5036 5037 45990 45999 46009 46018 46027 46036 51022 51032 51043 51053 51063 51073 6 Tersono 2762 2774 2787 2800 2813 2826 34546 34705 34865 35025 35186 35348 37308 37479 37652 37825 37999 38174 7 Gringsing 3957 3963 3969 3975 3981 3987 52293 52372 52450 52529 52608 52687 56250 56335 56419 56504 56589 56673 8 Limpung 3726 3749 3772 3796 3819 3843 38289 38526 38765 39006 39247 39491 42015 42275 42537 42801 43067 43334 9 Banyuputih 5744 5780 5817 5855 5892 5930 28520 28703 28887 29071 29258 29445 34264 34483 34704 34926 35150 35374 10 Subah 5258 5273 5289 5305 5321 5337 42990 43119 43248 43378 43508 43638 48247 48392 48537 48683 48829 48975 11 Pecalungan 2316 2328 2340 2352 2365 2377 28361 28508 28656 28805 28955 29106 30677 30836 30997 31158 31320 31483 12 Tulis 4705 4748 4791 4835 4879 4923 31330 31615 31902 32193 32486 32781 36035 36363 36694 37028 37365 37705 13 Kandeman 3474 3508 3542 3577 3612 3647 44525 44961 45402 45847 46296 46750 47999 48469 48944 49424 49908 50397 14 Batang 69361 69812 70266 70722 71182 71645 44697 44987 45280 45574 45870 46168 114058 114799 115545 116296 117052 117813 15 Warungasem 1843 1850 1858 1865 1873 1881 46954 47146 47340 47534 47729 47924 48796 48996 49197 49399 49601 49805 TOTAL 123771 124496 125226 125960 126700 127444 600257 603147 606057 608985 611932 614898 724028 727644 731282 734945 738632 742342 Sumber: Instrumen Profil, 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa proyeksi pertumbuhan penduduk yang tebanyak sampai akhir tahun perencaan yaitu tahun 2021 Kecamatan Batang yaitu sebesar 117813 jiwa dengan rincian wilayah perkotaan 71645 jiwa dan perdesaan 46168 jiwa. Kecamatan batang merupakan ibukota kabuaten batang sekligus dengan kelengkapan fasilitas serta berada dijalur pantura. II-28

Tabel 2.14. Jumlah Kepala Keluarga Saat Ini Dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun JUMLAH KK Nama Kecamatan Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total NO 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Wonotunggal 857 865 873 881 889 897 10325 10518 10715 10915 11119 11327 11182 11383 11588 11796 12008 12224 2 Bandar 907 911 916 921 925 930 17841 18023 18207 18393 18582 18772 18747 18934 19123 19314 19507 19702 3 Blado 1240 1242 1244 1246 1248 1250 10911 10946 10981 11017 11052 11087 12151 12188 12225 12263 12300 12337 4 Reban 771 774 776 779 781 783 9393 9451 9510 9569 9629 9688 10164 10225 10286 10348 10410 10472 5 Bawang 1410 1411 1411 1411 1411 1412 13566 13571 13577 13582 13587 13593 14976 14982 14987 14993 14999 15005 6 Tersono 856 860 864 868 872 876 11084 11186 11289 11393 11498 11604 11940 12046 12153 12261 12370 12480 7 Gringsing 1150 1151 1153 1155 1157 1158 16748 16798 16849 16899 16950 17001 17898 17950 18002 18054 18107 18159 8 Limpung 996 1002 1009 1015 1021 1027 10785 10920 11055 11193 11332 11473 11782 11922 12064 12208 12353 12501 9 Banyuputih 1896 1908 1920 1933 1945 1958 8601 8711 8823 8936 9051 9167 10497 10619 10743 10869 10996 11125 10 Subah 1570 1574 1579 1584 1589 1593 15289 15381 15473 15566 15660 15754 16858 16955 17052 17150 17248 17347 11 Pecalungan 785 789 793 797 802 806 9151 9247 9343 9441 9539 9639 9936 10036 10136 10238 10341 10444 12 Tulis 1221 1232 1243 1255 1266 1278 9393 9564 9739 9917 10099 10283 10614 10797 10983 11172 11365 11561 13 Kandeman 1006 1016 1026 1036 1046 1056 12402 12647 12896 13150 13409 13673 13408 13662 13921 14185 14454 14729 14 Batang 18674 18795 18917 19040 19164 19288 14136 14321 14507 14697 14888 15082 32810 33116 33425 33737 34052 34371 15 Warungasem 519 521 523 526 528 530 11839 11937 12035 12134 12233 12334 12358 12458 12558 12659 12761 12864 TOTAL 33857 34052 34247 34445 34643 34843 181465 183221 185000 186802 188627 190477 215322 217272 219247 221246 223270 225319 Sumber: Instrumen Profil, 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa proyeksi jumlah KK yang tebanyak sampai akhir tahun perencaan yaitu tahun 2021 Kecamatan Batang yaitu sebesar 34371 KK dengan rincian wilayah perkotaan 19288 KK dan perdesaan 15082 KK. II-29

Tabel 2.15. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dan Kepadatan Saat Ini Dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun Nama Kecamatan Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Orang/Ha) NO 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Wonotunggal 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 13 13 13 14 14 14 2 Bandar 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 13 13 14 14 14 14 3 Blado 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 30 30 30 30 30 30 4 Reban 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 0.31 20 20 20 20 20 20 5 Bawang 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 37 37 37 37 37 38 6 Tersono 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 0.46 22 22 23 23 23 23 7 Gringsing 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 22 22 23 23 23 23 8 Limpung 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 20 20 20 20 21 21 9 Banyuputih 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 23 23 23 23 24 24 10 Subah 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 25 25 25 25 26 26 11 Pecalungan 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 11 11 12 12 12 12 12 Tulis 0.91 0.91 0.91 0.91 0.91 0.91 16 17 17 17 17 18 13 Kandeman 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 12 13 13 13 13 14 14 Batang 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 24 24 24 25 25 25 15 Warungasem 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 15 15 15 15 15 15 Sumber: Instrumen Profil, 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa proyeksi tingkat pertumbuhan penduduk yang tertinggi sampai akhir tahun perencaan yaitu tahun 2021 Kecamatan kandeman yaitu sebesar 0,98% dan diikuti oleh Kecamatan Tulis dan Kecamatan Wonotunggal yaitu masing masing 0,93% dan 0,91%. Sedangkan yang terendah yaitu Kecamatan Gringsing sebesar 0,15%. II-30

Tabel 2.16. Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK) 1 Wonotunggal 3.586 2 Bandar 7.848 3 Blado 5.182 4 Reban 3.757 5 Bawang 6.115 6 Tersono 3.475 7 Gringsing 5.270 8 Limpung 4.651 9 Subah 5.098 10 Tulis 4.415 11 Batang 10.291 12 Warungasem 4.227 13 Kandeman 3.512 14 Pecalungan 3.979 15 Banyuputih 5.855 Jumlah 77.261 Sumber : RPI2JM, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dikeathui bahwa jumlah KK miskin tertinggi berada di Kecamatan Batang yaitu 10291 KK. Sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tersono 3475 KK. Tingginya angka kemiskinan di Kecamatan Batang dipengrauhi oleh berbagai faktor selain sedikitnya lapangan pekerjaan juga tingkat pendapatan yang masih minim. 2.1.3. Aspek Sosial Dan Ekonomi 2.1.3.1. Kondisi Sosial Sarana merupakan salah satu aspek penunjang dalam aktivitas penduduk. Ketersediaan sarana mencerminkan kelengkapan aspek penunjang kegiatan penduduk pada suatu wilayah. Berbagai macam sarana yang terdapat di Kabupaten Batang meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan sarana perindustrian. a) Ketersediaan Sarana Pendidikan Sarana pendidikan adalah salah satu sarana terpenting yang harus ada di suatu wilayah. Ketersediaan sarana pendidikan berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada wilayah tersebut. Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Batang meliputi TK, SD, SLTP dan SLTA serta fasilitas pendidikan agama mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) baik negeri maupun swasta. Kondisi fasilitas pendidikan di Kabupaten Batang dapat didiskripsikan sebagai berikut: II-31

1) Fasilitas Pendidikan Umum Fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 227 unit, dengan penyebaran terbesar terdapat di Kecamatan Batang sebesar 31 TK dan jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Bawang yang hanya memiliki 7 TK. Tabel 2.17. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Tingkat Taman Kanak-kanak Dirinci Sumber : RPI2JM, 2015 per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 0 9 9 2 Bandar 0 14 14 3 Blado 0 12 12 4 Reban 0 13 13 5 Bawang 0 7 7 6 Tersono 0 23 23 7 Gringsing 0 16 16 8 Limpung 0 18 18 9 Subah 0 23 23 10 Tulis 0 16 16 11 Batang 1 30 31 12 Warungasem 0 9 9 13 Kandeman 0 13 13 14 Pecalungan 0 11 11 15 Banyuputih 0 12 12 Jumlah 2013 1 226 227 2012 2 201 203 2011 1 190 191 2010 1 191 192 Fasilitas SD, baik negeri maupun swasta berjumlah 473 buah pada tahun 2005, dengan penyebaran terbesar terdapat di Kecamatan Batang (64 SD) dan terkecil pada Kecamatan Pecalungan (21 SD). Tabel 2.18. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar (SD) Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 23 0 23 2 Bandar 35 0 35 3 Blado 28 0 28 4 Reban 31 0 31 5 Bawang 40 0 40 6 Tersono 31 1 32 7 Gringsing 32 0 32 8 Limpung 30 0 30 9 Subah 34 0 34 II-32

Sumber : RPI2JM, 2015 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 10 Tulis 29 0 29 11 Batang 64 0 64 12 Warungasem 25 0 25 13 Kandeman 26 0 26 14 Pecalungan 21 0 21 15 Banyuputih 23 0 23 Jumlah 2013 472 1 473 2012 472 1 473 2011 477 0 477 2010 475 0 475 Fasilitas SLTP berjumlah 58 buah pada tahun 2007, dengan penyebaran terbesar terdapat di Kecamatan Batang (9 SLTP Negeri dan 3 SLTP swasta) dan terkecil pada Kecamatan Pecalungan dan Banyuputih (1 SLTP Negeri). Tabel 2.19. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Sumber : RPI2JM, 2015 Pertama (SLTP) Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 3 0 3 2 Bandar 4 0 4 3 Blado 3 1 4 4 Reban 3 0 3 5 Bawang 3 0 3 6 Tersono 3 1 4 7 Gringsing 4 1 5 8 Limpung 3 0 3 9 Subah 3 2 5 10 Tulis 2 1 3 11 Batang 9 3 12 12 Warungasem 3 0 3 13 Kandeman 3 1 4 14 Pecalungan 1 0 1 15 Banyuputih 1 0 1 2013 48 10 58 Jumla 2012 47 10 57 h 2011 46 9 55 2010 46 8 54 Fasilitas SMA baik negeri maupun swasta di Kabupaten Batang berjumlah 13 buah pada tahun 2007, yang tersebar di 8 kecamatan yaitu : Kecamatan Bandar, Kecamatan Bawang, Kecamatan Tersono, Kecamatan Gringsing, Kecamatan Limpung, Kecamatan Subah, Kecamatan Batang, dan Kecamatan Wonotunggal. II-33

Tabel 2.20. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas Sumber : RPI2JM, 2015 (SMA) Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 1 0 1 2 Bandar 1 0 1 3 Blado 0 0 0 4 Reban 0 0 0 5 Bawang 1 0 1 6 Tersono 0 2 2 7 Gringsing 1 1 2 8 Limpung 0 1 1 9 Subah 1 0 1 10 Tulis 0 0 0 11 Batang 2 2 4 12 Warungasem 0 0 0 13 Kandeman 0 0 0 14 Pecalungan 0 0 0 15 Banyuputih 0 0 0 2013 7 6 13 Jumlah 2012 6 6 12 2011 6 6 12 2010 6 6 12 Fasilitas SMK baik negeri maupun swasta di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 10 buah dan tersebar di 5 kecamatan diantaranya: Kecamatan Bandar, Kecamatan Bawang, Kecamatan Limpung, Kecamatan Kandeman, dan Kecamatan Batang. Tabel 2.21. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Sumber : RPI2JM, 2015 Kejuruan (SMK) Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 0 0 0 2 Bandar 0 1 1 3 Blado 0 0 0 4 Reban 0 0 0 5 Bawang 0 1 1 6 Tersono 0 0 0 7 Gringsing 0 0 0 8 Limpung 0 1 1 9 Subah 0 0 0 10 Tulis 0 0 0 11 Batang 1 5 6 12 Warungasem 0 0 0 13 Kandeman 1 0 1 14 Pecalungan 0 0 0 15 Banyuputih 0 0 0 2013 2 8 10 Jumlah 2012 2 8 10 2011 2 8 10 2010 2 7 9 II-34

2) Fasilitas Pendidikan Agama Fasilitas MI (Madrasah Ibtidaiyah) pada tahun 2007 baik negeri maupun swasta berjumlah 112 dengan jumlah terbesar terdapat pada Kecamatan Gringsing (17 MI Swasta) dan jumlah terkecil pada Kecamatan Tulis yang hanya memiliki 1 unit MI Swasta. Tabel 2.22. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Berupa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sumber : RPI2JM, 2015 Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 0 6 6 2 Bandar 1 10 11 3 Blado 0 8 8 4 Reban 0 6 6 5 Bawang 0 6 6 6 Tersono 0 12 12 7 Gringsing 0 17 17 8 Limpung 0 10 10 9 Subah 0 5 5 10 Tulis 0 1 1 11 Batang 0 6 6 12 Warungasem 0 9 9 13 Kandeman 0 5 5 14 Pecalungan 0 4 4 15 Banyuputih 1 5 6 2013 2 110 112 Jumlah 2012 2 110 112 2011 2 110 112 2010 2 109 111 Fasilitas MTs (Madrasah Tsanawiyah) pada tahun 2007 baik negeri maupun swasta berjumlah 27 buah dengan penyebaran fasilitas terbesar terdapat di Kecamatan Batang sebanyak 4 unit MTs Swasta, sedangkan jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Pecalungan yang belum sama sekali tersedia MTs, baik yang dikelola oleh swasta maupun yang disediakan oleh pemerintah. Tabel 2.23. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Berupa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 0 1 1 2 Bandar 0 2 2 3 Blado 0 2 2 4 Reban 0 1 1 5 Bawang 0 2 2 6 Tersono 0 2 2 7 Gringsing 0 3 3 8 Limpung 0 2 2 II-35

Sumber : RPI2JM, 2015 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 9 Subah 1 1 2 10 Tulis 0 1 1 11 Batang 0 4 4 12 Warungasem 0 2 2 13 Kandeman 0 1 1 14 Pecalungan 0 0 0 15 Banyuputih 0 2 2 2013 1 26 27 Jumlah 2012 1 26 27 2011 1 26 27 2010 1 26 27 Fasilitas MA (Madrasah Aliyah) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 11 yang terdapat di 8 kecamatan yaitu: Kecamatan Bandar, Bawang, Gringsing, Limpung, Subah, Batang, Banyuputih, dan Kecamatan Warungasem. Tabel 2.24. Banyaknya Fasilitas Pendidikan Berupa Madrasah Aliyah (MA) Sumber : RPI2JM, 2015 Dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Status Sekolah Negeri Swasta Jumlah 1 Wonotunggal 0 0 0 2 Bandar 0 1 1 3 Blado 0 0 0 4 Reban 0 0 0 5 Bawang 0 1 1 6 Tersono 0 0 0 7 Gringsing 0 1 1 8 Limpung 0 1 1 9 Subah 0 2 2 10 Tulis 0 0 0 11 Batang 1 2 3 12 Warungasem 0 1 1 13 Kandeman 0 0 0 14 Pecalungan 0 0 0 15 Banyuputih 0 1 1 2013 1 10 11 Jumlah 2012 1 10 11 2011 1 10 11 2010 0 10 10 b) Ketersediaan Sarana Kesehatan Sarana kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Fasilitas kesehatan pada wilayah ini mencakup sejumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, BKIA, Balai Pengobatan, Praktek Dokter, Bidan II-36

dan Apotek. Keberadaan fasilitas kesehatan pada wilayah Kabupaten Batang dapat didiskripsikan sebagai berikut: 1) Puskesmas di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 21 buah. Puskesmas tersebar merata di setiap kecamatan dan jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Batang yaitu sebanyak 4 unit. 2) Puskesmas Pembantu di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 45 unit, dimana jumlah terbesar terdapat di Kecamatan Bandar sebanyak 6 unit dan jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Pecalungan dan Banyuputih sebanyak 1 unit. 3) Balai Pengobatan Umum di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 9 unit. 4) Praktek Dokter di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah 45 orang yang terdiri dari praktek dokter umum sebanyak 40 orang dan praktek dokter gigi sebanyak 5 orang. 5) Perawat di Kabupaten Batang pada tahun 2007 berjumlah sebanyak 214 orang yang terdiri dari perawat umum sebanyak 196 dan perawat yang khusus membantu menangani masalah gigi sebanyak 18 orang dan semua tenaga ahli tersebut tersebar merata di seluruh kecamatan. Tabel 2.25. Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Batang Tahun 2013 No. Kecamatan Puskesmas Puskesmas Balai Praktek BKIA Pembantu Pengobatan Dokter Perawat 1 Wonotunggal 1 4 0 0 1 7 2 Bandar 2 6 0 0 3 19 3 Blado 2 3 0 1 3 10 4 Reban 1 4 0 0 2 6 5 Bawang 1 3 0 0 2 25 6 Tersono 1 2 0 0 2 7 7 Gringsing 2 5 0 0 6 32 8 Limpung 1 2 0 0 4 19 9 Subah 1 3 0 2 4 15 10 Tulis 1 2 0 1 2 6 11 Batang 4 4 0 5 11 40 12 Warungasem 1 3 0 0 1 12 13 Kandeman 1 2 0 0 2 7 14 Pecalungan 1 1 0 0 1 4 15 Banyuputih 1 1 0 0 1 5 Jumlah 21 45 0 9 45 214 Sumber : RPI2JM, 2015 c) Ketersediaan Sarana Perekonomian Fasilitas perekonomian yang berperan besar dalam pelayanan ekonomi di Kabupaten Batang adalah pasar, toko, kios, swalayan, bank, badan perkreditan, koperasi, KUD, II-37

BUUD, warung makan, rumah makan, tempat pelelangan ikan, dan rumah pemotongan hewan. d) Kondisi Kesejahteraan Masyarakat Tingkat kesejahteraan masyarakat juga menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat. Untuk dapat melihat tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batang, dapat digunakan data jumlah penduduk miskin sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini. Tabel 2.26. Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Keluarga (KK) Jumlah Keluarga Miskin (KK) 1 Wonotunggal 7.734 3.586 2 Bandar 13.590 7.848 3 Blado 9.280 5.182 4 Reban 8.928 3.757 5 Bawang 12.169 6.115 6 Tersono 9.326 3.475 7 Gringsing 14.402 5.270 8 Limpung 10.218 4.651 9 Subah 12.332 5.098 10 Tulis 8.536 4.415 11 Batang 25.813 10.291 12 Warungasem 10.196 4.227 13 Kandeman 10.234 3.512 14 Pecalungan 7.186 3.979 15 Banyuputih 8.393 5.855 Jumlah 168.337 77.261 Sumber : RPI2JM, 2015 2.1.3.2. Kondisi Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang pada tahun 2010 mencapai 4,97%. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3,72%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 ini menyebabkan rata-rata pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir (2006 2010) mencapai 3,67%. Hasil pengolahan PDRB tahun 2010 menunjukan pertumbuhan positif di semua sektor. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 8,63%. Sektor pertanian atas dasar harga berlaku masih tetap memberikan sumbangan terbesar yaitu 29,36%. Sektor jasa-jasa atas dasar berlaku mengalami kenaikan kontribusi dari 13,11 pada tahun 2009 menjadi 13,48% pada tahun 2010. Berikut gambaran selengkapnya tentang perkembangan PDRB di Kabupaten Batang: II-38

Tabel 2.27. Perkembangan PDRB Kabupaten Batang Tahun 2010-2012 Uraian 2010 2011 2012 PDRB ADHK (milyar Rp) 2.678 2.792,1 2.917,2 PDRB ADHB (milyar Rp) 5.408,8 5.813,1 6.503,2 PDRB perkapita ADHK (000 Rp) 3.094 3.188 3.332 PDRB perkapita ADHB (000 Rp) 6.213 6.637 7.431 Pertumbuhan Ekonomi (%) 3,67 3,72 4,97 Sumber : RPI2JM 2015 dan PDRB Kabupaten Batang, Diolah 2016 2.1.3.3. Kondisi Prasarana a) Jaringan Jalan Kondisi sistem jaringan jalan yang ada di kawasan perencanaan tidak dapat dilepaskan dari kondisi jaringan jalan yang ada di Kabupaten Batang. Kondisi jaringan jalan di Kabupaten Batang dapat diperinci sebagai berikut: Tabel 2.28. Kondisi Jalan di Kabupaten Batang Keadaan Status Jalan (Km) Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah Beraspal 239,03 53,94 94,18 192,38 579,53 Krikil - - - - - Tanah - - - - - Lainnya - - - - - Jumlah 239,03 53,94 94,18 192,38 579,53 Sumber : RPI2JM, 2015 Dari table di atas, kondisi jaringan jalan di Kabupaten Batang terbuat dari perkerasan aspal. Dengan kondisi jalan yang baik 239,03 km, kondisi sedang 53,94 km,kondisirusak 94,18 dan kondisirusak berat192,38 km. b) Sarana Transportasi Sistem pergerakan penumpang untuk wilayah perencanaan menjadi satu kesatuan dengan jaringan jalan yang tidak terpisahkan dari Kabupaten Batang. Sarana transportasi yang ada terdiri atas 5 trayek angkutan perdesaan dengan 395 armada, 5 trayek angkutan perbatasan dengan 113 armada, dan 5 trayek angkutan kota dalam propinsi dengan 79 armada. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini. II-39

Tabel 2.29. Treyek Angkutan Di Kabupaten Batang Tahun 2008 No. Treyek Armada Jumlah Jenis Daya Angkut (Penumpang) 1. Treyek Angkutan Pedesaan Batang-Limpung-Reban-Tersono- Gringsing 201 MPU 12 Batang-Limpung-Reban-Tersono- Bawang 26 MPU 12 Batang-Warungasem-Bandar-Reban 73 MPU 12 Batang-Bandar-Blado, PP 30 Bus kecil 16 Batang-Banyuputih-Limpung- Bawang-Tersono, PP 65 Bus kecil 16 Jumlah 395 2. Treyek Angkutan Perbatasan Weleri-Plelen-Banyuputih-Limpung 11 MPU 12 Batang-Pekalongan 79 MPU 12 Pekalongan-Bandar 7 MPU 12 Batang-Wr. Asem-Pekalongan 11 MPU 12 Plelen-Krengseng-Weleri 5 MPU 12 Jumlah 113 3. Treyek Angkutan Kota Dalam Propinsi Pekalongan-Batang-Banyuputih- Limpung-Bawang-Sukorejo, PP 44 Bus sedang 24-26 Semarang-Kendal-Weleri-Banyuputih- Limpung, PP 15 Bus sedang 24-26 Pekalongan-Wr. Asem-Bandar, PP 4 Bus sedang 24-26 Pariwisata 15 Bus sedang 26-55 Cadangan 1 Bus sedang 26 Jumlah 79 Sumber : RPI2JM, 2015 dan Tattralok, Diolah 2016 c) Jaringan Air Bersih Kebutuhan air bersih masyarakat dipenuhi oleh jaringan perpipaan dan non perpipaan. Untuk jaringan perpipaan, pengelolaannya berada pada PDAM Kabupaten Batang. Jaringan non perpipaan berupa sumur gali ataupun mata air. Untuk mengetahui banyaknya pelanggan PDAM di Kabupaten Batang dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.30. Banyaknya Air Minum yang Sudah Disalurkan (M³)PDAM Di Kabupaten Batang Tahun 2013 Banyaknya Air Minum yang Sudah Disalurkan PDAM(M³) Kecamatan Rumah Hotel / Badan Sosial/ Instansi Jumlah Umum Industri Tinggal Niaga Rumah Sakit PemeRintah Wonotunggal 460.154 1.060 10.154 17.332 0 644 489.344 Bandar 444.253 11.950 17.594 41.803 0 3.223 518.823 Blado 66.165 737 3.345 3.521 0 1.153 74.921 Reban 26.386 0 1.208 1.904 0 221 29.719 Bawang 60.895 466 3.757 1.569 0 995 67.682 Tersono 356.600 238 21.718 15.806 0 1.003 395.365 Gringsing 52.684 507 352 86 0 505 54.134 Limpung 486.627 20.375 19.682 32.798 0 1.576 561.058 II-40

Banyaknya Air Minum yang Sudah Disalurkan PDAM(M³) Kecamatan Rumah Hotel / Badan Sosial/ Instansi Jumlah Umum Industri Tinggal Niaga Rumah Sakit PemeRintah Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 Subah 101.334 1.228 941 1.872 0 332 105.707 Pecalungan 0 0 0 0 0 0 0 Tulis 190.462 201 51.756 4.437 0 888 247.744 Kandeman 0 0 0 0 0 0 0 Batang 3.432.952 58.678 451.550 61.517 6.857 80.894 4.092.448 Warungasem 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 5.678.512 95.440 582.057 182.645 6.857 91.434 6.636.945 Sumber : RPI2JM, 2015 d) Jaringan Irigasi Secara umum saluran-saluran yang ada di lokasi Kabupaten Batang dibagi menjadi 2 jenis saluran yaitu saluran irigasi dan saluran pembuang/drainase. Saluran irigasi yang di fungsikan sebagai pengairan, sedangkan saluran pembuangan di fungsikan sebagai saluran pembuangan bagi limbah rumah tangga (Domestik). e) Jaringan Telepon Telekomunikasi saat ini merupakan kebutuhan dasar untuk memperoleh akses informasi jarak jauh. Pada sistem ini dibutuhkan media/sarana telekomunikasi baik yang berupa visual maupun non visual. Jaringan telekomunikasi yang terdapat di kawasan perencanaan: Media informasi, radio, televisi, majalah, dan surat kabar Telepon umum/wartel swasta, serta Sambungan Telepon Otomatis. Jaringan telepon seluler f) Jaringan Listrik Jaringan listrik di Kabupaten Batang yang dikelola oleh PT. PLN dengan pola jaringan yang mengikuti pola jalan telah menjangkau di 15 kecamatan. 2.1.4. Tinjauan RTRW Pembangunan Daerah merupakan bagian dari Pembangunan Nasional yang harus dilaksanakan secara serasi dan diarahkan agar dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Pembangunan daerah selayaknya ditekankan pada upaya untuk mengoptimalkan potensi dan meminimalkan kendala agar terintegrasi dalam suatu proses pembangunan yang terpadu. Harapannya adalah agar pembangunan daerah dapat mempertimbangkan peluang dan keterbatasan sumbersumber daya yang dimiliki, sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan. II-41

Perubahan paradigma pembangunan melalui proses reformasi dan perubahan kondisi sosial politik, semakin mengangkat nilai-nilai keadilan, pemerataan dan demokrasi dalam kebijakan pembangunan di daerah. Hal ini membawa dampak spasial, yaitu terjadinya perubahan struktur tata ruang pada wilayah kabupaten sebagai wujud perubahan konsep pembangunan daerah, dengan otonomi yang lebih luas. Perencanaan tata ruang merupakan tahap yang penting dalam proses pengelolaan pembangunan wilayah kabupaten, karena pada tahap ini dirumuskan konsep-konsep dan kebijakan pembangunan, serta koordinasi antar sektoral yang terlibat dalam proses pengaturan tersebut. Rencana tata ruang inilah yang harus dijadikan acuan dalam rangka pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Dalam kaitannya diatas, untuk mewujudkan rencana pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang serasi dan optimal, akomodatif terhadap kebutuhan daerah dan sesuai dengan dukungan sumber daya lingkungannya, maka diperlukan pedoman pembangunan berupa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten. RTRW Kabupaten ini sedapat mungkin sejalan/mengacu dengan RTRWN dan RTRWP yang sudah ada, selain itu munculnya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 (UU No. 26 Tahun 2007) tentang Penataan Ruang memberikan dampak yang luas dalam arti juga menerjemahkan arti otonomi kepada daerah dengan pengangkatan nilainilai dan muatan lokal. Materi perubahan yang lain atau penekanan pada isu-asu berkaitan dengan munculnya UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah penekanan pada isue lingkungan : ketentuan luas hutan min 30% dari luas DAS, luas RTH perkotaan min 30% dari luas kota, Masa berlaku RTRW Kabupaten berubah dari 10 tahun menjadi 20 tahun dan RTRW juga harus memuat ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, antara lain dengan ketentuan umum peraturan zonasi. Disamping itu RTRW Kabupaten ini lebih jauh dimaksudkan untuk mewujudkan keterkaitan antar kegiatan yang memanfaatkan ruang dan kebijakankebijakan pendukungnya mengenai kawasan-kawasan yang harus dilindungi, kawasan budidaya, sistem pusat-pusat permukiman, jaringan prasarana utama, serta wilayah-wilayah yang diprioritaskan pengembangannya dalam kurun waktu 20 tahun. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang yang telah ada disusun pada tahun 2006 dan berlaku dari tahun 2007 2016. Seiring dengan perkembangan II-42