PERBANDINGAN KUALITAS KOMPONEN SEPEDA MOTOR MELALUI UJI STANDAR MEKANIK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

LAPORAN AKHIR STANDAR DAN PENGUJIAN PRODUK QSEAL

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

Pengaruh Perlakuan Panas Dengan Air Dan Oli Terhadap Kekuatan Impact (Benturan) Bahan Piston Dan Cylinder Liner ABSTRAK

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA BAJA AAR-M201 GRADE E

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

STUDI EKSPERIMENTAL DAN ANALITIS KAPASITAS SAMBUNGAN BAJA BATANG TARIK DENGAN TIPE KEGAGALAN GESER BAUT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia otomotif zaman sekarang khususnya kendaraan roda dua

BAB I PENDAHULUAN. saat langkah kompresi dan pembakaran akan dihasilkan tekanan dan temperatur

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

PENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM. Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2. Abstrak

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Perilaku Mekanik Tembaga Fosfor C1220T-OL Pada Proses Annealing dan Normalizing

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL

ANALISIS KEGAGALAN PISTON SEPEDA MOTOR BENSIN 110 cc

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

Pengaruh Variasi Fraksi Volume, Temperatur, Waktu Curing dan Post-Curing Terhadap Karakteristik Tekan Komposit Polyester - Hollow Glass Microspheres

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

Analisa Pengaruh PerubahanParameter Arus Pada PengelasanMaterial Plat Astm A36 Terhadap Sifat Mekanik DenganPengelasan Smaw

Kunci: camshaft, patahan, operasional, pengujian, kegagalan.

Analisis Variasi Intake Manifold Standard dan Porting Pada Piston Standard dan Racing Terhadap Kinerja Sepeda Motor Honda GL100

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

BAB III LANDASAN TEORI. teknik mesin, teknik elektro, alat-alat transformasi,dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

KAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

Pengaruh Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 600 Non Standar

VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MEDIA QUENCHING TERHADAP KEKUATAN BAJA AISI 1045 DIAPLIKASIKAN PADA SPROCKET RANTAI DENGAN METODE UJI IMPACT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Woro Sekar Sari1, FX. Kristianta2, Sumarji2

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

KAJIAN TEGANGAN DAN KEAMANAN TABUNG GAS ELPIJI BRIGHT GAS 5,5 KG MELALUI SIMULASI SOFTWARE SOLID WORK

BAB II LANDASAN TEORI

Proses Lengkung (Bend Process)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Kata Kunci : Daerah lasan, Las oksi asetilin, Besi tuang kelabu, Fisis, Mekanis, Bahan tambah, HAZ, Kekuatan tarik, Kekerasan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C


PERANCANGAN ALAT UJI KEMAMPUKERASAN JOMINY TEST UNTUK LABORATORIUM TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI. Taufiqur Rokhman 1)

STUDI EKSPERIMENTAL HUBUNGAN BALOK-KOLOM GLULAM DENGAN PENGHUBUNG BATANG BAJA BERULIR

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI KOMPARASI KUALITAS HASIL PENGELASAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN SPOT WELDING KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

PERBANDINGAN PENGARUH TEMPERATUR SOLAR DAN BIODIESEL TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL DIRECT INJECTION PUTARAN KONSTAN

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dituliskan beberapa kesimpulan dari penelitian kuat lentur balok komposit profil C

UJI EKSPERIMENTAL KUAT CABUT PAKU PADA KAYU

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

TUGAS SARJANA IDENTIFIKASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO MATERIAL RING PISTON SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA-X

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

Transkripsi:

PERBANDINGAN KUALITAS KOMPONEN SEPEDA MOTOR MELALUI UJI STANDAR MEKANIK Eddy Djatmiko, Djoko W. Karmiadji Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila. Email: dkarmiadji@rocketmail.com. ABSTRAK Sepeda motor adalah ragam transportasi favorit di Indonesia. Pembuat motor asing mengambil kesempatan ini dan telah beberapa tahun mendominasi industri sepeda motor Indonesia. Setelah krisis moneter yang besar, pembuat sepeda motor asing yang lain membanjiri pasar, promosi harga lebih rendah dan kesamaan kualitas terhadap pesaing mereka. Satu tujuan uji scientific diperlukan untuk membandingkan dua jenis sepeda motor agar supaya informasi kekonsumen yang benar mengenai kualitas suku cadangnya. Pengujian komponen sepeda motor ini (cylinder block, cylinder head, dan engine housing) yang dilakukan di laboratorium kekuatan material, komponen dan struktur PUSPIPTEK Indonesia (B2TKS BPPT), akan menggunakan berbagai struktur teknik uji mekanik untuk kuantitas berbagai kualitas dari bahan komponen seperti nilai kekerasan, kuat tarik dan lenturan. Standar ASTM dan JIS pembuatan dan pengujian spesimen digunakan untuk membandingkan berbagai sifat mekanik komponen dari dua jenis sepeda motor. Spesimen langsung dibuat dari komponen melalui proses permesinan dan dibuat sesuai standar. Dari seri pengujian dapat disimpulkan bahwa kekerasan blok silinder sepeda motor asing baru melebihi sepeda motor asing yang sudah ada.kesimpulan hasil pengujian tarik yaitu engine housing. dan cylinder head serta cylinder block dari sepeda motor asing yang ada menghasilkan kuat tarik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sepeda motor produksi baru. Kata kunci : Komponen sepeda motor, uji mekanik dan kekuatan tarik. PENDAHULUAN Sepeda motor selalu sebagai jenis transportasi yang paling populer di Indonesia.Disamping itu harganya lebih murah jika dibandingkan dengan mobil, sepeda motor lebih disukai karena mudah perbaikan dan perawatannya, dan serbaguna di jalan Indonesia. Kenyataan potensi yang besar ini, produksen Jepang mengambil kesempatan untuk merebut pasar Indonesia dan telah beberapa tahun mendominasi industri sepeda motor Indonesia. 192

Setelah krisis moneter yang besar lahir baru sepeda motor buatan China membanjiri pasar, harga lebih murah dan kualitas lebih baik terhadap pesaingnya terdahulu. Harapan ini telah menimbulkan pergeseran pilihan beberapa konsumen Indonesia. Disisi lain, rumus dalam masyarakat timbul kekhawatiran membeli produk baru buatan China karena dikhawatirkan sepeda motor sukar diperbaiki dan perawatan, serta juga karena kemungkinan umur suku cadang yang rendah. Tujuan pengujian ilmia diperlukan untuk membandingkan dua jenis sepeda motor agar supaya dapat menginformasikan yang benar atau betul kepada masyarakat. Persyaratan Komponen. Blok Silinder dan Liner. Sifat-sifat dasar dari silinder blok dan liner adalah kekerasan tinggi dan kuat tarik tinggi, kekerasan memperbaiki ketahanan aus dan liner silinder melawan gerakan reciprocating ring piston dan juga melawan gesekan fluida serta gas dalam ruang pembakaran. Sejak pembuat motor Jepang telah produksi sebagaian besar suku cadang sepeda motor yang telah teruji, standar untuk menetapkan kebaikan atau kekuatan setiap suku cadang dipilih dengan Japan Industrial Standard (JIS). Dalam hal cylinder liner untuk mesin mobil, standar adalah JIS D 3130. Walaupun liner silinder sepeda motor lebih kecil dan mengalami beban kurang dari pada liner silinder mobil, standar JIS D 3130 masih dapat memberi suatu titik referen dalam pengujian kualitas suku cadang karena standar spesifik untuk liner silinder sepeda motor tidak dapat diperoleh dalam JIS Hand Book edisi 1998 [4]. JIS perlu liner silinder yang dibuat dari besi tuang (cost iron) dengan kekuatan tarik 25 kgf/mm 2 (245 MPa) atau lebih. Kekerasan dari liner silinder akan ada dalam jangkauan 192 321 HB, jika pengujian dengan penguji kekerasan Brinell seperti spesifikasi dalam standar JIS B 7724. Persyaratan Engine Housing dan Cylinder Head. Engine cap atau housing cover engine dan memberikan komponen mesin dengan ekstra produksi dari akibat benturan atau tabrakan. Persyaratan dalam standar JIS tidak dapat digunakan pada sifat- sifat mekanik dari komponen yang demikian. Dari beban operasional kita dapat melihat bahwa kekuatan benturan yang tinggi, kekuatan tarik yang tinggi, dan kekerasan yang tinggi, penting untuk komponen memberikan proteksi mesin. Dalam studi ini, uji mekanik dilakukan untuk membandingkan berbagai komponen (blok silinder,cylinder head, dan engine housing) dari tiga sepeda motor yang berbeda (dua jenis sepeda motor buatan Jepang yang sedang terkenal atau komponen jenis I dan II seperti ditunjukkan dalam Gambar 1 dan satu jenis sepeda motor yang terkenal buatan China atau jenis III seperti ditunjukkan dalam Gambar 2) Perbandingan Kualitas Komponen. (Eddy Djatmiko, dkk) 193

Gambar 1. Komponen dari 2 jenis sepeda motor yang terkenal buatan Jepang ( atas sebagai jenis I dan bawah jenis II ) Gambar 2. Komponen satu jenis sepeda motor yang terkenal buatan China (jenis III). 194

METODOLOGI PENELITIAN. Uji Tarik. Spesimen atau contoh yang diuji menggunakan mesin uji tarik (dalam hal ini RME test machine) mesin secara langsung dari bagian mesin kedalam spesimen yang mengikuti persyaratan dalam JES Z 2201. Cylindrical parts were machined into JIS No, 4 Test Pieces. Plate speciments ware mechanical into JIS No. 7. Test Pieces [4].Uji spesemen dapat disiapkan dari komponen-komponen seperti ditunjukkan dalam Gambar 3 dan 4 untuk spesemen bentuk silinder dan plat secara berurutan. Gambar 3. Preparasi untuk spesimen berbentuk silinder. Gambar 4, Spesimen berbentuk plat. Uji Benturan. Dalam hal uji benturan,spesimen dibuat sesuai ASTM ( American Society for the Testing of Material ) standar A370 dimana dimensi mendekati 10X 5mm, dengan 2 mm 45 derajad takik yang ditimbulkan melalui proses permesinan [2,3 ].Material yang diuji pada suhu kamar hanya bagian ( suku cadang ) yang dapat dimesin kedalam standar dari engine housing yang beroperasi pada suhu kamar.mesin yang digunakan dalam melakukan prosedur ini adalah Mesin Uji PSW 300. Uji benturan menunjukkan banyaknya energi yang diperlukan untuk Perbandingan Kualitas Komponen. (Eddy Djatmiko, dkk) 195

mematahkan bahan tertentu. Tiga spesimen yang dibuat dari engine housing akan diuji. Rata-rata dari tiga harga diambil untuk membandingkan tiga spesimen motor. Gambar 5. Spesimen uji benturan. Uji Kekerasan. Uji kekerasan dilakukan pada semua komponen menggunakan penguji kekerasan Brinell sesuai dengan JIS B 7724 [4]. Sebuah bola baja untuk melakukan indent (melekukkan) bahan dan diameter dari indentation (lekukan) dan diameter indenter (pelekuk) digunakan untuk menghitung kekerasan material. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Tarik. Uji tarik dilakukan untuk melihat sifat-sifat bahan jika mereka dikenai beban tarik. Selama operasi blok silinder akan mengalami tegangan karena pemuaian gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara. Lagi pula,ekspansi bahan dari panas juga akan menambah beban tarik. Pembacaan uji tarik, yang dilakukan pada spesimen yang berbentuk silinder dan plat, memberikan pandangan terhadap kekuatan blok silinder dan engine housing. Hasil uji tarik dari untuk blok silinder menunjukkan bahwa kekuatan tarik maksimum yang tinggi dari spesimen termasuk blok silinder jenis I dan jenis II, masing-masing yang berharga 265,67 MPa dan 232,45 MPa. Sebaliknya kekuatan tarik maksimum dari jenis III adalah 154,67 MPa. Kekuatan tarik maksimum dari engine housing adalah 154 MPa untuk jenis I, 193,33 MPa untuk jenis II, dan 170,33 MPa untuk jenis III. Dari hasil uji kuat tarik, diperoleh bahwa blok silinder dari sepeda motor jenis I mempunyai kekuatan tarik maksimum paling tinggi, sedangkan blok silinder dari pada sepeda motor jenis III mempunyai kekuatan tarik maksimum yang paling rendah. Harga kekuatan tarik maksimum sepeda motor jenis II lebih tinggi dari pada sepeda motor jenis III. 196

Hasil Uji Benturan. Spesimen yang digunakan untuk uji benturan adalah engine housing dari sepeda motor.dalam hal jatuh atau tabrakan, engine housing melengkapi atau membantu proteksi terhadap komponen mesin didalamnya. Oleh karena itu energi yang diperlukan untuk mematahkan/memecahkan housing lebih tinggi, lebih tinggi proteksi yang melindungi housing untuk komponen mesin. Hasil uji benturan untuk engine housing adalah 23,96 J/cm 2 untuk sepeda motor jenis I, 34,16 J/cm 2 untuk jenis II dan 17,76 J/cm 2 untuk jenis III. Dari hasil, dapat dilihat bahwa engine housing sepeda motor jenis II memberikan harga benturan yang paling tinggi, sedangkan engine housing sepeda motor jenis III harga benturan terendah. Hasil Uji Kekerasan. Hasil uji kekerasan dapat dilihat dalam Tabel 1, dimana pengujian dilakukan untuk semua komponen. Harga kekerasan tertinggi termasuk komponen sepeda motor Jenis III atau 193 HB untuk blok silinder. Harga terendah adalah 35,5 HB untuk silinder head type I. Tabel 1. Hasil uji kekerasan Hardness (HB) Jenis Type I Jenis Type II Jenis Type III Cilinder Block 186 179 193 Engine Housting 67 104 89,5 Cylinder Head 35,5 73 79 KESIMPULAN Penggunaan referensi standar JIS, hanya sepeda motor jenis I yang mempunyai persyaratan JIS, dimana kekuatan tarik melampaui 245 MPa persyaratan minimum kuat tarik. Sepeda motor jenis II dengan 232,45 MPa di bawah persyaratan. Ini tidak berarti bahwa komponen sepeda motor jenis II pasti gagal selama operasi jika beban sepeda motor harus membawa beban kurang dari pada mesin mobil seperti dalam JIS D 3103. Sepeda motor China memberi kuat tarik yang sangat rendah dengan harga 154,67 MPa.Harga ini membuat blok silinder China lebih rentang (mudah) kemungkinan rusak selama operasi. Uji kekerasan membuktikan bahwa hanya cylinder liner China yang mempunyai persyaratan JIS dengan harga kekerasan lebih dari pada 193 HB. Ini membuat sepeda motor China lebih tahan pakai jika dibandingkan sepeda motor Jepang yang mempunyai sedikit lebih rendah kekuatan tariknya. Sepeda motor China baru telah memproduksi suku cadang yang kompotitif seperti dalam hal cylinder head dan housing walaupun produksi silinder blok nya Perbandingan Kualitas Komponen. (Eddy Djatmiko, dkk) 197

perlu direevaluasi. Walaupun mempunyai kekerasan lebih tinggi dibanding 2 jenis sepeda motor buatan Jepang, kuat tariknya masih demikian rendah dibandingkan kompetitornya dan persyaratan standar JIS. Ini akan menimbulkan masalah selama operasi. DAFTAR PUSTAKA Brady. G.S. and Clauser, H.R, Material Handbook, McGraw-Hill, Inc,1991. E. 8-82. Tension Testing of Metallic Materials, Annual Book of ASTM Standards, vol 03.01. pp. 119-139, 1983. E SM-99.Standard Test Methods for Testing of Metallic Materials, Annual Book of ASTM Standards, Section 3, Metals Test Methods and Analytical Procedure, 1999. JSA, JIS Hand Book, JSA, Tokyo,Japan, 1998. ASM, Aluminium and Aluminium Alloys : ASM SPECIALITY HANDBOOK, ASM International, 1993. 198