WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET

dokumen-dokumen yang mirip
KETAHANAN WATERMARKING TERHADAP SERANGAN KOMPRESI JPEG

TEK IK PEMBUKTIA KEPEMILIKA CITRA DIGITAL DE GA WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET

UJI KETAHA A WATERMARKI G PADA DOMAI WAVELET DA FREKUE SI TERHADAP SERA GA MOTIO BLUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

DIGITAL WATERMARKING DALAM DOMAIN SPATIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLOK

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

TUGAS SEKURITI KOMPUTER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan.

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

Teknik Watermarking dalam Domain Wavelet untuk Proteksi Kepemilikan pada Data Citra Medis

ANALISA WATERMARKING MENGGUNAKAN TRASNFORMASI LAGUERRE

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

Kombinasi Teknik Steganografi dan Kriptografi dengan Discrete Cosine Transform (DCT), One Time Pad (OTP) dan PN-Sequence pada Citra Digital

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dalam Reversible Watermarking

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

Digital Watermarking

PERBANDINGAN TEKNIK PENYEMBUNYIAN DATA DALAM DOMAIN SPASIAL DAN DOMAIN FREKUENSI PADA IMAGE WATERMARKING

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit


WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI DALAM MELINDUNGI PESAN CITRA DIGITAL

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

OPTIMASI WATERMARKING PADA CITRA BIOMETRIK MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HYBRID DWT DAN DCT SKRIPSI. Oleh : Ali Ischam J2A

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jenis Penelitian

ANALISA PERBANDINGAN WATERMARKING IMAGE MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM TUGAS AKHIR

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

BAB II. DASAR TEORI 2.1 CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN GABUNGAN TRANSFORMASI DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION SKRIPSI

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK M-ARY MENGGUNAKAN ALGORTIMA GENETIKA

Pendahuluan. Media Penampung Data yang akan disembunyikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

A B C D E A -B C -D E

ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016

ANALISA DAN IMPLEMENTASI VIDEO WATERMARKING MENGGUNAKAN STANDAR H.751. Video Watermarking Analysis and Implementation Using H.

Blind Watermarking Citra Digital Pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform) Irfan Hilmy Asshidiqi ( )

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

DIGITAL WATERMARKING MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAUBECHIES D4 SEBAGAI PELINDUNG DATA DIGITAL

IMPLEMENTASI TEKNIK WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE FOURIER TRANSFORM (DFT) TUGAS AKHIR

APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

Implementasi Teknik Watermarking menggunakan FFT dan Spread Spectrum Watermark pada Data Audio Digital

UJI PERFORMA WATERMARKING 256x256 CITRA KEABUAN DENGAN LEAST SIGNIFICANT BIT

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat

BAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

IMPLEMENTASI WATERMARKING UNTUK PENYEMBUNYIAN DATA PADA CITRA DALAM DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN DISCRETE COSINE TRANSFORM

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE HARTLEY TRANSFORM (DHT)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknik Watermarking Citra Digital Dalam Domain DCT (Discrete Cosine Transform) Dengan Algoritma Double Embedding

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM

IMPLEMENTASI DISCRETE WAVELET TRANSFORM

FRAGILE IMAGE WATERMARKING BERBASIS DCT DENGAN OPERATOR EVOLUSI HYBRID OF PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB I PENDAHULUAN. diakses dengan berbagai media seperti pada handphone, ipad, notebook, dan sebagainya

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PEMULA

Analisa Perbandingan Watermarking Image dengan menggunakan Metode Discrete Wavelet Transform TUGAS AKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 WATERMARKING PADA BEBERAPA KELUARGA WAVELET Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro Abstrak Teknik Watermarking banyak digunakan untuk melindungi data digital dari upaya pembajakan dalam bentuk penggandaan secara illegal. Banyak metode yang sudah dikembangkan baik dalam domain spasial, frekuensi maupun domain wavelet. Dalam tulisan ini sistem watermarking yang dibahas adalah domain wavelet dengan menggunakan transformasi wavelet diskrit (discrete wavelet transform) yang diujikan pada beberapa keluarga wavelet dengan menggunakan faktor skala yang berbeda. Kata kunci : watermarking, wavelet, skala 1. PENDAHULUAN Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal komputer. Komputer telah dipakai dalam hampir segala aspek kehidupan. Komputer sebagai alat pengolah digital saat ini hampir dimiliki oleh setiap keluarga yang memiliki taraf kehidupan menengah ke atas. Seperti halnya televisi, komputer saat ini juga banyak digunakan sebagai media hiburan. Dengan perkembangan komputer, data - data dalam bentuk digital semakin banyak digunakan, karena memang komputer yang berkembang saat ini merupakan peralatan elektronik yang menggunakan dan mengolah data dalam bentuk digital. Penggunaan data digital baik berupa teks, suara, citra maupun video sangat pesat dengan adanya komputer, apalagi dengan perkembangan teknologi jaringan antar komputer didunia yang disebut dengan internet, yang memungkinkan pertukaran data digital semakin mudah dilakukan. Penggunaan data digital selain mudah dalam hal penyebaran, juga disebabkan akan kemudahan dan murahnya biaya penggandaan (peng-copyan) serta penyimpannya untuk digunakan di kemudian hari. Dampak kemudahan inilah yang disalah gunakan tanpa memperhatikan aspek hak cipta (Intelectual Property Right), sehingga perlu dipikirkan adanya perlindungan terhadap hak cipta. Banyak cara yang sudah dilakukan untuk memberikan perlindungan data 18

Watermarking pada Beberapa Keluarga Wavelet..(Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko digital seperti enkripsi, copy-protection, visible marking, header marking dan lainnya. Tetapi cara tersebut di atas memiliki kelemahan masing - masing. Satu dekade terakhir muncul pemakaian steganography untuk mengatasi masalah perlindungan hak cipta ini pada data digital yang lebih dikenal dengan istilah watermarking. 2. TINJAUAN PUSTAKA Watermarking merupakan salah satu cabang ilmu steganography. Steganography sendiri merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang teknik menyembunyikan suatu informasi (data) "rahasia" di dalam suatu informasi lainnya. Steganography dan cryptography memiliki sejarah yang hampir sama dan keduanya banyak dipakai pada era peperangan. Sedangkan perbedaan dari keduanya terletak pada bagaimana proses menyembunyikan data dan hasil akhir dari proses tersebut. Pada cryptography data asli mengalami proses pengacakan dengan menggunakan teknik enkripsi tertentu sehinga data asli benar-benar berbeda dengan data yang telah terenkripsi. Sedangkan pada steganography suatu data asli disembunyikan dalam suatu data lain yang akan ditumpangi tanpa mengubah data yang ditumpangi (host) tersebut. Watermarking atau tanda air berbeda dengan tanda air pada uang kertas. Tanda air pada uang kertas masih dapat dilihat dengan mata telanjang (pada posisi tertentu), tetapi watermarking pada data digital disini tidak akan dirasakan kehadirannya oleh manusia tanpa menggunakan alat bantu mesin pengolah digital seperti komputer dan sejenisnya. Jadi watermarking dapat diartikan sebagai suatu teknik menyembunyikan data atau informasi "rahasia" ke dalam suatu data lain untuk "ditumpangi", tetapi orang lain tidak menyadari akan kehadiran adanya data tambahan pada hostnya. Jadi seolah - olah tidak ada perbedaan antara data host sebelum dan sesudah proses watermarking [Cox, 2000]. Pada proses watermarking ( gambar 1), kunci memegang peranan yang sangat penting. Kunci ini digunakan untuk mencegah adanya usaha penghapusan secara langsung oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan 19

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 menggunakan teknik enkripsi yang sudah ada. Sedangkan ketahanan terhadap proses - proses pengolahan lainnya itu tergantung pada metode watermarking yang digunakan. Key Copy right label Watermarking Data terlabel Data Original Gambar 1. Proses watermarking Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan belum ada suatu metode watermarking yang ideal sehingga bisa memungkinkan tahan terhadap semua proses pengolahan data digital yang mungkin. Secara umum sistem watermariking memiliki 2 sub bagian yaitu : 1. Proses penyembunyian watermark (gambar 1) 2. Menghasilkan kembali watermark dari data yang telah terwatermark baik menggunakan watermark asli atau tidak. Watermark asli Data terwatermark Ekstrak Watermark (a) Data terwatermark Ekstrak Watermark (b) Gambar 2. (a). Proses ekstraksi dengan watermark asli (b). Proses ekstraksi tanpa watermark asli 20

Watermarking pada Beberapa Keluarga Wavelet..(Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Setiap aplikasi dari watermarking menuntut hal-hal (parameter) yang berbeda dari penerapan metode watermarking. Beberapa parameter yang perlu diperhatikan adalah : a. jumlah data (bitrate) yang akan disembunyikan. b. Ketahanan (robustness) terhadap proses pengolahan sinyal. Trade-off yang terjadi adalah antara kedua parameter ( bitrate dan robustness) dengan invisibly (tidak nampak) dapat dilihat pada gambar 3. Bit rate Robustness Trade - Off Invisibly Gambar 3. Trade-off Watermarking Bila diinginkan robustness yang tinggi maka bitrate akan menjadi rendah, sedangkan jika diinginkan invisible yang tinggi maka diperoleh tingkat robustness yang menurun. Sehingga harus dipilih nilai - nilai dari parameter tersebut agar memberikan hasil yang sesuai dengan diinginkan (sesuai aplikasi). 3. PEMBAHASAN Seperti telah diketahui bahwa pada sistem watermarking umumnya terdiri dari proses penanaman watermark dan pengekstrakan watermark. 3.1 Penanaman watermark Pada tahapan penanaman watermark, citra asli ditransformasikan kedalam koefisien-koefisien wavelet sehingga diperoleh empat koefisien wavelet yaitu koefisien aproksimasi ca, dan koefisien detil ch, cv,cd. Sedangkan pada citra watermark dilakukan proses vektorisasi sehingga diperoleh elemen 0 dan 1. 21

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 Selanjutnya dilakukan pembangkitan bilangan random dengan menggunakan kunci sebagai state. Penanaman watermark dilakukan jika vektor watermark berisi bit 0. Untuk meningkatkan ketahanan citra watermark dari serangan, dipilih daerah penanaman [Tokur, 2003] yaitu : I Wuv W i + α Wi = Wi x i u, v HL, LH u, v HH, LL (1) LL 2 HL 2 HL 1. LH 2 HH 2 LH 1 HH 1 Gambar 4. Pembagian frekuensi citra hasil transformasi wavelet level 2 Untuk memperoleh citra terwatermark dilakukan proses pembalikan dengan menggunakan invers DWT. Untuk mengetahui kualitas citra terwatermark dibandingkan dengan citra asli akibat adanya proses penanaman ini, digunakan tolak ukur nilai PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) yang dirumuskan : PSNR = X Y max P ( Pxy P xy x, y 2 xy xy ) 2 (2) 3.2 Pengekstrakan watermark Proses pengekstrakan watermark digunakan untuk mendapatkan kembali citra watermark dari citra yang telah terwatermark. Pada langkah ini diperlukan citra terwatermark dan citra watermark asli yang digunakan untuk menentukan 22

Watermarking pada Beberapa Keluarga Wavelet..(Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko ukuran citra watermark yang akan diekstrak. Langkah ini diawali dengan mentransformasi citra terwatermark sehingga diperoleh koefisen-koefisien wavelet baik koefisen aproksimasi ca, maupun koefisen detail masing-masing ch, cv, dan cd. Kemudian dilakukan proses pseudorandom berdasarkan kunci yang sama pada proses penanaman watermark. Langkah selanjutnya adalah menentukan korelasi matriks ch dan cv dengan matriks hasil pseudorandom, kemudian dilakukan penghitungan rata-rata kedua korelasi. Rata-rata korelasi ini digunakan untuk mendeteksi adanya bit watermark terekstrak. Jika korelasi matriks ch > rata-rata korelasi matriks ch dan korelasi matriks cv > rata-rata korelasi matriks cv maka bit watermark terekstrak diberi nilai 0 dan diberi nilai 1 untuk yang lainnya. Untuk mengetahui kesamaan antara citra watermark asli dengan citra watermark terekstrak digunakan ukuran kemiripan NC (Normalized Cross- Correlation) yang dapat dirumuskan [Hsu, 1998] : i NC = 2 [ w ] (3) 3.3 Hasil Citra yang akan disimulasikan adalah citra lena dengan ukuran 512 x 512 dalam skala abu-abu 256 dan citra watermarknya merupakan citra biner dengan ukuran 20 x 50. Sedangkan keluarga wavelet yang digunakan untuk transformasi dapat ditentukan sesuai pilihan. Misalnya dipilih daubechies 4, symlet 2 dan coiflet 3. i j j w ij w ij ' ij Gambar 5. (a) Citra lena.bmp 512x512 (b) Citra watermark_2.bmp 20x50 23

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 7. No. 3, 18-25, Desember 2004, ISSN : 1410-8518 Semua data di atas kemudian disimulasikan dalam sistem watermarking yang telah dibuat sebelumnya dengan menggunakan program aplikasi Graphical User Interface (GUI) matlab 6.5 [Aris S, 2004]. (a) (b) Gambar 6. (a). Simulasi penanaman watermark (b). Simulasi pengekstrakan watermark Secara lengkap diperoleh hasil sebagai berikut : Skalaα PSNR NC 0.1 48.5115 0.889396 0.5 37.5498 0.996579 1 31.671 1 1.5 28.1887 1 2 25.7236 1 Tabel 1. Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet daubechies 4 watermark_2 dan level 1. Skalaα PSNR NC 0.1 48.5018 0.871152 0.5 37.5741 0.997719 1 31.7007 1 1.5 28.2180 1 2 25.7575 1 Tabel 2 Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet Symlet 2, watermark_2 dan level 1. 24

Watermarking pada Beberapa Keluarga Wavelet..(Aris Sugiharto, Eko Adi Sarwoko Skalaα PSNR NC 0.1 48.5235 0.887115 0.5 37.5658 0.997719 1 31.6859 1 1.5 28.2055 1 2 25.7391 1 Tabel 3 Hasil pengujian watermarking dengan menggunakan wavelet Coiflet 3, watermark_2 dan level 1. 4. KESIMPULAN Dari hasil simulasi sebelumnya dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemilihan keluarga wavelet yang digunakan pada transformasi tidak memberikan perbedaan hasil yang signifikan, hal ini bisa dilihat dari nilai PSNR yang tidak terlalu berbeda jika diberikan citra host, watermark, dan level yang sama. Sebaliknya pemilihan faktor skala α menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan. DAFTAR PUSTAKA Aris S, 2004, Watermarking Citra Digital dengan Transformasi Wavelet Diskrit, Tesis Magister Ilmu Komputer, UGM Yogyakarta Chio-Ting Hsu and Ja-Ling Wu,1998, "Multiresolution Watermarking for Digital Images", IEE Trans Circuit & System II : Analog & Digital Signal Processing Vol 45 No.8 pp 1097-1101. Cox,I.J, Kilian,J, Miller, M.L, Bloom,J.A, 2000, Watermarking applications and their properties, Proceedings of the Conf. Information Technology. Yuksel Tokur, Ergun Ercelebi, 2003, "Wavelet-Based Digital Image Watermarking for Copyright Protection", International XII Turkish Symposium on Artificial Intelligence and Neural Networks. 25