BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi yang berkembang selalu dibutuhkan manusia untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan pun semakin luas, tidak hanya antar kota tetapi juga lintas benua. Media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi juga beragam, yaitu media cetak, elektronik dan juga media siber. Kehadiran media siber dipandang sebagai bentuk cara berkomunikasi baru. Bentuk cara berkomunikasi yang baru ini semakin digemari karena memudahkan dan juga tidak menyita banyak waktu. Pengguna media siber di Indonesia sendiri semakin meningkat setiap tahunnya. Perkembangan dunia digital Indonesia yaitu 72,7 juta pengguna aktif Internet, 72 juta pengguna aktif media sosial, 62 penggunanya mengakses media sosial menggunakan perangkat mobile, 308,2 juta pengguna handphone dan 30 juta pengguna Internet di Indonesia adalah remaja. 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna Internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang mereka gunakan dan hampir setengah dari mereka mengaku pertama kali belajar tentang Internet dari teman. (http://id.techniasia.com, diakses pada tanggal 23 April 2015, pukul 22.00 WIB). Kehidupan sosial manusia semakin berkembang seiring meningkatnya penggunaan media sosial. Williamson dalam Widjajanto (2013:143) mendefiniskan media sosial sebagai media yang didesain untuk menyebarkan pesan melalui interaksi sosial dengan teknik-teknik publikasi yang sangat mudah diakses dan berskala besar. Permintaan akan media sosial yang semakin meningkat, membuat banyak developer terus berinovasi untuk menciptakan sebuah media sosial yang baru dan beda dari yang sudah pernah ada sebelumnya. 1
Gambar 1.1 Grafik Pengguna Aktif Media Sosial Sumber: http://www.apjii.or.id/, diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 22:04 WIB Jenis media sosial yang saat ini banyak digunakan orang, yaitu: (Williams dalam Widjajanto, 2011:146) Online Community Groups seperti MySpace dan Facebook, Communicating one to many seperti blogs, mediablogs, dan microblogs Twitter dan Communicating many to many seperti multi-authored blogs, discussion boards dan collaborate and shares. Salah satu media sosial yang berbeda yaitu Ask.FM. Ask.FM atau Ask For Me ini adalah salah satu media sosial yang berformat tanya-jawab dan termasuk ke dalam jenis media sosial communicating many to many. Ask.FM membebaskan penggunanya memberikan pertanyaan kepada pengguna lainnya dengan pilihan Anonymous dimana yang memberi pertanyaan tidak ingin identitasnya diketahui oleh yang menerima pertanyaan. Tetapi setiap pengguna mempunyai hak untuk menonaktifkan fitur Anonymous ini apabila tidak menginginkan Anonymous bertanya, sehingga dapat memunculkan siapa pengguna asli dari yang bertanya itu. 2
Ask.FM percaya bahwa pertanyaan dan jawaban adalah dasar dari percakapan, ekspresi diri dan pemahaman yang lebih dalam. Sebagai satu-satunya jaringan sosial global yang dibangun dengan format tanya dan jawab, Ask.FM sedikit berbeda dari layanan lain. Bagaimana para pengguna terlibat dengan teman-teman dan mengekspresikan diri di Ask.FM dilakukan berdasarkan rasa penasaran yang akhirnya menjadi proses tanya dan jawab. Melalui pertukaran alami pertanyaan dan jawaban, Ask.FM bertujuan untuk menjadi tempat yang menarik, aman, dan nyaman untuk belajar tentang berbagai hal. Dibuat pada tahun 2010 di Latvia, pengguna Ask.FM semakin meningkat setiap tahunnya. Ask.FM kini memiliki 100 juta pengguna. Layanan ini rupanya digunakan di 150 negara dan pertanyaan diposting di sana. Sekarang menghasilkan miliar jawaban sebulan. Mengingat bahwa Anda tidak harus terdaftar untuk menggunakannya. Ask.FM juga mengatakan mendapat 190 juta pengunjung unik setiap bulan. (http://www.mediapost.com/, diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 22:00 WIB) Media sosial yang berformat tanya-jawab tidak hanya Ask.FM. Formspring yang dibuat pada tahun 2009 ini menjadi pesaing Ask.FM. Namun, pada 31 Maret 2013, CEO Formspring memutuskan untuk menutup Formspring. Hal ini membuat Ask.FM menjadi satu-satunya media sosial yang berformat tanya-jawab. Kepopuleran Ask.FM semakin meningkat, terbukti dengan posisi ke 11 kini diduduki oleh Ask.FM di top charts kategori social networking pada ios App Store. 3
Gambar 1.2 Peringkat Ask.FM di ios App Store Sumber: Peneliti Berdasarkan data yang ditulis di mediapost.com yang mengatakan bahwa Ask.FM kini memiliki 100 juta pengguna, khususnya dikalangan remaja hingga dewasa, telah menimbulkan interaksi kepada sesama pengguna Ask.FM. Douglas Oliver mengatakan interaksi terjadi bila ada hubungan penyesuaian tingkah laku antar pihak. Suatu kelompok atau masyarakat tidak akan dapat mempertahankan interaksi tanpa adanya penyesuaian (Haryanto & Nugrohadi, 2011:218). Interaksi yang dilakukan di Ask.FM yang berupa memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ini, dimanfaatkan para pengguna untuk observasi, bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan pengguna lain yang cara pandangannya berbeda terhadap sesuatu. Interaksi yang dilakukan di Ask.FM tidak hanya sekedar memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Terdapat juga follow button, like dan gift yang digunakan untuk berinteraksi. Follow button digunakan apabila user di Ask.FM ingin mengikuti akun user lainnya. Uniknya, di Ask.FM, tidak dapat 4
diketahui siapa-siapa saja yang mengikuti akun user lainnya, hanya terdapat angka yang menunjukan jumlah followers atau pengikut. Para pengguna juga bisa memberikan tanda hati atau like apabila menyukai jawaban dari para pengguna Ask.FM. Kolom likes yang berdigit tinggi menandakan banyaknya user Ask.FM yang menyukai jawaban dari pengguna tersebut. User Ask.FM seringkali mendapatkan pertanyaan untuk mengetahui pendapat mereka tentang sesuatu. Website ini dianggap cocok untuk menanyakan hal pribadi kepada orang lain, atau membuka diri kepada orang lain. Oleh karena itu, user terbiasa memberikan jawaban yang bermotivasi, berisi tentang informasi atau tips-tips dan juga menghibur. Tidak heran apabila banyak pengguna lain yang mencari jawaban yang memotivasi, menghibur dan berinformasi dengan memberikan pertanyaan kepada user yang sudah dianggap sebagai panutan. Ask.FM dianggap sebagai media diskusi yang luas dengan bahasan apapun. Banyaknya pengguna yang semakin akrab terhadap pengguna lainnya, membuat mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan mengadakan project yaitu Charity.FM yang acaranya diadakan setiap tahun dan BelajarBareng yang dilaksanakan setiap minggunya di Jakarta dan dua minggu sekali di Bandung, dimana acara tersebut dibentuk oleh panitia yang merupakan para user Ask.FM. Hal ini menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Gambar 1.3 Aktivitas Pada Saat Charity.FM (kiri) dan BelajarBareng (kanan) Berlangsung Sumber: Akun Ask.FM @CharityFM dan @BelajarBarengJKT 5
Fitur anonymous seringkali digunakan pengguna Ask.FM untuk menanyakan sesuatu hal yang bersifat pribadi dan mengharapkan jawaban yang memotivasi, berinformasi dan menghibur. Namun, tidak dapat dihindarkan juga terjadinya perbedaan suatu pendapat, sudut pandang dan lainnya yang tidak melanggar norma dan menimbulkan konflik antar sesama pengguna. Max Weber mengatakan dalam buku Pengantar Sosiologi Dasar bahwa tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya. Kemudian teori yang dikemukakan oleh Melvin DeFleur dalam buku Effendy (2003:277-278) menunjukan bahwa hubungan sosial secara informal berperan penting dalam mengubah perilaku seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa. Informasi bergerak dari media kepada orangorang yang secara relatif banyak pengetahuannya (well informed) dan informasi bergerak dari orang-orang itu melalui saluran antarpribadi (interpersonal channels) mereka yang kurang diterpa media dan banyak bergantung pada orang lain mengenai suatu informasi. Aktivitas tersebut secara tidak langsung telah menimbulkan rasa percaya terhadap pengguna Ask.FM yang kemudian menunjukan adanya interaksi sosial terhadap para pengguna Ask.FM. Maryati dan Suryawati menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok (Anwar & Adang, 2013:194). Gillin mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial mungkin terjadi, yaitu a) Adanya kontak sosial (social contact) dan b) Adanya komunikasi (communication). Kontak sosial merupakan tahap pertama terjadinya interaksi sosial. Bahwa untuk terjadinya suatu kontak sosial, tidak perlu harus secara fisik. Manusia sebagai individu dapat mengadakan kontak tanpa menyentuh tetapi sebagai makhluk sensoris, ia dapat melakukannya dengan jalan berkomunikasi yaitu: komunikasi sosial ( face-to face communnication) dan interpersonal communication melalui media (Haryanto dan Nugrohadi, 2011:215). 6
Meningkatnya media sosial sejalan dengan para penggunanya yang semakin banyak. Windahl dan Signitzer (1992 dalam buku Nasrullah 2013:65) mendefinisikan khalayak (audience) menurut para Peneliti komunikasi massa sebagai individu yang dengan kesadarannya akan memilih media dan pesan yang ingin diakses. Sedangkan Hiebert (1985 dalam Nasrullah 2013:65) menjelaskan pengertian khalayak dan karakteristiknya, antara lain: 1) khalayak cenderung berisi individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka serta pemilihan produk media berdasarkan seleksi kesadaran; 2) khalayak cenderung tersebar di beberapa wilayah sasaran; 3) khalayak bersifat heterogen yakni berasal dan terdiri dari berbagai lapisan dan kategori sosial; 4) khalayak cenderung anonim, tidak mengenal khalayak lainnya yang juga sama-sama mengakses media; dan 5) posisi khalayak pada dasarnya di media massa secara dipisahkan dari komunikator/sender. Pengguna Internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna Internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. (Straubhar dan LaRose, 2000:267). Menurut LaQuey, yang membedakan Internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. (Ardianto et al, 2007:153) Berdasarkan penjelasan diatas, maka Peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian dengan judul Interaksi Sosial di Antara Para Pengguna Media Sosial Ask.FM. Penelitian dilakukan guna mengetahui bagaimana interaksi sosial yang terjadi diantara para pengguna Ask.FM. 1.2 Fokus Penelitian Dari uraian latar belakang tersebut, maka fokus Penelitian ini adalah: 1. Bagaimana nilai sosial yang terjadi di media sosial Ask.FM berdasarkan proses interaksi sosial? 2. Bagaimana norma sosial yang terjadi di media sosial Ask.FM berdasarkan proses interaksi sosial? 7
3. Bagaimana konflik sosial yang terjadi di media sosial Ask.FM berdasarkan proses interaksi sosial? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus Penelitian di atas, maka tujuan Penelitian yang ingin dicapai yaitu: Ingin mengetahui bagaimana norma sosial, nilai sosial dan konflik sosial berdasarkan proses interaksi sosial yang terjadi di antara pada pengguna media sosial Ask.FM. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis Manfaat secara teoritis, hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi keilmuan mengenai media massa khususnya media baru yang terfokus pada Penelitian di Ask.FM serta penggunaannya dikalangan mahasiswa. 1.4.2 Aspek Praktis Manfaat praktis bagi Peneliti, Penelitian ini diharapkan memberi pengetahuan untuk memperdalam ilmu komunikasi secara umum dan interaksi sosial para pengguna Ask.FM. Selain itu, menambah informasi untuk memanfaatkan secara baik media sosial Ask.FM 8
1.5 Tahapan Penelitian Gambar 1.4 Tahap Pra Penelitian Penentuan Subyek atau Objek Penelitian Tahap Pengumpulan Data Data Primer, Observasi dan Wawancara Langsung Kepada Para Pengguna Ask.FM di Universitas Telkom Data Sekunder, melalui Studi Pustaka; Buku, Skripsi & Jurnal Terdahulu dan Internet; Website, Berita Online Proses Pendekatan Pelaksanaan Wawancara Tahap Analisis & Representasi Data Hasil Wawancara Mengolah Data Penulisan Laporan Penarikan Kesimpulan Hasil Penelitian Sumber: Olahan Peneliti, 2015 9
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dapat dilakukan dimana saja karena fokus Penelitian etnografi virtual tidak terkait dengan tempat karena dilakukan secara virtual atau melalui media komunikasi yang berbasis online. Dalam Penelitian ini, Peneliti melakukan observasi secara online pada media sosial Ask.FM dan mengkonfimasi data yang diberikan secara dengan bertemu secara langsung dengan para pengguna Ask.FM yang berdomisili di Kota Bandung. Tabel 1.1 Waktu Penelitian Kegiatan Mencari Informasi Awal Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Proposal Mengumpulkan data primer berupa observasi dan wawancara Analisis data Penyelesaian data dan pengolahan hasil Penelitian hingga kesimpulan Bulan Juni Juli Agustus September Oktober November 10